Pages

D150 - འཕགས་པ་སྤྱན་རས་གཟིགས་དབང་ཕྱུག་གིས་ཞུས་པ་ཆོས་བདུན་པ་ཞེས་བྱ་བ་ཐེག་པ་ཆེན་པོའི་མདོ། [ārya-avalokiteśvara-paripṛcchā-saptadharmaka-nāma-mahāyāna-sūtra]

བཀའ་འགྱུར།

Kangyur

མདོ་སྡེ།

Sūtra Umum


D 150


འཕགས་པ་སྤྱན་རས་གཟིགས་དབང་ཕྱུག་གིས་ཞུས་པ་ཆོས་བདུན་པ་ཞེས་བྱ་བ་ཐེག་པ་ཆེན་པོའི་མདོ།

आर्य-अवलोकितेश्वर-परिपृच्छा-सप्तधर्मक-नाम-महायान-सूत्र

ārya-avalokiteśvara-paripṛcchā-saptadharmaka-nāma-mahāyāna-sūtra

聖觀自在所問七法大乘經


Sutra Mahayana bernama Pertanyaan Avalokiteśvara Mengenai Tujuh Kualitas


Nara Sumber dalam Tibetan
Diterjemahkan dari Inggis ke dalam Bahasa Indonesia oleh : Xenocross


D 149 D 150 D 151


Hormat kepada Begawan Manjusri Yang Selalu Muda


Demikian yang telah kudengar. Yang Terberkahi sedang berdiam di Rājagṛha di Puncak Gunung Nasar bersama dengan sekumpulan besar 1250 bhiksu dan sejumlah besar bodhisattva mahāsattva . Pada waktu itu, Yang Mulia Avalokiteśvara bodhisattva mahāsattva bangkit dari tempat duduknya, mengatur jubah atasnya pada satu bahu, dan menempatkan lutut kanannya di tengah bunga teratai.


Merangkapkan tangan dengan hormat kepada Yang Terberkahi, dia bertanya kepada Buddha, “Yang Terberkahi, dalam berapa kualitas seharusnya bodhisattva berlatih, setelah dia membangkitkan bodhicitta [batin altruistik yang bertujuan mencapai pencerahan]?


Yang Terberkahi menjawab pertanyaan Yang Mulia Avalokiteśvara bodhisattva mahāsattva dengan kata-kata berikut.

“Putra dari Keluarga, bodhisattva seharusnya berlatih dalam tujuh kualitas setelah membangkitkan bodhicitta. Apakah tujuh itu? Mereka adalah sebagai berikut.

(1) Dia seharusnya tidak mengalami kenikmatan seksual bahkan dalam pikiran, apalagi bersatunya dua organ seksual

(2) Dia seharusnya tidak berteman dengan orang yang tidak bajik bahkan dalam mimpi.

(3) Dengan pikiran bebas seperti burung, dia seharusnya sepenuhnya tanpa menggenggam

(4) Dengan penguasaan dalam keahlian dan kebijaksanaan, dia seharusnya  tanpa kesombongan dan tanpa anggapan bahwa konsepsi “AKU” adalah nyata.

(5) Dia seharusnya meninggalkan konsepsi keberadaan dan tiada-keberadaan dan kokoh dalam pembebasan dari kekosongan

(6) Dia seharusnya tidak bersenang-senang dalam saṃsāra melalui pemahaman konseptual yang tidak otentik, [karena] saṃsāra adalah seperti ilusi magis atau mimpi

(7) Dan dia seharusnya menahan diri dari menyangkal hukum sebab dan akibat. “

“Putra dari Keluarga, seorang bodhisattva yang baru saja membangkitkan bodhicitta seharusnya  berlatih dalam tujuh kualitas ini.”
Ketika Yang Terberkahi telah bersabda, Yang Mulia Avalokiteśvara bodhisattva mahāsattva, bersama dengan para bhiksu dan bodhisattva, bersukacita dan memuji sabda Yang Terberkahi.

Demikianlah Sutra Mahayana bernama “Pertanyaan AvalokiteśvaraMengenai Tujuh Kualitas” telah selesai

=======00========
Diterjemahkan dan disunting [dari bahasa sanskerta ke bahasa tibet] oleh Guru India Dīpaṃkaraśrījñāna dan bhiksu penerjemah Gewai Lodrö

Diterjemahkan ke bahasa indonesia oleh xenocross.





Karma JIgme

Instagram