Pages

T 454 - 佛說彌勒下生成佛經 [ ārya-maitreya- vyākaraṇa -nāma-mahāyāna-sūtra ]

大正新脩大藏經

Taishō Shinshū Daizōkyō

經集部

Sūtrasaṃnipāta


Divisi Kompilasi Sutra


T 454


佛說彌勒下生成佛經


आर्य-संघाट-सूत्र-धर्मपर्याय


ārya-maitreya- vyākaraṇa -nāma-mahāyāna-sūtra


sūtra mahāyāna yang bernama prediksi kepastian pencapaian maitreya


Diterjemahkan oleh Kumārajīva


Nara Sumber dalam Chinese
Diterjemahkan dari Chinese ke dalam Bahasa Indonesia oleh : Karma Jigme


T 453 T 260 T 455


[0423c08]  Mahāmati Śariputra,  yang selalu mengikuti Bhagavā memutar roda  ajaran realitas,  Pemimpin  agung  dari ajaran kebenaran,  karena memiliki empati kepada semua makhluk hidup, mengajukan pertanyaan  demikian kepada Bhagavā dan berkata , 
Bhagavā,  berdasarkan  berbagai uraian secara konsisten  mengatakan bahwa  Maitreya akan  terlahir kembali dalam ranah eksistensi ini  dan menjadi Buddha. Saya  ingin mendengarkan uraian terperinci mengenai  kualitas kebajikan , kekuatan dari pengetahuan yang lebih tinggi dan juga kesempurnaan perhiasan buddhakestra dari  Maitreya.  Para makhluk hidup, bagaimana seharusnya mereka melatih diri dalam pemberian,  moralitas  dan kebijaksanaan  hingga memungkinkan mereka untuk  melihat Maitreya? 

[0423c13] Kemudian Bhagavān memberitahukan kepada Śariputra dan berkata, 

Sekarang  saya akan menguraikan kembali dengan terperinci kepada anda,  dengarkan dengan baik dan perhatikan dengan seksama ,  Śariputra,  Pada saat dimana permukaan air dalam empat samudera akan  turun secara bertahap, mencapai  jarak  tiga ribu yojana. Pada saat dimana luas daratan Jambudvipa akan mencapai panjang  sepuluh ribu yojana dengan lebar delapan ribu yojana.  Pada saat dimana permukaan dataran akan halus dan  datar seperti permukaan cermin,  dipenuhi dengan bunga dan rumput yang bertekstur lembut, beragam pohon dengan bunga dan buah yang berlimpah , ketinggian semua pohon ini akan mencapai tiga puluh li [lima belas meter]. Pada saat dimana satu kota dengan kota lainnya hanya sejarak jangkauan terbang dari ayam jago. Pada saat dimana rentang waktu kehidupan manusia akan mencapai delapan puluh empat ribu tahun dan mereka  akan memiliki kesempurnaan dalam kebijaksanaan dan pengetahuan , kualitas kebajikan , keagungan dan semangat, kedamaian,  ketenangan dan sukacita yang mendalam , hanya akan ada tiga  penderitaan , yakni pertama , kebutuhan akan membuang kotoran dan cairan  jasmani mereka ,   kedua kebutuhan akan makanan dan minuman , ketiga akan mengalami usia tua. Para wanita disana akan  tidak akan menjalankan kehidupan berumah tangga hingga  pada saat usia mereka mencapai lima ratus tahun.

[0423c21]  Pada  saat itu akan ada sebuah kota besar yang  bernama Ketumatī , dengan panjang dua belas yojana panjang dan lebar  tujuh yojana,  kota  yang indah dan  bersih  , terhias dengan beragam  perhiasan  yang mengagumkan, dengan para penghuni yang  telah  memiliki  kesempurnaan  hasil dari kualitas kebajikan, karena dikondisikan oleh  hasil dari kualitas kebajikan ini maka mereka mampu berdiam dengan penuh suka cita dan damai. Kota ini akan tersusun dari tujuh jenis barang berharga  dan diatasnya terdiri dari paviliun bertingkat, jalan masuk  dan  jendela  terhias dengan  beragam perhiasan permata . Kota ini diselimuti oleh jalinan  mutiara dan permata . Jalan akses dengan lebar dua belas li [ enam meter] yang selalu disiram dan tersapu hingga bersih. Disana akan ada raja naga, dengan nama Tagaraśikhin,  akan berdiam di  kediamannya dalam danau dekat kota tersebut. Dari [danau] ini  , pada saat tengah malam, akan selalu tercurah hujan rintik yang mengatasi debu , sehingga tanah seakan berkilau seperti terlapisi oleh minyak , tidak akan meninggalkan debu  diatas jalanan , karena dikondisikan oleh hasil kualitas kebajikan dari para penghuninya.

Jalan akan dipenuhi dengan pilar yang terhias sempurna  dengan beragam permata , setinggi sepuluh li [ lima ratus meter], memancarkan cahaya terang yang akan bersinar sepanjang siang dan malam seperti cahaya matahari. Oleh sebab itu , tidak diperlukan cahaya lentera ataupun lilin . Dari kota , desa dan kediaman , tidak akan ditemukan segumpal tanah , karena daratan diselimuti oleh  butiran pasir emas,  dimanapun akan ada tumpukan emas dan perak.    

Disana juga akan ada yakṣa agung yang bernama Bhadrapraśāsaka, yang selalu menjaga dan melindungi serta menjaga kebersihan kota ini . Kotoran manusia tidak perlu dibuang, tanah akan terbuka sendiri untuk menerimanya dan tertutup kembali  setelah menerimanya. Pada saat rentang waktu kehidupan para penghuninya akan berakhir , mereka akan berjalan dengan tenang menuju  ke  tempat permakaman mereka sendiri. 

Pada saat itu , kehidupan akan damai dan penuh dengan sukacita, tanpa perlu mengkhawatirkan musuh ataupun pencuri , sehingga dalam kota maupun perdesaan , tidak perlu menutup pintu rumah , juga tidak perlu mengkhawatirkan keduniawian,   gangguan air, api , senjata, prajurit , kelaparan ataupun gagal panen , racun ataupun beragam bencana lainnya.  Pada saat itu , para manusia  akan penuh welas asih , saling menghormati dan ramah, mengendalikan semua indriya mereka ,  bertutur kata sopan dan sederhana.

[0424a10] Śariputra , Sekarang saya akan memberitahukan kepada anda  dengan singkat mengenai kemakmuran dan sukacita dari kota hingga perbatasan dalam kerajaan tersebut.   Disana akan ada banyak taman dengan kolam dan sumber mata air, mengalirkan air delapan kualitas kebajikan,  terhias dengan teratai biru, merah muda, merah, putih maupun teratai beragam warna lainnya.  Pada  empat  sisi  kolam, dikelilingi oleh  jalan setapak  yang tersusun dari empat jenis barang berharga.   Beragam jenis burung akan berkumpul  disini ,  angsa, bebek,  belibis,  merak, pekakak , beo,  bangau.   Beragam burung  yang memiliki suara indah yang juga selalu berkumpul bersama  disana termasuk beragam jenis burung yang memiliki suara indah dan jarang ditemukan yang tak terhitung jumlahnya.  Dalam seluruh kawasan kerajaan ini dipenuhi dengan pohon dan buah  yang menyebarkan beragam keharuman.

Pada saat itu Jambudvipa akan selalu  harum seperti  Gandhamādana , mengalirkan aliran yang terlihat indah dan mengagumkan, dengan air yang segar dan manis, mampu  membebaskan semua  penyakit .  Curah hujan akan turun membasahi semua  sawah dan ladang tepat pada waktunya,   mendukung pertumbuhan mereka,  tanpa menghasilkan  gulma dan menghasilkan padi dengan kualitas terbaik,  dengan panen sebanyak tujuh kali , tidak memerlukan banyak pekerja tetapi mampu menghasilkan panen yang berlimpah.  Pada saat dimakan,  bukan hanya memiliki rasa yang enak dan  harum, tetapi juga memiliki nutrisi yang banyak dan meningkatkan kesehatan. 

[0424a21]  Pada saat itu , akan muncul seorang raja cakravartin , dengan nama Śaṅkha, yang  memiliki empat divisi pasukan , tetapi tidak menggunakan kekuatan ini untuk menguasai empat benua. Raja ini akan memiliki ribuan putra , yang  kuat , berani dan  gagah,  yang mampu menundukkan semua musuh dan pesaing . Raja ini akan memiliki tujuh  substansi berharga:  cakra emas yang berharga, gajah  yang berharga, kuda yang berharga, permata yang berharga, wanita yang  berharga, menteri keuangan yang  berharga, dan jendral yang berharga.

Dalam kerajaan itu , juga ada paviliun bertingkat yang tersusun dari tujuh jenis barang berharga, dibangun hingga mencapai tinggi  seribu zhang [ukuran 1 zhang = 3.3 meter],  ribuan puncak  , ribuan cakra,  dengan sisi enam puluh zhang , dan juga ada empat tempat penyimpanan  barang berharga yang besar. Setiap tempat penyimpanan ini, dikelilingi oleh empat koti tempat penyimpanan barang berharga yang kecil.  Tempat penyimpanan barang berharga yang besar dari Elapatra akan berlokasi di Gandhāra. Tempat penyimpanan barang berharga yang besar dari Pāṇḍukaḥ akan berlokasi di Mithila. Tempat penyimpanan barang berharga yang besar dari Piṅgala akan berlokasi di Surāṣṭra. Tempat penyimpanan barang berharga yang besar dari Śaṅkha akan berlokasi di Vārāṇasī.  Keempat tempat penyimpanan barang berharga yang besar ini , menempati area seluas seribu yojana persegi,  dipenuhi dengan  beragam barang berharga  yang langka, terhubung dengan empat koti tempat penyimpanan barang berharga yang kecil. Keempat tempat penyimpanan barang berharga yang besar ini , dijaga dan dilindungi oleh empat rāja nāga.  Keempat tempat penyimpanan barang berharga yang besar dan terhubung dengan empat koti tempat penyimpanan barang berharga yang kecil ini, akan dengan sendirinya memancarkan cahaya yang menyerupai bunga teratai yang sedang mekar, dimana akan ada makhluk hidup yang tidak terhitung jumlahnya , datang untuk melihat fenomena demikian. 

Pada saat barang berharga yang langka ini tidak dijaga dan dilindungi, makhluk hidup yang melihat ini , dalam pikiran mereka tidak akan muncul keinginan untuk memiliki, mereka akan tidak menghiraukan dan  menganggapnya seperti tumpukan keramik , rumput dan tumbuhan ,  tumpukan tanah.  Pada saat mereka melihatnya , mereka akan muak dan kemudian berpikir demikian,  di masa lampau , karena disebabkan oleh barang berharga ini , para makhluk hidup bukan hanya menjadi kejam dan saling menyakiti satu dengan lainnya untuk memilikinya , tetapi juga melakukan penipuan , pencurian  dan juga pembohongan , yang mengkondisikan kekeliruan hingga tetap berputar dalam arus kelahiran dan kematian.

Kota Ketumatī ini diselimuti oleh jalinan jaring yang terbuat dari barang berhaga langka dan mengagumkan., terhias dengan genta berharga, pada saat ditiup oleh angin, akan mengeluarkan bunyi yang indah dan harmonis ,seperti  bunyi lonceng ataupun genta tembaga. 

[0424b10] Dalam kota ini , berdiam seorang brahmana agung, yang bernama  Subrahman, dengan istrinya, yang  bernama  Brahmavatī,  mereka adalah kedua orang tua dari Maitreya yang terlahir kembali dalam ranah eksistensi ini . Jasmani Maitreya berwarna ungu keemasan , dengan tiga puluh dua karakteristik manusia agung dimana semua makhluk hidup tidak akan pernah bosan menatapnya, dengan kekuatan  pengetahuan melampaui keduniawian yang tidak terukur, mengiluminasi semua penjuru  dengan tidak terhalang , melampaui cahaya matahari, bulan , kobaran api  dan mutiara,  dengan tinggi jasmani mencapai seribu kaki , lebar dada mencapai tiga puluh kaki , dengan wajah dua belas zhang [ukuran 1 zhang = 3.3 meter]  dan empat kaki [ukuran 1 kaki = 1/3 meter], dengan jasmani yang indah dan tidak terbandingkan , terhias sempurna dengan tiga puluh dua  karakteristik manusia agung dan delapan puluh karakteristik minor,  seperti pratima emas yang ditempa dengan sempurna, dengan mata daging [mata fisik] yang mampu melihat sejauh sepuluh yojana, dengan cahaya yang mengiluminasi empat penjuru   mencapai jangkauan jarak seratus yojana dimana cahaya matahari, bulan , kobaran api  dan mutiara akan meredup dengan sendirinya , hanya  akan ada cahaya Buddha yang  tertinggi, mengagumkan dan mendalam ini,  

[0424b19] Bodhisattva Maitreya, melihat lima keinginan keduniawian,  menyebabkan sangat banyak penderitaan,  menenggelamkan banyak makhluk hidup  dalam samudera kelahiran dan kematian, memiliki welas asih dan empati kepada semua makhluk hidup ini, dengan pikiran yang demikian, beliau mengkontemplasi dengan perhatian penuh, tidak bersuka cita dalam kehidupan sebagai perumah tangga.

Oleh sebab itu , Raja Śaṅkha, bersama dengan para perdana menterinya, mempersembahkan  paviliun bertingkat  yang terbuat barang berharga ini kepada  Maitreya, setelah menerima, Maitreya memberikan persembahkan ini  kepada para  brahmana.  Para brahmana menerima dan kemudian membongkar dan membagikannya untuk mereka sendiri. Setelah melihat  pembongkaran  paviliun bertingkat ini , bodhisattva Maitreya menyadari bahwa setiap momen adalah tidak konstan, semua fenomena juga akan lenyap.  Kemudian beliau , melatih diri dalam mengkontemplasi ketidak konstanan , meninggalkan kehidupan berumah tangga untuk mencari jalan , duduk dibawah pohon bunga naga bodhi dengan cabang ,ranting dan daun  setinggi lima puluh li [ ukuran 1 li = 500 meter]. Setelah satu hari meninggalkan kehidupan berumah tangga, mencapai kesempurnaan penggugahan tertinggi dan tidak tertandingi.

 Pada saat itu ,  para deva dan raja naga, tidak memanifestasikan diri mereka, melainkan mencurahkan bunga dan wewangian  sebagai persembahan kepada Buddha ini .  Jasmani dari Buddha memancarkan cahaya yang mengiluminasi semua ksetra yang tidak terhitung jumlahnya, mereka yang seharusnya dapat diseberangkan akan melihat Buddha.

[0424c02]  Pada saat itu , para manusia akan merenungkan demikian , walaupun harus menikmati kesenangan dari lima keinginan selama  ratusan ribu  koti nayuta  tahun yang tak terhitung jumlahnya, tidak akan mampu membebaskan penderitaan dari tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan, isteri, anak dan kekayaan tidak akan mampu menyelamatkan. Ranah eksistensi ini tidak konstan  , rentan waktu kehidupan juga sulit untuk dipertahankan.  Sekarang  kami seharusnya mengikuti ajaran kebenaran dari para  Buddha, melatih diri dalam pelatihan yang murni.  Dengan perenungan yang demikian, mereka meninggalkan  kehidupan berumah tangga dan  melatih diri dalam jalan.

Pada saat itu ,  Raja Śaṅkha, didampingi dengan  delapan puluh empat ribu  perdana menteri,  memberikan penghormatan dan  mengelilingi Buddha Maitreya,  meninggalkan kehidupan berumah tangga dan dan  melatih diri dalam jalan.

Sekali lagi , delapan puluh empat ribu brahmana  juga berdiam dalam ajaran kebenaran dari para Buddha dan  meninggalkan kehidupan berumah tangga.

Kemudian ,  Sudatta ,  yang  hadir dalam persamuan  hari ini, akan terlahir kembali sebagai grhapati  yang bernama Sudhāna, dengan delapan puluh empat ribu orang lainnya  akan meninggalkan kehidupan berumah tangga. 

Dua bersaudara , Ṛṣidatta dan Purāṇa juga akan meninggalkan kehidupan berumah tangga dengan delapan puluh empat ribu orang lainnya.

Selain itu, dua perdana  menteri besar yang  bernama Candana dan Sumana,  yang dihormati dan dijunjung tinggi oleh raja, bersama dengan delapan puluh empat ribu orang lainnya   akan meninggalkan kehidupan berumah  tangga dan  berdiam dalam ajaran kebenaran dari para Buddha. 

Visakha, yang hadir dalam persamuan ini, akan terlahir kembali sebagai  putri kesayangan dari Raja Śaṅkha, yang bernama Śyāmavatī , lainnya   akan meninggalkan kehidupan berumah  tangga  bersama dengan delapan puluh empat ribu dayang lainnya.

Devasena, yang  hadir dalam persamuan ini, akan terlahir kembali sebagai Devasuvarṇa,  putra dari  Raja S Raja Śaṅkha , akan meninggalkan kehidupan berumah  tangga   bersama dengan delapan puluh empat ribu orang lainnya. 
Uttara, yang  hadir dalam persamuan ini, akan terlahir kembali sebagai  Sumati, anak yang memiliki inteligensi dan kebijaksanaan yang tinggi dari seorang brahmana dalam keluarga Maitreya, juga akan akan meninggalkan kehidupan berumah  tangga    dan berdiam dalam ajaran kebenaran dari para Buddha bersama dengan delapan puluh empat ribu orang lainnya. 

Demikian juga koti nayuta manusia lainnya yang telah melihat dan memahami penderitaan dalam ranah eksistensi ini m akan  akan meninggalkan kehidupan berumah  tangga    dan berdiam dalam ajaran kebenaran dari Buddha  Maitreya.

 [0424c21]  Pada saat itu, Buddha Maitreya memahami apa yang dipikirkan oleh semua yang hadir persamuan agung ini dan kemudian  akan berkata demikian,

Sekarang , semua dari kalian, bukan dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan dalam ranah eksistensi yang menyenangkan, bukan dengan tujuan untuk  memperoleh kesenangan dalam ranah eksistensi ini, datang berkumpul dan menghadiri persamuan ini melainkan hanya untuk sukacita  dari nirvana.

Mereka  yang telah menanamkan akar kualitas kebajikan dalam ajaran kebenaran dari para Buddha , dimana Śākyamuni telah mendelegasikannya kepada saya . Oleh sebab itu , mereka semua , akan datang dihadapan saya hari ini. Saya sekarang  menerima dan memberikan perlindungan kepada mereka , yang telah menerima, mengulang kembali, menganalisis dan juga memahami Sutra, Vinaya, dan Abhidharma , yang telah melatih diri dalam beragam hasil dari kualitas kebajikan ini , telah datang  ke hadapan saya, ataupun mereka yang telah memberikan persembahan makanan dan jubah, menerima dan mempertahankan moralitas, yang telah melatih diri dalam beragam hasil dari kualitas kebajikan ini , telah datang  ke hadapan saya, ataupun mereka yang telah memberikan persembahan  panji , kanopi, bunga, ataupun wewangian, sebagai penghormatan kepada Buddha, yang telah melatih diri dalam beragam hasil dari kualitas kebajikan ini , telah datang  ke hadapan saya, ataupun mereka yang  melatih diri melalui persembahan, menjalankan uposadha, mengembangkan pikiran yang penuh dengan welas asih, , yang telah melatih diri dalam beragam hasil dari kualitas kebajikan ini , telah datang  ke hadapan saya ataupun mereka yang melatih dalam menolong semua makhluk hidup yang sedang mengalami penderitaan,  yang telah melatih diri dalam beragam hasil dari kualitas kebajikan ini , telah datang  ke hadapan saya , ataupun mereka yang memberikan persembahan kepada para biksu, memberikan persembahan kepada persamuan,  yang telah melatih diri dalam beragam hasil dari kualitas kebajikan ini , telah datang  ke hadapan saya ,ataupun mereka yang melatih diri dalam moralitas, kontemplasi dan kebijaksanaan, ,  yang telah melatih diri dalam beragam hasil dari kualitas kebajikan ini , telah datang  ke hadapan saya, ataupun mereka yang telah membangun stupa dan memberikan persembahan dihadapan relik,   yang telah melatih diri dalam beragam hasil dari kualitas kebajikan ini , telah datang  ke hadapan saya.

Sadhu , Buddha Sakyamuni , yang telah mampu membimbing da n mentansformasi  ratusan ribu koti nayuta makhluk hidup hingga mereka dapat hadir di hadapan saya sekarang.

[0425a09]  Buddha Maitreya akan memuji Buddha Sakyamuni  demikian sebanyak tiga kali. Setelah itu, akan menguraikan ajaran kebenaran, dan juga akan mengatakan ini :

Kalian , para makhluk hidup yang  telah melakukan  hal yang sulit untuk dilakukan,  dalam ranah eksistensi yang dipenuhi dengan ketidakbajikan ,  keinginan ragawi , kebencian  , ketidak tahuan  dan rentang waktu kehidupan yang singkat . Kalian menerima dan mempertahankan moralitas , melatih diri dalam beragam kualitas kebajikan.

Sangat mengagumkan ,  pada saat dimana para makhluk hidup tidak lagi menghormati kedua orang tua mereka, para sramana ataupun  para brahmana ,  tidak memahami ajaran kebenaran, saling membenci dan melukai  satu dengan lainnya , menggunakan senjata , perang untuk mengambil dengan paksa, menggengam dengan erat kelima keinginan indriya, cemburu, menyanjung, penuh dengan ketidakmurnian ,  kepalsuan,  ketidakbajikan dan tidak memiliki kasih sayang. Selain itu, mereka juga akan membunuh satu sama lain, makan daging, dan minum darah.  Oleh sebab  itu , kalian yang masih mampu  melatih diri  dalam kebajikan dalam semua aspek ini , akan sungguh langka.

Sadhu , Buddha Sakyamuni , yang penuh dengan welas asih , mampu, diantara semua makhluk hidup  yang sedang mengalami penderitaan ini , mengungkapkan kebenaran, mengungkapkan bahwa dimasa yang akan datang , saya akan  muncul , membimbing dan  menyelamatkan kalian semua. 

Demikianlah seorang guru agung ,  sangat sulit untuk ditemukan, dengan sepenuh hati dan penuh dengan empati kepada semua makhluk hidup dalam masa ketidakbajikan ini , menyelamatkan mereka dari penderitaan, hingga mampu mencapai ketenangan dan kedamaian, 

Buddha Sakyamuni , demi kalian semua,   telah memberikan persembahan  kepalanya , memotong telinga, hidung, tangan, kaki, dan anggota jasmani lainnya ,  mengalami semua penderitaan ini , demi memberikan manfaat dan kesejahteraan kepada kalian semua.

[0425a22] Buddha Maitreya dengan metoda demikian ,   menggugah , menenangkan semua makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya hingga mereka dipenuhi dengan suka cita yang mendalam , kemudian akan mengulang kembali ajaran kebenaran kepada mereka.    Diantara para makhluk hidup , yang dipenuhi dengan kualitas kebajikan , akan menghormati,  menyakini dan menerima,  dan kagum  terhadap Guru Agung,  masing-masing ingin mendengarkan ajaran kebenaran, akan berpikir demikian :

Kelima keinginan  yang tidak murni merupakan  asal mula dari penderitaan. 

Sekali lagi , untuk mampu mengeliminasi dan meninggalkan semua kekhawatiran, ketidakpuasan dan penderitaan , harus memahami bahwa semua fenomena dari penderitaan ataupun kesenangan  adalah tidak konstan.

Buddha Maitreya mengamati  semua yang hadir dalam persamuan ini , telah dipenuhi dengan kelenturan kesadaran dan kemurnian, kemudian mengulang kembali empat kebenaran mulia sehingga semua yang mendengarkan pada saat itu  secara bersamaan mencapai  jalan menuju nirvana.

[0425a29] Selanjutnya , Buddha Maitreya akan  berdiam di taman bunga dan hutan,  dengan luas mencapai seratus persegi yojana ,  dipenuhi dengan  makhluk hidup yang hadir dalam persamuan.

Pada persamuan pertama , dalam mengulang kembali ajaran kebenaran,  sembilan puluh enam koti nayuta  makhluk hidup akan mencapai  tingkatan arahat.  Pada persamuan kedua, sembilan puluh empat koti nayuta makhluk hidup akan mencapai  tingkatan arahat. Pada persamuan ketiga, sembilan puluh dua koti nayuta makhluk hidup akan mencapai  tingkatan arahat.

Setelah Buddha Maitreya  memutar roda ajaran kebenaran ,  setelah menggugah para manusia dan deva,  bersama dengan para pengikutnya, memasuki kota untuk meminta persembahan makanan .Para deva dari ranah eksistensi yang menyenangkan Suddhavasa yang tidak terhitung jumlahnya, memberikan penghormatan kepada  Buddha Maitreya dan kemudian  ikut memasuki kota Ketumatī. Pada saat itu,  Buddha Maitreya  akan memanifestasikan berbagai kekuatan  pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi dengan beragam transformasi yang tidak terhitung jumlahnya.
Śakradevānām Indra, bersama dengan para deva dari ranah eksistensi keinginan , Brahmā, bersama dengan para deva dari ranah eksistensi bermateri halus, akan  mengumandangkan pujian kepada kualitas kebajikan dari Buddha diiringi dengan ratusan ribu nada, mencurahkan beragam bunga dari ranah eksistensi yang menyenangkan,  wewangian dari bubuk cendana , untuk memberikan penghormatan kepada Buddha. 

Panji dan kanopi dikibarkan di semua penjuru jalan besar dan kecil dalam  kota tersebut, dupa terbaik dibakar hingga asap mengepul seperti gumpalan awan. Bhagavān memasuki kota, Brahmā raja Śakradevānām Indra merangkupkan kedua telapak tangan dan memuji dalam ayat berikut ini ,

Yang mengetahui semua ranah eksistensi , Yang teragung diantara semua makhluk berkaki dua,. Yang tiada bandingannya diantara semua deva dan manusia.  Bhagavān  yang menguasai sepuluh kekuatan ,Yang  tidak tertandingi , Yang terunggul , Yang penuh dengan ladang kualitas kebajikan,. Yang memberikan persembahan kepadanya akan terlahir kembali dalam ranah eksistensi tertinggi.   Saya memberikan penghormatan kepada Yang tidak tertandingi.

[0425b15]  Pada waktu itu, para deva, manusia, raksasa dan lainnya , akan melihat Buddha menundukkan Mara  yang  kuat.  Para makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya akan bersukacita, merangkupkan kedua telapak tangan mereka  dan berkata:

Jarang terjadi , Sungguh jarang terjadi , kekuatan melampaui keduniawian yang lebih tinggi dari Tathagata  sulit untuk dipahami . 

Pada saat itu,  para  deva akan mencurahkan teratai  beragam warna , bunga mandarava  ke seluruh tanah di hadapan Buddha,  hingga mencapai setinggi lutut. Angkasa dipenuhi dengan  ratusan ribu  nada pujian kepada kualitas kebajikan  dari Buddha. 

Kemudian, dari awal datangnya malam hingga  akhir malam, Mara  akan menggugah  makhluk hidup dengan berkata demikian ,

Sekarang kalian telah memperoleh jasmani manusia  dan muncul pada saat yang tepat ,  tidak seharusnya   tidur dan ditakhlukkan oleh  kemalasan dari kesadaran. Kalian seharusnya pada saat berdiri ataupun  duduk, selalu  berusaha  sadar sepenuhnya, mengamati  kelima agregrat , ketidak konstanan, penderitaan, kekosongan, dan  bukan diri.  Kalian seharusnya jangan lalai dan mengabaikan  pelatihan diri dalam ajaran kebenaran dari para  Buddha.  Jika memunculkan aktivitas yang tidak bermanfaat , pasti akan membawa penyesalan.

Pada saat itu , para kulaputra dan kuladuhitra  yang berada  di jalan dalam kota tersebut , akan bersama  mengulangi kata ini,

Jangan lalai dan mengabaikan  pelatihan diri dalam ajaran kebenaran dari para  Buddha . Jika memunculkan aktivitas yang tidak bermanfaat , pasti akan membawa penyesalan. Dengan metode kefasihan  yang tepat  dan penuh semangat  menempuh jalan.  Jangan meninggalkan ajaran kebenaran yang membawa manfaat,   hingga mampu meninggalkan arus kelahiran dan kematian.  Seorang guru agung yang mampu membebaskan semua penderitaan akan sulit untuk ditemukan.  Dengan semangat tertinggi , mencapai suka cita dari nirvana. 

[0425b29]  Pada saat itu , semua pengikut Buddha Maitreya, menegaskan kepastian, dengan keagungan yang sempurna,  untuk meninggalkan kelahiran ,  usia tua, sakit, dan kematian, akan mendengar dan memahami lebih mendalam, mempertahankan uraian dari ajaran kebenaran, melatih diri dalam kontemplasi ,  hingga mampu mengeliminasi semua keingian indriya , terbang seperti burung nasar meninggalkan sarangnya .

Pada saat itu,  Buddha Maitreya akan mengunjungi  Mahakasyapa , beserta dengan empat persamuan menuju Gṛdhrakūṭa. Mereka akan melihat Mahakasyapa berdiam di puncak Gṛdhrakūṭa. Para kulaputra dan kuladuhitra akan heran, kemudian Buddha Maitreya akan melantunkan pujian demikian,

Bhiksu Mahakasyapa adalah pengikut agung dari Buddha Sakyamuni , yang  selalu dipuji dalam persamuan  sebagai praktisi terkemuka dari jalan pengasingan diri  dalam hutan ataupun pegunungan,  menguasai  kontemplasi  dan samadhi  pembebasan,  walaupun  menguasai  kekuatan pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi tetapi tidak sombong, mampu mengkondisikan suka cita mendalam untuk semua makhluk hidup,  yang selalu memiliki empati kepada semua makhluk hidup yang berkapasitas rendah , miskin, dan yang sedang mengalami  penderitaan, y ang menyelamatkan makhluk hidup dari penderitaan dan memungkinkan mereka untuk memperoleh ketenangan dan kedamaian.

Kemudian Buddha Maitreya  juga memuji sarira Mahakasyapa  dan berkata demikian , 

Sadhu , Mahakasyapa, pengikut agung dari Singa Sakya yang penuh dengan kualitas kebajikan ,  anda telah mengembangkan kesadaran yang demikian dalam  ranah eksistensi yang dipenuhi  dengan ketidakbajikan.

Pada saat itu, setelah  para makhluk hidup melihat Maitreya Buddha memuji Mahakasyapa, ratusan ribu meninggalkan kehidupan berumah tangga  dan memasuki jalan dan kemudian merenungkan kembali , 

Buddha Sakyamuni  telah membimbing semua makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya dalam ranah eksistensi yang dipenuhi dengan ketidakbajikan, memungkinkan mereka untuk mencapai tingkatan arahat melalui pencapaian enam pengetahuan melampaui keduniawian.

Pada saat itu, jangkauan ruang lingkup dimana Buddha Maitreya menguraikan kembali ajaran kebenaran  , mencapai lebar delapan puluh yojana dan panjang  seratus yojana , para makhluk hidup  baik yang sedang berdiri ataupun duduk , dekat ataupun  jauh, akan melihat Buddha  memanifestasikan diri dihadapan mereka,  menguraikan ajaran kebenaran , hanya untuk mereka. 

[0425c18]  Buddha Maitreya akan berdiama selama enam puluh ribu tahun, karena empati kepada semua makhluk hidup dan untuk mengkondisikan mereka mencapai mata dari ajaran kebenaran. Setelah Maitreya Buddha memasuki nirvana , ajarannya akan tetap berada dalam ranah eksistensi selama enam puluh seribu tahun.

Oleh sebab itu , kalian semua , harus dengan penuh semangat membangkitkan aspirasi untuk menuju penggugahan dan memulai  aktivitas yang penuh dengan kualitas kebajikan . Melihat jasmani dari Buddha ini, Maitreya, akan seperti melihat cahaya agung dalam ranah eksistensi ini.  Jangan pernah meragukan hal ini.

[0425c21]  Demikianlah uraian dari  Bhagavān,  Sariputra dan  semua yang hadir dalam persamuan ini  akan mengingat dan mempertahankan dengan penuh suka cita  setelah mendengarkan uraian ini 


.

Karma JIgme

Instagram