大正新脩大藏經
Taishō Shinshū Daizōkyō
密教部
Esoteris
T 1093
不空羂索呪經
आर्य-अमोघपाश-हृदय-नाम-महायान-सूत्र
ārya-amoghapāśa-hṛdaya-nāma-mahāyāna-sūtra
Sūtra mahāyāna yang bernama esensi dari amoghapāśa
Diterjemahkan oleh Jñānagupta
T 1092 T 1093 T 1094
[0399a06] Demikianlah yang telah kudengar.
[0400b17]
[0400b18]
[0400b19]
[0400b20]
[0400b21]
[0400b22]
(81)薩曼 多婆盧吉多 (82) 毘盧吉多 (83) 盧雞攝啝囉 (84) 摩醯攝婆囉 (85) 慕呼慕呼(86) 沒路沒路 (87) 沒夜沒夜 (88) 門柘門柘 (89) 何邏] 叉何邏] 叉 莫摩寫 (90) 薩婆拔夷嚩(91) 薩婆烏簸 達囉鞞嚩 (92) 薩婆烏簸薩耆嚩 (93)薩婆揭囉 醯嚩 (94) 婆馱槃達那 (95) 曷囉社怛 (96) 娑 迦囉 (賊97) 何祇儞 (98) 憂馱迦(99) 鼻挱設 薩多囉 (101) 簸唎摹遮迦 (102) 迦拏迦拏 (103)吉儞吉儞 (104) 句這句這(105) 遮囉遮囉 (106) 因地唎夜 (107) 婆 (去)邏蒱澄伽 (108) 柘妬阿唎耶 薩底夜 (109) 三鉢囉迦釋迦 (110) 多莫多莫 (111) 三莫三莫 (112)莫薩莫薩莫呵耽暮 (113) 安馱 迦囉比馱摩那 (114) 殺波囉蜜多鉢利哺囉 迦 (115) 彌唎彌唎 (116) 吒吒吒吒(117) 茶 (偷嫁反) 茶茶茶 (118) 知知知知 (119) 伊尼夜折莫吃唎 多 (120) 鉢唎迦囉 (121)伊醯夷醯 (122) 伊濕婆 囉 (123) 哹多槃這迦 (124) 句 [梳句梳(125) 波囉波囉 (126) 迦囉迦囉 (127) 迦吒迦吒 (128) 莫吒莫吒 (129) 毘輸馱比沙耶婆私儞(130) 摩訶迦流尼迦 (131) 輸毘多夜社儒波比 多 (132) 何囉怛那摩句吒摩囉達囉 (133) 薩婆腎若失邏思 (134) 吉唎多摩句吒 (135) 摩呵大蒱多 (136) 迦摩邏訖唎多 (137)迦囉多邏 (138) 著那三摩著 (139) 毘木叉(140) 鉢囉嗛必多 (141) 婆呼薩埵珊多帝(142) 鉢唎波柘迦 (143) 摩呵迦梳尼迦 (144) 薩 婆羯摩拔囉那比舒馱迦 (145)薩婆嚩地鉢 邏摹這迦 (146) 薩婆薩埵娑摩攝婆索迦(147) 南摹素妬帝(148) 蘇波呵 (149)
(81) sà màn duō pó lú jí duō (82) pí lú jí duō (83) lú jī shè hē luō (84) mó xī shè pó luō (81) sà màn duō pó lú jí duō (82) pí lú jí duō (83) lú jī shè hē luō (84) mó xī shè pó luō (85) mù hū mù hū (86) méi lù méi lù (87) méi yè méi yè (88) mén zhè mén zhè (89) hé luó chā hé luó chā mò mó xiě (90) sà pó bá yí fu (91) sà pó wū bǒ dá luō bǐng fu (92) sà pó wū bǒ sà qí fu (93) sà pó jiē luō xī fu (94) pó duò pán dá nā (95) hé luō shè dá (96) suō jiā luō ( 97) hé zhǐ nǐ (98) yōu duò jiā (99) bí sā (100) shè sà duō luō (101) bǒ lì mó zhē jiā (102) jiā ná jiā ná (103) jí nǐ jí nǐ (104) jù nú jù nú (105) zhē luō zhē luō (106) yīn dì lì yè (107) pó luó pú chéng jiā (108) zhè dù ā lì yē sà dì yè (109) sān bō luō jiā shì jiā (110) duō mò duō mò (111) sān mò sān mò (112) mò sà mò sà mó hē dān mù (113) ān duò jiā luō bǐ duò mó nā (114) shā bō luō mì duō bō lì bǔ luō jiā (115) mí lì mí lì (116) zhā zhā zhā zhā (117) chá chá chá chá (118) zhī zhī zhī zhī (119) yī ní yè zhé mò chī lì duō (120) bō lì jiā luō (121) yī xī yí xī (122) yī shī pó luō (123) fu duō pán zhè jiā (124) jù mù jù mù (125) bō luō bō luō (126) jiā luō jiā luō (127) jiā zhā jiā zhā (128) mò zhā mò zhā (129) pí shū duò bǐ shā yē pó sī nǐ (130) mó hē jiā liú ní jiā (131) shū pí duō yè shè rú bō bǐ duō (132) hé luō dá nā mó jù zhā mó luō dá luō (133) sà pó shèn ruò shī luó sī (134) jí lì duō mó jù zhā (135) mó hē dà pú duō (136) jiā mó luó qì lì duō (137) jiā luō duō luó (138) zhe nā sān mó zhe (139) pí mù chā (140) bō luō qiàn bì duō (141) pó hū sà duǒ shān duō dì (142) bō lì bō zhè jiā (143) mó hē jiā ní jiā (144) sà pó jié mó bá luō nā bǐ shū duò jiā (145) sà pó fu di bō luó mó zhè jiā (146) sà pó sà duǒ suō mó shè pó suǒ jiā (147) nán mó sù dù dì (148) sū bō hē (149)
(81) samantāvalokita (82) vilokita (83) lokeśvara (84) maheśvara [ tribhuvaneśvarasarvvaguṇa samalaṅkṛta avalokiteśvara] (85) muhu muhu (86) murū murū (87) muya muya (88) muṃca muṃca (89) rakṣa rakṣa māṃ sarvasatvānā ca (90) sarvabhayaibhyaḥ (91) sarvopadravebhyaḥ (92) sarvopasagebhyaḥ sarvagrahebhyaḥ (93) sarvavyādhibhya [sarvaviṣebhyaḥ sarvajvarebhyaḥ] evaṃ (94) vandha bandhana (95) tāḍana tarjjana rāja (96) taskarā (97) agni (98) ūdaka (99) viṣa (110) śastra (101) parimocaka (102) kaṇa kaṇa (103) kiṇi kiṇi (104) kuṇu kuṇu ( 105) cara cara [ciri ciri curū curū] (106) indriya (107) bala bodhyaṅga(108) caturāryasatya (109) saṃprakāśaka (110) tama tama [dama dama] (111) sama sama ( 112) masa masa [ dhama dhama mahakārūṇika ] mahātamondhakā (113) āravidhamana (114) ṣaḍpāramitā paripūraka [mala mala ](115) mili mili [mulu mulu] (116) ṭa ṭa ṭa ṭa (117) ṭha ṭha ṭha ṭha (118) ḍi ḍi ḍi ḍi [ ṭu ṭu ṭu ṭu ṭhi ṭhi ṭhi ṭhi dhu dhu dhu dhu] (119) ene ya carmakṛta (120) parikara (121) ehe hi [mahākārūṇika] īśvara maheśvara [mahābhūta gaṇasaṃbhaṃjaka][ kara kara kiri kiri] (124) kurū kurū (125) para para [ hara hara hiri hiri vara vara sara sara] (125) kara kara (126) kaṭa kaṭa [kiṭi kiṭi kuṭu kuṭu] (128) maṭa maṭa (129) [mahā] viśuddha viṣayanivāsina 130) mahākārūṇika (131) śvetayajñopavita (132) ratna makuṭa mālādhara (133) sarvajñaśirasi (134) kṛta jaṭāmakuṭa (135) mahādbhuta (136) kamalālaṅkṛta (137) karatala (138) dhyāna samādhi (139) vimokṣaṃ (140) aprakampya (141) bahusattva santati (142) parivāraka (143) mahākārūṇika (144) sarvakarmābaraṇaviśodhaka (145) sarvajñajñānaparipūraka (146) sarvavyādhiparimocaka [sarvasattvān] paripūraka (146) sarvasattvasamā svāsanakarāya (147) namo stute (148) svāhā
[0401a24] Esensi yang bernama Amoghapāśarāja telah selesai ditransmisikan.
Jika praktisi mampu menghafalkan esensi yang telah diuraikan diatas sebanyak seratus delapan kali dengan sempurna setiap pagi , siang maupun malam maka dapat mengeliminasi lima hasil aktivitas [perbuatan , ucapan , pikiran ] tanpa jeda [pañca-ānantarya-karma] dan mengeliminasi semua halangan yang diakibatkan oleh hasil aktivitas [perbuatan , ucapan , pikiran] [karmāvarana]
Prosesi pelafalan ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mempersembahkan wewangian agaru dan kemudian diikuti dengan prosesi perlindungan wilayah dengan menggunakan media biji sesawi , bubuk cendana ataupun air yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak tujuh kali dan kemudian dipercikkan [ disebarkan ] ke empat sudut wilayah.
Untuk demam yang berselang seling dapat menggunakan media benang yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak tujuh kali dan kemudian diikatkan pada bagian leher dari penderita. Selanjutnya untuk menyembuhkan berbagai penyakit lainnya dapat menggunakan media ghee, minyak sesawi ataupun air yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali .
Untuk memotong [menetralisir] pengaruh mahavidya dari para kākhorddha dapat menggunakan media lilin ataupun tepung kanji , media tersebut dibentuk menjadi boneka yang menyerupai manusia dan kemudian dipotong menjadi beberapa bagian dengan menggunakan pisau .
Jika seseorang dalam ketakutan dan ingin melindung dirinya sendiri maka dapat menggunakan media benang yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini dan kemudian diikatkan [ dikenakan] pada bagian tubuh.
Jika seseorang menderita penyakit yang berkaitan dengan perut maka dapat menggunakan media air garam yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini.
Jika seseorang menderita keracunan yang diakibatkan oleh gigitan serangga , ular ataupun binatang berbisa lainnya maka dapat menggunakan media tanah liat yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini dan kemudian dioleskan ke bagian luka.
Jika seseorang menderita penyakit yang berkaitan dengan mata maka dapat menggunakan media benang putih yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini dan kemudian diikatkan ditelinga penderita.
Jika seseorang menderita penyakit yang berkaitan dengan gigi maka dapat menggunakan media kulit kayu oleonor [karavira] yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali dan kemudian dikunyah ataupun dioleskan pada bagian gigi yang sakit.
Jika seseorang ingin mendirikan mandala sebagai wilayah perlindungan maka dapat menggunakan media benang lima warna yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali dan kemudian benang tersebut ditarik mengelilingi mandala dan diikatkan dengan menggunakan media kayu cendana sebagai tonggak pada ke empat sudut sebagai mandala perlindungan wilayah yang digunakan untuk menetralisir semua aspek yang menakutkan ataupun tempat yang menyeramkan.
Selain itu juga dapat menggunakan media benang , air ataupun abu yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebagai media perlindungan diri dimana benang lima warna digunakan untuk menetralisir pengaruh dari preta sedangkan media benang berwarna putih digunakan untuk menetralisir semua gejala demam yang berselang seling dimana benang tersebut harus dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu dan kemudian diikatkan pada bagian tubuh.
Untuk semua penyakit kulit termasuk luka bernanah dapat menggunakan media campuran antara merica yang telah dihaluskan dengan madu yang telah dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu dan kemudian dioleskan pada bagian kulit yang luka.
Selanjutnya , jika seseorang memiliki masalah pada penglihatan dapat menggunakan media air palasa [butea frondosa] ataupun air akar manis [gyccyrrhiza glabra] yang telah dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu dan kemudian digunakan untuk membersihkan kedua mata.
Selanjutnya , jika seseorang memiliki masalah pada pendengaran dapat menggunakan media minyak wijen yang telah dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu dan kemudian dioleskan ke dalam lubang telinga.
Untuk semua aspek yang berkaitan dengan pertikaian , perselisihan, masalah hukum ataupun masalah yang berkaitan dengan pejabat setempat dapat menggunakan media air yang telah dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu dan kemudian digunakan untuk membersihkan wajah dan mulut.
Selanjutnya , jika suatu kerajaan dilanda epidemis maka dapat mendirikan mandala di kota , desa ataupun di dalam tempat tinggal dengan menggunakan media gumayi dioleskan ke tanah ataupun air palasa [butea frondosa] yang dipercikkan ke tanah pada ke empat sudut sebagai permurnian dan batasan perlindungan wilayah.
Setelah prosesi ini praktisi dapat menggunakan media air bersih dan beragam bunga mekar yang dimasukkan ke dalam satu wadah kemudian wadah diletakkan diatas mandala dan memberikan persembahan beragam bunga dengan cara menyebarkannya ke dalam wilayah mandala kemudian memberikan persembahan makanan dan minuman yang beraroma dan dihiasi dengan indah. Setelah itu juga memberikan persembahan beragam rumput yang dapat digunakan dalam pengobatan dengan cara menyebarkannya ke dalam wilayah mandala. Pada tempat persembahan makanan dan minuman tersebut juga dapat diletakkan beragam persembahan buah diatas tempat tersebut. Selanjutnya dapat mempersembahkan pelita yang diletakkan pada empat sudut dalam mandala dan mempersembahkan beragam panji yang diiringi dengan persembahan serbuk wewangian dengan cara dibakar atau dapat menggunakan dupa terbaik. Prosesi ini merupakan persembahan terbaik dan teragung.
Selanjutnya vidyadhara harus membersihkan diri dengan menggunakan media air palasa [butea frondosa] , mengenakan jubah yang bersih [ berwarna putih] dan kemudian duduk diatas tempat duduk yang bersih untuk menghafalkan esensi ini. Dengan menjalankan prosesi diatas maka semua aspek bencana dan wabah dapat tereliminasi dengan segera.
Jika seseorang menderita penyakit kronis yang sulit untuk disembuhkan dapat menggunakan media air dalam wadah yang telah dihafalkan esensi ini terlebih dahulu , kemudian dipercikkan ke bagian tubuh penderita maka semua penyakit akan segera tereliminasi .Untuk mengeliminasi semua pengaruh makhluk halus dapat menggunakan media air dalam wadah yang telah dihafalkan esensi ini terlebih dahulu , kemudian dipercikkan ke bagian tubuh penderita maka semua makhluk halus akan takut dan segera meninggalkan penderita.
Jika seseorang dibawah pengaruh dari mahavidya aliran luar dapat menggunakan media serbuk cendana yang telah digiling halus dan telah dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu , kemudian media ini dioleskan di bagian jantung maka pengaruh ini akan segera sirna.
Jika ingin mengeliminasi semua halangan yang diakibatkan oleh hasil aktivitas [perbuatan , ucapan ,pikiran] [karmāvarana], lima hasil aktivitas [ perbuatan , ucapan , pikiran] tanpa jeda [pañca-ānantarya-karma] dan empat pelanggaran aturan moralitas monastik maka harus menghafalkan esensi ini dengan tanpa terputus dan tidak berhenti.
Jika tempat tinggal maupun anggota keluarga dibawah pengaruh, didiami ataupun diganggu oleh makhluk halus dapat menggunakan media bji bunga teratai sebanyak seratus delapan butir dan kemudian menghafalkan esensi ini satu persatu butir lalu dibakar dalam homa api maka semua pengaruh ini akan sirna .
Jika ingin melindungi semua makhluk hidup dan mengundang simpati serta suka cita dapat menggunakan media ranting cendana dengan ukuran dua inci sebanyak seratus delapan batang yang dihafalkan esensi ini sebanyak seratus delapan kali terlebih dahulu dan kemudian dibakar satu persatu dalam homa api.
Jika ingin menetralisir dan terlindung dari semua aspek rasa takut dan pengaruh dari para bhūta dapat menggunakan media herbal seperti jayā , terminalia chebula [vijayā], Artemisia vulgaris [aparājitānākulī], rhynchostylis retusa [gandhanākūlī], chāraṇī, abhayapāṇi, indriyapāṇi , gandhaḥ priyaṃgu , valeriana wallichi [tagara] , cakrā , mahācakrā , evoluvulus alsinoides [viṣṇukrāntā] , centratherum anthelmintium[somarājī] , Euphorbia Antiquorum [ sūnandā.]
[0401c13] Berikutnya semua herbal diatas ditumbuk dan digiling hingga menjadi halus ,dimasak dengan air,diolah menjadi pil sebesar buah kurma merah dengan menghafalkan esensi ini sebanyak seratus delapan kali terlebih dahulu dan dikenakan dileher ataupun diikatkan pada lengan tangan maka semua pengaruh bhūta akan seger sirna.
Jika ada anak kecil dalam kondisi ketakutan, sakit , dipengaruhi ataupun didiami oleh para bhūta maka dapat menggunakan sebutir pil diatas dan diikatkan dileher anak tersebut.
Jika ada wanita yang tidak subur , sulit untuk menikah,ataupun memiliki berbagai penyakit juga dapat menggunakan pil ini untuk dimakan ataupun untuk membersihkan diri maka semua pengaruh yang tidak baik ini akan segera sirna dan semua aspek dan keinginan yang baik akan terwujud dengan sempurna.
Jika ada wanita yang ingin melahirkan anak putra juga dapat menggunakan sebutir pil ini dan dan diikatkan dipinggang wanita tersebut . Pil ini juga dapat memberikan perlindungan agung terhadap semua aspek dari rasa takut . Disamping itu , pil ini juga dapat menetralisir gigitan serangga beracun dan untuk seseorang yang mengenakan pil ini akan terhindar dari semua bencana yang disebabkan oleh api.
Jika seseorang menderita penyakit kulit bernanah yang sudah sangat parah , juga dapat menggunakan pil ini dan dioleskan pada bagian kulit yang luka maka penyakit ini akan segera sirna.
Jika seseorang ingin mengeliminasi berbagai kondisi yang tidak baik juga dapat mengenakan pil ini maka semua aspek yang tidak baik ini akan segera tereliminasi .
Jika seseorang ingin meredakan angin kencang ataupun hujan deras dapat menggunakan media air yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali dan kemudian dipercikkan ke empat penjuru maka semua aspek ini akan segera reda dan berhenti.
Pil ini mampu mengeliminasi semua halangan yang diakibatkan oleh hasil aktivitas [perbuatan , ucapan , pikiran] [karmāvarana] , mampu mengkondisikan semua aspek yang mendukung kesempurnaan penggugahan.
Untuk praktisi ingin menerima dan menjunjung tinggi serta melatih diri melalui esensi ini harus terlebih dahulu menganyam benang sutra putih hingga menjadi selembar kain sutra putih yang dengan ukuran lebar sekitar 1.6 meter [ lima chi ] dan panjang sekitar 3.3 meter [ satu zhang] dimana benang sutra ini tidak boleh dipotong ataupun terputus selama proses penganyaman ini. Setelah itu dalam kain sutra tersebut dilukis satu pratimā Buddha. Dalam proses pewarnaan ini tidak dizinkan untuk menggunakan gelatin binatang sebagai perekat melainkan harus menggunakan campuran cendana dan susu sebagai perekat dan bahan pewarna alami.
Pada sebelah kanan pratimā Buddha dilukiskan pratimā Ārya Avalokiteśvara [Amoghapāśarāja] dengan iconography menyerupai deva Maheśvara , rambut diikat [dikuncir] diatas kepala menyerupai keong , mengenakan satu mahkota dari beragam bunga , mengenakan jubah paśupati dengan kulit menjangan hitam menutupi bahu sebelah kiri sedangkan bagian tubuh lainnya.dihiasi oleh beragam ornamen kalung permata dan perhiasan berharga lainnya.
Pelukis pratimā harus menjalankan poṣadha vatra dengan menghindari makanan yang dan yang dapat mengurangi kesadaran dan menghindari daging ataupun makanan lainnya [ hanya memakan tiga makanan putih] . Setiap hari membersihkan diri dengan menggunakan media air wewangian hangat dan mengenakan pakaian yang bersih [ berwarna putih] .
Selanjutnya untuk praktisi ingin menerima dan menjunjung tinggi serta melatih diri melalui esensi ini harus mendirikan pratimā [ yang sudah selesai dilukis ini] di tempat yang bersih dan damai dan mengoleskan gumayi diatas permukaan tanah pada empat sudut dengan sisi selebar dua meter [enam zhi] sebagai mandala. Dalam mandala ini dilapisi dengan bunga putih, Setelah itu mempersembahkan delapan cawan air wewangian yang bersih dan hangat dimana setiap cawan berisi 0.6 liter air [ satu dou] .Kemudian melapisi mandala ini dengan rumput herbal yang diletakkan pada delapan penjuru sebagai patokan. Di setiap lokasi rumput herbal ini diletakkan delapan jenis persembahan makanan sehingga seluruh persembahan makanan berjumlah enam puluh empat jenis makanan. Disamping persembahan ini juga dapat ditambahkan persembahan lainnya hingga setiap baris susunan persembahan terhias dengan indah dan megah.
Untuk persembahan makanan dan minuman harus menghindari makanan dan minuman yang dapat menurunkan kesadaran ,daging maupun lima jenis tumbuhan yang berbau menyengat.
Selanjutnya praktisi yang ingin menerima dan menjunjung tinggi serta melatih diri melalui esensi ini harus menjalankan poṣadha vatra, mengenakan jubah yang bersih [berwarna putih] dan memberikan persembahan serbuk wewangian dengan cara dibakar ataupun dapat membakar dupa sebelum menghafalkan esensi ini .selama tiga hari tiga malam. Praktisi diizinkan untuk membersihkan diri dalam tiga kali sehari dengan menggunakan air wewangian hangat sedangkan untuk membuang air besar dan urine hanya diizinkan pada saat membersihkan diri.
Jika poṣadha vatra tidak mungkin dijalankan selama tiga hari tiga malam maka praktisi dapat menjalankan poṣadha vatra selama satu hari satu malam saja dan hanya diizinkan memakan tiga makanan putih. Setelah memberikan persembahan makanan dan minuman , praktisi bersujud didepan pratimā dengan menghafalkan esensi ini sebanyak seribu delapan kali hingga praktisi melihat dirinya sendiri bercahaya seperti kobaran api ,mencapai kelenturan fisik dan kesadaran dengan sensasi yang penuh sukacita ataupun melihat bodhisatva Ārya Avalokiteśvara memanifestasikan dirinya sendiri didepan praktisi untuk mewujudkan semua keinginan yang baik dengan sempurna.
Jika praktisi ingin menghilang [tidak terlihat oleh semua makhluk hidup] ataupun mengambang di angkasa dapat mengoleskan media arsenic trisulfida yang digiling hingga halus dan menghafalkan kembali esensi ini sebanyak seratus delapan kali terlebih dahulu kemudian dioleskan ke alis mata.
Praktisi juga dapat mencapai samādhi yang bernama asaṃmohajñānavyūha dan juga mampu mencapai kesempurnaan penggugahan apabila menjalankan semua pelatihan diri dengan benar dan selaras dengan prosedur yang telah diuraikan dalam metoda pelatihan esensi ini. Demikianlah semua kualitas esensi yang bernama Amoghapāśarāja yang telah selesai saya uraikan.
[0402a26] Setelah selesai mendengarkan uraian ini , bodhisattva mahāsattva Avalokitêśvara, para devaputra dari ranah Śuddhāvāsa, Īśvara, Maheśvara dan Brahma, persamuan bodhisattva , persamuan sravaka dan seluruh anggota persamuan bersuka cita , menerima , menjunjung tinggi serta akan melatih diri dengan baik dan kemudian mengundurkan diri.
catatan kaki
dharani sanskrit T 1093 telah disesuaikan dan dikoreksi berdasarkan manuscript Sanskrit MS 152 Fragment Nepalese dari Cambridge University , koreksi dalam [warna ]
[0399a06] Pada suatu waktu, Bhagavān sedang berdiam di kediaman bodhisattva Ārya Avalokiteśvara di puncak gunung Potalaka .Di sekitar kawasan gunung Potalaka dihiasi dengan sempurna oleh berbagai pohon śāla , pohon tamāla , bunga campaka , bunga aśoka, bunga atimuktaka dan juga dihiasi dengan sempurna oleh beragam ratnavṛkṣa yang tidak terhingga jumlahnya .
Bhagavān sedang berada dalam persamuan yang dihadiri oleh delapan ribu bhikṣu agung dan juga dihadiri oleh ratusan ribu devaputra dari ranah Śuddhāvāsa , devaputra pengikut dari Īśvara, Maheśvara dan Brahma yang telah mengelilingi Bhagavān dari kedua sisi untuk memohon Bhagavān untuk menguraikan ajaran realitas.
[0399a13] Pada saat itu, bodhisattva mahāsattva Ārya Avalokiteśvara yang sedang berada dalam persamuan ini segera berdiri dari tempat duduknya, merapikan jubah luar dengan sisi bahu sebelah kanan terbuka, berlutut dengan kaki kanan menyentuh tanah serta merangkupkan kedua tangan, menghadap ke arah Bhagavān dengan wajah yang penuh dengan suka cita, tersenyum, menyapa Bhagavān dan berkata:
Bhagavān, ada esensi [hṛdaya] yang bernama Amoghapāśarāja. Pada saat saya telah mem membangkitkan kesadaran penggugahan pada masa lampau. Sembilan puluh satu kalpa yang lampau , ada ranah eksistensi [lokadhātu] yang bernama Vilokita. Dalam ranah eksistensi ini muncul seorang Tathāgata yang bernama Lokendrarāja.
Tathāgata Lokendrarāja ini menguraikan kembali esensi Amoghapāśarāja karena bersimpati kepada semua makhluk hidup . Pada saat itu , saya juga hadir dalam persamuan ini mendengarkan , menerima dan mengingat dengan baik uraian ini. Kekuasaan dan kekuatan esensi yang bernama Amoghapāśarāja ini telah mengkondisikan ratusan ribu devaputrā pengikut Īśvara, Maheśvara , Brahma dan juga devaputra dari ranah Śuddhāvāsa mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak tertandingi [anuttara samyaksambodhi] setelah mereka mendengarkan dan menerima , melatih diri melalui esensi ini.
Bhagavān, saya sendiri juga mencapai asaṃmohajñānavyūha yang setara dengan mengakses ratusan ribu gerbang samādhi setelah mendengarkan , menerima dan mengingat dengan baik esensi yang diuraikan oleh Tathāgata Lokendrarāja ini .
Bhagavān, di lokasi manapun esensi Amoghapāśarāja ini berada [dihafalkan , ditulis kembali ataupun di simpan] maka lokasi ini akan dijaga dan dilindungi oleh dua puluh deva dan pelindung lainnya diantaranya termasuk dua belas ribu devaputrā dari ranah Śuddhāvāsa , devaputrā pengikut Īśvara, Maheśvara dan Brahma.
Bhagavān, di lokasi manapun esensi Amoghapāśarāja ini berada [dihafalkan, ditulis kembali ataupun di simpan] maka lokasi ini harus dihormati dan dijunjung tinggi sebagai lambang penghormatan [caitya] .
Bhagavān, siapapun yang memiliki kesempatan dalam mendengarkan kembali esensi Amoghapāśarāja ini maka dapat dipastikan bahwa mereka telah menjunjung tinggi dan menghormati serta memberikan persembahan kepada ratusan koṭī niyuta Buddha dan juga mengakumulasi berbagai akar kualitas kebajikan [kuśalamūla] pada masa yang lampau.
Bhagavān, jika seseorang memiliki kesempatan dalam mendengarkan kembali esensi Amoghapāśarāja ini walaupun dia telah melatih diri dengan doktrin yang keliru [pāpadharmmasamācārah], menolak doktrin realitas [sadharmapratikṣepakaḥ] ,memfitnah ataupun melukai semua Buddha, bodhisattva, Śrāvaka dan Pratyeka Buddha [sarvabuddhabodhisattva ārya śrāvakapratyeka buddha pratikṣepakaḥ] dan juga memfitnah ataupun melukai para Āryā [āryāpavādakah] sehingga akan menyebabkan dia jatuh ke dalam neraka avīci [avīciparāyaṇaḥ] tetapi kemudian mampu bertekad untuk meninggalkan semua aktivitas [dari pikiran , perbuatan dan ucapan] yang tidak bermanfaat [sarvvapāpāspadah] dalam kehidupan sekarang maupun selanjutnya, menjalankan poṣadha vatra, melafalkan dan mengingat dengan baik, berusaha melatih diri dan memahami esensi Amoghapāśarāja ini dalam satu hari dan satu malam penuh dengan tidak terputus maka semua aspek aktivitas yang keliru dalam kehidupan ini dan semua aspek diatas juga akan tereliminasi.
Selanjutnya , esensi ini juga mampu mengeliminasi semua aspek yang tidak baik dan penyakit tanpa kecuali termasuk gejala deman [jvarād] yang berselang seling pada setiap hari pertama [ekāhikena], setiap hari kedua [dvyāhikena], setiap hari ketiga [tryāhikena], setiap hari keempat [cāturthikena], setiap hari ketujuh [saptāhikena], sakit pada bagian mata [akṣiśūlena], sakit pada bagian telinga [karṇṇaśūlena], sakit pada bagian gigi [dantaśūlena] , sakit pada bagian bibir [oṣṭhaśūlena] nyeri pada bagian lidah, [tāluśūlena],sakit pada bagian jantung [hṛdayaśūlaṃ], sakit pada bagian perut bawah [udaraśūlaṃ], sakit pada bagian sendi lutut [ūruśūlaṃ], nyeri pada rusuk [pārśvaśūlaṃ],, sakit pada bagian punggung [pṛṣṭhaśūlaṃ], sakit dan nyeri pada semua bagian sendi dari anggota badan termasuk yang berat maupun ringan [aṃgapratyaṃgaśūlaṃ cāpanaya] , sakit ataupun nyeri pada kandung kemih [vastiśūlaṃ] , sakit pada bagian tangan [hastaśūlaṃ],sakit pada bagian kaki,[pādaśūlaṃ], sakit pada bagian kepala.[śirorttim] penyakit yang berhubungan dengan urart syaraf dan kulit, kusta , keloid , radang di bawah kulit , fistula , infeksi kulit , ayan ,semua aspek pengaruh dari para bhūta, pengaruh racun , mahavidya luar ajaran yang menyebabkan seseorang akan meninggal, dikuasai dan dikontrol oleh orang lain , mengalami aspek yang tidak menguntungkan , diliputi oleh rasa takut dan juga berbagai pengaruh dari para kākhorddha .
Bhagavān, secara singkat dapat dikatakan bahwa semua aspek ketidaklenturan tubuh , ketidaklenturan pikiran , semua mimpi yang tidak bermanfaat dan semua aspek yang berkaitan dengan aktvitas [perbuatan , pikiran dan ucapan] keliru termasuk semua halangan aktvitas [perbuatan , pikiran dan ucapan] dari masa lalu yang akan terkondisi sekarang ataupun di masa yang akan datang juga akan tereliminasi tanpa kecuali untuk para śuddhasattvā yang bersandar dan menyakini esensi ini.
Bhagavān , selanjutnya jika ada empat persamuan [bhikṣu , bhikṣuṇī , upāśaka ,upāśikā ] ataupun makhluk hidup lainnya memiliki semua kondisi mental dan keinginan yang tidak bermanfaat, kemudian mereka memiliki kesempatan untuk mendengarkan esensi Amoghapāśarāja ini , menerima dan menyakininya , menghafal dan mengingatnya dengan baik , menyalinkan kembali maupun menyebabkan esensi ini tersalin kembali , menghormati dan menjunjung tinggi . Jika mereka hanya menghafalkan esensi ini dengan suara lantang hingga terdengar oleh semua makhluk hidup yang terlahir dalam ranah binatang ataupun dengan melatih diri dengan kontemplasi mendalam melalui mantrapada.
Apa yang dimaksud dengan mantrapada? kontemplasi mendalam : dengan tanpa teralihkan oleh semua aspek [apratikṣepataḥ] , dengan tidak mendiskriminasi semua aspek [avikalpaḥ] , dengan tidak terlibat dalam semua aspek kemunculan dari jejak mental [asaṃprabhavataḥ] , dengan tidak memiliki kelambanan mental [aciṃragamaḥ] , dengan tidak beraktivitas pada semua aspek [akaraṇataḥ] , tanpa kondisi mental yang tidak bermanfaat [niḥkleśataḥ] , dengan kontemplasi mendalam yang tidak terputus dan tidak tersebar [samacintākṣepakaḥ] dan juga bebas dari pengaruh lima kelompok [virahitapaṃcaskandhasvabhāvena].
[Kedua] metoda kefasihan diatas juga termasuk pelatihan diri dengan kontemplasi Buddha [buddhānusmṛtiḥ] yang mampu mengakumulasi berbagai kualitas kebajikan , melalui kekuatan dari esensi ini ribuan Buddha dari sepuluh penjuru akan memanifestasikan diri dihadapan praktisi untuk mewujudkan semua keinginan yang baik pada saat melaksanakan pertobatan untuk tidak mengulangi semua aspek yang keliru dan berjalan sesuai dengan uraian para Buddha.
Bhagavān, Sekarang saya uraikan dengan singkat, walaupun seseorang hanya menyimpan salinan esensi ini di rumah, menjunjung tinggi serta menghormatinya seperti lambang penghormatan [caitya] juga akan mengakumulasi kualitas kebajikan yang tidak terhitung dan tidak terbatas, apalagi yang menerima dan menyakini , menghafal dan mengingat dengan baik esensi ini.
Bhagavān, jika ada makhluk hidup yang bertujuan untuk menaklukkan diri mereka sendiri termasuk semua aspek rasa takut yang menguasai mereka, rasa takut terhadap musuh yang membenci mereka, rasa takut terhadap semua bhuta , semua bencana dan ingin memperoleh kehormatan , ingin memperoleh kekayaan materi , walaupun mereka hanya mendengarkan esensi ini saja tanpa menerima dan menyakini serta menjunjung tinggi esensi ini tujuan mereka juga akan tercapai. Disamping itu mereka juga akan terhindar dari berbagai pertikaian dan fitnah karena adanya kekuasaan dan kekuatan dari bodhisattva Ārya Avalokiteśvara yang menyebabkan mereka mampu menaklukkan semua aspek ini dan mengakumulasi semua kualitas kebajikan ini
Jika ada seseorang melatih diri dengan baik melalui esensi ini kemudian menggunakan media wewangian dari candana, kapūra , kasturika ataupun berbagai jenis wewangian lainnya, menghancurkan ataupun menggiling semua media ini hingga menjadi serbuk, mengoleskannya ke sekujur badan mereka maka wewangian ini tetap tidak akan meninggalkan sekujur badan mereka , tetapi jika mereka mencerca pada saat menghafalkan esensi ini maka wewangian ini akan segera sirna dari sekujur badan mereka . Demikianlah kualitas dari esensi ini, jika mereka mencibir , mengejek , tertawa ataupun tidak menerima dan menjunjung tinggi pada saat menghafalkannya.maka wewangian ini juga akan sirna dari sekujur badan mereka seperti yang telah diuraikan diatas.
Bhagavān, selanjutnya mengenai kualitas dari esensi ini, jika semua makhluk hidup yang menerima dan menjunjung tinggi esensi ini maka akan mengakumulasi akar kualitas kebajikan mereka dan mengkondisikan mereka untuk melatih diri dalam jalan yang selaras dengan ajaran realitas dimasa yang akan datang. Mereka juga akan terlahir kembali dalam tempat kelahiran dan kondisi yang mendukung mereka untuk tidak meninggalkan moralitas [śīla] , samādhi [samādhi] dan kebijaksanaan[prajñā] dan juga mendukung mereka dalam mengakumulasi kualitas kebajikan [puṇya] hingga mencapai kesempurnaan penggugahan di dalam kehidupan yang akan datang melalui kesempurnaan wewangian moralitas [śīla] mereka.
Bhagavān, untuk kulaputra, kuladuhitā bhikṣu , bhikṣuṇī , upāśaka ,upāśikā ataupun makhluk hidup lainnya ingin melatih diri melalui esensi Amoghapāśarāja ini maka pada hari ke delapan , ke empat belas dan kelima belas dari śuklāpaksa , mereka harus menjalankan uposadha vrata dengan mengenakan jubah yang bersih [berwarna putih] , menjalankan puasa dengan tidak makan dan minum selama satu hari dan satu malam pada saat penanggalan tersebut dan juga menjalankan pelatihan moralitas dengan sempurna. Kemudian berdiam dengan kesadaran yang tidak teralihkan dan penuh dengan semangat menghafalkan esensi ini sebanyak tujuh kali pada saat siang dan malam hari , tidak teralihkan atupun mengucapkan sepatah kata apapun diluar dari esensi ini maka praktisi ini akan mengakumulasi dua puluh kualitas kebajikan. Apa dua puluh kualitas ini ?
Pertama , jasmaninya akan terbebas dari semua penyakit , walaupun kadang akan terserang oleh penyakit ringan karena terkondisi oleh hasil aktivitas [dari pikiran , perbuatan dan ucapan] yang keliru tetapi melalui kualitas kebajikan yang telah terakumulasi maka penyakit ini juga akan segera sembuh.
Kedua , memiliki jasmani yang dengan struktur kulit yang sangat halus , lembut, bersinar dan disayang , dijunjung tinggi dan dilindungi oleh semua makhluk hidup.
Ketiga , memiliki indriya sempurna dan tajam .
Keempat , memperoleh harta kekayaan yang berlimpah dan juga terhindar dari segala bentuk penjarahan.
Kelima , terhindar dari bencana yang disebabkan oleh api .
Keenam, terhindar dari bencana yang disebabkan oleh air.
Ketujuh , terhindar dari semua kasus yang berkaitan dengan hukum dan penguasa [kerajaan] yang akan menyebabkan kekayaannya disita ataupun di hukum . Semua keinginan yang baik akan terwujud dengan sempurna
Kedelapan, terhindar dari semua pengaruh mahluk halus yang bersifat tidak baik dan melukai misalnya pengaruh dari naga.
Kesembilan, di lokasi tempat permukimannya akan terbebaskan dari bencana kekeringan , topan dan hujan badai yang berkepanjangan.
Kesepuluh semua benih yang disebarkan akan tumbuh dengan subur , semua pangan , lumbung dan tanah pertanian miliknya akan terbebaskan dari serangan ulat dan hama apabila dia menggunakan media pasir ataupun ataupun air basa, menghafalkan esensi ini sebanyak tujuh kali , kemudian dipercikkan ke delapan penjuru , atas dan bawah sebagai batasan perlindungan wilayah maka semua aspek bencana dan hama ini akan tereliminasi .
Kesebelas, terhindar dari pengaruh semua makhluk halus ,preta pemakan daya hidup yang mempengaruhi keinginan indriya melalui mimpi maupun vetala.
Keduabelas , semua makhluk hidup yang berniat tidak baik terhadap praktisi akan mendapatkan kedamaian dan segera berubah pikiran menjadi menghormati praktisi kemudian mundur dan meninggalkan praktisi.
Ketigabelas , jika berbagai sensasi yang tidak bermanfaat ataupun semua niat yang tidak baik timbul dalam diri praktisi maka sensasi tersebut akan segera mereda dan tereliminasi dengan sendirinya.
Keempat belas , akan terhindar dari pengaruh dan rasa takut terhadap semua mahluk yang bukan manusia dimana mereka juga akan meninggalkan praktisi dengan sendirinya.
Kelima belas , akan terhindar dari pengaruh dan rasa takut terhadapt semua mantra diluar ajaran yang dikirim oleh para kākhorddha.
Keenam belas , akan terhindar dari pengaruh dan rasa takut terhadap semua ḍākinī.
Ketujuh belas , semua kondisi mental yang tidak bermanfaat tidak mampu mempengaruhi tidak mampu bermanifestasi dalam diri praktisi.
Kedelapan belas , akan terhindar dari luka yang disebabkan oleh berbagai senjata misalnya tongkat kayu yang dilapisi dengan baja , pedang ataupun panah . Bila praktisi menghafalkan esensi ini dengan kesadaran [eling] penuh maka semua senjata misalnya tongkat kayu yang dilapisi dengan baja , pedang ataupun panah tidak akan mengenai tubuh dari praktisi.
Kesembilan belas , akan dijaga dan dilindungi oleh para deva
Kedua puluh, akan terlahir kembali dengan kondisi yang tidak terpisah dari [empat] aspek kediaman luhur yakni cintakasih [maitrī ] welas kasih [karūṇā] simpati [mudita] dan ekuanimitas [upekṣā]
Bhagavān, Demikianlah jika para praktisi melatih diri dengan baik melalui esensi ini maka dia akan memperoleh kedua puluh kualitas kebajikan yang telah diuraikan diatas .
Bhagavān, selanjutnya para praktisi ini juga akan memperoleh delapan kualitas lainnya yakni :
Pertama, pada saat kematiannya, bodhisattva Avalokitêśvara akan memanifestasikan dirinya dalam wujud seorang bhikṣu dihadapan praktisi tersebut.
Kedua , pada saat menjelang kematiannya, kesadarannya akan teralihkan dengan baik, tidak akan tersebar ataupun dalam keraguan, dalam kondisi yang penuh dengan empat ketenangan dan kedamaian agung dan semua aspek yang berkaitan dengan penderitaan juga tidak akan bermanifestasi mempengaruhi kondisi mentalnya.
Ketiga , apabila dalam kondisi sakit , tidak akan menimbulkan rasa sakit yang menyebabkan lengan bagian bawah dan kakinya gemetar dan tidak terkontrol dengan baik , juga tidak akan menimbulkan rasa sakit yang menyebabkan dia mengeluarkan urine dan feses hingga mengotori ranjang dan jasmaninya.
Keempat , pada saat menjelang kematiannya, kesadaran praktisi tetap terfokus dengan sempurna dan penuh perhatian dengan tanpa gangguan.
Kelima , pada saat kematiannya , praktisi tidak akan terarah pada kelahiran kembali dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan [ muka menghadap ke arah bawah]
Keenam , pada saat menjelang kematiannya , kefasihan dan keyakinan yang tidak terbatas [ untuk terlahir kembali dalam ranah yang menyenangkan ] akan timbul dalam diri praktisi.
Ketujuh , pada saat meninggal , kondisi mentalnya dipenuhi dengan sukacita dan akan telahir kembali dalam buddhaksetra manapun sesuai dengan apa yang dia inginkan.
Kedelapan , selalu memperoleh dan tidak terpisah dari dukungan teman spiritual [kalyānamitrā] dalam pelatihan diri .
Demikianlah delapan karakteristik dari kualitas yang akan diperoleh dalam ranah eksistensi ini.
Selanjutnya , jika praktisi mampu menghindari makanan dan minuman sebagai berikut ini : daging , minuman keras dan lima jenis tumbuhan yang berbau menyengat , dalam setiap hari baik pada pagi , siang maupun malam hari melatih diri dengan melafalkan esensi dan mengkontemplasi kualitas esensi ini sebanyak tiga kali maka dia akan mengakumulasi kualitas kebajikan tertinggi yang akan terus meningkat setiap hari baik siang maupun malam dan memahami dengan jelas kualitas dan kemampuan semua makluk hidup dalam menerima dan mendengarkan uraian esensi ini pada saat hendak menguraikannya kembali.
Selanjutnya , praktisi yang menempuh jalan bodhisattva hendaknya tidak mementingkan dirinya dan terbebaskan dari semua aspek kekikiran , keangkuhan, keirihatian Mengapa demikian ?
Karena mereka harus meninggalkan semua aspek mental yang tidak berguna ini, membantu dan menolong semua makhluk hidup untuk segera mengembangkan kesadaran penggugahan mereka melalui jalan Bodhisatva , menguraikan kualitas yang berkaitan dengan penggugahan yakni kebijaksanaan , menguraikan kualitas dalam menolong semua makhluk hidup yakni metoda kefasihan. Dengan menggunakan kedua kualitas ini , mereka berusaha meningkatkan kesejahteran dan menolong semua makhluk hidup.
Bhagavān, jika Bhagavān berkenan maka saya akan menguraikan kembali esensi yang bernama Amoghapāśarāja ini dihadapan Tathāgata dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan dan sukacita kepada empat persamuan [bhikṣu , bhikṣuṇī , upāśaka ,upāśikā] dan juga untuk mengeliminasi semua aspek dari hasil aktivitas [perbuatan , pikiran dan ucapan] keliru semua makhluk hidup .
Pada saat itu , Bhagavān memberitahukan kepada bodhisattva Avalokitêśvara dan berkata :
Sādhu ,Sādhu , Suddhasattva , uraikanlah esensi ini kepada persamuan yang telah hadir disini . Tathāgata juga akan bersuka cita dalam mendengarkan esensi ini karena para kulaputra, kuladuhitā juga dapat melatih diri dan memasuki jalan Bodhisattva melalui esensi ini sebagai manifestasi dari welas kasih dan kebijaksanaan di masa yang akan datang.
[0400b10] Kemudian bodhisattva mahāsattva Avalokitêśvara memandang dengan penuh hormat kepada Bhagavān dan berkata :
Bhagavān , dengan ini saya tegaskan bahwa esensi yang bernama Amoghapāśarāja merupakan uraian realitas yang berkaitan dengan pintu pembebasan , dijunjung tinggi dan dihormati oleh para bodhisattva. Selain itu , esensi ini juga mampu memberikan kesejahteraan dan suka cita bagi semua makhluk hidup dalam ranah yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.
Kemudian bodhisattva mahāsattva Avalokitêśvara menguraikan esensi Amoghapāśarāja sebagai berikut
Bhagavān sedang berada dalam persamuan yang dihadiri oleh delapan ribu bhikṣu agung dan juga dihadiri oleh ratusan ribu devaputra dari ranah Śuddhāvāsa , devaputra pengikut dari Īśvara, Maheśvara dan Brahma yang telah mengelilingi Bhagavān dari kedua sisi untuk memohon Bhagavān untuk menguraikan ajaran realitas.
[0399a13] Pada saat itu, bodhisattva mahāsattva Ārya Avalokiteśvara yang sedang berada dalam persamuan ini segera berdiri dari tempat duduknya, merapikan jubah luar dengan sisi bahu sebelah kanan terbuka, berlutut dengan kaki kanan menyentuh tanah serta merangkupkan kedua tangan, menghadap ke arah Bhagavān dengan wajah yang penuh dengan suka cita, tersenyum, menyapa Bhagavān dan berkata:
Bhagavān, ada esensi [hṛdaya] yang bernama Amoghapāśarāja. Pada saat saya telah mem membangkitkan kesadaran penggugahan pada masa lampau. Sembilan puluh satu kalpa yang lampau , ada ranah eksistensi [lokadhātu] yang bernama Vilokita. Dalam ranah eksistensi ini muncul seorang Tathāgata yang bernama Lokendrarāja.
Tathāgata Lokendrarāja ini menguraikan kembali esensi Amoghapāśarāja karena bersimpati kepada semua makhluk hidup . Pada saat itu , saya juga hadir dalam persamuan ini mendengarkan , menerima dan mengingat dengan baik uraian ini. Kekuasaan dan kekuatan esensi yang bernama Amoghapāśarāja ini telah mengkondisikan ratusan ribu devaputrā pengikut Īśvara, Maheśvara , Brahma dan juga devaputra dari ranah Śuddhāvāsa mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak tertandingi [anuttara samyaksambodhi] setelah mereka mendengarkan dan menerima , melatih diri melalui esensi ini.
Bhagavān, saya sendiri juga mencapai asaṃmohajñānavyūha yang setara dengan mengakses ratusan ribu gerbang samādhi setelah mendengarkan , menerima dan mengingat dengan baik esensi yang diuraikan oleh Tathāgata Lokendrarāja ini .
Bhagavān, di lokasi manapun esensi Amoghapāśarāja ini berada [dihafalkan , ditulis kembali ataupun di simpan] maka lokasi ini akan dijaga dan dilindungi oleh dua puluh deva dan pelindung lainnya diantaranya termasuk dua belas ribu devaputrā dari ranah Śuddhāvāsa , devaputrā pengikut Īśvara, Maheśvara dan Brahma.
Bhagavān, di lokasi manapun esensi Amoghapāśarāja ini berada [dihafalkan, ditulis kembali ataupun di simpan] maka lokasi ini harus dihormati dan dijunjung tinggi sebagai lambang penghormatan [caitya] .
Bhagavān, siapapun yang memiliki kesempatan dalam mendengarkan kembali esensi Amoghapāśarāja ini maka dapat dipastikan bahwa mereka telah menjunjung tinggi dan menghormati serta memberikan persembahan kepada ratusan koṭī niyuta Buddha dan juga mengakumulasi berbagai akar kualitas kebajikan [kuśalamūla] pada masa yang lampau.
Bhagavān, jika seseorang memiliki kesempatan dalam mendengarkan kembali esensi Amoghapāśarāja ini walaupun dia telah melatih diri dengan doktrin yang keliru [pāpadharmmasamācārah], menolak doktrin realitas [sadharmapratikṣepakaḥ] ,memfitnah ataupun melukai semua Buddha, bodhisattva, Śrāvaka dan Pratyeka Buddha [sarvabuddhabodhisattva ārya śrāvakapratyeka buddha pratikṣepakaḥ] dan juga memfitnah ataupun melukai para Āryā [āryāpavādakah] sehingga akan menyebabkan dia jatuh ke dalam neraka avīci [avīciparāyaṇaḥ] tetapi kemudian mampu bertekad untuk meninggalkan semua aktivitas [dari pikiran , perbuatan dan ucapan] yang tidak bermanfaat [sarvvapāpāspadah] dalam kehidupan sekarang maupun selanjutnya, menjalankan poṣadha vatra, melafalkan dan mengingat dengan baik, berusaha melatih diri dan memahami esensi Amoghapāśarāja ini dalam satu hari dan satu malam penuh dengan tidak terputus maka semua aspek aktivitas yang keliru dalam kehidupan ini dan semua aspek diatas juga akan tereliminasi.
Selanjutnya , esensi ini juga mampu mengeliminasi semua aspek yang tidak baik dan penyakit tanpa kecuali termasuk gejala deman [jvarād] yang berselang seling pada setiap hari pertama [ekāhikena], setiap hari kedua [dvyāhikena], setiap hari ketiga [tryāhikena], setiap hari keempat [cāturthikena], setiap hari ketujuh [saptāhikena], sakit pada bagian mata [akṣiśūlena], sakit pada bagian telinga [karṇṇaśūlena], sakit pada bagian gigi [dantaśūlena] , sakit pada bagian bibir [oṣṭhaśūlena] nyeri pada bagian lidah, [tāluśūlena],sakit pada bagian jantung [hṛdayaśūlaṃ], sakit pada bagian perut bawah [udaraśūlaṃ], sakit pada bagian sendi lutut [ūruśūlaṃ], nyeri pada rusuk [pārśvaśūlaṃ],, sakit pada bagian punggung [pṛṣṭhaśūlaṃ], sakit dan nyeri pada semua bagian sendi dari anggota badan termasuk yang berat maupun ringan [aṃgapratyaṃgaśūlaṃ cāpanaya] , sakit ataupun nyeri pada kandung kemih [vastiśūlaṃ] , sakit pada bagian tangan [hastaśūlaṃ],sakit pada bagian kaki,[pādaśūlaṃ], sakit pada bagian kepala.[śirorttim] penyakit yang berhubungan dengan urart syaraf dan kulit, kusta , keloid , radang di bawah kulit , fistula , infeksi kulit , ayan ,semua aspek pengaruh dari para bhūta, pengaruh racun , mahavidya luar ajaran yang menyebabkan seseorang akan meninggal, dikuasai dan dikontrol oleh orang lain , mengalami aspek yang tidak menguntungkan , diliputi oleh rasa takut dan juga berbagai pengaruh dari para kākhorddha .
Bhagavān, secara singkat dapat dikatakan bahwa semua aspek ketidaklenturan tubuh , ketidaklenturan pikiran , semua mimpi yang tidak bermanfaat dan semua aspek yang berkaitan dengan aktvitas [perbuatan , pikiran dan ucapan] keliru termasuk semua halangan aktvitas [perbuatan , pikiran dan ucapan] dari masa lalu yang akan terkondisi sekarang ataupun di masa yang akan datang juga akan tereliminasi tanpa kecuali untuk para śuddhasattvā yang bersandar dan menyakini esensi ini.
Bhagavān , selanjutnya jika ada empat persamuan [bhikṣu , bhikṣuṇī , upāśaka ,upāśikā ] ataupun makhluk hidup lainnya memiliki semua kondisi mental dan keinginan yang tidak bermanfaat, kemudian mereka memiliki kesempatan untuk mendengarkan esensi Amoghapāśarāja ini , menerima dan menyakininya , menghafal dan mengingatnya dengan baik , menyalinkan kembali maupun menyebabkan esensi ini tersalin kembali , menghormati dan menjunjung tinggi . Jika mereka hanya menghafalkan esensi ini dengan suara lantang hingga terdengar oleh semua makhluk hidup yang terlahir dalam ranah binatang ataupun dengan melatih diri dengan kontemplasi mendalam melalui mantrapada.
Apa yang dimaksud dengan mantrapada? kontemplasi mendalam : dengan tanpa teralihkan oleh semua aspek [apratikṣepataḥ] , dengan tidak mendiskriminasi semua aspek [avikalpaḥ] , dengan tidak terlibat dalam semua aspek kemunculan dari jejak mental [asaṃprabhavataḥ] , dengan tidak memiliki kelambanan mental [aciṃragamaḥ] , dengan tidak beraktivitas pada semua aspek [akaraṇataḥ] , tanpa kondisi mental yang tidak bermanfaat [niḥkleśataḥ] , dengan kontemplasi mendalam yang tidak terputus dan tidak tersebar [samacintākṣepakaḥ] dan juga bebas dari pengaruh lima kelompok [virahitapaṃcaskandhasvabhāvena].
[Kedua] metoda kefasihan diatas juga termasuk pelatihan diri dengan kontemplasi Buddha [buddhānusmṛtiḥ] yang mampu mengakumulasi berbagai kualitas kebajikan , melalui kekuatan dari esensi ini ribuan Buddha dari sepuluh penjuru akan memanifestasikan diri dihadapan praktisi untuk mewujudkan semua keinginan yang baik pada saat melaksanakan pertobatan untuk tidak mengulangi semua aspek yang keliru dan berjalan sesuai dengan uraian para Buddha.
Bhagavān, Sekarang saya uraikan dengan singkat, walaupun seseorang hanya menyimpan salinan esensi ini di rumah, menjunjung tinggi serta menghormatinya seperti lambang penghormatan [caitya] juga akan mengakumulasi kualitas kebajikan yang tidak terhitung dan tidak terbatas, apalagi yang menerima dan menyakini , menghafal dan mengingat dengan baik esensi ini.
Bhagavān, jika ada makhluk hidup yang bertujuan untuk menaklukkan diri mereka sendiri termasuk semua aspek rasa takut yang menguasai mereka, rasa takut terhadap musuh yang membenci mereka, rasa takut terhadap semua bhuta , semua bencana dan ingin memperoleh kehormatan , ingin memperoleh kekayaan materi , walaupun mereka hanya mendengarkan esensi ini saja tanpa menerima dan menyakini serta menjunjung tinggi esensi ini tujuan mereka juga akan tercapai. Disamping itu mereka juga akan terhindar dari berbagai pertikaian dan fitnah karena adanya kekuasaan dan kekuatan dari bodhisattva Ārya Avalokiteśvara yang menyebabkan mereka mampu menaklukkan semua aspek ini dan mengakumulasi semua kualitas kebajikan ini
Jika ada seseorang melatih diri dengan baik melalui esensi ini kemudian menggunakan media wewangian dari candana, kapūra , kasturika ataupun berbagai jenis wewangian lainnya, menghancurkan ataupun menggiling semua media ini hingga menjadi serbuk, mengoleskannya ke sekujur badan mereka maka wewangian ini tetap tidak akan meninggalkan sekujur badan mereka , tetapi jika mereka mencerca pada saat menghafalkan esensi ini maka wewangian ini akan segera sirna dari sekujur badan mereka . Demikianlah kualitas dari esensi ini, jika mereka mencibir , mengejek , tertawa ataupun tidak menerima dan menjunjung tinggi pada saat menghafalkannya.maka wewangian ini juga akan sirna dari sekujur badan mereka seperti yang telah diuraikan diatas.
Bhagavān, selanjutnya mengenai kualitas dari esensi ini, jika semua makhluk hidup yang menerima dan menjunjung tinggi esensi ini maka akan mengakumulasi akar kualitas kebajikan mereka dan mengkondisikan mereka untuk melatih diri dalam jalan yang selaras dengan ajaran realitas dimasa yang akan datang. Mereka juga akan terlahir kembali dalam tempat kelahiran dan kondisi yang mendukung mereka untuk tidak meninggalkan moralitas [śīla] , samādhi [samādhi] dan kebijaksanaan[prajñā] dan juga mendukung mereka dalam mengakumulasi kualitas kebajikan [puṇya] hingga mencapai kesempurnaan penggugahan di dalam kehidupan yang akan datang melalui kesempurnaan wewangian moralitas [śīla] mereka.
Bhagavān, untuk kulaputra, kuladuhitā bhikṣu , bhikṣuṇī , upāśaka ,upāśikā ataupun makhluk hidup lainnya ingin melatih diri melalui esensi Amoghapāśarāja ini maka pada hari ke delapan , ke empat belas dan kelima belas dari śuklāpaksa , mereka harus menjalankan uposadha vrata dengan mengenakan jubah yang bersih [berwarna putih] , menjalankan puasa dengan tidak makan dan minum selama satu hari dan satu malam pada saat penanggalan tersebut dan juga menjalankan pelatihan moralitas dengan sempurna. Kemudian berdiam dengan kesadaran yang tidak teralihkan dan penuh dengan semangat menghafalkan esensi ini sebanyak tujuh kali pada saat siang dan malam hari , tidak teralihkan atupun mengucapkan sepatah kata apapun diluar dari esensi ini maka praktisi ini akan mengakumulasi dua puluh kualitas kebajikan. Apa dua puluh kualitas ini ?
Pertama , jasmaninya akan terbebas dari semua penyakit , walaupun kadang akan terserang oleh penyakit ringan karena terkondisi oleh hasil aktivitas [dari pikiran , perbuatan dan ucapan] yang keliru tetapi melalui kualitas kebajikan yang telah terakumulasi maka penyakit ini juga akan segera sembuh.
Kedua , memiliki jasmani yang dengan struktur kulit yang sangat halus , lembut, bersinar dan disayang , dijunjung tinggi dan dilindungi oleh semua makhluk hidup.
Ketiga , memiliki indriya sempurna dan tajam .
Keempat , memperoleh harta kekayaan yang berlimpah dan juga terhindar dari segala bentuk penjarahan.
Kelima , terhindar dari bencana yang disebabkan oleh api .
Keenam, terhindar dari bencana yang disebabkan oleh air.
Ketujuh , terhindar dari semua kasus yang berkaitan dengan hukum dan penguasa [kerajaan] yang akan menyebabkan kekayaannya disita ataupun di hukum . Semua keinginan yang baik akan terwujud dengan sempurna
Kedelapan, terhindar dari semua pengaruh mahluk halus yang bersifat tidak baik dan melukai misalnya pengaruh dari naga.
Kesembilan, di lokasi tempat permukimannya akan terbebaskan dari bencana kekeringan , topan dan hujan badai yang berkepanjangan.
Kesepuluh semua benih yang disebarkan akan tumbuh dengan subur , semua pangan , lumbung dan tanah pertanian miliknya akan terbebaskan dari serangan ulat dan hama apabila dia menggunakan media pasir ataupun ataupun air basa, menghafalkan esensi ini sebanyak tujuh kali , kemudian dipercikkan ke delapan penjuru , atas dan bawah sebagai batasan perlindungan wilayah maka semua aspek bencana dan hama ini akan tereliminasi .
Kesebelas, terhindar dari pengaruh semua makhluk halus ,preta pemakan daya hidup yang mempengaruhi keinginan indriya melalui mimpi maupun vetala.
Keduabelas , semua makhluk hidup yang berniat tidak baik terhadap praktisi akan mendapatkan kedamaian dan segera berubah pikiran menjadi menghormati praktisi kemudian mundur dan meninggalkan praktisi.
Ketigabelas , jika berbagai sensasi yang tidak bermanfaat ataupun semua niat yang tidak baik timbul dalam diri praktisi maka sensasi tersebut akan segera mereda dan tereliminasi dengan sendirinya.
Keempat belas , akan terhindar dari pengaruh dan rasa takut terhadap semua mahluk yang bukan manusia dimana mereka juga akan meninggalkan praktisi dengan sendirinya.
Kelima belas , akan terhindar dari pengaruh dan rasa takut terhadapt semua mantra diluar ajaran yang dikirim oleh para kākhorddha.
Keenam belas , akan terhindar dari pengaruh dan rasa takut terhadap semua ḍākinī.
Ketujuh belas , semua kondisi mental yang tidak bermanfaat tidak mampu mempengaruhi tidak mampu bermanifestasi dalam diri praktisi.
Kedelapan belas , akan terhindar dari luka yang disebabkan oleh berbagai senjata misalnya tongkat kayu yang dilapisi dengan baja , pedang ataupun panah . Bila praktisi menghafalkan esensi ini dengan kesadaran [eling] penuh maka semua senjata misalnya tongkat kayu yang dilapisi dengan baja , pedang ataupun panah tidak akan mengenai tubuh dari praktisi.
Kesembilan belas , akan dijaga dan dilindungi oleh para deva
Kedua puluh, akan terlahir kembali dengan kondisi yang tidak terpisah dari [empat] aspek kediaman luhur yakni cintakasih [maitrī ] welas kasih [karūṇā] simpati [mudita] dan ekuanimitas [upekṣā]
Bhagavān, Demikianlah jika para praktisi melatih diri dengan baik melalui esensi ini maka dia akan memperoleh kedua puluh kualitas kebajikan yang telah diuraikan diatas .
Bhagavān, selanjutnya para praktisi ini juga akan memperoleh delapan kualitas lainnya yakni :
Pertama, pada saat kematiannya, bodhisattva Avalokitêśvara akan memanifestasikan dirinya dalam wujud seorang bhikṣu dihadapan praktisi tersebut.
Kedua , pada saat menjelang kematiannya, kesadarannya akan teralihkan dengan baik, tidak akan tersebar ataupun dalam keraguan, dalam kondisi yang penuh dengan empat ketenangan dan kedamaian agung dan semua aspek yang berkaitan dengan penderitaan juga tidak akan bermanifestasi mempengaruhi kondisi mentalnya.
Ketiga , apabila dalam kondisi sakit , tidak akan menimbulkan rasa sakit yang menyebabkan lengan bagian bawah dan kakinya gemetar dan tidak terkontrol dengan baik , juga tidak akan menimbulkan rasa sakit yang menyebabkan dia mengeluarkan urine dan feses hingga mengotori ranjang dan jasmaninya.
Keempat , pada saat menjelang kematiannya, kesadaran praktisi tetap terfokus dengan sempurna dan penuh perhatian dengan tanpa gangguan.
Kelima , pada saat kematiannya , praktisi tidak akan terarah pada kelahiran kembali dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan [ muka menghadap ke arah bawah]
Keenam , pada saat menjelang kematiannya , kefasihan dan keyakinan yang tidak terbatas [ untuk terlahir kembali dalam ranah yang menyenangkan ] akan timbul dalam diri praktisi.
Ketujuh , pada saat meninggal , kondisi mentalnya dipenuhi dengan sukacita dan akan telahir kembali dalam buddhaksetra manapun sesuai dengan apa yang dia inginkan.
Kedelapan , selalu memperoleh dan tidak terpisah dari dukungan teman spiritual [kalyānamitrā] dalam pelatihan diri .
Demikianlah delapan karakteristik dari kualitas yang akan diperoleh dalam ranah eksistensi ini.
Selanjutnya , jika praktisi mampu menghindari makanan dan minuman sebagai berikut ini : daging , minuman keras dan lima jenis tumbuhan yang berbau menyengat , dalam setiap hari baik pada pagi , siang maupun malam hari melatih diri dengan melafalkan esensi dan mengkontemplasi kualitas esensi ini sebanyak tiga kali maka dia akan mengakumulasi kualitas kebajikan tertinggi yang akan terus meningkat setiap hari baik siang maupun malam dan memahami dengan jelas kualitas dan kemampuan semua makluk hidup dalam menerima dan mendengarkan uraian esensi ini pada saat hendak menguraikannya kembali.
Selanjutnya , praktisi yang menempuh jalan bodhisattva hendaknya tidak mementingkan dirinya dan terbebaskan dari semua aspek kekikiran , keangkuhan, keirihatian Mengapa demikian ?
Karena mereka harus meninggalkan semua aspek mental yang tidak berguna ini, membantu dan menolong semua makhluk hidup untuk segera mengembangkan kesadaran penggugahan mereka melalui jalan Bodhisatva , menguraikan kualitas yang berkaitan dengan penggugahan yakni kebijaksanaan , menguraikan kualitas dalam menolong semua makhluk hidup yakni metoda kefasihan. Dengan menggunakan kedua kualitas ini , mereka berusaha meningkatkan kesejahteran dan menolong semua makhluk hidup.
Bhagavān, jika Bhagavān berkenan maka saya akan menguraikan kembali esensi yang bernama Amoghapāśarāja ini dihadapan Tathāgata dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan dan sukacita kepada empat persamuan [bhikṣu , bhikṣuṇī , upāśaka ,upāśikā] dan juga untuk mengeliminasi semua aspek dari hasil aktivitas [perbuatan , pikiran dan ucapan] keliru semua makhluk hidup .
Pada saat itu , Bhagavān memberitahukan kepada bodhisattva Avalokitêśvara dan berkata :
Sādhu ,Sādhu , Suddhasattva , uraikanlah esensi ini kepada persamuan yang telah hadir disini . Tathāgata juga akan bersuka cita dalam mendengarkan esensi ini karena para kulaputra, kuladuhitā juga dapat melatih diri dan memasuki jalan Bodhisattva melalui esensi ini sebagai manifestasi dari welas kasih dan kebijaksanaan di masa yang akan datang.
[0400b10] Kemudian bodhisattva mahāsattva Avalokitêśvara memandang dengan penuh hormat kepada Bhagavān dan berkata :
Bhagavān , dengan ini saya tegaskan bahwa esensi yang bernama Amoghapāśarāja merupakan uraian realitas yang berkaitan dengan pintu pembebasan , dijunjung tinggi dan dihormati oleh para bodhisattva. Selain itu , esensi ini juga mampu memberikan kesejahteraan dan suka cita bagi semua makhluk hidup dalam ranah yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.
Kemudian bodhisattva mahāsattva Avalokitêśvara menguraikan esensi Amoghapāśarāja sebagai berikut
[0400b15]
Chinese
我今頂禮三世一切諸佛。及菩薩僧去來現 在聲聞緣覺。
Pinyin
wǒ jīn dǐng lǐ sān shì yī qiè zhū fú jí pú sà sēng qù lái xiàn zài shēng wén yuán jiào
Sanskrit
nāmastryadhvānugatapratiṣṭhitebhya sarvabuddhabodhisattvebhyo
namaḥ pratyekabuddhāryaśrāvaka saṃghebhyo'tītānāgatapratyutpannebhyo
Chinese
我今頂禮正行正向一切諸聖
Pinyin
wǒ jīn dǐng lǐ zhēng háng zhēng xiàng yī qiè zhū shèng
Sanskrit
namaḥ samyaggatānāṃ
namaḥ samyakapratipannānā
[0400b18]
Chinese
我今頂禮大智舍利弗。
Pinyin
wǒ jīn dǐng lǐ dà zhì shè lì fú
Sanskrit
namaḥ śāradvatīputrāya mahādānapataye
Chinese
我今頂禮彌勒世尊菩薩眾等。
Pinyin
wǒ jīn dǐng lǐ mí lè shì zūn pú sà zhòng děng
Sanskrit
namaḥ āryāmaitreyapramukhebhyo mahābodhisattvasaṃghebhyaḥ
Chinese
我今頂禮本師阿彌陀如來。
Pinyin
wǒ jīn dǐng lǐ běn shī ē mí tuó rú lái
Sanskrit
Namo amitābhāya tathagatāryārhate samyaksambuddhāya
Chinese
我今頂禮常住三寶。
Pinyin
wǒ jīn dǐng lǐ cháng zhù sān bǎo
Sanskrit :
namo ratnatrayāya
Chinese
敬禮觀世音菩薩摩訶薩大慈悲者
Pinyin
jìng lǐ guān shì yīn pú sà mó hē sà dà cí bēi zhě
Sanskrit
namo āryāvalokiteśvarāya bodhisattvāya mahāsattvāya mahākārūṇikāya
[0400b24]
[saṃśodhanamantraḥ]
tadyathā (1) om hum (2) cara cara (3) ciri ciri (4) curū curū [mara mara miri miri murū murū] (5) mahākārūṇika [svāhā]
Chinese
多姪他 (1) 唵吽 (2) 這囉這囉 (3) 支唎支唎 (4) 朱嚧朱嚧 (5) 摩訶迦留尼迦
Pin yin
duō zhí tā (1) ǎn hōng
(2) zhè luō zhè luō (3)
zhī lì zhī lì (4) zhū lu zhūlu
(5) mó hē jiā liú ní jiā
Sanskrit
[vighnotsāraṇamantraḥ]
Chinese
(6) 悉唎悉唎 (7) 之 唎之唎 (8) 毘唎毘唎 (9) 摩訶鉢頭薩多
Pin yin
xī lì xī lì (7) zhī lì zhī lì (8) pí lì pí lì (9) mó hē bō tóu sà duō
Sanskrit
Chinese
(6) 悉唎悉唎 (7) 之 唎之唎 (8) 毘唎毘唎 (9) 摩訶鉢頭薩多
Pin yin
xī lì xī lì (7) zhī lì zhī lì (8) pí lì pí lì (9) mó hē bō tóu sà duō
Sanskrit
[sara sara] (6) siri siri [surū surū curū curū] (7) viri viri [dhiri dhiri]
(8) piri piri [miri miri ] (9) mahāpadmāhastā[ya] [svāhā]
[devatāsaṃśodhanamantraḥ]
Chinese
(10) 哥羅 哥羅 (11) 吉利吉利 (12)句盧句盧 (13) 摩呵舒 大薩多婆
Pinyin
(10) gē luó gē luó (11) jí lì jí lì (12) jù lú jù lú
(13) mó hē shū dà sà duō pó
Sanskrit
(10) kala kala (11) kili kili (12) kulu kulu
(13) mahāśuddhasatvā[ya] [svāhā]
[tathāgatamantraḥ]
Chinese
(14) 佛著耶佛著耶 (15) 陀婆陀婆 (16) 吉膩吉膩 (17) 鉢囉摩舒大薩多婆
Pinyin
(14) fó zheyē fó zhe yē (15) tuó pó tuó pó (16) jí nì jí nì
(17) bō luō mó shū dà sà duō pó
Sanskrit
(14) buddhaya buddhaya (15) bodha bodha [bodhi bodhi bodhaya bodhaya kaṇa kaṇa] (16) kiṇi kiṇi [kuṇu kuṇu]
(17) paramaśuddhasattvā [ya] [svāhā]
[niveśnamantraḥ]
Chinese
(18) 迦囉迦囉 (19) 吉唎吉唎 (20) 句嚧句嚧 (21) 摩 訶薩他莫鉢羅鉢多
Pinyin
(18) jiā luō jiā luō (19) jí lì jí lì (20) jù lú jù lu
(21) mó hē sà tā mò bō luó bō duō
Sanskrit
(18) kara kara (19) kiri kiri (20) kurū kurū
(21) mahāsthāmaprāptā [ya] [svāhā]
[akarsaṇamantraḥ]
Chinese
(22) 這邏這邏(23) 珊遮囉 (24) 毘遮囉 (25) 鉢囉遮囉 (26) 伊 吒吒伊吒吒 (27) 婆囉婆囉 (28) 毘唎毘唎 (29) 哹嚧哹嚧 (30) 伊醯夷醯 (31) 摩呵迦流尼 迦
Pinyin
(22) zhè luó zhè luó (23) shān zhē luō (24) pí zhē luō (25) bō luō zhē luō (26) yī zhā zhā yī zhā zhā (27) pó luō pó luō (28) pí lì pí lì (29) fu lú fu lú (30) yī xī yí xī (31) mó hē jiā liú ní jiā
Sanskrit
(22) cala cala (23) saṃcala (24) vicala (25) pracala (26) eṭaṭa eṭaṭa (27) bhara bhara (28) bhiri bhiri (29) bhurū bhurū [ tara tara tiri tiri turū turū ] (30) ehy ehi (31) mahākārūṇika [svāhā]
[arghāsanasnānamantrādyalaṃkāragandhapuṣpa
dhupacchatradhvajapatākābalidipamantraḥ]
Chinese
(32) 摩呵鉢遮鉢帝鞞沙建囉 (33) 娑囉 娑囉 (34) 柘囉柘囉 (35) 呵囉呵囉 (36) 呵呵 (37) 兮兮 (38) 烋 烋
(39) 唵迦娑婆囉訶 (去) 莫 鞞沙達囉 (40) 達囉達囉 (41) 地唎地唎(42) 度 嚧度嚧 (43) 多囉多囉 (44) 薩囉薩囉 (45) 簸囉 簸囉 (46) 婆 (輕道) 羅婆(輕道) 囉 (47) 阿囉濕迷 室多薩呵薩囉 (48) 波羅帝曼地 (徒筆反) 多 (49) 舍梨囉 (50) 十啝囉十啝囉 (51) 多波多波 (52) 婆伽槃 (53) 蘇摩地底夜 (54) 頡履屣伽拏 (55) 居鞞羅(56) 婆囉醯眠達囉 (57) 頡履屣伽 拏 (58) 啼婆伽拏 (59) 嚩利至多 (60) 遮羅拏
Pinyin
(32) mó hē bō zhē bō dì bǐng shā jiàn luō (33) suō luō suō luō (34) zhè luō zhè luō (35) hē luō hē luō (36) hē hē (37) xī xī (38) xiū xiū
(39) ǎn jiā suō pó luō hē mò bǐng shā dá luō (40) dá luō dá luō (41) dì lì dì lì ( 42) dù lú dù lú (43) duō luō duō luō (44) sà luō sà luō (45) bǒ luō bǒ luō (46) pó luó pó luō (47) hē luō shī mí shì duō sà hē sà luō (48) bō luó dì màn dì duō (49) shè lí luō (50) shí hé luō shí hé luō (51) duō bō duō bō (52) pó jiā pán (53) sū mó dì dǐ y (54) xié lǚ xǐ jiā ná (55) jū bǐng luó (56) pó luō xī mián dá luō (57) xié lǚ xǐ jiā ná (58) tí pó jiā ná (59) fu fú yè fǎn lì zhì duō (60) zhē luó ná
Sanskrit
(32) mahāpaśupativeśadhara [dhara dhara dhiri dhiri dharū dharū tara tara ] (33) sara sara (34) cara cara [ para para vara vara mara mara lara lara] (35) hara hara (36) hāhā (37) hīhī (38) hūhū
(39) om kāra brahmeśa dhara (40) dhara dhara (41) dhiri dhiri (42) dhurū dhurū (43) tara tara (44) sara sara (45) cara cara (46) para para [vara vara] (47) harā raśmisahasra (48) pratimaṇḍi (49) śarīrā (50) jvela jvela (51) tapa tapa [bhāsa bhāsa bhrama bhrama] (52) bhagavan (53) somāditya (54) yama varūṇa (55) kuvera (56) brahmendra (57) vāyu agni dhanada (58) deva ṛṣi gaṇebhya (59) arcita (60) caraṇa [svāhā]
Chinese
(18) 迦囉迦囉 (19) 吉唎吉唎 (20) 句嚧句嚧 (21) 摩 訶薩他莫鉢羅鉢多
Pinyin
(18) jiā luō jiā luō (19) jí lì jí lì (20) jù lú jù lu
(21) mó hē sà tā mò bō luó bō duō
Sanskrit
(18) kara kara (19) kiri kiri (20) kurū kurū
(21) mahāsthāmaprāptā [ya] [svāhā]
[akarsaṇamantraḥ]
Chinese
(22) 這邏這邏(23) 珊遮囉 (24) 毘遮囉 (25) 鉢囉遮囉 (26) 伊 吒吒伊吒吒 (27) 婆囉婆囉 (28) 毘唎毘唎 (29) 哹嚧哹嚧 (30) 伊醯夷醯 (31) 摩呵迦流尼 迦
Pinyin
(22) zhè luó zhè luó (23) shān zhē luō (24) pí zhē luō (25) bō luō zhē luō (26) yī zhā zhā yī zhā zhā (27) pó luō pó luō (28) pí lì pí lì (29) fu lú fu lú (30) yī xī yí xī (31) mó hē jiā liú ní jiā
Sanskrit
(22) cala cala (23) saṃcala (24) vicala (25) pracala (26) eṭaṭa eṭaṭa (27) bhara bhara (28) bhiri bhiri (29) bhurū bhurū [ tara tara tiri tiri turū turū ] (30) ehy ehi (31) mahākārūṇika [svāhā]
[arghāsanasnānamantrādyalaṃkāragandhapuṣpa
dhupacchatradhvajapatākābalidipamantraḥ]
Chinese
(32) 摩呵鉢遮鉢帝鞞沙建囉 (33) 娑囉 娑囉 (34) 柘囉柘囉 (35) 呵囉呵囉 (36) 呵呵 (37) 兮兮 (38) 烋 烋
(39) 唵迦娑婆囉訶 (去) 莫 鞞沙達囉 (40) 達囉達囉 (41) 地唎地唎(42) 度 嚧度嚧 (43) 多囉多囉 (44) 薩囉薩囉 (45) 簸囉 簸囉 (46) 婆 (輕道) 羅婆(輕道) 囉 (47) 阿囉濕迷 室多薩呵薩囉 (48) 波羅帝曼地 (徒筆反) 多 (49) 舍梨囉 (50) 十啝囉十啝囉 (51) 多波多波 (52) 婆伽槃 (53) 蘇摩地底夜 (54) 頡履屣伽拏 (55) 居鞞羅(56) 婆囉醯眠達囉 (57) 頡履屣伽 拏 (58) 啼婆伽拏 (59) 嚩利至多 (60) 遮羅拏
Pinyin
(32) mó hē bō zhē bō dì bǐng shā jiàn luō (33) suō luō suō luō (34) zhè luō zhè luō (35) hē luō hē luō (36) hē hē (37) xī xī (38) xiū xiū
(39) ǎn jiā suō pó luō hē mò bǐng shā dá luō (40) dá luō dá luō (41) dì lì dì lì ( 42) dù lú dù lú (43) duō luō duō luō (44) sà luō sà luō (45) bǒ luō bǒ luō (46) pó luó pó luō (47) hē luō shī mí shì duō sà hē sà luō (48) bō luó dì màn dì duō (49) shè lí luō (50) shí hé luō shí hé luō (51) duō bō duō bō (52) pó jiā pán (53) sū mó dì dǐ y (54) xié lǚ xǐ jiā ná (55) jū bǐng luó (56) pó luō xī mián dá luō (57) xié lǚ xǐ jiā ná (58) tí pó jiā ná (59) fu fú yè fǎn lì zhì duō (60) zhē luó ná
Sanskrit
(32) mahāpaśupativeśadhara [dhara dhara dhiri dhiri dharū dharū tara tara ] (33) sara sara (34) cara cara [ para para vara vara mara mara lara lara] (35) hara hara (36) hāhā (37) hīhī (38) hūhū
(39) om kāra brahmeśa dhara (40) dhara dhara (41) dhiri dhiri (42) dhurū dhurū (43) tara tara (44) sara sara (45) cara cara (46) para para [vara vara] (47) harā raśmisahasra (48) pratimaṇḍi (49) śarīrā (50) jvela jvela (51) tapa tapa [bhāsa bhāsa bhrama bhrama] (52) bhagavan (53) somāditya (54) yama varūṇa (55) kuvera (56) brahmendra (57) vāyu agni dhanada (58) deva ṛṣi gaṇebhya (59) arcita (60) caraṇa [svāhā]
[devatalaksanamantrah]
Chinese
(61) 蘇嚧蘇嚧 (62) 朱嚧朱嚧 (63) 沒嚧沒嚧 (64) 散捺鳩摩囉 (65) 侯流達囉 (66) 婆娑婆 (67) 比疏檀那大 (68) 頡履使那夜迦 (69) 蒱呼毘指多鞞沙達羅
Pinyin
(61) sū lú sū lú (62) zhū lú zhū lú (63) méi lú méi lú (64) sǎn nà jiū mó luō (65) hóu liú dá luō (66) pó suō pó (67) bǐ shū tán nā dà (68) xié lǚ shǐ nā yè jiā (69) pú hū pí zhǐ duō bǐng shā dá luó
Sanskrit
(61) surū surū (62) curū curū (63) murū murū [dhurū dhurū] (64) sanatkumāra (65) rudra (66) vāsava (67) viṣṇu-dhanada (68) vāyuagni ṛṣi nāyakavināyaka (69) bahuvividhaveśadhara [svāhā]
[sādhakasya niveśanamantraḥ]
Chinese
(70) 達囉達囉 (71) 地唎地唎 (72) 度嚧度嚧 (73) 他囉他囉 (74) 伽囉伽囉(75) 夜囉夜囉 (76) 羅囉羅囉 (77) 何囉何囉 (78) 末 囉末囉 (79) 拔囉拔囉 (80) 拔囉陀夜
Pinyin
(70) dá luō dá luō (71) dì lì dì lì (72) dù lú dù lú (73) tā luō tā luō (74) jiā luō jiā luō (75) yè luō yè luō (76) luó luō luó luō (77) hé luō hé luō (78) mò luō mò luō (79) bá luō bá luō (80) bá luō tuó yè
Sanskrit
(70) dhara dhara (71) dhiri dhiri (72) dhurū dhurū (73) tara tara (74) thara thara (75) ghara ghara[para para] (76) lara lara (77) hara hara (78) mara mara [yara yara sara sara ] (79) vara vara (80) varadāyaka [svāhā]
[saptapārivaramantraḥ]
Chinese
(81)薩曼 多婆盧吉多 (82) 毘盧吉多 (83) 盧雞攝啝囉 (84) 摩醯攝婆囉 (85) 慕呼慕呼(86) 沒路沒路 (87) 沒夜沒夜 (88) 門柘門柘 (89) 何邏] 叉何邏] 叉 莫摩寫 (90) 薩婆拔夷嚩(91) 薩婆烏簸 達囉鞞嚩 (92) 薩婆烏簸薩耆嚩 (93)薩婆揭囉 醯嚩 (94) 婆馱槃達那 (95) 曷囉社怛 (96) 娑 迦囉 (賊97) 何祇儞 (98) 憂馱迦(99) 鼻挱設 薩多囉 (101) 簸唎摹遮迦 (102) 迦拏迦拏 (103)吉儞吉儞 (104) 句這句這(105) 遮囉遮囉 (106) 因地唎夜 (107) 婆 (去)邏蒱澄伽 (108) 柘妬阿唎耶 薩底夜 (109) 三鉢囉迦釋迦 (110) 多莫多莫 (111) 三莫三莫 (112)莫薩莫薩莫呵耽暮 (113) 安馱 迦囉比馱摩那 (114) 殺波囉蜜多鉢利哺囉 迦 (115) 彌唎彌唎 (116) 吒吒吒吒(117) 茶 (偷嫁反) 茶茶茶 (118) 知知知知 (119) 伊尼夜折莫吃唎 多 (120) 鉢唎迦囉 (121)伊醯夷醯 (122) 伊濕婆 囉 (123) 哹多槃這迦 (124) 句 [梳句梳(125) 波囉波囉 (126) 迦囉迦囉 (127) 迦吒迦吒 (128) 莫吒莫吒 (129) 毘輸馱比沙耶婆私儞(130) 摩訶迦流尼迦 (131) 輸毘多夜社儒波比 多 (132) 何囉怛那摩句吒摩囉達囉 (133) 薩婆腎若失邏思 (134) 吉唎多摩句吒 (135) 摩呵大蒱多 (136) 迦摩邏訖唎多 (137)迦囉多邏 (138) 著那三摩著 (139) 毘木叉(140) 鉢囉嗛必多 (141) 婆呼薩埵珊多帝(142) 鉢唎波柘迦 (143) 摩呵迦梳尼迦 (144) 薩 婆羯摩拔囉那比舒馱迦 (145)薩婆嚩地鉢 邏摹這迦 (146) 薩婆薩埵娑摩攝婆索迦(147) 南摹素妬帝(148) 蘇波呵 (149)
Pinyin
(81) sà màn duō pó lú jí duō (82) pí lú jí duō (83) lú jī shè hē luō (84) mó xī shè pó luō (81) sà màn duō pó lú jí duō (82) pí lú jí duō (83) lú jī shè hē luō (84) mó xī shè pó luō (85) mù hū mù hū (86) méi lù méi lù (87) méi yè méi yè (88) mén zhè mén zhè (89) hé luó chā hé luó chā mò mó xiě (90) sà pó bá yí fu (91) sà pó wū bǒ dá luō bǐng fu (92) sà pó wū bǒ sà qí fu (93) sà pó jiē luō xī fu (94) pó duò pán dá nā (95) hé luō shè dá (96) suō jiā luō ( 97) hé zhǐ nǐ (98) yōu duò jiā (99) bí sā (100) shè sà duō luō (101) bǒ lì mó zhē jiā (102) jiā ná jiā ná (103) jí nǐ jí nǐ (104) jù nú jù nú (105) zhē luō zhē luō (106) yīn dì lì yè (107) pó luó pú chéng jiā (108) zhè dù ā lì yē sà dì yè (109) sān bō luō jiā shì jiā (110) duō mò duō mò (111) sān mò sān mò (112) mò sà mò sà mó hē dān mù (113) ān duò jiā luō bǐ duò mó nā (114) shā bō luō mì duō bō lì bǔ luō jiā (115) mí lì mí lì (116) zhā zhā zhā zhā (117) chá chá chá chá (118) zhī zhī zhī zhī (119) yī ní yè zhé mò chī lì duō (120) bō lì jiā luō (121) yī xī yí xī (122) yī shī pó luō (123) fu duō pán zhè jiā (124) jù mù jù mù (125) bō luō bō luō (126) jiā luō jiā luō (127) jiā zhā jiā zhā (128) mò zhā mò zhā (129) pí shū duò bǐ shā yē pó sī nǐ (130) mó hē jiā liú ní jiā (131) shū pí duō yè shè rú bō bǐ duō (132) hé luō dá nā mó jù zhā mó luō dá luō (133) sà pó shèn ruò shī luó sī (134) jí lì duō mó jù zhā (135) mó hē dà pú duō (136) jiā mó luó qì lì duō (137) jiā luō duō luó (138) zhe nā sān mó zhe (139) pí mù chā (140) bō luō qiàn bì duō (141) pó hū sà duǒ shān duō dì (142) bō lì bō zhè jiā (143) mó hē jiā ní jiā (144) sà pó jié mó bá luō nā bǐ shū duò jiā (145) sà pó fu di bō luó mó zhè jiā (146) sà pó sà duǒ suō mó shè pó suǒ jiā (147) nán mó sù dù dì (148) sū bō hē (149)
Sanskrit
(81) samantāvalokita (82) vilokita (83) lokeśvara (84) maheśvara [ tribhuvaneśvarasarvvaguṇa samalaṅkṛta avalokiteśvara] (85) muhu muhu (86) murū murū (87) muya muya (88) muṃca muṃca (89) rakṣa rakṣa māṃ sarvasatvānā ca (90) sarvabhayaibhyaḥ (91) sarvopadravebhyaḥ (92) sarvopasagebhyaḥ sarvagrahebhyaḥ (93) sarvavyādhibhya [sarvaviṣebhyaḥ sarvajvarebhyaḥ] evaṃ (94) vandha bandhana (95) tāḍana tarjjana rāja (96) taskarā (97) agni (98) ūdaka (99) viṣa (110) śastra (101) parimocaka (102) kaṇa kaṇa (103) kiṇi kiṇi (104) kuṇu kuṇu ( 105) cara cara [ciri ciri curū curū] (106) indriya (107) bala bodhyaṅga(108) caturāryasatya (109) saṃprakāśaka (110) tama tama [dama dama] (111) sama sama ( 112) masa masa [ dhama dhama mahakārūṇika ] mahātamondhakā (113) āravidhamana (114) ṣaḍpāramitā paripūraka [mala mala ](115) mili mili [mulu mulu] (116) ṭa ṭa ṭa ṭa (117) ṭha ṭha ṭha ṭha (118) ḍi ḍi ḍi ḍi [ ṭu ṭu ṭu ṭu ṭhi ṭhi ṭhi ṭhi dhu dhu dhu dhu] (119) ene ya carmakṛta (120) parikara (121) ehe hi [mahākārūṇika] īśvara maheśvara [mahābhūta gaṇasaṃbhaṃjaka][ kara kara kiri kiri] (124) kurū kurū (125) para para [ hara hara hiri hiri vara vara sara sara] (125) kara kara (126) kaṭa kaṭa [kiṭi kiṭi kuṭu kuṭu] (128) maṭa maṭa (129) [mahā] viśuddha viṣayanivāsina 130) mahākārūṇika (131) śvetayajñopavita (132) ratna makuṭa mālādhara (133) sarvajñaśirasi (134) kṛta jaṭāmakuṭa (135) mahādbhuta (136) kamalālaṅkṛta (137) karatala (138) dhyāna samādhi (139) vimokṣaṃ (140) aprakampya (141) bahusattva santati (142) parivāraka (143) mahākārūṇika (144) sarvakarmābaraṇaviśodhaka (145) sarvajñajñānaparipūraka (146) sarvavyādhiparimocaka [sarvasattvān] paripūraka (146) sarvasattvasamā svāsanakarāya (147) namo stute (148) svāhā
[0401a24] Esensi yang bernama Amoghapāśarāja telah selesai ditransmisikan.
Jika praktisi mampu menghafalkan esensi yang telah diuraikan diatas sebanyak seratus delapan kali dengan sempurna setiap pagi , siang maupun malam maka dapat mengeliminasi lima hasil aktivitas [perbuatan , ucapan , pikiran ] tanpa jeda [pañca-ānantarya-karma] dan mengeliminasi semua halangan yang diakibatkan oleh hasil aktivitas [perbuatan , ucapan , pikiran] [karmāvarana]
Prosesi pelafalan ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mempersembahkan wewangian agaru dan kemudian diikuti dengan prosesi perlindungan wilayah dengan menggunakan media biji sesawi , bubuk cendana ataupun air yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak tujuh kali dan kemudian dipercikkan [ disebarkan ] ke empat sudut wilayah.
Untuk demam yang berselang seling dapat menggunakan media benang yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak tujuh kali dan kemudian diikatkan pada bagian leher dari penderita. Selanjutnya untuk menyembuhkan berbagai penyakit lainnya dapat menggunakan media ghee, minyak sesawi ataupun air yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali .
Untuk memotong [menetralisir] pengaruh mahavidya dari para kākhorddha dapat menggunakan media lilin ataupun tepung kanji , media tersebut dibentuk menjadi boneka yang menyerupai manusia dan kemudian dipotong menjadi beberapa bagian dengan menggunakan pisau .
Jika seseorang dalam ketakutan dan ingin melindung dirinya sendiri maka dapat menggunakan media benang yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini dan kemudian diikatkan [ dikenakan] pada bagian tubuh.
Jika seseorang menderita penyakit yang berkaitan dengan perut maka dapat menggunakan media air garam yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini.
Jika seseorang menderita keracunan yang diakibatkan oleh gigitan serangga , ular ataupun binatang berbisa lainnya maka dapat menggunakan media tanah liat yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini dan kemudian dioleskan ke bagian luka.
Jika seseorang menderita penyakit yang berkaitan dengan mata maka dapat menggunakan media benang putih yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini dan kemudian diikatkan ditelinga penderita.
Jika seseorang menderita penyakit yang berkaitan dengan gigi maka dapat menggunakan media kulit kayu oleonor [karavira] yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali dan kemudian dikunyah ataupun dioleskan pada bagian gigi yang sakit.
Jika seseorang ingin mendirikan mandala sebagai wilayah perlindungan maka dapat menggunakan media benang lima warna yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali dan kemudian benang tersebut ditarik mengelilingi mandala dan diikatkan dengan menggunakan media kayu cendana sebagai tonggak pada ke empat sudut sebagai mandala perlindungan wilayah yang digunakan untuk menetralisir semua aspek yang menakutkan ataupun tempat yang menyeramkan.
Selain itu juga dapat menggunakan media benang , air ataupun abu yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebagai media perlindungan diri dimana benang lima warna digunakan untuk menetralisir pengaruh dari preta sedangkan media benang berwarna putih digunakan untuk menetralisir semua gejala demam yang berselang seling dimana benang tersebut harus dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu dan kemudian diikatkan pada bagian tubuh.
Untuk semua penyakit kulit termasuk luka bernanah dapat menggunakan media campuran antara merica yang telah dihaluskan dengan madu yang telah dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu dan kemudian dioleskan pada bagian kulit yang luka.
Selanjutnya , jika seseorang memiliki masalah pada penglihatan dapat menggunakan media air palasa [butea frondosa] ataupun air akar manis [gyccyrrhiza glabra] yang telah dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu dan kemudian digunakan untuk membersihkan kedua mata.
Selanjutnya , jika seseorang memiliki masalah pada pendengaran dapat menggunakan media minyak wijen yang telah dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu dan kemudian dioleskan ke dalam lubang telinga.
Untuk semua aspek yang berkaitan dengan pertikaian , perselisihan, masalah hukum ataupun masalah yang berkaitan dengan pejabat setempat dapat menggunakan media air yang telah dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu dan kemudian digunakan untuk membersihkan wajah dan mulut.
Selanjutnya , jika suatu kerajaan dilanda epidemis maka dapat mendirikan mandala di kota , desa ataupun di dalam tempat tinggal dengan menggunakan media gumayi dioleskan ke tanah ataupun air palasa [butea frondosa] yang dipercikkan ke tanah pada ke empat sudut sebagai permurnian dan batasan perlindungan wilayah.
Setelah prosesi ini praktisi dapat menggunakan media air bersih dan beragam bunga mekar yang dimasukkan ke dalam satu wadah kemudian wadah diletakkan diatas mandala dan memberikan persembahan beragam bunga dengan cara menyebarkannya ke dalam wilayah mandala kemudian memberikan persembahan makanan dan minuman yang beraroma dan dihiasi dengan indah. Setelah itu juga memberikan persembahan beragam rumput yang dapat digunakan dalam pengobatan dengan cara menyebarkannya ke dalam wilayah mandala. Pada tempat persembahan makanan dan minuman tersebut juga dapat diletakkan beragam persembahan buah diatas tempat tersebut. Selanjutnya dapat mempersembahkan pelita yang diletakkan pada empat sudut dalam mandala dan mempersembahkan beragam panji yang diiringi dengan persembahan serbuk wewangian dengan cara dibakar atau dapat menggunakan dupa terbaik. Prosesi ini merupakan persembahan terbaik dan teragung.
Selanjutnya vidyadhara harus membersihkan diri dengan menggunakan media air palasa [butea frondosa] , mengenakan jubah yang bersih [ berwarna putih] dan kemudian duduk diatas tempat duduk yang bersih untuk menghafalkan esensi ini. Dengan menjalankan prosesi diatas maka semua aspek bencana dan wabah dapat tereliminasi dengan segera.
Jika seseorang menderita penyakit kronis yang sulit untuk disembuhkan dapat menggunakan media air dalam wadah yang telah dihafalkan esensi ini terlebih dahulu , kemudian dipercikkan ke bagian tubuh penderita maka semua penyakit akan segera tereliminasi .Untuk mengeliminasi semua pengaruh makhluk halus dapat menggunakan media air dalam wadah yang telah dihafalkan esensi ini terlebih dahulu , kemudian dipercikkan ke bagian tubuh penderita maka semua makhluk halus akan takut dan segera meninggalkan penderita.
Jika seseorang dibawah pengaruh dari mahavidya aliran luar dapat menggunakan media serbuk cendana yang telah digiling halus dan telah dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali terlebih dahulu , kemudian media ini dioleskan di bagian jantung maka pengaruh ini akan segera sirna.
Jika ingin mengeliminasi semua halangan yang diakibatkan oleh hasil aktivitas [perbuatan , ucapan ,pikiran] [karmāvarana], lima hasil aktivitas [ perbuatan , ucapan , pikiran] tanpa jeda [pañca-ānantarya-karma] dan empat pelanggaran aturan moralitas monastik maka harus menghafalkan esensi ini dengan tanpa terputus dan tidak berhenti.
Jika tempat tinggal maupun anggota keluarga dibawah pengaruh, didiami ataupun diganggu oleh makhluk halus dapat menggunakan media bji bunga teratai sebanyak seratus delapan butir dan kemudian menghafalkan esensi ini satu persatu butir lalu dibakar dalam homa api maka semua pengaruh ini akan sirna .
Jika ingin melindungi semua makhluk hidup dan mengundang simpati serta suka cita dapat menggunakan media ranting cendana dengan ukuran dua inci sebanyak seratus delapan batang yang dihafalkan esensi ini sebanyak seratus delapan kali terlebih dahulu dan kemudian dibakar satu persatu dalam homa api.
Jika ingin menetralisir dan terlindung dari semua aspek rasa takut dan pengaruh dari para bhūta dapat menggunakan media herbal seperti jayā , terminalia chebula [vijayā], Artemisia vulgaris [aparājitānākulī], rhynchostylis retusa [gandhanākūlī], chāraṇī, abhayapāṇi, indriyapāṇi , gandhaḥ priyaṃgu , valeriana wallichi [tagara] , cakrā , mahācakrā , evoluvulus alsinoides [viṣṇukrāntā] , centratherum anthelmintium[somarājī] , Euphorbia Antiquorum [ sūnandā.]
[0401c13] Berikutnya semua herbal diatas ditumbuk dan digiling hingga menjadi halus ,dimasak dengan air,diolah menjadi pil sebesar buah kurma merah dengan menghafalkan esensi ini sebanyak seratus delapan kali terlebih dahulu dan dikenakan dileher ataupun diikatkan pada lengan tangan maka semua pengaruh bhūta akan seger sirna.
Jika ada anak kecil dalam kondisi ketakutan, sakit , dipengaruhi ataupun didiami oleh para bhūta maka dapat menggunakan sebutir pil diatas dan diikatkan dileher anak tersebut.
Jika ada wanita yang tidak subur , sulit untuk menikah,ataupun memiliki berbagai penyakit juga dapat menggunakan pil ini untuk dimakan ataupun untuk membersihkan diri maka semua pengaruh yang tidak baik ini akan segera sirna dan semua aspek dan keinginan yang baik akan terwujud dengan sempurna.
Jika ada wanita yang ingin melahirkan anak putra juga dapat menggunakan sebutir pil ini dan dan diikatkan dipinggang wanita tersebut . Pil ini juga dapat memberikan perlindungan agung terhadap semua aspek dari rasa takut . Disamping itu , pil ini juga dapat menetralisir gigitan serangga beracun dan untuk seseorang yang mengenakan pil ini akan terhindar dari semua bencana yang disebabkan oleh api.
Jika seseorang menderita penyakit kulit bernanah yang sudah sangat parah , juga dapat menggunakan pil ini dan dioleskan pada bagian kulit yang luka maka penyakit ini akan segera sirna.
Jika seseorang ingin mengeliminasi berbagai kondisi yang tidak baik juga dapat mengenakan pil ini maka semua aspek yang tidak baik ini akan segera tereliminasi .
Jika seseorang ingin meredakan angin kencang ataupun hujan deras dapat menggunakan media air yang terlebih dahulu dihafalkan esensi ini sebanyak dua puluh satu kali dan kemudian dipercikkan ke empat penjuru maka semua aspek ini akan segera reda dan berhenti.
Pil ini mampu mengeliminasi semua halangan yang diakibatkan oleh hasil aktivitas [perbuatan , ucapan , pikiran] [karmāvarana] , mampu mengkondisikan semua aspek yang mendukung kesempurnaan penggugahan.
Untuk praktisi ingin menerima dan menjunjung tinggi serta melatih diri melalui esensi ini harus terlebih dahulu menganyam benang sutra putih hingga menjadi selembar kain sutra putih yang dengan ukuran lebar sekitar 1.6 meter [ lima chi ] dan panjang sekitar 3.3 meter [ satu zhang] dimana benang sutra ini tidak boleh dipotong ataupun terputus selama proses penganyaman ini. Setelah itu dalam kain sutra tersebut dilukis satu pratimā Buddha. Dalam proses pewarnaan ini tidak dizinkan untuk menggunakan gelatin binatang sebagai perekat melainkan harus menggunakan campuran cendana dan susu sebagai perekat dan bahan pewarna alami.
Pada sebelah kanan pratimā Buddha dilukiskan pratimā Ārya Avalokiteśvara [Amoghapāśarāja] dengan iconography menyerupai deva Maheśvara , rambut diikat [dikuncir] diatas kepala menyerupai keong , mengenakan satu mahkota dari beragam bunga , mengenakan jubah paśupati dengan kulit menjangan hitam menutupi bahu sebelah kiri sedangkan bagian tubuh lainnya.dihiasi oleh beragam ornamen kalung permata dan perhiasan berharga lainnya.
Pelukis pratimā harus menjalankan poṣadha vatra dengan menghindari makanan yang dan yang dapat mengurangi kesadaran dan menghindari daging ataupun makanan lainnya [ hanya memakan tiga makanan putih] . Setiap hari membersihkan diri dengan menggunakan media air wewangian hangat dan mengenakan pakaian yang bersih [ berwarna putih] .
Selanjutnya untuk praktisi ingin menerima dan menjunjung tinggi serta melatih diri melalui esensi ini harus mendirikan pratimā [ yang sudah selesai dilukis ini] di tempat yang bersih dan damai dan mengoleskan gumayi diatas permukaan tanah pada empat sudut dengan sisi selebar dua meter [enam zhi] sebagai mandala. Dalam mandala ini dilapisi dengan bunga putih, Setelah itu mempersembahkan delapan cawan air wewangian yang bersih dan hangat dimana setiap cawan berisi 0.6 liter air [ satu dou] .Kemudian melapisi mandala ini dengan rumput herbal yang diletakkan pada delapan penjuru sebagai patokan. Di setiap lokasi rumput herbal ini diletakkan delapan jenis persembahan makanan sehingga seluruh persembahan makanan berjumlah enam puluh empat jenis makanan. Disamping persembahan ini juga dapat ditambahkan persembahan lainnya hingga setiap baris susunan persembahan terhias dengan indah dan megah.
Untuk persembahan makanan dan minuman harus menghindari makanan dan minuman yang dapat menurunkan kesadaran ,daging maupun lima jenis tumbuhan yang berbau menyengat.
Selanjutnya praktisi yang ingin menerima dan menjunjung tinggi serta melatih diri melalui esensi ini harus menjalankan poṣadha vatra, mengenakan jubah yang bersih [berwarna putih] dan memberikan persembahan serbuk wewangian dengan cara dibakar ataupun dapat membakar dupa sebelum menghafalkan esensi ini .selama tiga hari tiga malam. Praktisi diizinkan untuk membersihkan diri dalam tiga kali sehari dengan menggunakan air wewangian hangat sedangkan untuk membuang air besar dan urine hanya diizinkan pada saat membersihkan diri.
Jika poṣadha vatra tidak mungkin dijalankan selama tiga hari tiga malam maka praktisi dapat menjalankan poṣadha vatra selama satu hari satu malam saja dan hanya diizinkan memakan tiga makanan putih. Setelah memberikan persembahan makanan dan minuman , praktisi bersujud didepan pratimā dengan menghafalkan esensi ini sebanyak seribu delapan kali hingga praktisi melihat dirinya sendiri bercahaya seperti kobaran api ,mencapai kelenturan fisik dan kesadaran dengan sensasi yang penuh sukacita ataupun melihat bodhisatva Ārya Avalokiteśvara memanifestasikan dirinya sendiri didepan praktisi untuk mewujudkan semua keinginan yang baik dengan sempurna.
Jika praktisi ingin menghilang [tidak terlihat oleh semua makhluk hidup] ataupun mengambang di angkasa dapat mengoleskan media arsenic trisulfida yang digiling hingga halus dan menghafalkan kembali esensi ini sebanyak seratus delapan kali terlebih dahulu kemudian dioleskan ke alis mata.
Praktisi juga dapat mencapai samādhi yang bernama asaṃmohajñānavyūha dan juga mampu mencapai kesempurnaan penggugahan apabila menjalankan semua pelatihan diri dengan benar dan selaras dengan prosedur yang telah diuraikan dalam metoda pelatihan esensi ini. Demikianlah semua kualitas esensi yang bernama Amoghapāśarāja yang telah selesai saya uraikan.
[0402a26] Setelah selesai mendengarkan uraian ini , bodhisattva mahāsattva Avalokitêśvara, para devaputra dari ranah Śuddhāvāsa, Īśvara, Maheśvara dan Brahma, persamuan bodhisattva , persamuan sravaka dan seluruh anggota persamuan bersuka cita , menerima , menjunjung tinggi serta akan melatih diri dengan baik dan kemudian mengundurkan diri.
catatan kaki
dharani sanskrit T 1093 telah disesuaikan dan dikoreksi berdasarkan manuscript Sanskrit MS 152 Fragment Nepalese dari Cambridge University , koreksi dalam [warna ]
amoghapāśa