大正新脩大藏經
Taishō Shinshū Daizōkyō
密教部
Esoteris
T 1060
千手千眼觀世音菩薩廣大圓滿無礙大悲心陀羅尼經
आर्य-बोधिसत्त्व-अवलोकितेश्वर-सहस्र-भुजनेतासङ्ग-महाकारुणिक-चित्त-विस्तर-परिपूर्ण-नाम-धारणी
ārya-bodhisattva-avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga-mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa-nāma-dhāraṇī
Dhāraṇī yang bernama kesadaran welas kasih agung yang sempurna dan tak terbatas dari bodhisattva Avalokiteśvara berlengan seribu dan bermata seribu
Diterjemahkan oleh Bhagavat-dharma
T 1059 T 1060 T 1061
[0106a08] Demikianlah yang telah kudengar,
[0106a08] Pada suatu waktu , Buddha Śākyamuni sedang berdiam dalam ruang lingkup yang dihiasi permata [ratna vyūha maṇḍala] di atas puncak Gunung Potalaka , kediamanan dari Bodhisattva Ārya avalokiteśvara.
Pada saat itu, Bhagavān sedang duduk di siṁhāsana yang terbuat dari beragam ratnamani dan dikelilingi oleh ratusan untaian panji dan berniat untuk menguraikan esensi dari dhāraṇī dari atas siṁhāsana ini.
[0106a12]
Persamuan ini dihadiri oleh berbagai bodhisattva mahasattva yang tidak
terhitung jumlahnya diantaranya ada yang bernama Bodhisattva Dharanirāja Bodhisattva Ratnarāja
Bodhisattva, Bodhisattva Bhaiṣajyarāja,
Bodhisattva Bhaisajyasamudgata, Bodhisattva Avalokiteśvara , Bodhisattva Mahāsthāmaprāpta, Bodhisattva Avataṃsaka,
Bodhisattva Mahāvyūha, Bodhisattva
Ratnagarbha, Bodhisattva Guṇagarbha,
Bodhisattva Vajragarbha, Bodhisattva
Ākāśagarbha, Bodhisattva Maitreya, Bodhisattva Samantabhadra, Bodhisattva
Mañjuśrī dan berbagai bodhisattva
lainnya . Mereka adalah pangeran agung
dari ajaran realitas yang telah mendapatkan kepastian dalam pencapaian penggugahan [abhiṣeka mahā-dharma-rāja-putra]
[0106a18] Persamuan ini juga dihadiri oleh pengikut Śrāvaka yang tidak terhitung jumlahnya, semuanya telah mencapai tahapan Arahat dan telah menyempurnakan sepuluh tahapan [daśa-bhūmi] Mereka dipimpin oleh Mahākāśyapa.
[0106a19] Disamping itu juga ada para deva dari ranah Brahma yang tidak terhitung jumlahnya dengan Brahma Sanca sebagai pemimpinnya.
[0106a20] Persamuan ini juga dihadiri oleh para devaputra dari ranah keinginan yang tidak terhitung jumlahnya dengan Gopaka sebagai pemimpinnya.
[0106a21] Persamuan ini juga dihadiri oleh para devaputra
dari ranah empat mahārāja langit
[Caturmahārājika] yang tidak terhitung jumlahnya dengan Dhṛtarāṣṭra
sebagai pemimpinnya
[0106a22] Persamuan ini juga dihadiri oleh para Deva, Nāga, Yakṣa, Asura, Garuda, Gandharva, Kimnara dan Mahoraga, manusia dan bukan manusia yang tidak terhingga jumlahnya dengan Mahānāga Pala sebagai pemimpinnya.
[0106a24] Persamuan ini juga dihadiri oleh para apsara dari ranah keinginan yang tidak terhitung jumlahnya dengan Netraputri sebagai pemimpinnya.
[0106a25] dan para deva yang berdiam di angkasa , para deva yang berdiam di laut, para deva yang berdiam di sumber mata air, para deva yang berdiam di sungai dan danau , para deva yang berdiam di tumbuhan yang didapat digunakan sebagai obat , para deva yang berdiam di pohon dan hutan, para deva yang berdiam di caitya dan arama ,deva air, deva api ,deva tanah ,deva angin,deva bumi , para deva yang berdiam di gunung , para yang berdiam di batu , para deva yang berdiam di ranah eksistensi menyenangkan yang tidak terhitung jumlahnya.
[0106b04] Kemudian Bodhisattva Dhāraṇīrāja terpesona dan heran pada saat menyaksikan fenomena yang jarang terjadi ini , segera bangkit dari tempat duduknya , merangkupkan kedua tangannya dan bertanya kepada Sang Buddha dengan melantunkan gātha berikut ini
Siapakah yang telah mencapai kesempurnaan penggugahan pada hari ini?
yang telah mengiluminasi cahaya agung hingga melingkupi semua aspek
hingga semua penjuru dalam ranah eksistensi ini terselimuti oleh warna keemasan ini.
termasuk trisāhasramahāsāhasralokadhātu
Siapakah yang telah mencapai pembebasan tertinggi pada hari ini?
yang telah memanifestasikan pengetahuan tertinggi yang jarang terjadi ini
hingga semua buddhaksetra bergetar
termasuk semua kediaman para Nāga dan deva.
Semua yang hadir dalam persamuan ini telah terpesona dan heran
Tidak mengetahui penyebab dari fenomena ini.
Apakah fenomena ini dimanifestasikan oleh Buddha, Bodhisattva, Mahā Śrāvaka, Brahma atau para deva dari ranah eksistensi yang menyenangkan ?
Bhagavān yang penuh dengan welas kasih
[0106c09] Setelah itu , termanifestasi Buddhaksetra dan persamuan yang tidak terhingga jumlahnya , semuanya menerima dan menjunjung tinggi kemudian mengumandangkan dhāraṇī ini dengan penuh suka cita tanpa batasan hingga melampaui siklus eksistensi dalam rentang waktu koti niyuta kalpa. Sejak saat itu, saya terus menghormati dan menjunjung tinggi, menghafal dan mengingat dengan baik , melatih diri dengan perhatian penuh. Karena menghafal dan mengingat dengan baik dhāraṇī ini maka saya selalu terlahir kembali melalui transformasi dari teratai dalam kediaman semua Buddha dan tidak pernah mengalami kelahiran kembali melalui rahim.
[0106c14] Jika ada bhikṣu, bhikṣuni , upāsaka upāsaka ,kuluputra dan kuladuhitar yang ingin melafalkan dhāraṇī ini, mereka seharusnya mengembangkan welas kasih agung dan cinta kasih agung kepada semua makhluk hidup terlebih dahulu dan mengikuti aspirasi saya sebagai berikut :
Saya bertekad untuk memahami dengan sempurna semua aspek dari fenonema
Saya bertekad untuk mampu mempenetrasi dengan mendalam semua lapisan realitas
Saya bertekad untuk membimbing dan mengarahkan semua makhluk hidup menuju pembebasan.
Saya bertekad untuk melatih diri dan menguasai metoda kefasihan yang penuh dengan kualitas kebajikan
Saya bertekad untuk menempuh dan mencapai jalan kebijaksanaan
Saya bertekad untuk melampaui semua samudera penderitaan
Saya bertekad untuk melatih diri dalam moralitas [Sīla], Samādhi [ Samādhi] dan Kebjiksanaan [Prajñā] dengan sempurna
Saya bertekad untuk mencapai nirvāṇa
Saya bertekad untuk mencapai ekuanimitas yang tidak terkondisi
Saya bertekad untuk mencapai kesempurnaan dharmakāya
Jika saya melintasi gunung yang dipenuh dengan pedang , semoga gunung pedang tersebut akan hancur dengan sendirinya.
Jika saya masuk ke dalam minyak yang mendidih , semoga maka minyak yang mendidih tersebut akan mengering dengan sendirinya
Jika saya melintasi neraka, semoga neraka tersebut akan sirna dengan sendirinya
Jika saya melintas didepan prêta , semoga prêta tersebut akan merasa kenyang.
Jika saya melintas di depan asura maka semoga pikiran yang penuh dengan kualitas ketidakbajikan dari para asura tersebut akan ditundukkan.
Jika saya melintas di depan binatang maka para binatang tersebut akan mencapai pengetahuan agung kelak.
[0107a04] Setelah melakukan aspirasi ini, kemudian melafalkan kembali nama saya dan juga melafalkan nama mula guru saya Tathāgata Amitabha dengan tulus dan melafalkan dhāraṇī ini sebanyak lima kali dalam sehari maka ratusan koti niyuta hasil dari aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang berat dan penyebab dari siklus eksistensi akan tereliminasi
[0107a07] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara menghormati Sang Buddha dan kembali berkata :
Jika ada manusia dan deva yang melafalkan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa maka pada saat rentang kehidupan mereka berakhir akan dijemput oleh sepuluh penjuru Buddha dan terlahir kembali dalam buddhaksetra sesuai dengan keinginan mereka.
[0107a09] Bodhisattva Avalokiteśvara kembali berkata :
Jika ada mahluk hidup yang mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan perhatian perhatian penuh melalui dhāraṇī ini tetapi mereka masih jatuh kedalam tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan maka saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan .
[0107a11] Jika ada mahluk hidup yang mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan perhatian penuh melalui dhāraṇī ini tetapi mereka masih tidak terlahir kembali dalam buddhaksetra maka saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan
[0107a12] Jika ada mahluk hidup yang mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan perhatian perhatian penuh melalui dhāraṇī ini tetapi mereka masih tidak mampu mencapai Samādhi dan berdiam dalam kedamaian yang tidak terbatas maka saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan
[0107a14] Jika ada mahluk hidup yang mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan perhatian penuh melalui dhāraṇī ini tetapi mereka masih tidak mampu mewujudkan kesejahteraan dan semua keinginan mereka dalam kehidupan ini dan juga tidak memperoleh manfaat dari dhāraṇī ini maka hal ini disebabkan oleh mereka tidak memiliki kualitas kebajikan dan tidak tulus.
[0107a16] Jika ada wanita yang ingin terlahir kembali sebagai pria tetapi mereka tidak terlahir kembali sebagai pria maka saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan. Walaupun demikian , bagi yang tidak meyakini dan meragukan dhāraṇī ini juga tidak akan memperoleh manfaatnya.
[0107a19] Jika ada makhluk hidup yang mengambil makanan ataupun mengambil dan merusak barang keperluan hidup dari persamuan agung , walaupun telah terlahir kembali berulang kali dalam periode kemunculan dari ribuan Buddha dan mereka tidak pernah bertobat ataupun mereka bertobat tetapi masih tidak mampu mengeliminasi semua semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] ini .Dengan melafalkan dhāraṇī ini maka semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] dapat tereliminasi dengan sempurna.
Jika ada makhluk hidup yang mengambil makanan ataupun mengambil dan merusak barang keperluan hidup dari persamuan agung, harus mengakui . bertobat dan menyesal di depan sepuluh penjuru Guru agung Dengan melafalkan dhāraṇī ini maka sepuluh penjuru Guru agung akan datang untuk menyaksikan hingga semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran, perbuatan] tereliminasi dengan sempurna.
Semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] yang disebabkan oleh sepuluh kualitas ketidakbajikan, lima hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] tanpa jeda , memfitnah orang lain , memfitnah ajaran realitas, tidak mematuhi kode etik moralitas, mengambil makanan, merusak tempat kediaman para sramana, mengambil ataupun barang merusak barang keperluan hidup dari persamuan agung , menghalangi orang lain dalam pelatihan diri yang selaras dengan ajaran dapat dieliminasi dengan melafalkan dhāraṇī ini , terkecuali mereka tidak menyakini dan meragukan dhāraṇī ini maka tidak akan mampu mengeliminasi semuahasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan]yang ringan apalagi yang berat. Walaupun tidak mampu mengeliminasi semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] yang berat, setidaknya penghafalan dhāraṇī ini juga telah menyebabkan mereka mengembangkan kesadaran penggugahan di masa yang akan datang.
[0107a28] Bodhisattva Avalokiteśvara kembali berkata :
Jika ada manusia dan deva yang melafalkan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa maka mereka akan memperoleh lima belas aspek kualitas kebajikan dalam kelahiran kembali dan terhindar dari lima belas aspek kematian yang tidak baik yakni : [1] akan terhindar dari kematian disebabkan oleh kelaparan dan kemiskinan [2] akan terhindar dari kematian disebabkan oleh penganiayaan , penjara , dipukul dengan tongkat ataupun dilukai dengan senjata [3] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh para pesaing dan musuh [4] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh perang [5] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh binatang buas misalnya harimau , srigala dan lainnya [6] akan terhindar dari kematian yang disebabkan binatang dan serangga beracun misalnya gigitan ular berbisa ataupun serangga beracun lainnya [7] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh tenggelam dalam air ataupun terbakar oleh api [8] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh racun [9] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh berbagai praktisi mahavidya dari luar ajaran melalui racun ataupun serangga [10] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh kehilangan ingatan[ 11] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh terpeleset dalam jurang ataupun tertimpa pohon [12] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh mimpi buruk yang dilakukan oleh praktisi mahavidya dari luar ajaran [13] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh pengaruh dari makhluk halus [14] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh penyakit kronis ataupun epidemis [15] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh bunuh diri.
[0107b11] lima belas aspek kualitas kebajikan dalam kelahiran kembali sebagai berikut : [1] terlahir kembali dalam negara yang dipimpin oleh penguasa yang bijaksana [2] terlahir kembali dalam negara yang baik [3] terlahir kembali dalam kondisi yang baik [4] terlahir kembali dalam kondisi selalu memiliki teman spiritual yang baik [5] terlahir kembali dengan anggota tubuh yang sempurna [6] terlahir kembali dengan kesadaran yang murni dan baik [7] terlahir kembali dalam kondisi yang mendukung pelatihan diri melalui moralitas yang sempurna. [8] terlahir kembali dalam keluarga yang harmonis dan baik [9] terlahir kembali dengan kesejahteraan materi yang mendukung [10] terlahir kembali dalam kondisi yang selalu dihormati oleh orang lain dan mendukung semua aktivitasnya dalam menolong orang lain [11] terlahir kembali dalam kondisi yang tidak akan kehilangan kesejahteraan materi [12] terlahir kembali dengan semua keinginan yang baik selalu terwujud dengan sempurna [13] terlahir kembali dengan kondisi yang selalu dilindungi oleh para naga dan deva [14] terlahir kembali dalam tempat dan waktu yang mendukung mereka untuk bertemu dan mendengarkan uraian dari Buddha [15] terlahir kembali dalam kondisi yang mendukung pengetahuan mendalam mereka dalam mendengarkan dan memahami uraian realitas.
Demikianlah kualitas kebajikan yang diperoleh dalam melafalkan dan mengingat dengan baik , melatih diri dengan penuh perhatian melalui dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini. Oleh sebab itu , semua deva dan manusia seharusnya melafalkan dhāraṇī ini dengan penuh semangat.
[0107b21] Setelah Bodhisattva Avalokiteśvara menguraikan ini , kemudian merangkupkan kedua tangannya dan berdiri didepan persamuan, memanifestasikan kesadaran yang penuh dengan welas kasih untuk semua makhluk hidup , dengan raut wajah yang tersenyum dan menguraikan kembali dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa sebagai berikut :
[0107b25]
南無喝囉怛那哆囉夜 [耶] (1) 南無阿唎 [耶] (2) 婆 盧羯帝爍鉢囉 [耶](3) 菩提薩跢婆 [*耶] (4) 摩訶薩 跢婆 [耶] (5) 摩訶迦盧尼迦 [耶] (6) 唵 (7) 薩皤囉 罰曳 (8) 數怛那怛寫 (9) 南無悉吉利埵伊蒙阿 唎 [*耶] (10) 婆盧吉帝室佛囉 [楞] 馱婆 (11) 南無那 囉謹墀 (12) 醯唎摩訶皤哆沙咩 (13) 薩婆 阿他豆輸朋 (14) 阿逝孕 (15) 薩婆薩哆那摩婆 伽 (16)
摩罰特豆 (17) 怛姪他 (18) 唵阿婆盧醯 (19) 盧迦帝 (20) 迦羅帝 (21) 夷醯唎 (22) 摩訶菩 提薩埵 (23) 薩婆薩婆 (24) 摩羅摩羅 (25) 摩醯 摩醯唎馱孕 (26) 俱盧俱盧羯懞 (27) 度盧度盧 罰闍耶帝 (28) 摩訶罰闍耶帝 (29) 陀羅陀羅 (30) 地利尼 (31) 室佛囉耶 (32) 遮羅遮羅 (33) 摩摩 罰摩囉 (34) 穆帝囇 (35) 伊醯移醯 (36) 室那室 那 (37) 阿囉嘇佛囉舍利 (38) 罰沙罰嘇 (39) 佛 羅舍耶 (40) 呼嚧呼嚧摩囉 (41) 呼嚧呼嚧醯利 (42) 娑囉娑囉 (43) 悉利悉利 (44) 蘇嚧蘇嚧 (45) 菩提夜菩提夜 (46) 菩馱夜菩馱夜 (47) 彌帝 利夜 (48) 那囉謹墀 (49) 地唎瑟尼那 (50) 波夜 摩那 (51) 娑婆訶 (52) 悉陀夜 (53) 娑婆訶 (54) 摩 訶悉陀夜 (55) 娑婆訶 (56) 悉陀喻藝 (57) 室皤 囉耶 (58) 娑婆訶 (59) 那囉謹墀 (60) 娑婆訶 (61) 摩囉那囉 (62) 娑婆訶 (63) 悉囉僧阿穆佉耶 (64) 娑婆訶 (65) 娑婆摩訶阿悉陀夜 (66) 娑婆 訶 (67) 者吉囉阿悉陀夜 (68) 娑婆訶 (69) 波陀 摩羯悉哆夜 (70) 娑婆訶 (71) 那囉謹墀皤伽囉 [耶] (72) 娑婆訶 (73) 摩婆利勝羯囉夜 (74) 娑婆 訶 (75) 南無喝囉怛那哆囉夜耶 (76) 南無阿唎 [耶] (77) 婆嚧吉帝 (78) 爍皤囉夜 (79) 娑婆訶 (80) 唵悉殿都曼哆囉鉢 馱 耶 (81) 娑婆訶 (82)
nā mó hē luō dá nā duō luō yè [yē] (1) nā mó ā lì [yē] (2) pó lú jié dì shuò bō luō [yē] (3) pú tí sà duò pó [yē] (3) mó hē sà duò pó [yē ] (5) mó hē jiā lú ní jiā [yē ] (6) ǎn (7) sà pó luō fá yè (8) shǔ dá nā dá xiě (9) nā mó xī jí lì duǒ yī méng ā lì [ yē ] (10) pó lú jí dì shì fú luō [léng] duò pó (11) nā mó nā luō jǐn chí (12) xī lì mó hē pó duō shā miē (13) sà pó ā tā dòu shū péng (14) ā shì yùn (15) sà pó sà duō nā mó pó jiā (16) mó fá tè dòu (17) dá zhí tā (18) ǎn ā pó lú xī (19) lú jiā dì (20) jiā luó dì (21) yí xī lì (22) mó hē pú tí sà duǒ (23) sà pó sà pó (24) mó luó mó luó (25) mó xī mó xī lì duò yùn (26) jù lú jù lú jié méng (27) dù lú dù lú fá dū yē dì (28) mó hē fá dū yē dì (29) tuó luó tuó luó (30) dì lì ní (31) shì fú luō yē (32) zhē luó zhē luó (33) mó mó fá mó luō (34) mù dì lì (35) yī xī yí xī (36) shì nā shì nā (37) ā luō shān fú luō shè lì (38) fá shā fá shān (39) fú luó shè yē (40) hū lú hū lú mó luō (41) hū lú hū lú xī lì (42) suō luō suō luō (43) xī lì xī lì (44) sū lú sū lú (45) pú tí yè pú tí yè (46) pú duò yè pú duò yè (47) mí dì lì yè (48) nā luō jǐn chí (49) de lì sè ní nā (50) bō yè mó nā (51) suō pó hē (52) xī tuó yè (53) suō pó hē (54) mó hē xī tuó yè (55) suō pó hē (56) xī tuó yù yì (57) shì pó luō yē (58) suō pó hē (59) nā luō jǐn chí (60) suō pó hē (61) mó luō nā luō (62) suō pó hē (63) xī luō sēng ā mù qū yē (64) suō pó hē (65) suō pó mó hē ā xī tuó yè (66) suō pó hē (67) zhě jí luō ā xī tuó yè (68) suō pó hē (69) bō tuó mó jié xī duō yè (70) suō pó hē (71) nā luō jǐn chí pó jiā luō [yē] (72) suō pó hē (73) mó pó lì shèng jié luō yè (74) suō pó hē (75) nā mó hē luō dá nā duō luō yè yē (76) nā mó ā lì [yē](77) pó lú jí dì (78) shuò pó luō yè (79) suō pó hē (80) ǎn xī diàn dū màn duō luō bō duò yē (81) suō pó hē (82)
namo ratnatrayāya nama āryāvalokiteśvarāya bodhisattvāya svāhā
namo ratna- trayāya (1) namaḥ ārya (2) avalokiteśvarāya (3) bodhisattvāya (4) mahāsattvāya (5) mahākaruṇikāya (6) oṃ (7) sarvabhaye (8) śodhanāya tasya (9) namaskṛta imu ārya (10)avalokiteśvara tava (11) namo nīlakaṇṭha (12) hṛdayaṃ vartayiṣyāmo (13) sarvātha-sādhanaṃ ṣubhaṃ (14) ajeyam (15) sarvabhūtānāṃ bhava (16) marge-viśodhakam (17) tadyathā (18) oṃ ālokādhipati (19) lokāti (20) krānta (21) ehy (22) mahā-bodhisatva (23) sarpa-sarpa (24) smara smara (25) mama hṛdayam (26) kuru kuru karma (27) dhuru dhuru vijayate (28) mahāvijayate (29) dhara dhara (30) dhāraṇī (31) rāja (32) cala cala (33) mama vimala (34) mūrtte (35) ehi ehi (36) chinda chinda (37) arṣapracali (38) viṣam viṣam (39) praṇāśaya (40) hulu hulu smara (41) hulu hulu śrī (42) sara sara (43) siri siri (44)suru suru (45) bodhiya bodhiya (46) bodhata bodhaya (47) maitriya (48) nīlakaṇṭha (49) dehi me darśanaṃ (50) praharāyamāṇāya (51) svāhā (52) siddhāya (53) svāhā (54) mahāsiddhāya (55)svāhā (56) siddhayogi (57 ) iśvarāya (58) svāhā (59) nīlakaṇṭhāya (60) svāhā (61) varāhamukhāya (62) svāhā (63) narasimhamukhāya (64) svāhā (65) gadāhastāya (66) svāhā (67) cakrahastāya (68) svāhā (69) padmahathāya (70) svāhā (71) nīlakaṇṭhapāṇḍarāya (72) svāhā (73)mahātali-śaṅkarāya (74)svāhā (75) namo ratnatrayāya (76) namaḥ ārya (77) avalokita (78) iśvarāya (79) svāhā (80) oṃ siddhyantu mantra-padāni (81) svāhā (82)
[0107c26] Ketika Bodhisattva Avalokiteśvara selesai menguraikan dhāraṇī ini ,bumi bergetar dalam enam jenis pergerakan, beragam bunga permata berharga dengan warna yang indah jatuh seperti hujan dari langit. Semua Buddha dari sepuluh penjuru bersuka cita, sedangkan Māra dan para praktisi mahavidya dari luar ajaran ketakutan hingga bulu kuduk mereka berdiri.
Semua yang hadir dalam persamuan ini mencapai hasil yang berbeda mulai dari pencapaian tahapan srotāpanna , sakṛdāgāmin, anāgāmi dan arahat dan juga ada mencapai tahapan pertama , kedua , ketiga,ketiga, keempat, kelima hingga kesepuluh. Semua makhluk hidup mengembangkan kesadaran penggugahan [bodhicitta] mereka
[0108a04] Kemudian Mahābrahma Deva Rāja bangkit dari tempat duduknya, melipat dan merapikan jubahnya hingga bahu sebelah kanan terbuka, merangkupkan kedua tangannya ,memberikan penghormatan dan berkata kepada Bodhisattva Avalokiteśvara:
Mahāsattva, Saya telah menghadiri persamuan Buddha yang tak terhitung jumlahnya dan juga telah mendengarkan beragam uraian dan dhāraṇī , tetapi saya masih belum pernah mendengarkan uraian dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini.
Mahāsattva , mohon uraikan dengan singkat mengenai karakteristik dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini. Kami akan bersuka cita dalam mendengarkan uraian ini.
[0108a09] Bodhisattva Avalokiteśvara memberitahukan kepada Mahābrahma Deva Rāja dan berkata :
Sadhu sadhu , Mahābrahma Deva Rāja , Anda telah mengajukan pertanyaan yang akan memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi semua makhluk hidup. Sekarang dengarkan dan perhatikan dengan baik, saya akan menguraikannya dengan singkat .
Bodhisattva Avalokiteśvara berkata: kesadaran dari welas kasih agung [mahākāruṇika-citta] adalah kesadaran yang tidak mendiskriminasi [tiada perbedaan], kesadaran yang tiada kehendak, kesadaran yang tiada kemelekatan terhadap kondisi mental yang tidak berguna, kesadaran dengan pengamatan mendalam terhadap kekosongan, kesadaran yang penuh dengan penghormatan, kesadaran yang penuh dengan rendah hati , kesadaran yang tiada kekeliruan, kesadaran yang tidak melekat pada pandangan apapun, kesadaran penggugahan yang tidak tertandingi.
Demikianlah karakteristik dari kesadaran dari welas kasih yang tidak terbatas [mahākāruṇika-citta], anda harus melatih diri dengan baik melalui karakteristik kesadaran seperti ini
[0108a15] Mahābrahma Deva Rāja menjawab dan berkata: Sekarang kami telah mengetahui karakteristik dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa , mulai dari saat ini, kami akan mengingat dan melafalkan dengan baik , melatih diri dengan perhatian penuh dan penuh dengan semangat melalui dhāraṇī ini.
[0108a17] Bodhisattva Avalokiteśvara berkata: : Jika ada kuluputra dan kuladuhitar yang ingin menghafal dan mengingat dengan baik dhāraṇī ini , mereka harus mengembangkan kesadaran penggugahan yang agung terlebih dahulu, dengan beraspirasi membimbing dan mengarahkan semua makhluk hidup menuju kesempurnaan penggugahan , menjalankan uposadha vatra , mengembangkan kesadaran yang tiada perbedaan [diskriminasi] kepada semua makhluk hidup dan terus melafalkan dhāraṇī ini dengan penuh semangat , berdiam dalam tempat yang telah dibersihkan [dimurnikan] , membersihkan diri dan mengenakan pakaian yang bersih, memberikan persembahan panji, pelita dari ghee, bunga dan serbuk dupa , makanan dan minuman dengan ratusan rasa. Kemudian dengan kesadaran yang penuh dengan perhatian dan tidak teralihkan oleh objek lain , menghafal dan mengingat dengan baik dharani ini sesuai dengan instruksi uraian yang benar .
[0108a22] Selanjutnya , Bodhisattva Sūryaprabha , Bodhisattva Candraprabha , para deva dan apsara yang tak terhitung jumlahnya juga pernah menyaksikan pencapaian dari mahāvidya ini dimana pada saat itu saya mengiluminasi mereka dengan seribu mata dan melindungi mereka dengan seribu tangan sehingga mereka mampu memahami dengan sempurna dan mendalam semua uraian yang bersifat keduniawian termasuk uraian dari para praktisi luar ajaran dan juga empat kumpulan uraian veda.
Dengan melafalkan dan mengingat dengan baik mahāvidya ini juga mampu mengeliminasi delapan puluh ribu empat ratus penyakit keduniawian dengan sempurna, mampu menundukkan Mara beserta dengan pasukannya dan juga semua praktisi luar ajaran.
Selanjutnya untuk praktisi berdiam di daerah pergunungan, perbukitan ataupun tanah datar dengan tujuan untuk melatih diri dalam melafalkan kembali , memahami semua uraian realitas dan melatih diri dengan kontemplasi dimana daerah itu telah didiami oleh para Vetāla ,Vyāḍa ,Yakṣa dan beragam makhluk halus lainnya. Jika para makhluk halus tersebut selalu mengganggu dengan mengalihkan kesadaran praktisi maka dapat melafalkan mahavidya ini sekali saja sebagai perlindungan diri sehingga para makhluk halus tersebut tidak mampu untuk mendekati praktisi tersebut.
Jika ada praktisi yang mampu melafalkan, mengingat mahāvidya ini , melatih diri dengan perhatian penuh yang selaras dengan instruksi uraian dan juga beraspirasi untuk menolong semua makhluk hidup maka saya akan menginstruksi kepada para deva, nāgarāja dan para vajra guhyādhipati untuk menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini .
[0108b04] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara melantunkan gātha ini
Saya menginstruksikan kepada Vajrapāṇiguhyādhipati, Vajrasatva, Ucchuṣma, Kuṇḍali, Aṅkuśe dan Vajraśaṃkara, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Maheśvara , Nārāyaṇa, Kuṃbidhara dan Kapila, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Matsya-varuṇa, Pūrṇa-kuśala Daśa-sindura, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Śacate-madhura Kṛtānta Pañcika untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Markada-rāja, Arhaguṇa, Śveta dan Śabara, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Brahma-saṃbhara, Pañca-śuddhāvāsa dan Yama rāja, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Śakra, para deva yang berdiam di ranah Trayastriṃśa, Sarasvati, Śrī, Vasīna untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Dhṛtarāṣṭra , Hārītī dan para deva , devi dan apsara yang telah mencapai pengetahuan tertinggi untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Virūḍhaka, Virūpakṣa dan Vaiśravaṇa, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Suvarṇa-rūpa-mayūra-rāja, dan Aṣṭa vimśati nakṣatrāṃ, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Maṇibhadra, Śañjaya dan Pūrṇabhadra, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Nanda, Upananda, Sāgara nāgarāja dan para Erāpattra rāja untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Asura , Gandharva , Garuḍa , Kiṃnara , Mahoraga , untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Udaka-deva-garjati , Agni-deva-garjati, Kumbhaṇḍa-ràja dan Piśāca untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
[0108b27] Mereka adalah para deva, nāgarāja, devi , apsara yang telah mencapai pengetahuan tertinggi bersama dengan lima ratus yakṣa yang telah menguasai kekuatan agung yang akan selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini.
Jika praktisi ini sedang berdiam dalam hutan ataupun gunung dengan tujuan untuk melatih diri maka para deva ini akan bergantian untuk menjaga dan melindungi mereka dari semua halangan. Jika praktisi ini tersesat dalam hutan ataupun pegunungan, pada saat mereka menghafakan dan mengingat dengan baik dhāraṇī ini maka para deva dan nāgarāja ini akan memanifestasikan dirinya sebagai orang yang memberikan bantuan pada mereka untuk menunjukkan jalan keluar.
Jika praktisi ini sedang membutuhkan air ataupun api pada saat berdiam dalam hutan ataupun gunung dengan tujuan untuk melatih diri maka para nāgarāja akan memanifestasikan api ataupun air untuk mereka.
[0108c03] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara melantunkan gātha yang penuh dengan kedamaian sebagai berikut :
Jika di padang gurun, gunung dan laguna
Bertemu dengan harimau, serigala ataupun binatang buas
Ular, lipan, vetāla ,vyāḍa ,yakṣa.
Lafalkan mahāvidya ini , semua akan tidak mampu mendekati
Jika melintasi sungai, danau ataupun lautan
para nāga yang penuh dengan kemarahan ,nāga yang berdiam dalam air, makara,yakṣa , rākṣasa , ikan dan kura kura besar
Lafalkan mahāvidya ini , semua menghindar
Jika bertemu dengan tentara , dikepung oleh musuh
Atau dirampok oleh orang jahat
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī
Hingga pikiran mereka dipenuhi dengan welas kasih
Berbalik arah dan meninggalkannya
Jika pejabat kerajaan menahannya
Hingga terantai dan terikat di penjara
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī
Hingga pikiran mereka dipenuhi dengan welas kasih
Kemudian membebaskannya kembali.
Jika bermukim di daerah praktisi vidya mantra dari luar ajaran
Disajikan makanan dan minuman beracun untuk saling menyakiti,
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī
Racun berubah menjadi amṛta.
Jika wanita bermasalah saat hendak melahirkan.
Dipengaruhi oleh makhluk halus hingga menderita
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī
makhluk halus pergi, kelahiran lancar
JIka nāga jahat , makhluk halus menyebarkan wabah beracun
hingga menyebabkan demam tinggi dan akan menghadapi kematian
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
Penyakit sembuh , usia juga bertambah
JIka nāga jahat , makhluk halus menyebarkan wabah nanah
Hingga menderita infeksi kulit , tumor dan kulit bernanah
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
Meludah tiga kali tiga kali di bekas luka bernanah
semua penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya
Jika praktisi vidyamantra dari luar ajaran menggunakan mantra dengan Vetāla
untuk mengikat , mempergaruhi dan mengendalikan kesadaran
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
Vetāla segera kembali kepada pemiliknya.
Jika tidak memiliki kualitas kebajikan, pikiran yang selalu teralihkan
Meninggalkan ajaran realitas
dipenuhi oleh nafsu keinginan, terdistorsi oleh ketidaktahuan
Menikahi pasangan , mencintai yang lain siang dan malam
tidak berhenti dan selalu berpandangan keliru
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
semua nafsu keinginan, pandangan mengenai diri dan ketidaktahuan akan tereliminasi.
Jika saya memuji daya kekuatan kualitas kebajikan mahāvidya ini dengan terperinci
satu kalpa juga tidak akan selesai menguraikannya.
[0108c27] Pada saat itu , Bodhisattva Avalokiteśvara memberitahukan kepada Mahābrahma Deva Rāja dan berkata
[0108c27] Seseorang dapat menggunakan media benang lima warna yang dipilin menjadi satu kesatuan. , dengan menghafalkan dhāraṇī ini setiap kali menyimpulkan benang tersebut hingga mencapai dua puluh satu simpul dan kemudian mengikatkan benang tersebut ditangan ataupun dipakai sebagai kalung untuk anak - anak putra maupun putri maka semua pengaruh dari Mara , makhluk halus akan sirna.
Dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini telah diuraikan oleh sembilan puluh sembilan koti niyuta Buddha masa lampau yang banyaknya seperti butiran pasir di sungai gangga. dengan tujuan untuk memudahkan pencapaian dalam pelatihan diri yang berkaitan dengan enam kesempurnaan, mengembangkan kesadaran penggugahan dengan cepat untuk semua yang belum mengembangkan kesadaran penggugahan, mempercepat pencapaian hasil dalam jalan untuk para Sravaka yang belum mencapai hasil dari jalan,
[0106a25] dan para deva yang berdiam di angkasa , para deva yang berdiam di laut, para deva yang berdiam di sumber mata air, para deva yang berdiam di sungai dan danau , para deva yang berdiam di tumbuhan yang didapat digunakan sebagai obat , para deva yang berdiam di pohon dan hutan, para deva yang berdiam di caitya dan arama ,deva air, deva api ,deva tanah ,deva angin,deva bumi , para deva yang berdiam di gunung , para yang berdiam di batu , para deva yang berdiam di ranah eksistensi menyenangkan yang tidak terhitung jumlahnya.
[0106a28] Pada saat itu, Bodhisattva Avalokiteśvara yang hadir dalam persamuan ini
secara diam diam memanifestasikan cahaya keemasan hingga mengiluminasi dan melingkupi sepuluh penjuru trisāhasramahāsāhasralokadhātu dan
juga mengakibatkan semua kediaman dari ranah
eksistensi yang menyenangkan,
kediamanan para naga, kediamanan para deva bergetar. Cahaya ini mengiluminasi dan menyebabkan sungai dan samudera , gunung dalam cakram besi [cakravada] , gunung Semeru , gunung yang berdiri diatas tanah dan gunung yang berada di ranah kegelapan berguncang dimana sinar dari bulan , matahari , semua jenis permata, semua konstelasi bintang menjadi redup karena iluminasi dari cahaya ini.
[0106b04] Kemudian Bodhisattva Dhāraṇīrāja terpesona dan heran pada saat menyaksikan fenomena yang jarang terjadi ini , segera bangkit dari tempat duduknya , merangkupkan kedua tangannya dan bertanya kepada Sang Buddha dengan melantunkan gātha berikut ini
Siapakah yang telah mencapai kesempurnaan penggugahan pada hari ini?
yang telah mengiluminasi cahaya agung hingga melingkupi semua aspek
hingga semua penjuru dalam ranah eksistensi ini terselimuti oleh warna keemasan ini.
termasuk trisāhasramahāsāhasralokadhātu
Siapakah yang telah mencapai pembebasan tertinggi pada hari ini?
yang telah memanifestasikan pengetahuan tertinggi yang jarang terjadi ini
hingga semua buddhaksetra bergetar
termasuk semua kediaman para Nāga dan deva.
Semua yang hadir dalam persamuan ini telah terpesona dan heran
Tidak mengetahui penyebab dari fenomena ini.
Apakah fenomena ini dimanifestasikan oleh Buddha, Bodhisattva, Mahā Śrāvaka, Brahma atau para deva dari ranah eksistensi yang menyenangkan ?
Bhagavān yang penuh dengan welas kasih
Mohon uraikan kepada
kami mengenai penyebab dari manifestasi
pengetahuan tertinggi ini
[0106b14] Pada saat itu , Sang Buddha memberitahukan kepada Bodhisattva Dhāraṇīrāja dan berkata :
Kuluputra, Dengarkan dan perhatikan dengan baik , dalam persamuan hari ini juga dihadiri oleh seorang Bodhisattva Mahasattva yang bernama Bodhisattva Avalokiteśvara . Pada rentang waktu kalpa yang tidak terhitung jumlahnya di masa lalu, Bodhisattva ini telah mencapai kesempurnaan dalam welas kasih dan cinta kasih yang tidak terbatas , mencapai kesempurnaan dalam penguasaan beragam gerbang dhāraṇī yang tidak terbatas dengan tujuan untuk memberikan kedamaian , ketenangan dan suka cita kepada semua makhluk hidup. Bodhisattva Avalokiteśvara inilah , yang secara diam- diam memanifestasikan pengetahuan tertinggi tadi.
[0106b18] Setelah Sang Buddha selesai memberitahukan hal ini , Bodhisattva Avalokiteśvara segera bangkit dari tempat duduknya, melipat dan merapikan jubah hingga sisi bahu sebelah kanan terbuka . bersujud dengan merangkupkan kedua tangannya di hadapan Sang Buddha dan berkata :
Bhagavān, saya memiliki dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa yang ingin saya uraikan kembali dengan tujuan untuk memberikan kedamaian , ketenangan dan suka cita kepada semua makhluk hidup dimana dhāraṇī ini juga mampu mengeliminasi semua penyakit dan penderitaan , memperpanjang rentang waktu kehidupan semua makhluk hidup, meningkatkan kesejahteraan materi , mengeliminasi semua hasil dari aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang keliru termasuk hasil dari aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang berat , menghindari semua halangan dan bencana , meningkatkan kualitas kebajikan melalui semua aspek kualitas yang murni , menimbulkan akar kebajikan , mengeliminasi semua aspek dari rasa takut, mewujudkan semua keinginan yang baik. Oleh sebab itu, saya memohon kepada Bhagavān untuk mengizinkan saya menguraikan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa dalam persamuan ini.
[0106b25] Sang Buddha berkata : Avalokiteśvara , anda memiliki welas kasih agung dan bertujuan untuk memberikan kedamaian , ketenangan dan suka cita kepada semua makhluk hidup dimana anda juga ingin menguraikan mahāvidya dhāraṇī dalam persamuan ini sekarang . Sekarang adalah saat yang paling tepat untuk menguraikannya . Tathāgata akan bersuka cita , demikian juga para Buddha.
[0106b27] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara memberikan penghormatan kepada Sang Buddha dan kembali berkata :
Bhagavān, saya ingat bahwa Tathāgata yang bernama Sahasra raśmi rāja pariśuddhādhiṣṭhāna yang muncul pada koti niyuta kalpa yang lalu menguraikan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini karena welas kasih terhadap saya dan semua makhluk hidup. Kemudian Tathāgata ini menyentuh uṣṇīṣa saya dan berkata : Kuluputra , anda harus menghafal dan mengingat dengan baik , melatih diri dengan perhatian penuh melalui mahavidya dhāraṇī ini dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan dan sukacita kepada semua makhluk hidup di masa yang akan datang.
[0106c03] Pada saat itu saya telah menempuh jalan Bodhisattva dan sedang memasuki tahapan [bhūmi] pertama. Setelah mendengarkan uraian dhāraṇī ini saya segera memasuki memasuki tahapan [bhūmi] kedelapan sehingga menyebabkan saya penuh dengan suka cita dan kemudian beraspirasi bahwa : jika saya mampu memberikan kesejahteraan dan suka cita kepada semua makhluk hidup maka manifestasikan wujud saya menjadi seribu tangan dan seribu mata.
[0106c07] Setelah selesai mengucapkan aspirasi ini , kemudian wujud saya termanifestasi menjadi menjadi seribu tangan dan seribu mata dimana pada saat itu juga terjadi enam arah pergerakan gempa dalam sepuluh penjuru ranah eksistensi, ribuan Buddha dari sepuluh penjuru memanifestasikan cahaya yang menyeliputi tubuh saya dan mengiluminasi sepuluh penjuru ranah eksistensi yang tidak terbatas.Kuluputra, Dengarkan dan perhatikan dengan baik , dalam persamuan hari ini juga dihadiri oleh seorang Bodhisattva Mahasattva yang bernama Bodhisattva Avalokiteśvara . Pada rentang waktu kalpa yang tidak terhitung jumlahnya di masa lalu, Bodhisattva ini telah mencapai kesempurnaan dalam welas kasih dan cinta kasih yang tidak terbatas , mencapai kesempurnaan dalam penguasaan beragam gerbang dhāraṇī yang tidak terbatas dengan tujuan untuk memberikan kedamaian , ketenangan dan suka cita kepada semua makhluk hidup. Bodhisattva Avalokiteśvara inilah , yang secara diam- diam memanifestasikan pengetahuan tertinggi tadi.
[0106b18] Setelah Sang Buddha selesai memberitahukan hal ini , Bodhisattva Avalokiteśvara segera bangkit dari tempat duduknya, melipat dan merapikan jubah hingga sisi bahu sebelah kanan terbuka . bersujud dengan merangkupkan kedua tangannya di hadapan Sang Buddha dan berkata :
Bhagavān, saya memiliki dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa yang ingin saya uraikan kembali dengan tujuan untuk memberikan kedamaian , ketenangan dan suka cita kepada semua makhluk hidup dimana dhāraṇī ini juga mampu mengeliminasi semua penyakit dan penderitaan , memperpanjang rentang waktu kehidupan semua makhluk hidup, meningkatkan kesejahteraan materi , mengeliminasi semua hasil dari aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang keliru termasuk hasil dari aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang berat , menghindari semua halangan dan bencana , meningkatkan kualitas kebajikan melalui semua aspek kualitas yang murni , menimbulkan akar kebajikan , mengeliminasi semua aspek dari rasa takut, mewujudkan semua keinginan yang baik. Oleh sebab itu, saya memohon kepada Bhagavān untuk mengizinkan saya menguraikan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa dalam persamuan ini.
[0106b25] Sang Buddha berkata : Avalokiteśvara , anda memiliki welas kasih agung dan bertujuan untuk memberikan kedamaian , ketenangan dan suka cita kepada semua makhluk hidup dimana anda juga ingin menguraikan mahāvidya dhāraṇī dalam persamuan ini sekarang . Sekarang adalah saat yang paling tepat untuk menguraikannya . Tathāgata akan bersuka cita , demikian juga para Buddha.
[0106b27] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara memberikan penghormatan kepada Sang Buddha dan kembali berkata :
Bhagavān, saya ingat bahwa Tathāgata yang bernama Sahasra raśmi rāja pariśuddhādhiṣṭhāna yang muncul pada koti niyuta kalpa yang lalu menguraikan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini karena welas kasih terhadap saya dan semua makhluk hidup. Kemudian Tathāgata ini menyentuh uṣṇīṣa saya dan berkata : Kuluputra , anda harus menghafal dan mengingat dengan baik , melatih diri dengan perhatian penuh melalui mahavidya dhāraṇī ini dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan dan sukacita kepada semua makhluk hidup di masa yang akan datang.
[0106c03] Pada saat itu saya telah menempuh jalan Bodhisattva dan sedang memasuki tahapan [bhūmi] pertama. Setelah mendengarkan uraian dhāraṇī ini saya segera memasuki memasuki tahapan [bhūmi] kedelapan sehingga menyebabkan saya penuh dengan suka cita dan kemudian beraspirasi bahwa : jika saya mampu memberikan kesejahteraan dan suka cita kepada semua makhluk hidup maka manifestasikan wujud saya menjadi seribu tangan dan seribu mata.
[0106c09] Setelah itu , termanifestasi Buddhaksetra dan persamuan yang tidak terhingga jumlahnya , semuanya menerima dan menjunjung tinggi kemudian mengumandangkan dhāraṇī ini dengan penuh suka cita tanpa batasan hingga melampaui siklus eksistensi dalam rentang waktu koti niyuta kalpa. Sejak saat itu, saya terus menghormati dan menjunjung tinggi, menghafal dan mengingat dengan baik , melatih diri dengan perhatian penuh. Karena menghafal dan mengingat dengan baik dhāraṇī ini maka saya selalu terlahir kembali melalui transformasi dari teratai dalam kediaman semua Buddha dan tidak pernah mengalami kelahiran kembali melalui rahim.
[0106c14] Jika ada bhikṣu, bhikṣuni , upāsaka upāsaka ,kuluputra dan kuladuhitar yang ingin melafalkan dhāraṇī ini, mereka seharusnya mengembangkan welas kasih agung dan cinta kasih agung kepada semua makhluk hidup terlebih dahulu dan mengikuti aspirasi saya sebagai berikut :
Chinese
南無大悲觀世音
Pinyin
nā mó dà bēi guān shì yīn
Sanskrit
namaḥ ārya-avalokiteśvarāya mahā-kāruṇikāya
Saya bertekad untuk mampu mempenetrasi dengan mendalam semua lapisan realitas
Saya bertekad untuk membimbing dan mengarahkan semua makhluk hidup menuju pembebasan.
Saya bertekad untuk melatih diri dan menguasai metoda kefasihan yang penuh dengan kualitas kebajikan
Saya bertekad untuk menempuh dan mencapai jalan kebijaksanaan
Saya bertekad untuk melampaui semua samudera penderitaan
Saya bertekad untuk melatih diri dalam moralitas [Sīla], Samādhi [ Samādhi] dan Kebjiksanaan [Prajñā] dengan sempurna
Saya bertekad untuk mencapai nirvāṇa
Saya bertekad untuk mencapai ekuanimitas yang tidak terkondisi
Saya bertekad untuk mencapai kesempurnaan dharmakāya
Jika saya melintasi gunung yang dipenuh dengan pedang , semoga gunung pedang tersebut akan hancur dengan sendirinya.
Jika saya masuk ke dalam minyak yang mendidih , semoga maka minyak yang mendidih tersebut akan mengering dengan sendirinya
Jika saya melintasi neraka, semoga neraka tersebut akan sirna dengan sendirinya
Jika saya melintas didepan prêta , semoga prêta tersebut akan merasa kenyang.
Jika saya melintas di depan asura maka semoga pikiran yang penuh dengan kualitas ketidakbajikan dari para asura tersebut akan ditundukkan.
Jika saya melintas di depan binatang maka para binatang tersebut akan mencapai pengetahuan agung kelak.
[0107a04] Setelah melakukan aspirasi ini, kemudian melafalkan kembali nama saya dan juga melafalkan nama mula guru saya Tathāgata Amitabha dengan tulus dan melafalkan dhāraṇī ini sebanyak lima kali dalam sehari maka ratusan koti niyuta hasil dari aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang berat dan penyebab dari siklus eksistensi akan tereliminasi
[0107a07] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara menghormati Sang Buddha dan kembali berkata :
Jika ada manusia dan deva yang melafalkan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa maka pada saat rentang kehidupan mereka berakhir akan dijemput oleh sepuluh penjuru Buddha dan terlahir kembali dalam buddhaksetra sesuai dengan keinginan mereka.
[0107a09] Bodhisattva Avalokiteśvara kembali berkata :
Jika ada mahluk hidup yang mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan perhatian perhatian penuh melalui dhāraṇī ini tetapi mereka masih jatuh kedalam tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan maka saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan .
[0107a11] Jika ada mahluk hidup yang mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan perhatian penuh melalui dhāraṇī ini tetapi mereka masih tidak terlahir kembali dalam buddhaksetra maka saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan
[0107a12] Jika ada mahluk hidup yang mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan perhatian perhatian penuh melalui dhāraṇī ini tetapi mereka masih tidak mampu mencapai Samādhi dan berdiam dalam kedamaian yang tidak terbatas maka saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan
[0107a14] Jika ada mahluk hidup yang mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan perhatian penuh melalui dhāraṇī ini tetapi mereka masih tidak mampu mewujudkan kesejahteraan dan semua keinginan mereka dalam kehidupan ini dan juga tidak memperoleh manfaat dari dhāraṇī ini maka hal ini disebabkan oleh mereka tidak memiliki kualitas kebajikan dan tidak tulus.
[0107a16] Jika ada wanita yang ingin terlahir kembali sebagai pria tetapi mereka tidak terlahir kembali sebagai pria maka saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan. Walaupun demikian , bagi yang tidak meyakini dan meragukan dhāraṇī ini juga tidak akan memperoleh manfaatnya.
[0107a19] Jika ada makhluk hidup yang mengambil makanan ataupun mengambil dan merusak barang keperluan hidup dari persamuan agung , walaupun telah terlahir kembali berulang kali dalam periode kemunculan dari ribuan Buddha dan mereka tidak pernah bertobat ataupun mereka bertobat tetapi masih tidak mampu mengeliminasi semua semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] ini .Dengan melafalkan dhāraṇī ini maka semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] dapat tereliminasi dengan sempurna.
Jika ada makhluk hidup yang mengambil makanan ataupun mengambil dan merusak barang keperluan hidup dari persamuan agung, harus mengakui . bertobat dan menyesal di depan sepuluh penjuru Guru agung Dengan melafalkan dhāraṇī ini maka sepuluh penjuru Guru agung akan datang untuk menyaksikan hingga semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran, perbuatan] tereliminasi dengan sempurna.
Semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] yang disebabkan oleh sepuluh kualitas ketidakbajikan, lima hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] tanpa jeda , memfitnah orang lain , memfitnah ajaran realitas, tidak mematuhi kode etik moralitas, mengambil makanan, merusak tempat kediaman para sramana, mengambil ataupun barang merusak barang keperluan hidup dari persamuan agung , menghalangi orang lain dalam pelatihan diri yang selaras dengan ajaran dapat dieliminasi dengan melafalkan dhāraṇī ini , terkecuali mereka tidak menyakini dan meragukan dhāraṇī ini maka tidak akan mampu mengeliminasi semuahasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan]yang ringan apalagi yang berat. Walaupun tidak mampu mengeliminasi semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] yang berat, setidaknya penghafalan dhāraṇī ini juga telah menyebabkan mereka mengembangkan kesadaran penggugahan di masa yang akan datang.
[0107a28] Bodhisattva Avalokiteśvara kembali berkata :
Jika ada manusia dan deva yang melafalkan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa maka mereka akan memperoleh lima belas aspek kualitas kebajikan dalam kelahiran kembali dan terhindar dari lima belas aspek kematian yang tidak baik yakni : [1] akan terhindar dari kematian disebabkan oleh kelaparan dan kemiskinan [2] akan terhindar dari kematian disebabkan oleh penganiayaan , penjara , dipukul dengan tongkat ataupun dilukai dengan senjata [3] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh para pesaing dan musuh [4] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh perang [5] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh binatang buas misalnya harimau , srigala dan lainnya [6] akan terhindar dari kematian yang disebabkan binatang dan serangga beracun misalnya gigitan ular berbisa ataupun serangga beracun lainnya [7] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh tenggelam dalam air ataupun terbakar oleh api [8] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh racun [9] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh berbagai praktisi mahavidya dari luar ajaran melalui racun ataupun serangga [10] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh kehilangan ingatan[ 11] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh terpeleset dalam jurang ataupun tertimpa pohon [12] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh mimpi buruk yang dilakukan oleh praktisi mahavidya dari luar ajaran [13] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh pengaruh dari makhluk halus [14] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh penyakit kronis ataupun epidemis [15] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh bunuh diri.
[0107b11] lima belas aspek kualitas kebajikan dalam kelahiran kembali sebagai berikut : [1] terlahir kembali dalam negara yang dipimpin oleh penguasa yang bijaksana [2] terlahir kembali dalam negara yang baik [3] terlahir kembali dalam kondisi yang baik [4] terlahir kembali dalam kondisi selalu memiliki teman spiritual yang baik [5] terlahir kembali dengan anggota tubuh yang sempurna [6] terlahir kembali dengan kesadaran yang murni dan baik [7] terlahir kembali dalam kondisi yang mendukung pelatihan diri melalui moralitas yang sempurna. [8] terlahir kembali dalam keluarga yang harmonis dan baik [9] terlahir kembali dengan kesejahteraan materi yang mendukung [10] terlahir kembali dalam kondisi yang selalu dihormati oleh orang lain dan mendukung semua aktivitasnya dalam menolong orang lain [11] terlahir kembali dalam kondisi yang tidak akan kehilangan kesejahteraan materi [12] terlahir kembali dengan semua keinginan yang baik selalu terwujud dengan sempurna [13] terlahir kembali dengan kondisi yang selalu dilindungi oleh para naga dan deva [14] terlahir kembali dalam tempat dan waktu yang mendukung mereka untuk bertemu dan mendengarkan uraian dari Buddha [15] terlahir kembali dalam kondisi yang mendukung pengetahuan mendalam mereka dalam mendengarkan dan memahami uraian realitas.
Demikianlah kualitas kebajikan yang diperoleh dalam melafalkan dan mengingat dengan baik , melatih diri dengan penuh perhatian melalui dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini. Oleh sebab itu , semua deva dan manusia seharusnya melafalkan dhāraṇī ini dengan penuh semangat.
[0107b21] Setelah Bodhisattva Avalokiteśvara menguraikan ini , kemudian merangkupkan kedua tangannya dan berdiri didepan persamuan, memanifestasikan kesadaran yang penuh dengan welas kasih untuk semua makhluk hidup , dengan raut wajah yang tersenyum dan menguraikan kembali dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa sebagai berikut :
[0107b25]
Chinese
南無喝囉怛那哆囉夜 [耶] (1) 南無阿唎 [耶] (2) 婆 盧羯帝爍鉢囉 [耶](3) 菩提薩跢婆 [*耶] (4) 摩訶薩 跢婆 [耶] (5) 摩訶迦盧尼迦 [耶] (6) 唵 (7) 薩皤囉 罰曳 (8) 數怛那怛寫 (9) 南無悉吉利埵伊蒙阿 唎 [*耶] (10) 婆盧吉帝室佛囉 [楞] 馱婆 (11) 南無那 囉謹墀 (12) 醯唎摩訶皤哆沙咩 (13) 薩婆 阿他豆輸朋 (14) 阿逝孕 (15) 薩婆薩哆那摩婆 伽 (16)
摩罰特豆 (17) 怛姪他 (18) 唵阿婆盧醯 (19) 盧迦帝 (20) 迦羅帝 (21) 夷醯唎 (22) 摩訶菩 提薩埵 (23) 薩婆薩婆 (24) 摩羅摩羅 (25) 摩醯 摩醯唎馱孕 (26) 俱盧俱盧羯懞 (27) 度盧度盧 罰闍耶帝 (28) 摩訶罰闍耶帝 (29) 陀羅陀羅 (30) 地利尼 (31) 室佛囉耶 (32) 遮羅遮羅 (33) 摩摩 罰摩囉 (34) 穆帝囇 (35) 伊醯移醯 (36) 室那室 那 (37) 阿囉嘇佛囉舍利 (38) 罰沙罰嘇 (39) 佛 羅舍耶 (40) 呼嚧呼嚧摩囉 (41) 呼嚧呼嚧醯利 (42) 娑囉娑囉 (43) 悉利悉利 (44) 蘇嚧蘇嚧 (45) 菩提夜菩提夜 (46) 菩馱夜菩馱夜 (47) 彌帝 利夜 (48) 那囉謹墀 (49) 地唎瑟尼那 (50) 波夜 摩那 (51) 娑婆訶 (52) 悉陀夜 (53) 娑婆訶 (54) 摩 訶悉陀夜 (55) 娑婆訶 (56) 悉陀喻藝 (57) 室皤 囉耶 (58) 娑婆訶 (59) 那囉謹墀 (60) 娑婆訶 (61) 摩囉那囉 (62) 娑婆訶 (63) 悉囉僧阿穆佉耶 (64) 娑婆訶 (65) 娑婆摩訶阿悉陀夜 (66) 娑婆 訶 (67) 者吉囉阿悉陀夜 (68) 娑婆訶 (69) 波陀 摩羯悉哆夜 (70) 娑婆訶 (71) 那囉謹墀皤伽囉 [耶] (72) 娑婆訶 (73) 摩婆利勝羯囉夜 (74) 娑婆 訶 (75) 南無喝囉怛那哆囉夜耶 (76) 南無阿唎 [耶] (77) 婆嚧吉帝 (78) 爍皤囉夜 (79) 娑婆訶 (80) 唵悉殿都曼哆囉鉢 馱 耶 (81) 娑婆訶 (82)
Pinyin
nā mó hē luō dá nā duō luō yè [yē] (1) nā mó ā lì [yē] (2) pó lú jié dì shuò bō luō [yē] (3) pú tí sà duò pó [yē] (3) mó hē sà duò pó [yē ] (5) mó hē jiā lú ní jiā [yē ] (6) ǎn (7) sà pó luō fá yè (8) shǔ dá nā dá xiě (9) nā mó xī jí lì duǒ yī méng ā lì [ yē ] (10) pó lú jí dì shì fú luō [léng] duò pó (11) nā mó nā luō jǐn chí (12) xī lì mó hē pó duō shā miē (13) sà pó ā tā dòu shū péng (14) ā shì yùn (15) sà pó sà duō nā mó pó jiā (16) mó fá tè dòu (17) dá zhí tā (18) ǎn ā pó lú xī (19) lú jiā dì (20) jiā luó dì (21) yí xī lì (22) mó hē pú tí sà duǒ (23) sà pó sà pó (24) mó luó mó luó (25) mó xī mó xī lì duò yùn (26) jù lú jù lú jié méng (27) dù lú dù lú fá dū yē dì (28) mó hē fá dū yē dì (29) tuó luó tuó luó (30) dì lì ní (31) shì fú luō yē (32) zhē luó zhē luó (33) mó mó fá mó luō (34) mù dì lì (35) yī xī yí xī (36) shì nā shì nā (37) ā luō shān fú luō shè lì (38) fá shā fá shān (39) fú luó shè yē (40) hū lú hū lú mó luō (41) hū lú hū lú xī lì (42) suō luō suō luō (43) xī lì xī lì (44) sū lú sū lú (45) pú tí yè pú tí yè (46) pú duò yè pú duò yè (47) mí dì lì yè (48) nā luō jǐn chí (49) de lì sè ní nā (50) bō yè mó nā (51) suō pó hē (52) xī tuó yè (53) suō pó hē (54) mó hē xī tuó yè (55) suō pó hē (56) xī tuó yù yì (57) shì pó luō yē (58) suō pó hē (59) nā luō jǐn chí (60) suō pó hē (61) mó luō nā luō (62) suō pó hē (63) xī luō sēng ā mù qū yē (64) suō pó hē (65) suō pó mó hē ā xī tuó yè (66) suō pó hē (67) zhě jí luō ā xī tuó yè (68) suō pó hē (69) bō tuó mó jié xī duō yè (70) suō pó hē (71) nā luō jǐn chí pó jiā luō [yē] (72) suō pó hē (73) mó pó lì shèng jié luō yè (74) suō pó hē (75) nā mó hē luō dá nā duō luō yè yē (76) nā mó ā lì [yē](77) pó lú jí dì (78) shuò pó luō yè (79) suō pó hē (80) ǎn xī diàn dū màn duō luō bō duò yē (81) suō pó hē (82)
Sanskrit
namo ratnatrayāya nama āryāvalokiteśvarāya bodhisattvāya svāhā
namo ratna- trayāya (1) namaḥ ārya (2) avalokiteśvarāya (3) bodhisattvāya (4) mahāsattvāya (5) mahākaruṇikāya (6) oṃ (7) sarvabhaye (8) śodhanāya tasya (9) namaskṛta imu ārya (10)avalokiteśvara tava (11) namo nīlakaṇṭha (12) hṛdayaṃ vartayiṣyāmo (13) sarvātha-sādhanaṃ ṣubhaṃ (14) ajeyam (15) sarvabhūtānāṃ bhava (16) marge-viśodhakam (17) tadyathā (18) oṃ ālokādhipati (19) lokāti (20) krānta (21) ehy (22) mahā-bodhisatva (23) sarpa-sarpa (24) smara smara (25) mama hṛdayam (26) kuru kuru karma (27) dhuru dhuru vijayate (28) mahāvijayate (29) dhara dhara (30) dhāraṇī (31) rāja (32) cala cala (33) mama vimala (34) mūrtte (35) ehi ehi (36) chinda chinda (37) arṣapracali (38) viṣam viṣam (39) praṇāśaya (40) hulu hulu smara (41) hulu hulu śrī (42) sara sara (43) siri siri (44)suru suru (45) bodhiya bodhiya (46) bodhata bodhaya (47) maitriya (48) nīlakaṇṭha (49) dehi me darśanaṃ (50) praharāyamāṇāya (51) svāhā (52) siddhāya (53) svāhā (54) mahāsiddhāya (55)svāhā (56) siddhayogi (57 ) iśvarāya (58) svāhā (59) nīlakaṇṭhāya (60) svāhā (61) varāhamukhāya (62) svāhā (63) narasimhamukhāya (64) svāhā (65) gadāhastāya (66) svāhā (67) cakrahastāya (68) svāhā (69) padmahathāya (70) svāhā (71) nīlakaṇṭhapāṇḍarāya (72) svāhā (73)mahātali-śaṅkarāya (74)svāhā (75) namo ratnatrayāya (76) namaḥ ārya (77) avalokita (78) iśvarāya (79) svāhā (80) oṃ siddhyantu mantra-padāni (81) svāhā (82)
[0107c26] Ketika Bodhisattva Avalokiteśvara selesai menguraikan dhāraṇī ini ,bumi bergetar dalam enam jenis pergerakan, beragam bunga permata berharga dengan warna yang indah jatuh seperti hujan dari langit. Semua Buddha dari sepuluh penjuru bersuka cita, sedangkan Māra dan para praktisi mahavidya dari luar ajaran ketakutan hingga bulu kuduk mereka berdiri.
Semua yang hadir dalam persamuan ini mencapai hasil yang berbeda mulai dari pencapaian tahapan srotāpanna , sakṛdāgāmin, anāgāmi dan arahat dan juga ada mencapai tahapan pertama , kedua , ketiga,ketiga, keempat, kelima hingga kesepuluh. Semua makhluk hidup mengembangkan kesadaran penggugahan [bodhicitta] mereka
[0108a04] Kemudian Mahābrahma Deva Rāja bangkit dari tempat duduknya, melipat dan merapikan jubahnya hingga bahu sebelah kanan terbuka, merangkupkan kedua tangannya ,memberikan penghormatan dan berkata kepada Bodhisattva Avalokiteśvara:
Mahāsattva, Saya telah menghadiri persamuan Buddha yang tak terhitung jumlahnya dan juga telah mendengarkan beragam uraian dan dhāraṇī , tetapi saya masih belum pernah mendengarkan uraian dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini.
Mahāsattva , mohon uraikan dengan singkat mengenai karakteristik dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini. Kami akan bersuka cita dalam mendengarkan uraian ini.
[0108a09] Bodhisattva Avalokiteśvara memberitahukan kepada Mahābrahma Deva Rāja dan berkata :
Sadhu sadhu , Mahābrahma Deva Rāja , Anda telah mengajukan pertanyaan yang akan memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi semua makhluk hidup. Sekarang dengarkan dan perhatikan dengan baik, saya akan menguraikannya dengan singkat .
Bodhisattva Avalokiteśvara berkata: kesadaran dari welas kasih agung [mahākāruṇika-citta] adalah kesadaran yang tidak mendiskriminasi [tiada perbedaan], kesadaran yang tiada kehendak, kesadaran yang tiada kemelekatan terhadap kondisi mental yang tidak berguna, kesadaran dengan pengamatan mendalam terhadap kekosongan, kesadaran yang penuh dengan penghormatan, kesadaran yang penuh dengan rendah hati , kesadaran yang tiada kekeliruan, kesadaran yang tidak melekat pada pandangan apapun, kesadaran penggugahan yang tidak tertandingi.
Demikianlah karakteristik dari kesadaran dari welas kasih yang tidak terbatas [mahākāruṇika-citta], anda harus melatih diri dengan baik melalui karakteristik kesadaran seperti ini
[0108a15] Mahābrahma Deva Rāja menjawab dan berkata: Sekarang kami telah mengetahui karakteristik dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa , mulai dari saat ini, kami akan mengingat dan melafalkan dengan baik , melatih diri dengan perhatian penuh dan penuh dengan semangat melalui dhāraṇī ini.
[0108a17] Bodhisattva Avalokiteśvara berkata: : Jika ada kuluputra dan kuladuhitar yang ingin menghafal dan mengingat dengan baik dhāraṇī ini , mereka harus mengembangkan kesadaran penggugahan yang agung terlebih dahulu, dengan beraspirasi membimbing dan mengarahkan semua makhluk hidup menuju kesempurnaan penggugahan , menjalankan uposadha vatra , mengembangkan kesadaran yang tiada perbedaan [diskriminasi] kepada semua makhluk hidup dan terus melafalkan dhāraṇī ini dengan penuh semangat , berdiam dalam tempat yang telah dibersihkan [dimurnikan] , membersihkan diri dan mengenakan pakaian yang bersih, memberikan persembahan panji, pelita dari ghee, bunga dan serbuk dupa , makanan dan minuman dengan ratusan rasa. Kemudian dengan kesadaran yang penuh dengan perhatian dan tidak teralihkan oleh objek lain , menghafal dan mengingat dengan baik dharani ini sesuai dengan instruksi uraian yang benar .
[0108a22] Selanjutnya , Bodhisattva Sūryaprabha , Bodhisattva Candraprabha , para deva dan apsara yang tak terhitung jumlahnya juga pernah menyaksikan pencapaian dari mahāvidya ini dimana pada saat itu saya mengiluminasi mereka dengan seribu mata dan melindungi mereka dengan seribu tangan sehingga mereka mampu memahami dengan sempurna dan mendalam semua uraian yang bersifat keduniawian termasuk uraian dari para praktisi luar ajaran dan juga empat kumpulan uraian veda.
Dengan melafalkan dan mengingat dengan baik mahāvidya ini juga mampu mengeliminasi delapan puluh ribu empat ratus penyakit keduniawian dengan sempurna, mampu menundukkan Mara beserta dengan pasukannya dan juga semua praktisi luar ajaran.
Selanjutnya untuk praktisi berdiam di daerah pergunungan, perbukitan ataupun tanah datar dengan tujuan untuk melatih diri dalam melafalkan kembali , memahami semua uraian realitas dan melatih diri dengan kontemplasi dimana daerah itu telah didiami oleh para Vetāla ,Vyāḍa ,Yakṣa dan beragam makhluk halus lainnya. Jika para makhluk halus tersebut selalu mengganggu dengan mengalihkan kesadaran praktisi maka dapat melafalkan mahavidya ini sekali saja sebagai perlindungan diri sehingga para makhluk halus tersebut tidak mampu untuk mendekati praktisi tersebut.
Jika ada praktisi yang mampu melafalkan, mengingat mahāvidya ini , melatih diri dengan perhatian penuh yang selaras dengan instruksi uraian dan juga beraspirasi untuk menolong semua makhluk hidup maka saya akan menginstruksi kepada para deva, nāgarāja dan para vajra guhyādhipati untuk menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini .
[0108b04] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara melantunkan gātha ini
Saya menginstruksikan kepada Vajrapāṇiguhyādhipati, Vajrasatva, Ucchuṣma, Kuṇḍali, Aṅkuśe dan Vajraśaṃkara, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Maheśvara , Nārāyaṇa, Kuṃbidhara dan Kapila, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Matsya-varuṇa, Pūrṇa-kuśala Daśa-sindura, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Śacate-madhura Kṛtānta Pañcika untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Markada-rāja, Arhaguṇa, Śveta dan Śabara, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Brahma-saṃbhara, Pañca-śuddhāvāsa dan Yama rāja, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Śakra, para deva yang berdiam di ranah Trayastriṃśa, Sarasvati, Śrī, Vasīna untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Dhṛtarāṣṭra , Hārītī dan para deva , devi dan apsara yang telah mencapai pengetahuan tertinggi untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Virūḍhaka, Virūpakṣa dan Vaiśravaṇa, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Suvarṇa-rūpa-mayūra-rāja, dan Aṣṭa vimśati nakṣatrāṃ, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Maṇibhadra, Śañjaya dan Pūrṇabhadra, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Nanda, Upananda, Sāgara nāgarāja dan para Erāpattra rāja untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Asura , Gandharva , Garuḍa , Kiṃnara , Mahoraga , untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
Saya menginstruksikan kepada Udaka-deva-garjati , Agni-deva-garjati, Kumbhaṇḍa-ràja dan Piśāca untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini
[0108b27] Mereka adalah para deva, nāgarāja, devi , apsara yang telah mencapai pengetahuan tertinggi bersama dengan lima ratus yakṣa yang telah menguasai kekuatan agung yang akan selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini.
Jika praktisi ini sedang berdiam dalam hutan ataupun gunung dengan tujuan untuk melatih diri maka para deva ini akan bergantian untuk menjaga dan melindungi mereka dari semua halangan. Jika praktisi ini tersesat dalam hutan ataupun pegunungan, pada saat mereka menghafakan dan mengingat dengan baik dhāraṇī ini maka para deva dan nāgarāja ini akan memanifestasikan dirinya sebagai orang yang memberikan bantuan pada mereka untuk menunjukkan jalan keluar.
Jika praktisi ini sedang membutuhkan air ataupun api pada saat berdiam dalam hutan ataupun gunung dengan tujuan untuk melatih diri maka para nāgarāja akan memanifestasikan api ataupun air untuk mereka.
[0108c03] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara melantunkan gātha yang penuh dengan kedamaian sebagai berikut :
Jika di padang gurun, gunung dan laguna
Bertemu dengan harimau, serigala ataupun binatang buas
Ular, lipan, vetāla ,vyāḍa ,yakṣa.
Lafalkan mahāvidya ini , semua akan tidak mampu mendekati
Jika melintasi sungai, danau ataupun lautan
para nāga yang penuh dengan kemarahan ,nāga yang berdiam dalam air, makara,yakṣa , rākṣasa , ikan dan kura kura besar
Lafalkan mahāvidya ini , semua menghindar
Jika bertemu dengan tentara , dikepung oleh musuh
Atau dirampok oleh orang jahat
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī
Hingga pikiran mereka dipenuhi dengan welas kasih
Berbalik arah dan meninggalkannya
Jika pejabat kerajaan menahannya
Hingga terantai dan terikat di penjara
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī
Hingga pikiran mereka dipenuhi dengan welas kasih
Kemudian membebaskannya kembali.
Jika bermukim di daerah praktisi vidya mantra dari luar ajaran
Disajikan makanan dan minuman beracun untuk saling menyakiti,
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī
Racun berubah menjadi amṛta.
Jika wanita bermasalah saat hendak melahirkan.
Dipengaruhi oleh makhluk halus hingga menderita
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī
makhluk halus pergi, kelahiran lancar
JIka nāga jahat , makhluk halus menyebarkan wabah beracun
hingga menyebabkan demam tinggi dan akan menghadapi kematian
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
Penyakit sembuh , usia juga bertambah
JIka nāga jahat , makhluk halus menyebarkan wabah nanah
Hingga menderita infeksi kulit , tumor dan kulit bernanah
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
Meludah tiga kali tiga kali di bekas luka bernanah
semua penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya
Jika praktisi vidyamantra dari luar ajaran menggunakan mantra dengan Vetāla
untuk mengikat , mempergaruhi dan mengendalikan kesadaran
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
Vetāla segera kembali kepada pemiliknya.
Jika tidak memiliki kualitas kebajikan, pikiran yang selalu teralihkan
Meninggalkan ajaran realitas
dipenuhi oleh nafsu keinginan, terdistorsi oleh ketidaktahuan
Menikahi pasangan , mencintai yang lain siang dan malam
tidak berhenti dan selalu berpandangan keliru
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
semua nafsu keinginan, pandangan mengenai diri dan ketidaktahuan akan tereliminasi.
Jika saya memuji daya kekuatan kualitas kebajikan mahāvidya ini dengan terperinci
satu kalpa juga tidak akan selesai menguraikannya.
[0108c27] Pada saat itu , Bodhisattva Avalokiteśvara memberitahukan kepada Mahābrahma Deva Rāja dan berkata
[0108c27] Seseorang dapat menggunakan media benang lima warna yang dipilin menjadi satu kesatuan. , dengan menghafalkan dhāraṇī ini setiap kali menyimpulkan benang tersebut hingga mencapai dua puluh satu simpul dan kemudian mengikatkan benang tersebut ditangan ataupun dipakai sebagai kalung untuk anak - anak putra maupun putri maka semua pengaruh dari Mara , makhluk halus akan sirna.
Dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini telah diuraikan oleh sembilan puluh sembilan koti niyuta Buddha masa lampau yang banyaknya seperti butiran pasir di sungai gangga. dengan tujuan untuk memudahkan pencapaian dalam pelatihan diri yang berkaitan dengan enam kesempurnaan, mengembangkan kesadaran penggugahan dengan cepat untuk semua yang belum mengembangkan kesadaran penggugahan, mempercepat pencapaian hasil dalam jalan untuk para Sravaka yang belum mencapai hasil dari jalan,
[0109a03] Dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu, jika ada para deva dan sramana agung yang belum mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak tertandingi maka mereka akan mencapainya dengan cepat melalui daya kekuatan dari dhāraṇī ini. Demikian juga untuk semua makhluk hidup yang belum memiliki akar keyakinan dalam pengetahuan agung maka akan berakar , tumbuh tunas dan berkembang dengan cepat. Dengan daya kekuatan metoda kefasihan dan welas kasih yang telah diuraikan oleh saya maka semua aspek yang belum tercapai akan tercapai dengan sempurna.
[0109a07] Dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu, jika ada makhluk hidup yang berdiam dalam tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan ataupun dalam ranah yang dipenuhi oleh kegelapan , dengan mendengarkan dhāraṇī maka mereka akan terbebaskan dari semua penderitaan sedangkan untuk praktisi yang sedang menempuh jalan Bodhisattva dan belum memasuki tahapan pertama maka mereka juga akan mencapainya dengan cepat, ataupun mencapai tahapan kesepuluh, ataupun mencapai tahapan Buddha dan memanifestasikan tiga puluh dua tanda manusia agung dan delapan puluh dua tanda tambahan lainnya
[0109a11] Jika seorang Śrāvaka mendengarkan mahāvidya ini sekali saja dengan baik , dan kemudian melatih diri dan mengkontemplasi dengan penuh perhatian , memahaminya sesuai dengan uraian maka dia akan mencapai hasil dari jalan dengan mudah walaupun tidak berusaha untuk mencapainya.
[0109a13] Dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu , jika semua gunung dan sungai tebing dan empat samudera dapat mendidih seperti gelembung air dan gunung semeru , gunung cincin besi [cakravada-parvata] dapat digoyahkan dan juga dapat dihancurkan hingga menjadi debu maka semua makhluk hidup dalam ranah eksistensi ini juga dapat mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak tertandingi
[0109a16] Jika ada seseorang yang ingin mewujudkan semua keinginannya dengan sempurna dalam kehidupan sekarang ini, dengan menjalankan uposadha vatra dan menjaga moralitas dengan baik ,kemudian melafalkan mahāvidya ini selama dua puluh satu hari berturut maka semua keinginannya akan terwujud dengan sempurna dan semua hasil dari aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] dari awal hingga akhir siklus eksistensinya dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu akan tereliminasi dan semua Buddha , Bodhisattva , Brahma beserta dengan caturmaharajika, deva, nagaraja juga telah mengkonfirmasi dan mengetahui hal ini.
[0109a20] Jika ada deva ataupun manusia yang melafalkan dan mengingat dengan baik mahāvidya ini , kemudian mereka membersihkan diri di sungai ataupun di lautan dan pada saat itu ada makhluk hidup yang terpercik oleh air mandi mereka maka semua hasil dari aktivitas [ucapan ,pikiran , perbuatan] dan kualitas yang tidak baik dari makhluk hidup tersebut akan tereliminasi .Makhluk hidup ini akan terlahir kembali melalui teratai dalam buddhaksetra dan tidak akan terlahir kembali melalui rahim, telur, kelembaban.
Dengan demikian , tidak dapat dikatakan berapa banyak kualitas kebajikan yang akan diakumulasi oleh para mahāvidya dharā ini.
[0109a25] Jika ada angin yang bertiup dan menerpa jubah ataupun rambut para mahāvidya dharā ini dan kemudian angin tersebut menerpa makhluk hidup lainnya maka semua hasil dari aktivitas [ucapan ,pikiran , perbuatan] dan kualitas yang tidak baik dari makhluk hidup tersebut akan tereliminasi . Makhluk hidup ini tidak akan terlahir kembali dalam tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dan selalu terlahir kembali [melalui teratai] di hadapan para Buddha.
[0109a28] Jika mahāvidya dharā menguraikan apapun baik mengenai uraian yang berkualitas kebajikan ataupun bukan dihadapan semua Mara , praktisi luar ajaran, deva, naga dan makhluk halus akan terdengar seperti uraian ajaran realitas yang penuh dengan keagungan dan tanpa cacat sehingga mereka menghormati para mahāvidya dharā seperti menghormati Sang Buddha.
[0109b03] Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā ini adalah esensi dari Buddhakāya, karena dia selalu dipuji oleh semua Buddha yang banyaknya mencapai sembilan puluh sembilan niyuta ataupun berjumlah seperti butiran pasir sungai gangga
Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari pengetahuan mendalam karena dia diiluminasi oleh pengetahuan mendalam dari semua Tathāgata
Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari welas kasih, karena dia selalu menggunakan kefasihan makna dari dhāraṇī untuk menyelamatkan semua makhluk hidup.
Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari ajaran realitas yang mendalam karena dia telah mengakses semua gerbang dhāraṇī
Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari semua kontempelasi, karena dia telah memanifestasikan dan menguasai dengan fasih ratusan ribu metoda . samādhi
Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari semua ruang [ākāśa] karena dia selalu mengamati makhluk hidup dengan pengetahuan mendalam berdasarkan kekosongan
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi yang telah terbebaskan dari rasa takut, karena dia selalu dijaga dan dilindungi oleh para naga ,deva, apsara dan makhuk mulia lainnya.
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari kata yang mendalam karena selalu mengumandangkan dhāraṇī dengan tanpa terputus.
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari kediaman yang konstan , karena dia telah tidak terpengaruh oleh tiga akar kualitas yang tidak baik dan semua aspek kualitas yang tidak bermanfaat lainnya
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari semua pembebasan karena dia tidak terhalangi oleh para Mara dan praktisi luar ajaran .
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari semua raja pengobatan. karena dia selalu berusaha dalam menyembuhkan semua penyakit dari makhluk hidup melalui daya kekuatan dari dhāraṇī.
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari pengetahuan tertinggi, karena dia telah mampu berdiam dalam semua Buddha-kṣetra
.
Demikianlah pujian dari kualitas kebajikan yang tidak terbatas dari para mahāvidya dharā
[0109b16] Kuluputra , jika ada seseorang yang telah muak dengan ketidakpuasan duniawi dan menginginkan rentang waktu kehidupan yang panjang dan kedamaian maka dia harus berdiam dalam pengasingan diri, menjalankan uposadha vatra , memanifestasikan perlindungan wilayah kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak sebanyak seratus delapan kali dengan menggunakan media pakaian , makanan, wewangian ataupun obat maka dia akan memperoleh rentang waktu kehidupan yang panjang dan kedamaian.
[0109b18] Jika dia mampu melaksanakan semua metoda perlindungan wilayah sesuai dengan instruksi dalam uraian dan dilaksanakan dengan benar maka semua aspek ini dapat tercapai dengan sempurna.
Metoda perlindungan wilayah dapat menggunakan media sebilah pisau kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan menggores pisau tersebut ke tanah sebagai batasan perlindungan ataupun dapat menggunakan media air yang bersih kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan dipercikkan ke empat penjuru sebagai batasan perlindungan kali ataupun dapat menggunakan media biji wijen putih kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan disebarkan ke empat penjuru sebagai batasan perlindungan ataupun dapat menggunakan metoda visualisasi ruang lingkup batasan perlindungan kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali ataupun ataupun menggunakan media abu kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan disebarkan ke empat penjuru sebagai batasan perlindungan ataupun menggunakan benang lima warna kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyakk dua puluh satu kali dan diikat mengelilingi empat penjuru sebagai batasan perlindungan .
Semua metoda perlindungan wilayah diatas dapat digunakan.
[0109b24] Jika seseorang mampu merafal dan mengingat dhāraṇī ini dengan baik dan melaksanakan sadhana sesuai dengan uraian maka akan mengakumulasi semua hasil yang memiliki kualitas kebajkan dan jika dia mendengarkan dhāraṇī ini maka semua hasil aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang keliru dan berat dalam siklus eksistensi yang tidak terhingga akan tereliminasi. Dengan demikian , berapa banyak kualitas kebajikan yang akan diakumulasi apabila dia merafal dan mengingat dengan baik dhāraṇī?
Jika seseorang mampu merafal dan mengingat dengan baik , memahami dengan baik dhāraṇī ini dan juga menghormati dan menjunjung tinggi semua Buddha yang tidak terhitung banyaknya maka dia akan mengakumulasi kualitas kebajikan yang tidak terhingga.
[0109b27] Jika seseorang telah mampu merafal dan mengingat dhāraṇī ini, menjalani kehidupan sesuai dengan uraian realitas dengan tujuan untuk membebaskan penderitaan semua makhluk hidup maka orang tersebut telah mengembangkan kesadaran welas kasih agung [mahākāruṇika-citta] dan akan mencapai kesempurnaan penggugahan dengan segera.
Jika dia merafalkan dhāraṇī ini didepan semua makhluk hidup, menyebabkan mereka mendengarkannya dan juga menyebabkan kemunculan dari kesadaran penggugahan mereka maka mahāvidya dharā ini akan mengakumulasi kualitas kebajikan yang tidak terhingga.
[0109c02] Jika seseorang mampu menjalankan uposadha vatra dengan penuh semangat dan tulus , melatih diri hingga mencapai kelenturan tubuh dan kesadaran ,moralitas yang murni dan menyebabkan semua makhluk hidup bertobat demikian juga dirinya sendiri , menyesali semua aktivitas [ucapan pikiran , perbuatan] yang akan terkondisi dari kalpa yang tidak terhitung , selalu mengumandangkan dhāraṇī ini dengan tanpa terputus, maka dia akan mencapai empat hasil dari jalan dalam kehidupan ini, kebijaksanaan dan pengetahuannya juga akan meningkat dan menguasai semua kefasihan dalam pengamatan mendalam sehingga dengan mudah mencapai sepuluh tahapan dalam jalan Bodhisattva, apalagi semua keinginan duniawi yang sebenarnya mudah diperoleh juga akan terwujud dengan sempurna.
[0109c07] Jika seseorang ingin mengundang semua makhluk halus , dapat menggunakan media cawan tengkorak [kapāla] yang dibersihkan terlebih dahulu dengan serbuk yang harum dan bersifat menenangkan. Dengan menggunakan tanah lempung berwarna kuning dioleskan ke cawan tengkorak [kapāla] bagian atas dan setiap sisi permukaannya, dan cawan tengkorak [kapāla] ini ditempatkan dibagian tengah mandala, dihadapan lambang penghormatan caitya] dari Bodhisattva Avalokiteśvara berlengan seribu dan bermata seribu [avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga] dengan mempersembahkan beraga bunga ,serbuk cendana dan makanan, prosesi ini dilakukan selama tujuh hari berturut maka para makhluk halus akan memanifestasikan dirinya .
[0109c10] Jika seseorang ingin mengundang Caturmahārājika maka dapat menggunakan media serbuk cendana dan kemudian dibakar dalam homa api.
Semua aspek ini dapat terwujud karena welas kasih dan aspirasi agung dari Bodhisattva ini , dan juga daya kekuatan dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta vistara-paripūrṇa
[0109c12] Kemudian Sang Buddha memberitahukan kepada Ānanda dan berkata :
[0109c12] Jika bencana akan terjadi dalam satu negeri yang dipimpin oleh raja yang memerintah dengan hukum yang benar , memiliki moralitas yang sangat baik, memperhatikan kepentingan rakyatnya, berlaku adil dan dapat memaafkan semua kesalahan orang lain. Kemudian dia menjalankan uposadha vatra dengan pikiran dan jasmani yang penuh dengan semangat selama tujuh hari tujuh malam ,merafal dan mengingat dengan baik māhavidya dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta vistara-paripūrṇa maka bencana ini akan terhindar, lima jenis pangan akan berlimpah dan rakyatnya akan damai dan bahagia.
[0109c16] Jika ada satu negeri akan diserang oleh musuhnya ataupun rakyat merasa tidak aman dan damai ataupun para pejabat berencana untuk menghianatinya ataupun wabah penyakit menyebar ke semua penjuru ataupun musim hujan dan kemarau tidak sesuai dengan siklusnya ataupun bulan dan matahari tidak sesuai dengan siklusnya .
Jika semua bencana diatas terjadi , maka mereka dapat mendirikan lambang penghormatan [caitya] dari Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga yang menghadap ke arah barat, dan kemudian dihiasi dengan beragam panji dan kanopi, mempesembahkan beragam bunga, serbuk dupa , beragam makanan dan minuman dengan ratusan rasa. Kemudian raja bersama dengan rakyatnya menjalankan uposadha vatra dengan pikiran dan jasmani yang penuh dengan semangat selama tujuh hari tujuh malam berturut , melafalkan dan mengingat dhāraṇī maka para musuhnya akan membatalkan niat mereka dan kembali ke negeri mereka dan tidak akan mengacaukan negeri ini , kedua negeri ini juga akan berdiplomasi dan memiliki hubungan yang erat , para pangeran dan pejabat akan setia . Demikian juga para ratu , selir , putri dan dayang . Para naga dan semua makkluk halus akan menjaga dan melindungi negeri ini , musim hujan dan kemarau akan sesuai dengan siklusnya sehingga menghasilkan panen yang berlimpah dan rakyat akan aman damai , sejahtera dan bahagia.
[0109c25] Jika dalam satu keluarga, ada anggota keluarganya yang menderita penyakit yang sangat serius ataupun dipengaruhi oleh ratusan jenis makhluk halus ataupun ada seseorang yang berniat tidak baik ataupun keluarga tidak harmonis maka mereka dapat mendirikan mandala di depan lambang penghormatan [caitya] dari Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga , kemudian menyebutkan nama Bodhisattva Avalokiteśvara dengan tulus dan merafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu kali maka semua aspek ini akan sirna dengan sendirinya dan keluarga ini akan harmonis dan damai selamanya.
[0110a02] Ānanda bertanya kepada Sang Buddha
Bhagavān , apa gelar dari mahāvidya ini ? Bagaimana menjunjung tinggi dan mengingat dengan baik gelar dari mahāvidya ini?”
[0110a02] Sang Buddha menjawab dan berkata :
Mahāvidya ini memiliki berbagai gelar antara lain : kesempurnaan yang ekspasif dan juga bergelar welas kasih agung yang tak terhalangi , dhāraṇī pembebas semua aspek penderitaan, dhāraṇī perpanjang rentang waktu kehidupan , dhāraṇī pengeliminasi kelahiran kembali dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan, dhāraṇī pengeliminasi semua halangan dari hasil aktivitas yang tidak berkualitas kebajikan, dhāraṇī pengabul keinginan yang baik, dhāraṇī pembangkit kesadaran yang tidak terhalangi , dhāraṇī yang melampau semua tahapan tertinggi.
Demikianlah semua gelar dari mahāvidya ini , dengan cara seperti ini anda harus menjunjung tinggi dan mengingat dengan baik
[0110a07] Kemudian Ānanda bertanya kepada Sang Buddha
Bhagavān , apa nama Bodhisattva yang penuh dengan kualitas kebajikan dan telah bersedia menguraikan mahāvidya ini kepada kami ?
[0110a09] Sang Buddha menjawab dan berkata :
Bodhisattva ini bernama Bodhisattva Avalokiteśvara, juga dikenal sebagai Nīlakaṇṭha ataupun Sahasra bhujanetāsaṅga vistara
[0110a10] Kuluputra , Bodhisattva Avalokiteśvara memiliki daya kekuatan dan pengetahuan tertinggi yang tidak terbayangkan, Bodhisattva Avalokiteśvara telah mencapai tahapan Buddha dalam koti niyuta kalpa yang lampau dengan gelar Tathāgata Saddharma prabhā dengan daya kekuatan aspirasi dari welas kasih yang bertujuan untuk membimbing semuaBodhisattva maka dia memanifestasikan dirinya sebagai seorang Bodhisattva.
Semua manusia dan deva harus menjunjung tinggi dan menghomati, merafalkan dan mengingat dengan baik gelar dan nama Bodhisattva ini maka mereka akan mengakumulas kualitas kebajikan yang tidak terukur dan mengeliminasi semua hasil aktivitas [ucapan , pikiran dan perbuatan] yang keliru yang tidak terhitung jumlahnya sehingga dapat terlahir kembali dalam Buddha ksetra dari Tathagata Amitabha pada saat kehidupan mereka berakhir.
[0110a17] Kemudian Sang Buddha berkata kepada Ānanda:
[0110a17] Mahāvidya yang telah diuraikan oleh Bodhisattva Avalokiteśvara ini merupakan realitas yang telah disempurnakan dan tidak dapat mungkin dibantah.
Jika ingin mengundang Bodhisattva Avalokiteśvara , dapat menggunakan media Commiphora Mukul [guggula] dan merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan dibakar dengan homa api maka Bodhisattva Avalokiteśvara akan memanifestasikan dirinya.
[0110a19] Jika ingin menggunakan daya kekuatan Mrigendra [Narasiṃhadeva] untuk menundukkan semua pengaruh dari Mara dan makhluk halus , dapat menggunakan media Gendarussa Vulgaris [mrigêndrāṇī] dibakar hingga menjadi abu untuk dicampurkan ke gomayi dedan dioleskan ke semua objek ritual dan lambang penghormatan [caitya] Mrigendra [Narasiṃhadeva] sebagai prosesi pemurnian, kemudian menggunakan media ranting Gendarussa Vulgaris [mrigêndrāṇī] dan pisau , merafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali di hadapan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dilanjutkan dengan prosesi pemotongan media ranting Gendarussa Vulgaris [mrigêndrāṇī] dengan menyebutkan nama dari Mrigendra [Narasiṃhadeva] dan memotong setiap kali merafalkan dhāraṇī hingga mencapai perafalan seratus delapan kali maka pengaruh ini akan sirna dengan sendirinya.
[0110a23] Jika dipengaruhi oleh praktisi luar ajaran dengan media racun dari serangga, campurkan Cinnamomum Camphora [Karpura] dan Commiphora Mukul [Guggula] dengan takaran yang sama, kemudian dilarutkan dalam air bersih satu liter dan direbus perlahan hingga tersisa satu liter dan disaring kembali , kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga maka pengaruh ini akan hilang dengan sendirinya.
[0110a25] Jika disengat oleh ular atau kalajengking ,dapat menggunakan media serbuk jahe kering , rafalkan dhāraṇī ini sebanyak tujuh kali, oleskan serbuk serbuk jahe kering [Zingiber officinale] pada bagian kulit yang bengkak maka racun ini akan sirna.
[0110a27] Jika ada musuh yang saling membenci dan bermaksud tidak baik , dapat menggunakan media tanah liat yang bersih , tepung ataupun lilin untuk membentuk profil representatif dari pasangan tersebut , dan kemudian menggunakan media pisau dengan melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dilanjutkan dengan prosesi pemotongan profil representatif dari musuh tersebut dengan cara merafalkan dhāraṇī , menyebutkan nama musuh tersebut sambil memotong profil representatif dari musuh tersebut setiap kali , hingga mencapai perafalan seratus delapan kali dan kemudian dibakar dalam homa api , maka mereka akan bahagia, saling menghormati dan rukun satu dengan lainnya hingga akhir hayat.
[0110b01] Jika menderita penyakit rabun ataupun buta warna , dimana tidak bisa melihat warna hijau ataupun merah, gunakan media Emblica Officinalis [amalaki], Terminalia Bellirica [vibhitaki] dan Terminalia Chebula [haritaki], ketiganya dipotong sehalus mungkin dan tetap dijaga kemurniannya dimana selama proses pemotongan tidak boleh dilihat oleh wanita yang baru melahirkan atau oleh seekor anjing ataupun babi dan lafalkan nama Buddha dan kemudian dicampurkan dengan madu putih , susu yang diambil dari wanita yang hanya memiliki putra dan tidak boleh diambil dari wanita yang memiliki putri , kemudian melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dioleskan ke kain yang digunakan untuk menutupi mata tersebut selama tujuh hari dan tujuh malam berturut, berdiam dalam kamar dan jangan tertiup angin maka mata itu akan pulih dan kembali berfungsi dengan baik
[0110b09] Jika menderita penyakit demam tinggi yang berselang seling, gunakan media kulit harimau, macan tutul , singa , rubah ataupun serigala kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan kulit tersebut digunakan sebagai selimut maka demam akan segera sirna. Kulit singa merupakan pilihan yang terbaik.
JIka deman tinggi disebabkan oleh sengatan ular , gunakan media Acanthus Ilicifolius [sahachara] , kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan oleskan di bagian yang bengkak.
[0110b12] Jika menderita penyakit demam tinggi yang berselang seling dan akut hingga tidak tersadarkan diri karena rasa sakit dan akan meninggal , dapat gunakan media damar persik [aruka] yang berukuran seperti buah persik normal dan direbus dengan satu liter air bersih , disaring dan diambil sarinya hingga mencapai setengah liter , kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan diminum semuanya maka penyakit ini akan sembuh. Ramuan ini tidak boleh diracik oleh seorang wanita yang telah berkeluarga
[0110b14] Jika dipengaruh oleh Vetala , dapat menggunakan media Commiphora Mukul [Guggula] , rafalkan dhāraṇī ini sebanyak tiga puluh tujuh kali dan dibakar dalam homa api kemudian menghirup asap dari media ini ataupun dapat menggunakan media tujuh butir pil yang terbuat dari Commiphora Mukul [Guggula] sebesar kotoran kelinci, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak tiga puluh tujuh kali pada setiap butir pil ini dan diminum. Selama masa penyembuhan hindari makanan yang berdaging , minuman yang memabukkan lima makanan tajam dan tidak bertemperamen pemarah dan mengucapkan kata yang tidak bermanfaat maka pengaruh ini akan sirna .
Jika yang terpengaruh adalah anak anak , dapat menggunakan arsenic sulfida [āla] dan media biji sesawi putih [Sinapis alba] [shvetasarshapa] diolah menjadi garam padat, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak tiga puluh tujuh kali dan kemudian dibakar di bawah tempat tidur anak, maka Vetala akan segera meninggalkan mereka.
[0110b19] Jika pendengaran kurang tajam, dapat menggunakan media minyak wijen untuk dioleskan ke dalam lubang telinga.
[0110b20] Jika stroke dengan gejala telinga, hidung tersumbat, ataupun kaki dan tangan tidak dapat dikontrol sesuai dengan keinginan, gunakan media minyak wijen [Sesamus indicum] yang dicampur dan direbus dengan Aristolochia Indica [Ahigandha], , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan dioleskan ke tubuh maka penyakit ini akan sirna ataupun dapat menggunakan dadih dari susu kerbau , rafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan juga dioleskan ke bagian tubuh maka penyakit ini juga akan sembuh.
[0110b23] Jika mendapat kesulitan dalam proses kelahiran ,gunakan media minyak wijen , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali kemudian dioleskan ke bagian perut dan vagina dari wanita yang hendak melahirkan ini, maka proses kelahiran akan lancar.
[0110b25] Jika wanita mengalami keguguran dan plasenta masih didalam rahim, gunakan media ramuan Hyssopus officinalis [Jupha] 500 gr , kemudian direbus dengan dua liter air bersih hingga tersisi satu liter, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan diminum maka plasenta akan keluar dan wanita tersebut tidak akan sakit . Jika plasenta itu belum keluar , ulangi lagi proses pengobatan ini maka semua akan lancar.
[0110b28] Jika jantung bermasalah, gunakan media Frankincense Boswellia Carterii [gaja-bhaksa], kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali , dikunyah dan ditelan hingga beberapa saat kemudian akan muntah maka penyakit ini akan sembuh. Selama proses penyembuhan hindari makanan yang berdaging , minuman yang memabukkan dan lima makanan tajam
[0110c01] Jika kulit terbakar oleh api , gunakan media gomayi , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali , kemudian dioleskan pada bagian yang terluka dengan perlahan maka luka bakar ini akan membaik.
[0110c03] Jika terinfeksi oleh cacing hati, gunakan media air seni kuda putih setengah liter , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali , kemudian diminum maka cacing hati ini akan keluar dengan sendirinya dan jika infeksi akut , dapat menggunakan satu liter maka semua cacing hati akan keluar seperti anyaman tali yang saling terikat.
[0110c05] Jika ada tumor pada permukaan kulit, gunakan media daun Bignoniaceae [shyonaka] , diperas hingga dapatkan sari nya, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan oleskan pada bagian yang luka , maka tumor akan sembuh hingga ke akarnya
[0110c06] Jika daerah mata disengat oleh serangga, gunakan media Barleria prionitis [Kurantaka], diperas dan diambil sarinya, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan oleskan pada bagian mata pada malam hari, maka mata yang bengkak akan sembuh
[0110c08] Jika sakit pada bagian pencernaan dan perut, gunakan media benzoin [karenara] dicampur dengan air yang diambil pertama kali dari sumur pada waktu pagi untuk dijadikan pil padat sebanyak dua puluh satu, dan kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan dimakan , maka penyakit ini akan sembuh
[0110c09] Untuk penyakit mata merah, ataupun pertumbuhan abnormal pada mata, ataupun katarak, gunakan media daun Mespilus Germanica [Svadukantaka], dihaluskan dan diambil sarinya, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali, masukkan perunggu dalam ramuan tersebut selama satu malam, kemudian lafalkan dhāraṇī ini minimum tujuh kali atau lebih, kemudian diteteskan ke mata, maka penyakit ini akan sembuh.
[0110c12] Jika takut akan kegelapan dan tidak tenteram dan merasa ada sesuatu hal yang menyeramkan pada malam hari , selalu khawatir pada saat memasuki ataupun meninggalkan rumah, gunakan media benang berwarna putih , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dengan cara membuat simpul sebanyak dua puluh satu simpul dan kemudian di kenakan di leher maka semua aspek ketakutan akan sirna dan juga semua hasil aktivitas [ ucapan , pikiran , perbuatan] juga akan tereliminasi.
[0110c14] Jika ada masalah dalam rumah tangga, gunakan media ranting delima [Punica granatum] [rakhtabeeja], dipotong menjadi seribu delapan bagian, kemudian kedua ujungnya dioleskan dengan ghee ataupun madu. , kemudian setiap bagian ranting ini dibakar dalam homa api dengan cara melafalkan dhāraṇī ini sekali untuk setiap bagian yang dibakar hingga mencapai seribu delapan bagian maka semua masalah dalam rumah tangga akan terhindar. Prosesi ini harus dilakukan di depan lambang penghormatan [caitya] para Buddha
[0110c17] Jika menggunakan media Acorus calamus [bhutanashini] yang berwarna putih , melafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali maka akan selalu menang dalam perdebatan di semua tempat.
[0110c18] Untuk mahāvidya dharā dapat menggunakan media ranting Mespilus Germanica [Svadukantaka] , dipotong menjadi seribu delapan bagian, oleskan dengan ghee putih dari susu kerbau ataupun madu di kedua ujung bagian dan kemudian dibakar dalam homa api dengan cara melafalkan dhāraṇī ini sekali untuk setiap bagian yang dibakar hingga mencapai seribu delapan bagian. Prosesi dilakukan dalam tiga kali sehari selama tujuh hari berturut maka mahāvidya dharā ini akan dengan mudah mencapai kebijaksanaan agung.
[0110c21] Jika ingin menundukkan semua makhluk halus yang memiliki daya kekuatan yang tinggi , gunakan media Sapindus delavayi [Aristaka], lafalkan dhāraṇī ini sebanyak empat puluh sembilan kali, oleskan ghee atau madu pada permukaan kayu tersebut dan kemudian dibakar dalam homa api . Prosesi ini harus dilakukan di depan lambang penghormatan [caitya] dari Bodhisattva Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga
Jika menggunakan media bezoar [Gorochana] 500 gram dimasukkan ke dalam wadah yang terbuat dari lapis lazuli , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan kemudian dioleskan ke tubuh dan bagian tengah dahi, maka para Deva, Nāga, Yakṣa, Asura, Garuda, Gandharva, Kimnara dan Mahoraga, manusia dan bukan manusia akan bersuka cita
[0110c26] Jika dipengaruhi oleh praktisi luar ajaran dengan media luar dengan menggunakan mahavidya pengikat , gunakan media kotoran merpati putih, kemudian lafalkan lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali dan dioleskan di tangan maka mahavidya pengikat ini akan akan terlepas dengan sendirinya.
[0110c28] Jika suami dan istri saling membenci, seperti air dan api, gunakan media bulu ekor bebek mandarin, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu delapan kali di depan didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dipakai, maka suami dan istri akan rujuk kembali , saling menyayangi dan menghormati satu sama lain hingga seluruh hayat mereka
[0111a01] Jika bibit buah-buahan yang akan digunakan untuk pertanian diserang hama, gunakan media abu, pasir, ataupun air yang bersih , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak sebanyak dua puluh satu kali, kemudian abu ataupun pasir tersebut ditaburkan di empat sisi dari daerah pertanian dan tempat penyimpan benih maka hama akan menjauhi tempat itu sedangkan untuk pohon yang telah berbuah, percikan air di pohon tersebut, maka hama juga tidak akan menyerang pohon ini.
[0111a04] Kemudian Sang Buddha memberitahukan kepada Ānanda dan berkata
[0111a04] Kemudian Sang Buddha memberitahukan kepada Ānanda dan berkata
[empat puluh media dan mudra Bodhisattva avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga]
[1] Untuk meningkatkan kesejahteraan materi dan mewujudkan semua keinginan yang baik dengan sempurna, gunakan cintāmaṇi mudra.
[2] Untuk kedamaian dan ketenangan pada saat kesadaran teralihkan dan tidak damai , gunakan pāśa mudra .
[3] Untuk beragam penyakit perut dan pencernaan , gunakan pātra mudra .
[4] Untuk menundukkan semua vyāḍa dan makhluk halus, gunakan khaḍga mudra .
[5] Untuk menaklukkan semua Māra , gunakan ekabhṛṣṭi vajra mudra .
[6] Untuk menundukkan semua pesaing dan musuh, gunakan tribhṛṣṭi vajra mudra
tribhṛṣṭi vajra mudra
[7] Untuk mengeliminasi semua kekhawatiran dan ketakutan, gunakan abhaya mudra.
[8] Untuk mata rabun karena kekurangan cahaya , gunakan sūryamaṇi mudra
[9] Untuk meringankan berbagai gejala demam yang disebabkan oleh racun dalam tubuh, gunakan candramaṇi mudra .
[10] Untuk meningkatkan kedudukan dan posisi, menggunakan dhanur mudra .
[11] Untuk menambah teman spiritual yang baik, gunakan bāṇa mudra .
[12] Untuk menyembuhkan semua penyakit dalam tubuh gunakan siṃhaparṇī mudra
[13] Untuk mengeliminasi semua halangan dan kualitas yang tidak baik ,gunakan camarī mudra.
[14] Untuk kehamonisan dalam rumah tangga dan hubungan yang erat dengan semua kerabat , gunakan kalaśa mudra .
[15] Untuk menghindari semua binatang buas misalnya harimau, serigala, serigala, macan, gunakan vyāghra mukha bāhutrāṇa mudra .
[16] Untuk menghindari masalah dengan pejabat pemerintahan dan ketentraman gunakan paraśu mudra .
[17] Untuk menundukkan bawahan pria dan wanita, gunakan kaṅkaṇa mudra .
[18] Untuk mengakumulasi berbagai kualitas kebajikan, gunakan puṇḍarīka mudra .
[19] Untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra di sepuluh penjuru, gunakan utpala mudra .
[20] Untuk pengetahuan agung, gunakan darpana mudra .
[21] Untuk bertemu dengan semua Buddha dari sepuluh penjuru, gunakan nīla dalakomala mudra .
[22] Untuk menyimpan atau menguburkan sesuatu yang berharga dalam tanah, gunakan karanda mudra.
[23] Untuk pencapaian kebebasan , gunakan pañca varna megha mudra
[24] Untuk kelahiran kembali dalam ranah Brahma, gunakan kuṇḍīka mudra .
[25] Untuk kelahiran kembali dalam ranah yang menyenangkan, gunakan padma mudra .
[26] Untukmenaklukkan pengkhianat tempat-tempat lain, menggunakan kunta mudra.
[27] Untuk mengundang semua deva yang berdiam di ranah yang menyenangkan, gunakan śaṅkha mudra.
[28] Untuk memerintahkan semua makhluk halus, menggunakan muṇḍa mudra
.
[29] Untuk mengundang semua Buddha dari sepuluh penjuru datang untuk menerima dan mengulurkan tangan mereka dengan cepat, gunakan akśamālā mudra .
[30] Untuk mencapai suara Brahma Agung, gunakan ghaṇṭa mudra.
[31] Untuk kefasihan dalam berbicara dan penguraian ajaran mendalam gunakan mudra mudra
[32] Untuk selalu dijaga dan dilindungi oleh para deva dan nāgarāja, gunakan ankuśa mudra .
[33] Untuk welas kasih dan perlindungan terhadap semua makhluk hidup, gunakan khakkhara mudra .
[34] Untuk membuat semua makhluk hidup saling menghormati dan mengasihi satu dengan lainnya, gunakan anjali mudra
[35] Untuk selalu dilahirkan kembali di samping Buddha dalam semua kehidupan, gunakan nirmana Buddha Mudra .
[36] Untuk dapat selalu terlahir kembali dalam buddhaksetra di semua kehidupan, dan tidak pernah lahir dari rahim, gunakan nirmana prāsāda mudra
[37] Untuk mempelajari dan memahami pengetahuan mendalam, gunakan sutra mudra .
[38] Untuk tidak pernah mundur atau meninggalkan kesadaran penggugahan mulai dari kehidupan yang sekarang ini hingga mencapai tahapan Buddha, menggunakan avaivartika cakravartin cakra mudra .
[39] Jika Anda menginginkan para Buddha dari sepuluh penjuru untuk hadir dan menyentuh uṣṇīṣa serta memberikan prediksi kepastian pencapaian penggugahan di masa depan, gunakan nirmana uṣṇīṣa mudra .
[40] Untuk meningkatkan panen : buah-buahan, melon, jagung dan tanaman, gunakan amalaka mudra.
Demikianlah [empatpuluh] mudra ini yang dapat diaplikasikan dalam mewujudkan keinginan tertentu. Dalam uraian ini sebenarnya ada seribu mudra,tetapi saat ini saya hanya menguraikan [empatpuluh] mudra ini.
[0111b13] Kemudian Bodhisattva Sūryaprabha menguraikan mahāvidya untuk mendukung dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta vistara-paripūrṇa sebagai berikut :
[0111b15]
[0111b18] Mahāvidya ini mampu mengeliminasi semua hasil aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang keliru , menundukkan Mara dan juga menghindari semua bencana.
ika seseorang dapat melafal Dharani ini dengan membungkuk hormat di depan Para Buddha, 3 kali seharinya, maka di masa mendatang akan mendapatkan tubuh dan wajah yang rupawan.
Jika seseorang beranjali dengan posisi kepala menyentuh tanah dan melafalkan mahāvidya ini sekali di hadapan lambang penghormatan [caitya] para Buddha dalam sehari melakukan prosesi ini sebanyak tiga kali maka dalam kelahiran kembali berikutnya, dia akan mengakumulasi hasil dari kualitas kebajikan ini dan terlahir dalam rupa yang menawan.
[0111b22] Kemudian Bodhisattva Candraprabha juga menguraikan Mahāvidya untuk mendukung para praktisi sebagai berikut :
[0111b24]
[0111b27] Lafalkan Mahāvidya ini sebanyak lima kali dengan menggunakan media benang lima warna dan kemudian di kalungkan kepada yang sedang sakit.
[0111b27] Mahāvidya ini telah diuraikan oleh empat puluh koti niyuta Buddha masa lampau yang banyaknya seperti butiran pasir di sungai Gangga, sekarang saya telah menguraikannya kembali dengan tujuan untuk mendukung semua praktisi, untuk menghilangkan semua rintangan dan bencana, untuk penyembuhan semua penyakit, untuk menghilangkan semua penderitaan, untuk mengakumulasi kualitas kebajikan dan menghilangkan semua aspek dari ketakutan
[0111c02] Sang Buddha memberitahukan kepada Ananda dan berkata :
[0111c02] Kalian harus menghormati dan menjunjung tinggi dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini, melatih diri denga teguh dan berdiam dalam kedamaian melalui dhāraṇī ini , kemudian menguraikan dan menyebarkanya hingga ke seluruh penjuru Jambudvipa dengan tidak terputus .
[0111c05] Dhāraṇī ini dapat mengakumulasi kualitas kebajikan untuk semua makhluk hidup dalam tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dimana semua makhuk hidup yang sedang sakit juga dapat merafalkannya untuk menyembuhkan beragam penyakit mereka . Hal ini dapat diilustrasikan sebagai berikut dengan melafalkan dhāraṇī ini juga dapat menghidupkan kembali pohon yang telah mati hingga semua tunas baru tumbuh kembali sampai berbuah. Dengan demikian tidak ada penyakit yang tidak mungkin disembuhkan oleh dhāraṇī ini
[0111c07] Kuluputra, daya kekuatan dhāraṇī ini ini tidak mungkin dapat dibayangkan hingga semua pujian agung juga tidakmampu untuk menegaskan kembali daya kekuatannya yang tidak terbatas .Bagi yang belum memiliki akar kebajikan dari kehidupan sebelumnya maka mereka tidak akan mendengar nama dhāraṇī ini ataupun merafalkannya.
Kalian semua yang telah hadir dalam persamuan ini baik para deva , manusia , naga dan semua makhluk halus lainnya seharusnya menjunjung tinggi , menghormati nya dan juga bersuka cita dalam mendengarkan uraian dan pujian dhāraṇī ini.
[0111c11] Jika mencela dhāraṇī ini sama dengan mencela sembilan puluh sembilan koti niyuta Buddha masa lampau yang banyaknya seperti butiran pasir di sungai Gangga. Jika ada yang ragu, atau tidak yakin pada dhāraṇī ini maka mereka akan kehilangan kualitas kebajikan tertinggi selama ribuan tahun, dan akan jatuh kembali dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dalam ribuan kalpa, tidak mampu lolos dari ranah ini dan tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Buddha , Dharma dan Samgha untuk jangka waktu yang sangat lama
[0111c15] Demikianlah uraian Sang Buddha , semua yang hadir dalam persamuan ini termasuk para Bodhisattva-Mahasattva , para Vajraguhya ,para devaputra dari ranah Brahma, para devaputra dari ranah Caturmaharajika, para Deva, Nāga, Yakṣa, Asura, Garuda, Gandharva, Kimnara dan Mahoraga, manusia dan bukan manusia bersuka cita setelah mendengarkan uraian ini dan akan melatih diri dengan baik.
[0109a07] Dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu, jika ada makhluk hidup yang berdiam dalam tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan ataupun dalam ranah yang dipenuhi oleh kegelapan , dengan mendengarkan dhāraṇī maka mereka akan terbebaskan dari semua penderitaan sedangkan untuk praktisi yang sedang menempuh jalan Bodhisattva dan belum memasuki tahapan pertama maka mereka juga akan mencapainya dengan cepat, ataupun mencapai tahapan kesepuluh, ataupun mencapai tahapan Buddha dan memanifestasikan tiga puluh dua tanda manusia agung dan delapan puluh dua tanda tambahan lainnya
[0109a11] Jika seorang Śrāvaka mendengarkan mahāvidya ini sekali saja dengan baik , dan kemudian melatih diri dan mengkontemplasi dengan penuh perhatian , memahaminya sesuai dengan uraian maka dia akan mencapai hasil dari jalan dengan mudah walaupun tidak berusaha untuk mencapainya.
[0109a13] Dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu , jika semua gunung dan sungai tebing dan empat samudera dapat mendidih seperti gelembung air dan gunung semeru , gunung cincin besi [cakravada-parvata] dapat digoyahkan dan juga dapat dihancurkan hingga menjadi debu maka semua makhluk hidup dalam ranah eksistensi ini juga dapat mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak tertandingi
[0109a16] Jika ada seseorang yang ingin mewujudkan semua keinginannya dengan sempurna dalam kehidupan sekarang ini, dengan menjalankan uposadha vatra dan menjaga moralitas dengan baik ,kemudian melafalkan mahāvidya ini selama dua puluh satu hari berturut maka semua keinginannya akan terwujud dengan sempurna dan semua hasil dari aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] dari awal hingga akhir siklus eksistensinya dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu akan tereliminasi dan semua Buddha , Bodhisattva , Brahma beserta dengan caturmaharajika, deva, nagaraja juga telah mengkonfirmasi dan mengetahui hal ini.
[0109a20] Jika ada deva ataupun manusia yang melafalkan dan mengingat dengan baik mahāvidya ini , kemudian mereka membersihkan diri di sungai ataupun di lautan dan pada saat itu ada makhluk hidup yang terpercik oleh air mandi mereka maka semua hasil dari aktivitas [ucapan ,pikiran , perbuatan] dan kualitas yang tidak baik dari makhluk hidup tersebut akan tereliminasi .Makhluk hidup ini akan terlahir kembali melalui teratai dalam buddhaksetra dan tidak akan terlahir kembali melalui rahim, telur, kelembaban.
Dengan demikian , tidak dapat dikatakan berapa banyak kualitas kebajikan yang akan diakumulasi oleh para mahāvidya dharā ini.
[0109a25] Jika ada angin yang bertiup dan menerpa jubah ataupun rambut para mahāvidya dharā ini dan kemudian angin tersebut menerpa makhluk hidup lainnya maka semua hasil dari aktivitas [ucapan ,pikiran , perbuatan] dan kualitas yang tidak baik dari makhluk hidup tersebut akan tereliminasi . Makhluk hidup ini tidak akan terlahir kembali dalam tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dan selalu terlahir kembali [melalui teratai] di hadapan para Buddha.
[0109a28] Jika mahāvidya dharā menguraikan apapun baik mengenai uraian yang berkualitas kebajikan ataupun bukan dihadapan semua Mara , praktisi luar ajaran, deva, naga dan makhluk halus akan terdengar seperti uraian ajaran realitas yang penuh dengan keagungan dan tanpa cacat sehingga mereka menghormati para mahāvidya dharā seperti menghormati Sang Buddha.
[0109b03] Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā ini adalah esensi dari Buddhakāya, karena dia selalu dipuji oleh semua Buddha yang banyaknya mencapai sembilan puluh sembilan niyuta ataupun berjumlah seperti butiran pasir sungai gangga
Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari pengetahuan mendalam karena dia diiluminasi oleh pengetahuan mendalam dari semua Tathāgata
Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari welas kasih, karena dia selalu menggunakan kefasihan makna dari dhāraṇī untuk menyelamatkan semua makhluk hidup.
Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari ajaran realitas yang mendalam karena dia telah mengakses semua gerbang dhāraṇī
Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari semua kontempelasi, karena dia telah memanifestasikan dan menguasai dengan fasih ratusan ribu metoda . samādhi
Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari semua ruang [ākāśa] karena dia selalu mengamati makhluk hidup dengan pengetahuan mendalam berdasarkan kekosongan
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi yang telah terbebaskan dari rasa takut, karena dia selalu dijaga dan dilindungi oleh para naga ,deva, apsara dan makhuk mulia lainnya.
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari kata yang mendalam karena selalu mengumandangkan dhāraṇī dengan tanpa terputus.
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari kediaman yang konstan , karena dia telah tidak terpengaruh oleh tiga akar kualitas yang tidak baik dan semua aspek kualitas yang tidak bermanfaat lainnya
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari semua pembebasan karena dia tidak terhalangi oleh para Mara dan praktisi luar ajaran .
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari semua raja pengobatan. karena dia selalu berusaha dalam menyembuhkan semua penyakit dari makhluk hidup melalui daya kekuatan dari dhāraṇī.
Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari pengetahuan tertinggi, karena dia telah mampu berdiam dalam semua Buddha-kṣetra
.
Demikianlah pujian dari kualitas kebajikan yang tidak terbatas dari para mahāvidya dharā
[0109b16] Kuluputra , jika ada seseorang yang telah muak dengan ketidakpuasan duniawi dan menginginkan rentang waktu kehidupan yang panjang dan kedamaian maka dia harus berdiam dalam pengasingan diri, menjalankan uposadha vatra , memanifestasikan perlindungan wilayah kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak sebanyak seratus delapan kali dengan menggunakan media pakaian , makanan, wewangian ataupun obat maka dia akan memperoleh rentang waktu kehidupan yang panjang dan kedamaian.
[0109b18] Jika dia mampu melaksanakan semua metoda perlindungan wilayah sesuai dengan instruksi dalam uraian dan dilaksanakan dengan benar maka semua aspek ini dapat tercapai dengan sempurna.
Metoda perlindungan wilayah dapat menggunakan media sebilah pisau kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan menggores pisau tersebut ke tanah sebagai batasan perlindungan ataupun dapat menggunakan media air yang bersih kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan dipercikkan ke empat penjuru sebagai batasan perlindungan kali ataupun dapat menggunakan media biji wijen putih kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan disebarkan ke empat penjuru sebagai batasan perlindungan ataupun dapat menggunakan metoda visualisasi ruang lingkup batasan perlindungan kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali ataupun ataupun menggunakan media abu kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan disebarkan ke empat penjuru sebagai batasan perlindungan ataupun menggunakan benang lima warna kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyakk dua puluh satu kali dan diikat mengelilingi empat penjuru sebagai batasan perlindungan .
Semua metoda perlindungan wilayah diatas dapat digunakan.
[0109b24] Jika seseorang mampu merafal dan mengingat dhāraṇī ini dengan baik dan melaksanakan sadhana sesuai dengan uraian maka akan mengakumulasi semua hasil yang memiliki kualitas kebajkan dan jika dia mendengarkan dhāraṇī ini maka semua hasil aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang keliru dan berat dalam siklus eksistensi yang tidak terhingga akan tereliminasi. Dengan demikian , berapa banyak kualitas kebajikan yang akan diakumulasi apabila dia merafal dan mengingat dengan baik dhāraṇī?
Jika seseorang mampu merafal dan mengingat dengan baik , memahami dengan baik dhāraṇī ini dan juga menghormati dan menjunjung tinggi semua Buddha yang tidak terhitung banyaknya maka dia akan mengakumulasi kualitas kebajikan yang tidak terhingga.
[0109b27] Jika seseorang telah mampu merafal dan mengingat dhāraṇī ini, menjalani kehidupan sesuai dengan uraian realitas dengan tujuan untuk membebaskan penderitaan semua makhluk hidup maka orang tersebut telah mengembangkan kesadaran welas kasih agung [mahākāruṇika-citta] dan akan mencapai kesempurnaan penggugahan dengan segera.
Jika dia merafalkan dhāraṇī ini didepan semua makhluk hidup, menyebabkan mereka mendengarkannya dan juga menyebabkan kemunculan dari kesadaran penggugahan mereka maka mahāvidya dharā ini akan mengakumulasi kualitas kebajikan yang tidak terhingga.
[0109c02] Jika seseorang mampu menjalankan uposadha vatra dengan penuh semangat dan tulus , melatih diri hingga mencapai kelenturan tubuh dan kesadaran ,moralitas yang murni dan menyebabkan semua makhluk hidup bertobat demikian juga dirinya sendiri , menyesali semua aktivitas [ucapan pikiran , perbuatan] yang akan terkondisi dari kalpa yang tidak terhitung , selalu mengumandangkan dhāraṇī ini dengan tanpa terputus, maka dia akan mencapai empat hasil dari jalan dalam kehidupan ini, kebijaksanaan dan pengetahuannya juga akan meningkat dan menguasai semua kefasihan dalam pengamatan mendalam sehingga dengan mudah mencapai sepuluh tahapan dalam jalan Bodhisattva, apalagi semua keinginan duniawi yang sebenarnya mudah diperoleh juga akan terwujud dengan sempurna.
[0109c07] Jika seseorang ingin mengundang semua makhluk halus , dapat menggunakan media cawan tengkorak [kapāla] yang dibersihkan terlebih dahulu dengan serbuk yang harum dan bersifat menenangkan. Dengan menggunakan tanah lempung berwarna kuning dioleskan ke cawan tengkorak [kapāla] bagian atas dan setiap sisi permukaannya, dan cawan tengkorak [kapāla] ini ditempatkan dibagian tengah mandala, dihadapan lambang penghormatan caitya] dari Bodhisattva Avalokiteśvara berlengan seribu dan bermata seribu [avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga] dengan mempersembahkan beraga bunga ,serbuk cendana dan makanan, prosesi ini dilakukan selama tujuh hari berturut maka para makhluk halus akan memanifestasikan dirinya .
[0109c10] Jika seseorang ingin mengundang Caturmahārājika maka dapat menggunakan media serbuk cendana dan kemudian dibakar dalam homa api.
Semua aspek ini dapat terwujud karena welas kasih dan aspirasi agung dari Bodhisattva ini , dan juga daya kekuatan dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta vistara-paripūrṇa
[0109c12] Kemudian Sang Buddha memberitahukan kepada Ānanda dan berkata :
[0109c12] Jika bencana akan terjadi dalam satu negeri yang dipimpin oleh raja yang memerintah dengan hukum yang benar , memiliki moralitas yang sangat baik, memperhatikan kepentingan rakyatnya, berlaku adil dan dapat memaafkan semua kesalahan orang lain. Kemudian dia menjalankan uposadha vatra dengan pikiran dan jasmani yang penuh dengan semangat selama tujuh hari tujuh malam ,merafal dan mengingat dengan baik māhavidya dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta vistara-paripūrṇa maka bencana ini akan terhindar, lima jenis pangan akan berlimpah dan rakyatnya akan damai dan bahagia.
[0109c16] Jika ada satu negeri akan diserang oleh musuhnya ataupun rakyat merasa tidak aman dan damai ataupun para pejabat berencana untuk menghianatinya ataupun wabah penyakit menyebar ke semua penjuru ataupun musim hujan dan kemarau tidak sesuai dengan siklusnya ataupun bulan dan matahari tidak sesuai dengan siklusnya .
Jika semua bencana diatas terjadi , maka mereka dapat mendirikan lambang penghormatan [caitya] dari Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga yang menghadap ke arah barat, dan kemudian dihiasi dengan beragam panji dan kanopi, mempesembahkan beragam bunga, serbuk dupa , beragam makanan dan minuman dengan ratusan rasa. Kemudian raja bersama dengan rakyatnya menjalankan uposadha vatra dengan pikiran dan jasmani yang penuh dengan semangat selama tujuh hari tujuh malam berturut , melafalkan dan mengingat dhāraṇī maka para musuhnya akan membatalkan niat mereka dan kembali ke negeri mereka dan tidak akan mengacaukan negeri ini , kedua negeri ini juga akan berdiplomasi dan memiliki hubungan yang erat , para pangeran dan pejabat akan setia . Demikian juga para ratu , selir , putri dan dayang . Para naga dan semua makkluk halus akan menjaga dan melindungi negeri ini , musim hujan dan kemarau akan sesuai dengan siklusnya sehingga menghasilkan panen yang berlimpah dan rakyat akan aman damai , sejahtera dan bahagia.
[0109c25] Jika dalam satu keluarga, ada anggota keluarganya yang menderita penyakit yang sangat serius ataupun dipengaruhi oleh ratusan jenis makhluk halus ataupun ada seseorang yang berniat tidak baik ataupun keluarga tidak harmonis maka mereka dapat mendirikan mandala di depan lambang penghormatan [caitya] dari Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga , kemudian menyebutkan nama Bodhisattva Avalokiteśvara dengan tulus dan merafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu kali maka semua aspek ini akan sirna dengan sendirinya dan keluarga ini akan harmonis dan damai selamanya.
[0110a02] Ānanda bertanya kepada Sang Buddha
Bhagavān , apa gelar dari mahāvidya ini ? Bagaimana menjunjung tinggi dan mengingat dengan baik gelar dari mahāvidya ini?”
[0110a02] Sang Buddha menjawab dan berkata :
Mahāvidya ini memiliki berbagai gelar antara lain : kesempurnaan yang ekspasif dan juga bergelar welas kasih agung yang tak terhalangi , dhāraṇī pembebas semua aspek penderitaan, dhāraṇī perpanjang rentang waktu kehidupan , dhāraṇī pengeliminasi kelahiran kembali dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan, dhāraṇī pengeliminasi semua halangan dari hasil aktivitas yang tidak berkualitas kebajikan, dhāraṇī pengabul keinginan yang baik, dhāraṇī pembangkit kesadaran yang tidak terhalangi , dhāraṇī yang melampau semua tahapan tertinggi.
Demikianlah semua gelar dari mahāvidya ini , dengan cara seperti ini anda harus menjunjung tinggi dan mengingat dengan baik
[0110a07] Kemudian Ānanda bertanya kepada Sang Buddha
Bhagavān , apa nama Bodhisattva yang penuh dengan kualitas kebajikan dan telah bersedia menguraikan mahāvidya ini kepada kami ?
[0110a09] Sang Buddha menjawab dan berkata :
Bodhisattva ini bernama Bodhisattva Avalokiteśvara, juga dikenal sebagai Nīlakaṇṭha ataupun Sahasra bhujanetāsaṅga vistara
[0110a10] Kuluputra , Bodhisattva Avalokiteśvara memiliki daya kekuatan dan pengetahuan tertinggi yang tidak terbayangkan, Bodhisattva Avalokiteśvara telah mencapai tahapan Buddha dalam koti niyuta kalpa yang lampau dengan gelar Tathāgata Saddharma prabhā dengan daya kekuatan aspirasi dari welas kasih yang bertujuan untuk membimbing semuaBodhisattva maka dia memanifestasikan dirinya sebagai seorang Bodhisattva.
Semua manusia dan deva harus menjunjung tinggi dan menghomati, merafalkan dan mengingat dengan baik gelar dan nama Bodhisattva ini maka mereka akan mengakumulas kualitas kebajikan yang tidak terukur dan mengeliminasi semua hasil aktivitas [ucapan , pikiran dan perbuatan] yang keliru yang tidak terhitung jumlahnya sehingga dapat terlahir kembali dalam Buddha ksetra dari Tathagata Amitabha pada saat kehidupan mereka berakhir.
[0110a17] Kemudian Sang Buddha berkata kepada Ānanda:
[0110a17] Mahāvidya yang telah diuraikan oleh Bodhisattva Avalokiteśvara ini merupakan realitas yang telah disempurnakan dan tidak dapat mungkin dibantah.
Jika ingin mengundang Bodhisattva Avalokiteśvara , dapat menggunakan media Commiphora Mukul [guggula] dan merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan dibakar dengan homa api maka Bodhisattva Avalokiteśvara akan memanifestasikan dirinya.
[0110a19] Jika ingin menggunakan daya kekuatan Mrigendra [Narasiṃhadeva] untuk menundukkan semua pengaruh dari Mara dan makhluk halus , dapat menggunakan media Gendarussa Vulgaris [mrigêndrāṇī] dibakar hingga menjadi abu untuk dicampurkan ke gomayi dedan dioleskan ke semua objek ritual dan lambang penghormatan [caitya] Mrigendra [Narasiṃhadeva] sebagai prosesi pemurnian, kemudian menggunakan media ranting Gendarussa Vulgaris [mrigêndrāṇī] dan pisau , merafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali di hadapan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dilanjutkan dengan prosesi pemotongan media ranting Gendarussa Vulgaris [mrigêndrāṇī] dengan menyebutkan nama dari Mrigendra [Narasiṃhadeva] dan memotong setiap kali merafalkan dhāraṇī hingga mencapai perafalan seratus delapan kali maka pengaruh ini akan sirna dengan sendirinya.
[0110a23] Jika dipengaruhi oleh praktisi luar ajaran dengan media racun dari serangga, campurkan Cinnamomum Camphora [Karpura] dan Commiphora Mukul [Guggula] dengan takaran yang sama, kemudian dilarutkan dalam air bersih satu liter dan direbus perlahan hingga tersisa satu liter dan disaring kembali , kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga maka pengaruh ini akan hilang dengan sendirinya.
[0110a25] Jika disengat oleh ular atau kalajengking ,dapat menggunakan media serbuk jahe kering , rafalkan dhāraṇī ini sebanyak tujuh kali, oleskan serbuk serbuk jahe kering [Zingiber officinale] pada bagian kulit yang bengkak maka racun ini akan sirna.
[0110a27] Jika ada musuh yang saling membenci dan bermaksud tidak baik , dapat menggunakan media tanah liat yang bersih , tepung ataupun lilin untuk membentuk profil representatif dari pasangan tersebut , dan kemudian menggunakan media pisau dengan melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dilanjutkan dengan prosesi pemotongan profil representatif dari musuh tersebut dengan cara merafalkan dhāraṇī , menyebutkan nama musuh tersebut sambil memotong profil representatif dari musuh tersebut setiap kali , hingga mencapai perafalan seratus delapan kali dan kemudian dibakar dalam homa api , maka mereka akan bahagia, saling menghormati dan rukun satu dengan lainnya hingga akhir hayat.
[0110b01] Jika menderita penyakit rabun ataupun buta warna , dimana tidak bisa melihat warna hijau ataupun merah, gunakan media Emblica Officinalis [amalaki], Terminalia Bellirica [vibhitaki] dan Terminalia Chebula [haritaki], ketiganya dipotong sehalus mungkin dan tetap dijaga kemurniannya dimana selama proses pemotongan tidak boleh dilihat oleh wanita yang baru melahirkan atau oleh seekor anjing ataupun babi dan lafalkan nama Buddha dan kemudian dicampurkan dengan madu putih , susu yang diambil dari wanita yang hanya memiliki putra dan tidak boleh diambil dari wanita yang memiliki putri , kemudian melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dioleskan ke kain yang digunakan untuk menutupi mata tersebut selama tujuh hari dan tujuh malam berturut, berdiam dalam kamar dan jangan tertiup angin maka mata itu akan pulih dan kembali berfungsi dengan baik
[0110b09] Jika menderita penyakit demam tinggi yang berselang seling, gunakan media kulit harimau, macan tutul , singa , rubah ataupun serigala kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan kulit tersebut digunakan sebagai selimut maka demam akan segera sirna. Kulit singa merupakan pilihan yang terbaik.
JIka deman tinggi disebabkan oleh sengatan ular , gunakan media Acanthus Ilicifolius [sahachara] , kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan oleskan di bagian yang bengkak.
[0110b12] Jika menderita penyakit demam tinggi yang berselang seling dan akut hingga tidak tersadarkan diri karena rasa sakit dan akan meninggal , dapat gunakan media damar persik [aruka] yang berukuran seperti buah persik normal dan direbus dengan satu liter air bersih , disaring dan diambil sarinya hingga mencapai setengah liter , kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan diminum semuanya maka penyakit ini akan sembuh. Ramuan ini tidak boleh diracik oleh seorang wanita yang telah berkeluarga
[0110b14] Jika dipengaruh oleh Vetala , dapat menggunakan media Commiphora Mukul [Guggula] , rafalkan dhāraṇī ini sebanyak tiga puluh tujuh kali dan dibakar dalam homa api kemudian menghirup asap dari media ini ataupun dapat menggunakan media tujuh butir pil yang terbuat dari Commiphora Mukul [Guggula] sebesar kotoran kelinci, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak tiga puluh tujuh kali pada setiap butir pil ini dan diminum. Selama masa penyembuhan hindari makanan yang berdaging , minuman yang memabukkan lima makanan tajam dan tidak bertemperamen pemarah dan mengucapkan kata yang tidak bermanfaat maka pengaruh ini akan sirna .
Jika yang terpengaruh adalah anak anak , dapat menggunakan arsenic sulfida [āla] dan media biji sesawi putih [Sinapis alba] [shvetasarshapa] diolah menjadi garam padat, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak tiga puluh tujuh kali dan kemudian dibakar di bawah tempat tidur anak, maka Vetala akan segera meninggalkan mereka.
[0110b19] Jika pendengaran kurang tajam, dapat menggunakan media minyak wijen untuk dioleskan ke dalam lubang telinga.
[0110b20] Jika stroke dengan gejala telinga, hidung tersumbat, ataupun kaki dan tangan tidak dapat dikontrol sesuai dengan keinginan, gunakan media minyak wijen [Sesamus indicum] yang dicampur dan direbus dengan Aristolochia Indica [Ahigandha], , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan dioleskan ke tubuh maka penyakit ini akan sirna ataupun dapat menggunakan dadih dari susu kerbau , rafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan juga dioleskan ke bagian tubuh maka penyakit ini juga akan sembuh.
[0110b23] Jika mendapat kesulitan dalam proses kelahiran ,gunakan media minyak wijen , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali kemudian dioleskan ke bagian perut dan vagina dari wanita yang hendak melahirkan ini, maka proses kelahiran akan lancar.
[0110b25] Jika wanita mengalami keguguran dan plasenta masih didalam rahim, gunakan media ramuan Hyssopus officinalis [Jupha] 500 gr , kemudian direbus dengan dua liter air bersih hingga tersisi satu liter, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan diminum maka plasenta akan keluar dan wanita tersebut tidak akan sakit . Jika plasenta itu belum keluar , ulangi lagi proses pengobatan ini maka semua akan lancar.
[0110b28] Jika jantung bermasalah, gunakan media Frankincense Boswellia Carterii [gaja-bhaksa], kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali , dikunyah dan ditelan hingga beberapa saat kemudian akan muntah maka penyakit ini akan sembuh. Selama proses penyembuhan hindari makanan yang berdaging , minuman yang memabukkan dan lima makanan tajam
[0110c01] Jika kulit terbakar oleh api , gunakan media gomayi , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali , kemudian dioleskan pada bagian yang terluka dengan perlahan maka luka bakar ini akan membaik.
[0110c03] Jika terinfeksi oleh cacing hati, gunakan media air seni kuda putih setengah liter , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali , kemudian diminum maka cacing hati ini akan keluar dengan sendirinya dan jika infeksi akut , dapat menggunakan satu liter maka semua cacing hati akan keluar seperti anyaman tali yang saling terikat.
[0110c05] Jika ada tumor pada permukaan kulit, gunakan media daun Bignoniaceae [shyonaka] , diperas hingga dapatkan sari nya, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan oleskan pada bagian yang luka , maka tumor akan sembuh hingga ke akarnya
[0110c06] Jika daerah mata disengat oleh serangga, gunakan media Barleria prionitis [Kurantaka], diperas dan diambil sarinya, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan oleskan pada bagian mata pada malam hari, maka mata yang bengkak akan sembuh
[0110c08] Jika sakit pada bagian pencernaan dan perut, gunakan media benzoin [karenara] dicampur dengan air yang diambil pertama kali dari sumur pada waktu pagi untuk dijadikan pil padat sebanyak dua puluh satu, dan kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan dimakan , maka penyakit ini akan sembuh
[0110c09] Untuk penyakit mata merah, ataupun pertumbuhan abnormal pada mata, ataupun katarak, gunakan media daun Mespilus Germanica [Svadukantaka], dihaluskan dan diambil sarinya, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali, masukkan perunggu dalam ramuan tersebut selama satu malam, kemudian lafalkan dhāraṇī ini minimum tujuh kali atau lebih, kemudian diteteskan ke mata, maka penyakit ini akan sembuh.
[0110c12] Jika takut akan kegelapan dan tidak tenteram dan merasa ada sesuatu hal yang menyeramkan pada malam hari , selalu khawatir pada saat memasuki ataupun meninggalkan rumah, gunakan media benang berwarna putih , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dengan cara membuat simpul sebanyak dua puluh satu simpul dan kemudian di kenakan di leher maka semua aspek ketakutan akan sirna dan juga semua hasil aktivitas [ ucapan , pikiran , perbuatan] juga akan tereliminasi.
[0110c14] Jika ada masalah dalam rumah tangga, gunakan media ranting delima [Punica granatum] [rakhtabeeja], dipotong menjadi seribu delapan bagian, kemudian kedua ujungnya dioleskan dengan ghee ataupun madu. , kemudian setiap bagian ranting ini dibakar dalam homa api dengan cara melafalkan dhāraṇī ini sekali untuk setiap bagian yang dibakar hingga mencapai seribu delapan bagian maka semua masalah dalam rumah tangga akan terhindar. Prosesi ini harus dilakukan di depan lambang penghormatan [caitya] para Buddha
[0110c17] Jika menggunakan media Acorus calamus [bhutanashini] yang berwarna putih , melafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali maka akan selalu menang dalam perdebatan di semua tempat.
[0110c18] Untuk mahāvidya dharā dapat menggunakan media ranting Mespilus Germanica [Svadukantaka] , dipotong menjadi seribu delapan bagian, oleskan dengan ghee putih dari susu kerbau ataupun madu di kedua ujung bagian dan kemudian dibakar dalam homa api dengan cara melafalkan dhāraṇī ini sekali untuk setiap bagian yang dibakar hingga mencapai seribu delapan bagian. Prosesi dilakukan dalam tiga kali sehari selama tujuh hari berturut maka mahāvidya dharā ini akan dengan mudah mencapai kebijaksanaan agung.
[0110c21] Jika ingin menundukkan semua makhluk halus yang memiliki daya kekuatan yang tinggi , gunakan media Sapindus delavayi [Aristaka], lafalkan dhāraṇī ini sebanyak empat puluh sembilan kali, oleskan ghee atau madu pada permukaan kayu tersebut dan kemudian dibakar dalam homa api . Prosesi ini harus dilakukan di depan lambang penghormatan [caitya] dari Bodhisattva Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga
Jika menggunakan media bezoar [Gorochana] 500 gram dimasukkan ke dalam wadah yang terbuat dari lapis lazuli , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan kemudian dioleskan ke tubuh dan bagian tengah dahi, maka para Deva, Nāga, Yakṣa, Asura, Garuda, Gandharva, Kimnara dan Mahoraga, manusia dan bukan manusia akan bersuka cita
[0110c26] Jika dipengaruhi oleh praktisi luar ajaran dengan media luar dengan menggunakan mahavidya pengikat , gunakan media kotoran merpati putih, kemudian lafalkan lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali dan dioleskan di tangan maka mahavidya pengikat ini akan akan terlepas dengan sendirinya.
[0110c28] Jika suami dan istri saling membenci, seperti air dan api, gunakan media bulu ekor bebek mandarin, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu delapan kali di depan didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dipakai, maka suami dan istri akan rujuk kembali , saling menyayangi dan menghormati satu sama lain hingga seluruh hayat mereka
[0111a01] Jika bibit buah-buahan yang akan digunakan untuk pertanian diserang hama, gunakan media abu, pasir, ataupun air yang bersih , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak sebanyak dua puluh satu kali, kemudian abu ataupun pasir tersebut ditaburkan di empat sisi dari daerah pertanian dan tempat penyimpan benih maka hama akan menjauhi tempat itu sedangkan untuk pohon yang telah berbuah, percikan air di pohon tersebut, maka hama juga tidak akan menyerang pohon ini.
[0111a04] Kemudian Sang Buddha memberitahukan kepada Ānanda dan berkata
[empat puluh media dan mudra Bodhisattva avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga]
[1] Untuk meningkatkan kesejahteraan materi dan mewujudkan semua keinginan yang baik dengan sempurna, gunakan cintāmaṇi mudra.
cintāmaṇi mudra.
pāśa mudra
[3] Untuk beragam penyakit perut dan pencernaan , gunakan pātra mudra .
pātra mudra
[4] Untuk menundukkan semua vyāḍa dan makhluk halus, gunakan khaḍga mudra .
khaḍga mudra
[5] Untuk menaklukkan semua Māra , gunakan ekabhṛṣṭi vajra mudra .
ekabhṛṣṭi vajra mudra
[6] Untuk menundukkan semua pesaing dan musuh, gunakan tribhṛṣṭi vajra mudra
[7] Untuk mengeliminasi semua kekhawatiran dan ketakutan, gunakan abhaya mudra.
abhaya mudra.
[8] Untuk mata rabun karena kekurangan cahaya , gunakan sūryamaṇi mudra
sūryamaṇi mudra
candramaṇi mudra
[10] Untuk meningkatkan kedudukan dan posisi, menggunakan dhanur mudra .
dhanur mudra
[11] Untuk menambah teman spiritual yang baik, gunakan bāṇa mudra .
bāṇa mudra
siṃhaparṇī mudra
[13] Untuk mengeliminasi semua halangan dan kualitas yang tidak baik ,gunakan camarī mudra.
camarī mudra.
[14] Untuk kehamonisan dalam rumah tangga dan hubungan yang erat dengan semua kerabat , gunakan kalaśa mudra .
kalaśa mudra .
[15] Untuk menghindari semua binatang buas misalnya harimau, serigala, serigala, macan, gunakan vyāghra mukha bāhutrāṇa mudra .
vyāghra mukha bāhutrāṇa mudra
[16] Untuk menghindari masalah dengan pejabat pemerintahan dan ketentraman gunakan paraśu mudra .
paraśu mudra
[17] Untuk menundukkan bawahan pria dan wanita, gunakan kaṅkaṇa mudra .
kaṅkaṇa mudra
[18] Untuk mengakumulasi berbagai kualitas kebajikan, gunakan puṇḍarīka mudra .
puṇḍarīka mudra
utpala mudra .
[20] Untuk pengetahuan agung, gunakan darpana mudra .
darpana mudra
[21] Untuk bertemu dengan semua Buddha dari sepuluh penjuru, gunakan nīla dalakomala mudra .
dalakomala mudra
[22] Untuk menyimpan atau menguburkan sesuatu yang berharga dalam tanah, gunakan karanda mudra.
karanda mudra.
[23] Untuk pencapaian kebebasan , gunakan pañca varna megha mudra
pañca varna megha mudra
[24] Untuk kelahiran kembali dalam ranah Brahma, gunakan kuṇḍīka mudra .
kuṇḍīka mudra
[25] Untuk kelahiran kembali dalam ranah yang menyenangkan, gunakan padma mudra .
padma mudra
[26] Untukmenaklukkan pengkhianat tempat-tempat lain, menggunakan kunta mudra.
kunta mudra.
śaṅkha mudra
[28] Untuk memerintahkan semua makhluk halus, menggunakan muṇḍa mudra
.
[29] Untuk mengundang semua Buddha dari sepuluh penjuru datang untuk menerima dan mengulurkan tangan mereka dengan cepat, gunakan akśamālā mudra .
[30] Untuk mencapai suara Brahma Agung, gunakan ghaṇṭa mudra.
ghaṇṭa mudra
[31] Untuk kefasihan dalam berbicara dan penguraian ajaran mendalam gunakan mudra mudra
mudra mudra
[32] Untuk selalu dijaga dan dilindungi oleh para deva dan nāgarāja, gunakan ankuśa mudra .
ankuśa mudra
[33] Untuk welas kasih dan perlindungan terhadap semua makhluk hidup, gunakan khakkhara mudra .
khakkhara mudra .
[34] Untuk membuat semua makhluk hidup saling menghormati dan mengasihi satu dengan lainnya, gunakan anjali mudra
anjali mudra
nirmana Buddha mudra
prāsāda mudra
[37] Untuk mempelajari dan memahami pengetahuan mendalam, gunakan sutra mudra .
sutra mudra
[38] Untuk tidak pernah mundur atau meninggalkan kesadaran penggugahan mulai dari kehidupan yang sekarang ini hingga mencapai tahapan Buddha, menggunakan avaivartika cakravartin cakra mudra .
avaivartika cakravartin cakra mudra
[39] Jika Anda menginginkan para Buddha dari sepuluh penjuru untuk hadir dan menyentuh uṣṇīṣa serta memberikan prediksi kepastian pencapaian penggugahan di masa depan, gunakan nirmana uṣṇīṣa mudra .
nirmana uṣṇīṣa mudra
amalaka mudra.
Demikianlah [empatpuluh] mudra ini yang dapat diaplikasikan dalam mewujudkan keinginan tertentu. Dalam uraian ini sebenarnya ada seribu mudra,tetapi saat ini saya hanya menguraikan [empatpuluh] mudra ini.
[0111b13] Kemudian Bodhisattva Sūryaprabha menguraikan mahāvidya untuk mendukung dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta vistara-paripūrṇa sebagai berikut :
[0111b15]
Chinese
南無勃陀瞿 那 迷 (1) 南無達摩莫訶低 (2) 南無僧伽多夜泥 (3) 底 哩部畢薩 咄 檐納摩
Pinyin
nā mó bó tuó qú nā mí (1) nā mó dá mó mò hē dī (2) nā mó sēng qié duō yè ní (3) de lǐ bù bì sà duō yán nà mó
Sanskrit
namo buddhā kuṇami (1) namo dharma mahati (2)namo saṃgha tayāni (3)tirabhūbi satvadaṃ nama
ika seseorang dapat melafal Dharani ini dengan membungkuk hormat di depan Para Buddha, 3 kali seharinya, maka di masa mendatang akan mendapatkan tubuh dan wajah yang rupawan.
Jika seseorang beranjali dengan posisi kepala menyentuh tanah dan melafalkan mahāvidya ini sekali di hadapan lambang penghormatan [caitya] para Buddha dalam sehari melakukan prosesi ini sebanyak tiga kali maka dalam kelahiran kembali berikutnya, dia akan mengakumulasi hasil dari kualitas kebajikan ini dan terlahir dalam rupa yang menawan.
[0111b22] Kemudian Bodhisattva Candraprabha juga menguraikan Mahāvidya untuk mendukung para praktisi sebagai berikut :
[0111b24]
Chinese
南無深低帝屠蘇吒 (1) 阿若蜜帝烏都吒 (2) 深耆吒 (3) 波賴帝 (4) 耶彌若吒烏都吒 (5) 拘羅帝吒耆 摩吒 (6) 沙婆訶
Pinyin
nā mó shēn dī dì tú sū zhā (1) ā ruò mì dì wū dū zhā (2) shēn qí zhā (3) bō lài dì (4) yē mí ruò zhā wū dū zhā (5) jū luó dì zhā qí mó zhā (6) shā pó hē
Sanskrit
namo saṃdheti tuṣūṭha (1) āmiti ūtūṭha (2) saṃkaiṭha (4) palauti (5) yemejaṭha ūtūṭha (6) kaulātauṭha kaimoṭha (6) svāhā
[0111b27] Mahāvidya ini telah diuraikan oleh empat puluh koti niyuta Buddha masa lampau yang banyaknya seperti butiran pasir di sungai Gangga, sekarang saya telah menguraikannya kembali dengan tujuan untuk mendukung semua praktisi, untuk menghilangkan semua rintangan dan bencana, untuk penyembuhan semua penyakit, untuk menghilangkan semua penderitaan, untuk mengakumulasi kualitas kebajikan dan menghilangkan semua aspek dari ketakutan
[0111c02] Sang Buddha memberitahukan kepada Ananda dan berkata :
[0111c02] Kalian harus menghormati dan menjunjung tinggi dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini, melatih diri denga teguh dan berdiam dalam kedamaian melalui dhāraṇī ini , kemudian menguraikan dan menyebarkanya hingga ke seluruh penjuru Jambudvipa dengan tidak terputus .
[0111c05] Dhāraṇī ini dapat mengakumulasi kualitas kebajikan untuk semua makhluk hidup dalam tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dimana semua makhuk hidup yang sedang sakit juga dapat merafalkannya untuk menyembuhkan beragam penyakit mereka . Hal ini dapat diilustrasikan sebagai berikut dengan melafalkan dhāraṇī ini juga dapat menghidupkan kembali pohon yang telah mati hingga semua tunas baru tumbuh kembali sampai berbuah. Dengan demikian tidak ada penyakit yang tidak mungkin disembuhkan oleh dhāraṇī ini
[0111c07] Kuluputra, daya kekuatan dhāraṇī ini ini tidak mungkin dapat dibayangkan hingga semua pujian agung juga tidakmampu untuk menegaskan kembali daya kekuatannya yang tidak terbatas .Bagi yang belum memiliki akar kebajikan dari kehidupan sebelumnya maka mereka tidak akan mendengar nama dhāraṇī ini ataupun merafalkannya.
Kalian semua yang telah hadir dalam persamuan ini baik para deva , manusia , naga dan semua makhluk halus lainnya seharusnya menjunjung tinggi , menghormati nya dan juga bersuka cita dalam mendengarkan uraian dan pujian dhāraṇī ini.
[0111c11] Jika mencela dhāraṇī ini sama dengan mencela sembilan puluh sembilan koti niyuta Buddha masa lampau yang banyaknya seperti butiran pasir di sungai Gangga. Jika ada yang ragu, atau tidak yakin pada dhāraṇī ini maka mereka akan kehilangan kualitas kebajikan tertinggi selama ribuan tahun, dan akan jatuh kembali dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dalam ribuan kalpa, tidak mampu lolos dari ranah ini dan tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Buddha , Dharma dan Samgha untuk jangka waktu yang sangat lama
[0111c15] Demikianlah uraian Sang Buddha , semua yang hadir dalam persamuan ini termasuk para Bodhisattva-Mahasattva , para Vajraguhya ,para devaputra dari ranah Brahma, para devaputra dari ranah Caturmaharajika, para Deva, Nāga, Yakṣa, Asura, Garuda, Gandharva, Kimnara dan Mahoraga, manusia dan bukan manusia bersuka cita setelah mendengarkan uraian ini dan akan melatih diri dengan baik.
bodhisattva-avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga