Majjhima Nikāya (MN)
Majjhima Nikāya (Pāḷi Majjhima = “Menengah”) merupakan kumpulan khotbah-khotbah menengah (panjangnya) dalam Sutta Piṭaka terdiri dari 152 khotbah yang diberikan oleh Sang Buddha dan murid utamanya
MN No [MN1 – MN152]
catatan : tombol yang berwarna hijau: telah diterjemahkan dengan lengkap , yang berwarna merah : diterjemahkan sebagian, yang berwarna putih : belum diterjemahkan atau dapat menggunakan tombol ‘ semua terjemahan ‘ untuk menyortir semua terjemahan
I. Mūlapaṇṇāsapāḷi [Lima Puluh Khotbah Akar]
1. Mūlapariyāya Vagga [Kelompok Khotbah Tentang Akar]
EA 44.6, T 56*, MA 106*
Akar Segala Sesuatu
Sang Buddha menganalisis proses kognitif dari empat jenis individu – orang biasa yang tidak terpelajar, siswa dalam latihan yang lebih tinggi, Arahant, dan Sang Tathāgata. Ini adalah salah satu sutta yang paling mendalam dan paling sulit dalam Kanon Pāli, dan oleh karena itu disarankan agar para siswa yang bersungguh-sungguh membacanya hanya sepintas lalu pada pembacaan pertama atas Majjhima Nikāya, kemudian kembali lagi untuk suatu pembelajaran yang lebih mendalam setelah menyelesaikan keseluruhan koleksi.
PTS: M i 1, VRI: 1.1, Myanmar: 1.1, Thai 1.1
EA 40.6, MA 10, T 31, AN 6.58, Up 2.069
Dhammadāyāda
EA 18.3, MA 88
Pewaris dalam Dhamma
Pewaris dalam Dhamma. Sang Buddha menyuruh para bhikkhu agar menjadi pewaris dalam Dhamma, bukan pewaris dalam benda-benda materi. Kemudian Yang Mulia Sāriputta melanjutkan tema yang sama dengan menjelaskan bagaimana para siswa harus berlatih agar menjadi pewaris Buddha dalam Dhamma.
PTS: M i 12, VRI: 1.16, Myanmar: 1.15, Thai 1.20
EA 31.1, SHT Sutta 3
Kekhawatiran dan Ketakutan
Kekhawatiran dan Ketakutan. Sang Buddha menjelaskan kepada seorang brahmana tentang kualitas-kualitas yang dituntut dari seorang bhikkhu yang ingin hidup sendirian di dalam hutan. Kemudian Beliau menceritakan suatu kisah tentang usahanya dalam menaklukkan ketakutan ketika berjuang untuk mencapai pencerahan.
PTS: M 1.16, VRI: 1.22, Myanmar: 1.20, Thai 1.28
EA 25.6, T 49, MA 87
MA 105, AN 10.71
Jika Seorang Bhikkhu Menghendaki
Sang Buddha memulai dengan menekankan pentingnya moralitas sebagai landasan bagi latihan seorang bhikkhu; kemudian Beliau melanjutkan dengan menguraikan manfaat-manfaat yang dapat dipetik seorang bhikkhu yang dengan benar memenuhi latihan..
PTS: M 1.32, VRI: 1.40, Myanmar: 1.39, Thai 1.57
EA 13.5, MA 93, T 51, SA 1185*, SA2 98*
MA 91
SA 344, MA 29, AN 9.13, SF 172
EA 12.1, MA 98, DN 22, MN 119*, SHT Sutta 11
Landasan-Landasan Perhatian
ni adalah salah satu dari sutta-sutta yang paling lengkap dan paling penting oleh Sang Buddha yang membahas tentang meditasi, dengan penekanan khusus pada pengembangan pandangan terang. Sang Buddha memulai dengan menyatakan empat landasan perhatian sebagai jalan langsung untuk merealisasikan Nibbāna, kemudian memberikan instruksi terperinci tentang empat landasan: perenungan jasmani, perasaan, pikiran, dan objek-objek pikiran.
PTS: M 1.55, VRI: 1.71, Myanmar: 1.70, Thai 1.103
2. Sīhanāda Vagga [ Kelompok Auman Singa ]
EA 27.2, MA 103
T 757.1, SA 612*, SA 684*, SA 701*, EA 27.6* , EA 31.8*, EA 46.4*, EA 50.6*, T 780a*, T 780b* ,T 13*, T 802*, T 781*, SN 12.21–22* ,SN 52.15–24*,AN 10.21*, SF 96, SF 262, SF 91,SF 60,SF 142, SF 244 ,SHT Sutta 36
EA 21.9, MA 99, T 53
T 55, MA 100, T 54, EA 41.1*
T 50, MA 89, Up 4.081
EA 51.4, MA 206, AN 5.205–206, AN 10.14 ,AN 5.205*, AN 5.206*, AN 9.71–72*
MA 107–108, EA 45.3*, SHT Sutta 73
EA 40.10, MA 115
Bola Madu
Sang Buddha mengucapkan pernyataan yang mendalam namun membingungkan tentang “sumber yang karenanya persepsi dan gagasan yang muncul dari proliferasi pikiran menyerang seseorang.” Pernyataan ini dijelaskan oleh Yang Mulia Mahā Kaccāna, yang penjelasannya dipuji oleh Sang Buddha.
PTS: M 1.108, VRI: 1.154, Myanmar: 1.154, Thai 1.219
MA 102
MA 101
3. Opamma Vagga [Kelompok Perumpamaan]
MA 193, EA 50.8*
MA 200, EA 43.5*, EA 50.8*,T 1442.39*, Up 8.029*
Perumpamaan Ular
Seorang bhikkhu bernama Ariṭṭha memunculkan suatu pandangan sesat bahwa perilaku yang dilarang oleh Sang Buddha tidak benar-benar merupakan rintangan. Sang Buddha menegurnya dan, dengan serangkaian perumpamaan yang mengesankan, menekankan bahaya dalam kesalahan memahami Dhamma. Sutta ini memuncak dalam salah satu pembahasan paling mengesankan tentang tanpa-diri yang terdapat dalam Kanon.
PTS: M 1.129, VRI: 1.182, Myanmar: 1.181, Thai 1.260
SA 1079, EA 39.9, SA2 18, T 95
EA 39.10, MA 9, SHT Sutta 14
MA 178
MA 204, EA 19.1*, EA 24.5*, T 1450.5* ,T 765.3*, SF 259, Lal 16, SHT Sutta 60
MA 146
Khotbah Pendek tentang Perumpamaan Jejak Kaki Gajah
Dengan menggunakan analogi pencari kayu yang melacak seekor gajah jantan yang besar, Sang Buddha menjelaskan bagaimana seorang siswa sampai pada kepastian sepenuhnya atas kebenaran ajaranNya. Sutta ini membabarkan secara lengkap latihan langkah-demi-langkah dari seorang bhikkhu Buddhis.
PTS: M 1.175, VRI: 1.235, Myanmar: 1.232, Thai 1.335
MA 30
Khotbah Panjang tentang Perumpamaan Jejak Kaki Gajah
Yang Mulia Sāriputta memulai dengan sebuah pernyataan tentang Empat Kebenaran Mulia, yang kemudian ia babarkan melalui perenungan empat elemen dan kemunculan bergantungan dari kelima kelompok unsur kehidupan.
PTS: M 1.184, VRI: 1.245, Myanmar: 1.242, Thai 1.349
EA 43.4
EA 43.4*
4. Mahāyamaka Vagga [Kelompok Panjang Berpasangan]
MA 185, EA 24.8*
EA 37.3, T 154.16, MA 184, SHT Sutta 63
Khotbah Panjang di Gosinga
Pada malam purnama yang indah sejumlah siswa senior berkumpul di hutan pohon-sāla dan mendiskusikan bhikkhu jenis apakah yang dapat menerangi hutan. Setelah masing-masing dari mereka menjawab menurut idealisme pribadi mereka, kemudian mereka menghadap Sang Buddha, yang memberikan jawabanNya sendiri.
PTS: M 1.205, VRI: 1.268, Myanmar: 1.265, Thai 1.385
SA 1249, EA 49.1, T 123, T 1509.2, AN 11.17,D 211 / Q 877
SA 1248, EA 43.6, SHT Sutta 74
SA 110, EA 37.10, SHT Sutta 34
Khotbah Pendek kepada Saccaka
Pendebat Saccaka membual bahwa dalam perdebatan ia akan mengguncang Sang Buddha ke atas dan ke bawah dan menekanNya, tetapi ketika ia akhirnya bertemu dengan Sang Buddha diskusi mereka menghasilkan kebalikan yang tidak diharapkan.
PTS: M 1.227, VRI: 1.293, Myanmar: 1.289, Thai 1.422
EA 31.8*, T 757.2*, MN 85, MN 100*, MN 85*,SF 5, Divy 27, SF 64, SF 287, Lal 22, Lal 17,SHT Sutta 28
SA 505, EA 19.3
Khotbah Pendek tentang Hancurnya Ketagihan
Yang Mulia Mahā Moggallāna mendengar sekilas ketika Sang Buddha membabarkan suatu penjelasan ringkas kepada Sakka, penguasa para dewa, sehubungan dengan bagaimana seorang bhikkhu terbebaskan melalui hancurnya ketagihan. Karena ingin mengetahui apakah Sakka memahami maknanya, ia pergi ke alam surga Tiga Puluh Tiga untuk mengetahuinya.
PTS: M 1.251, VRI: 1.320, Myanmar: 1.318, Thai 1.464
MA 201, EA 21.3*, SHT Sutta 48
Khotbah Panjang tentang Hancurnya Keinginan
Seorang bhikkhu bernama Sāti menyebarkan pandangan sesat bahwa kesadaran yang sama berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan lain. Sang Buddha menegurnya dengan khotbah panjang tentang kemunculan bergantungan, menunjukkan bagaimana segala fenomena kehidupan muncul dan lenyap melalui kondisi-kondisi.
PTS: M 1.256, VRI: 1.325, Myanmar: 1.323, Thai 1.472
EA 49.8, MA 182, SHT Sutta 9
MA 183
5. Cūḷayamaka Vagga [Kelompok Pendek Berpasangan]
SA 1043, SA 1042, MN 42
Brahmana Sālā
Dalam kedua sutta yang hampir identik ini (dengan MN 42) Sang Buddha menjelaskan kepada kelompok-kelompok para brahmana perumah tangga tentang perilaku yang mengarah pada kelahiran kembali di alam rendah dan perilaku yang mengarah pada kelahiran kembali yang lebih tinggi dan pada kebebasan.
PTS: M 1.285, VRI: 1.358, Myanmar: 1.354, Thai 1.519
SA 1043, SA 1042, MN 41
Brahmana Verañja
Dalam kedua sutta yang hampir identik ini (dengan MN 41) Sang Buddha menjelaskan kepada kelompok-kelompok para brahmana perumah tangga tentang perilaku yang mengarah pada kelahiran kembali di alam rendah dan perilaku yang mengarah pada kelahiran kembali yang lebih tinggi dan pada kebebasan.
PTS: M 1.290, VRI: 1.365, Myanmar: 1.361, Thai 1.528
MA 211, AN 4.175, Up 9.008*, Up 3.064*
Rangkaian Panjang Tanya-Jawab
Kedua khotbah ini (bersama dengan MN 44) berbentuk diskusi tentang berbagai hal yang halus dari Dhamma, yang pertama antara Yang Mulia Mahā Koṭṭhita dan Yang Mulia Sāriputta, dan yang ke dua antara Bhikkhunī Dhammadinā dan umat awam Visākha.
PTS: M 1.292, VRI: 1.370, Myanmar: 1.365, Thai 1.536
MA 210, Up 1.005*
Rangkaian Pendek Tanya-Jawab
Kedua khotbah ini (bersama dengan MN 43) berbentuk diskusi tentang berbagai hal yang halus dari Dhamma, yang pertama antara Yang Mulia Mahā Koṭṭhita dan Yang Mulia Sāriputta, dan yang ke dua antara Bhikkhunī Dhammadinā dan umat awam Visākha.
PTS: M 1.373, VRI: 1.380, Myanmar: 1.373, Thai 1.547
MA 174
Khotbah Pendek tentang Cara-Cara Melaksanakan Segala Sesuatu
Sang Buddha menjelaskan, secara berbeda dalam masing-masing dari kedua sutta ini (bersama dengan MN 46), tentang empat cara untuk melaksanakan segala sesuatu, yang dibedakan menurut apakah menyakitkan atau menyenangkan saat ini dan apakah matang dalam kesakitan atau kenikmatan di masa depan.
PTS: M 1.305, VRI: 1.385, Myanmar: 1.378, Thai 1.555
MA 175, T 83
Khotbah Panjang tentang Cara-Cara Melaksanakan Segala Sesuatu
Sang Buddha menjelaskan, secara berbeda dalam masing-masing dari kedua sutta ini (bersama dengan MN 45), tentang empat cara untuk melaksanakan segala sesuatu, yang dibedakan menurut apakah menyakitkan atau menyenangkan saat ini dan apakah matang dalam kesakitan atau kenikmatan di masa depan.
PTS: M 1.309, VRI: 1.390, Myanmar: 1.384, Thai 1.562
MA 186
tidak ada
Orang-Orang Kosambi
Selama periode ketika para bhikkhu di Kosambi terpecah oleh suatu perselisihan, Sang Buddha mengajarkan kepada mereka enam kualitas yang menciptakan cinta dan hormat dan mendukung persatuan. Kemudian Beliau menjelaskan tujuh pengetahuan luar biasa yang dimiliki oleh seorang siswa mulia yang telah merealisasi buah memasuki-arus.
PTS: M 1.320, VRI: 1.403, Myanmar: 1.395, Thai 1.581
MA 78, Up 3.101*
Undangan Brahmā
Brahmā Baka, sesosok brahma tinggi, menganut pandangan sesat bahwa alam surga di mana ia menetap adalah abadi dan bahwa tidak ada kondisi yang lebih tinggi lagi di atasnya. Sang Buddha mengunjunginya untuk membujuknya agar meninggalkan pandangan salah itu dan melibatkan diri dalam suatu kontes dimensi Agung.
PTS: M 1.325, VRI: 1.408, Myanmar: 1.401, Thai 1.589
MA 131, T 66, T 67, SF 279, SHT Sutta 42
II. Majjhimapaṇṇāsapāḷi [Lima Puluh Khotbah Menengah]
1. Gahapati Vagga [Kelompok Tentang Perumah Tangga]
SHT Sutta 7
Kepada Kandaraka
Sang Buddha mendiskusikan empat jenis orang yang terdapat di dunia – satu yang menyiksa dirinya sendiri, satu yang menyiksa orang lain, satu yang menyiksa dirinya sendiri dan menyiksa orang lain, dan satu yang tidak menyiksa dirinya sendiri dan tidak menyiksa orang lain
PTS: M 1.339, VRI: 2.1, Myanmar: 2.1, Thai 2.1
T 92, MA 217, AN 11.16
tidak ada
MA 203, SHT Sutta 61
SHT Sutta 76
MA 133, SF 97, SF 109, SF 286, SF 281,SF 72, SHT Sutta 17, Up 4.096*
Kepada Upāli
Perumah-tangga Upāli yang kaya dan berpengaruh, seorang penyokong utama bagi kaum Jain, menawarkan diri untuk menghadap Sang Buddha dan membantah doktrinNya. Sebaliknya, ia malah terkonversi oleh “sihir pengalih-keyakinan” dari Sang Buddha.
PTS: M 1.371, VRI: 2.39, Myanmar: 2.35, Thai 2.53
T 1536.7*
Petapa Berperilaku-Anjing
Sang Buddha bertemu dengan dua petapa, seorang yang meniru perilaku anjing, dan yang lain meniru perilaku sapi. Beliau mengungkapkan kepada mereka tentang kesia-siaan praktik mereka dan membabarkan khotbah tentang kamma dan buahnya kepada mereka.
PTS: M 1.387, VRI: 2.57, Myanmar: 2.50, Thai 2.79
T 1521.11*, T 1509.35*
Kepada Pangeran Abhaya
Pemimpin Jain, Nigaṇṭha Nātaputta, mengajarkan Pangeran Abhaya suatu “pertanyaan bertanduk ganda” yang dengan pertanyaan itu ia dapat membantah doktrin Sang Buddha. Sang Buddha lolos dari dilema ini dan menjelaskan jenis ucapan apa yang akan dan tidak akan Beliau ucapkan
PTS: M 1.392, VRI: 2.62, Myanmar: 2.54, Thai 2.87
SA 485, SN 36.19, SHT Sutta 12, SHT Sutta 79
SF 44, SF 293, SHT Sutta 29
2. Bhikkhu Vagga [Kelompok Tentang Para Bhikkhu]
T 211.31, T 212.14, MA 14, T 1442.24, T 1509.13*, SHT Sutta 49, D 3 / Q 1032
EA 17.1
T 1509.15, T 94, MA 221
Khotbah Pendek kepada Mālunkyāputta
Seorang bhikkhu mengancam akan meninggalkan Sangha jika Sang Buddha tidak menjawab pertanyaan-pertanyaannya tentang metafisika. Dengan perumpamaan tentang orang yang tertembak panah beracun, Sang Buddha menjelaskan tentang apa yang Beliau ajarkan dan apa yang Beliau tidak ajarkan.
PTS: M 1.426, VRI: 2.96, Myanmar: 2.89, Thai 2.142
MA 205, SHT Sutta 57
MA 194, EA 49.7*, SHT Sutta 15
MA 192, EA 49.7
EA 45.2, T 137
MA 77
MA 26
MA 195
3. Paribbajaka Vagga [Kelompok Tentang Para Pengembara]
[Tevijjavaccha]
tidak ada
[Aggivaccha]
SA 962, SA2 196, Up 3.057
Kepada Vacchagotta tentang Api
Sang Buddha menjelaskan kepada seorang pengembara mengapa Beliau tidak menganut pandangan spekulatif apa pun. Dengan perumpamaan apa yang padam Beliau mencoba untuk menunjukkan takdir dari makhluk yang telah terbebaskan.
PTS: M 1.483, VRI: 2.159, Myanmar: 2.150, Thai 2.239
[Mahāvaccha]
SA 964, SA2 198
SA 969, T 1509.1, T 200.90, T 1545.98,
SA2 203 ,SF 133, Avs 99, SF 81,
Tib ed 20, Tib ed 30,
MA 153
SF 294, SHT Sutta 27
Kepada Sandaka
Yang Mulia Ānanda mengajarkan kepada sekelompok pengembara tentang empat cara yang meniadakan pelaksanaan kehidupan suci dan empat jenis kehidupan suci tanpa penghiburan. Kemudian ia menjelaskan kehidupan suci yang sungguh-sungguh berbuah.
PTS: M 1.513, VRI: 2.191, Myanmar: 2.180, Thai 2.288
MA 207
[Samaṇamuṇḍika]
MA 179
MA 208
[Vekhanasa]
MA 209, T 90
4. Rāja Vagga [Kelompok Para Raja ]
[Ghaṭikāra]
T 197.10, MA 63, D 1 / Q 1030
T 68, T 69, MA 132, T 199.18*, T 199.18* , T 1507.4*, THA Ap 20*, SF 101, SF 283, Avs 90 ,SHT Sutta 18, Tib ed 10, D 1 / Q 1030
[Maghadeva]
EA 50.4, T 211.38, MA 67, T 152.87, EA 1.1* , T 744*, Ja 9, Ja 541, Up 2.050, D 1 / Q 1030
SA 548
MN 36, MN 100*, MN 36*, SF 5, SF 47,SF 68, SHT Sutta 33
SA 1077, EA 38.6, T 212.17, T 119, T 200.99
SA2 16, T 118, SF 19, SF 66, SHT Sutta 2, Tib ed 50*
EA 13.3, T 154.15, MA 216, T 91
MA 214
EA 38.10, MA 213, T 1451.8
AN 10.30, D 6 / Q 1035
MA 212, D 1 / Q 1030
5. Brāhmaṇavagga [ Kelompok Para Brahmana]
MA 161, T 76, SHT Sutta 53
EA 49.6, Snp 3.7, SF 12
T 71, MA 151, EA 40.9
SHT Sutta 64
SF 49, SF 67, SF 7, SHT Sutta 25
MA 150
Kepada Esukārī
Para bhikkhu menyaksikan pengembara Suppiya berdebat dengan muridnya tentang kualitas-kualitas Sang Buddha, Ajaran-Nya (Dhamma) dan para bhikkhu (Sangha). Sang BudSang Buddha dan seorang brahmana mendiskusikan klaim dari kaum brahmana sebagai yang paling unggul di antara semua kasta lainnya.
PTS: M 2.177, VRI: 2.395, Myanmar: 2.388, Thai 2.610
[Dhanañjāni]
MA 27
Kepada Dhānañjāni
Yang Mulia Sāriputta menasihati seorang brahmana yang mencoba mencari alasan pembenaran atas kelalaiannya dengan alasan banyaknya tugas-tugasnya. Belakangan, ketika ia menjelang kematian, Sāriputta membimbingnya pada kelahiran kembali di alam-Brahma tetapi ditegur oleh Sang Buddha karena melakukan hal itu.
PTS: M 2.184, VRI: 2.402, Myanmar: 2.395, Thai 2.623
Snp 3.9
MA 152
MN 85*, MN 36*, SF 63, SHT Sutta 40
III. Uparipaṇṇāsapāḷi [Lima Puluh Khotbah Terakhir]
1. Devadaha Vagga [Kelompok di Devadaha ]
MA 19
[Pañcāyatana]
SF 57, SHT Sutta 24, Tib ed 80
tidak ada
MA 196, T 85
SHT Sutta 35
MA 75
T 70, MA 144
T 70, MA 145
SA 58, SN 22.82, Up 7.006
tidak ada
2. Anupada Vagga [ Kelompok Satu demi Satu ]
tidak ada
MA 187
EA 17.9, MA 85, T 48
MA 109*, AN 9.6*, AN 10.54*
T 776, MA 181, T 1537.10, T 1509.24*
AN 1.268–277*, Up 1.032, D 297 / Q 963
EA 38.7
MA 189, SHT Sutta 51, Up 6.080
SA 815, SA 810–812*, SA 803 , SN 54.13–16*, SHT Sutta 84
MA 81, MN 10*, DN 22
MA 168
3. Suññata Vagga [Kelompok tentang Kekosongan]
MA 190, Tib ed 60
MA 191, Tib ed 70
MA 32
[Bākula]
MA 34
MA 198
MA 173, SHT Sutta 80
MA 79
MA 72, EA 24.8*, T 212.15
Ja 428*, Ja 371*, SF 13, SHT Sutta 75
MA 199, T 86*, Divy 26, Up 2.033
EA 32.4, MA 64, T 42, T 43, T 86, T 212.9, T 24*, T 25*, DA 30*, T 741*, AN 3.36
4. Vibhanga Vagga [Kelompok Penjelasan]
SHT Sutta 21
MA 167, SF 106
MA 165, T 1362*, D 974, D 313 / Q 979*, D 617 / Q 599
T 77, MA 166
T 79, T 80, MA 170, T 81, T 755, T 78, SF 98 ,SF 88, SF 76, SF 85, SF 87, SHT Sutta 67,D 339 / Q 1006, Tib ed 40, Khot frgm
MA 171, T 1509.24*, Up 5.003
MA 163, SHT Sutta 72
MA 164, SHT Sutta 52
MA 169, SHT Sutta 13
T 511, MA 162, Up 1.041
Penjelasan tentang Unsur-Unsur
Mampir di rumah kerja seorang pengrajin tembikar untuk bermalam, Sang Buddha bertemu dengan seorang bhikkhu bernama Pukkusāti dan membabarkan khotbah mendalam tentang unsur-unsur yang memuncak dalam empat landasan Kearahattaan.
PTS: M 3.237, VRI: 3.287, Myanmar: 3.281, Thai 3.434
EA 27.1, MA 31, T 32, DN 22
T 84, MA 180, T 202.52*, T 202.57 ,AN 4.78*, SHT Sutta 31, Up 4.103, Uigh frgm
5. Saḷāyatana Vagga [Kelompok Enam Landasan]
EA 51.8, SA 593*, SA 1032*, SA2 187
SN 1.48*, SN 2.20*, SN 55.26
SA 1266, SN 35.87
SA 311, T 108, T 1448.3, ,SN 35.88, Divy 2, D 1 / Q 1030
SA 276, T 1442.30, SHT Sutta 68
SA 200, SN 35.121, SN 18.1–5
SA 304, SA 323–327, SA 330
SF 18, SHT Sutta 71, Up 3.059
SA 305
SA 280, SHT Sutta 69
SA 236, EA 45.6
SA 282, SHT Sutta 70