Pages

T 1206 - 佛說俱利伽羅大龍勝外道伏陀羅尼經 [ dhāraṇi yang bernama mahā nāga Kṛkāla ]

大正新脩大藏經

Taishō Shinshū Daizōkyō

密教部

Esoteris


T 1206


佛說俱利伽羅大龍勝外道伏陀羅尼經


कृकल-महा-नागा -नाम-धारणी


kṛkāla - mahā -nāga -nāma-dhāraṇī


dhāraṇi yang bernama mahā nāga Kṛkāla


Diterjemahkan oleh Tidak diketahui


Nara Sumber dalam Chinese
Diterjemahkan dari Chinese ke dalam Bahasa Indonesia oleh : Karma Jigme


T 1205 T 1206 T 1207







[0037c12] Demikianlah Yang telah kudengar

[0037c12] Pada suatu waktu , Sang Buddha sedang berdiam di Rājagṛha.

Pada saat itu Bodhisatva Ratnaketu dhāraṇi bertanya kepada  Sang Buddha dan berkata :  Mengapa mahā nāga Kṛkāla [Kulika] dalam posisi mengigit  dan seakan hendak menelan ujung pedang kemudian  mencengkram dengan ke empat kakinya dan  melilitkan tubuhnya di seluruh bagian pedang ini ?
                     
Sang Buddha memberitahukan kepada Bodhisatva Ratnaketu dhāraṇi dan berkata : di masa lalu , di  Akanistha, surga tertinggi dari ranah eksistensi bermateri halus  yang merupakan kediaman dari  Mahesvara dimana Vidyārāja Acala bersama dengan para pengikut luar ajaran [tīrthika] berdebat mengenai  pengetahuan doktrin dan  manifestasi dari  berbagai pengetahuan tertinggi 


Pada saat itu , Vidyārāja Acala memanifestasikan dirinya menjadi sebilah pedang dengan api  kebijaksanaan yang berkobar dan   kemudian ditiru oleh  pemimpin sembilan puluh lima sektarian luar ajaran [tīrthika]  bernama  Siddha  dengan memanifestasikan dirinya menjadi sebilah pedang dengan api kebijaksanaan yang berkobar.
  
Kemudian Vidyārāja Acala memanifestasikan mahā nāga Kṛkāla yang didampingi oleh empat jendral pendukung  dalam tiga masa [ masa lalu , sekarang dan masa yang akan datang]. Mereka dikenal sebagai empat maha Vidyārāja  yakni Trailokya-vijaya, Kuṇḍali, Yamāntaka dan Yakṣavajra.

Diatas pangkal leher mahā nāga Kulika ada sekuntum teratai  beraksara Hāṃ dengan nyala api kebijaksanaan. 







Kemudian mahā nāga Kṛkāla menelan pedang tersebut dan  meraung  seperti dua niyuta petir yang bergemuruh secara bersamaan  hingga menyebabkan semua pengikut luar ajaran [ tirthika]  dan Māra ketakutan dan meninggalkan semua aspek kejahatan, kekeliruan, keraguan [terhadap ajaran kebenaran], kemelekatan pada kualitas yang tidak bermanfaat  dan menerima ajaran kebenaran.


Sang Buddha menguraikan dhāraṇi sebagai berikut : 

[0037c24]

Chinese

曩謨悉底悉底 / 蘇悉底悉底/伽羅 羅耶 / 俱琰參摩摩悉利阿闍麼悉底娑婆 呵

Pinyin
nǎng mó xī de  xī de / sū xī de  xī de/   jiā luó  luó yē/ jù yǎn sān /mó mó 
xī lì  ā dū má xī de suō pó  ā

Sanskrit

NAMO SIDDHI SIDDHI /SUSIDDHI   SIDDHI/ KARA  RĀJA/ KUJANMAN/ MAMA ŚRĪ ASAMA SIDDHI SVĀHĀ


[0037c27] Daya Kekuatan dhāraṇi ini mampu mengeliminasi semua aspek yang tidak bermanfaat dan menundukkan semua Māra .

Jika seseorang dipengaruhi dan diganggu oleh mahluk halus , tuliskan nama yang bersangkutan dan menghafalkan mantra ini sebanyak tiga puluh tujuh kali maka makluk halus tersebut akan memperoleh ketenangan dan kedamaian dan terbakar kembali [untuk dilahirkan kembali].

Hindari  lima jenis  yang berbau tajam [parivyaya]  bawang putih  [aśuna],  bawang merah [latārka] daun bawang [palāṇḍu] bawang perai [gṛñjana]  getah asafoetida [hiṅgu] , semua jenis minuman yang memabukkan dan daging., hindari perbuatan asusila , kemudian menghafalkan dharani ini dengan perhatian penuh  maka semua keinginannya akan terwujud  dengan sempurna.

Daya kekuatan dari dhāraṇi ini dapat dianalogikan sebagai  daya yang menyebabkan  pohon bermekaran bunga  pada saat bukan waktunya , menyebabkan empat samudera menjadi gunung dan raja gunung  yang  tertinggi menjadi lautan . 

Kualitas kebajikan dari dhāraṇi ini  dapat dianalogikan  sebagai  menyalakan  es seperti  [pembakaran mengggunakan] minyak ataupun  melekukkan inti pohon seperti air , menyebabkan semua aspek dalam pikiran.yang  menjadi selaras  [dengan jalan] seperti  Bhagavan.

Kemudian Sang Buddha mengucapkan gatha 

Dia menerima  semua praktisi ajaran kebenaran
Seperti  menghormati  Bhagāvan
Telah mencapai samādhi tertinggi
Setara tingkatannya dengan para bodhisattva
Demikianlah mahā nāga Kṛkāla


Dengan menghafal dan mengingat dengan baik  dharani yang bernama mahā nāga Kṛkāla 
yang mampu menghilangkan  rasa takut dan semua halangan ,
memunculkan kedamaian dan ketenangan dalam pikiran. 


[0038a09]  Demikianlah uraian Sang Buddha , semua pengikut Māra dan Raja Māra , sembilan puluh lima raja nāga bersuka cita setelah mendengarkan uraian  ini . Mereka menerima dan menjunjung tinggi uraian ini dan akan melatih diri dengan baik.





Mahā nāga Kṛkāla 



Karma JIgme

Instagram