長阿含經
dīrghāgama
DA 11 [T 1.11]
增一經
Peningkatan oleh Yang Utama
(一一)佛說長阿含第二分增一經第七
[0057b26] 如是我聞:
[0057b26] 一時,佛在舍衛國祇樹給孤獨園,與大比丘眾千二百五十人俱。
[0057b27] 爾時,世尊告諸比丘:「我與汝等說微妙法,上中下言,皆悉真正,義味清淨,梵行具足,謂一增法也。汝等諦聽!善思念之!當為汝說。」
[0057c01] 時,諸比丘受教而聽。佛告比丘:「一增法者,謂一成法、一修法、一覺法、一滅法、一證法。云何一成法?謂不捨善法。云何一修法?謂常自念身。云何一覺法?謂有漏觸。云何一滅法?謂有我慢。云何一證法?謂無礙心解脫。
[0057c06] 「又有二成法、二修法、二覺法、二滅法、二證法。云何二成法?謂知慚、知愧。云何二修法?謂止與觀。云何二覺法?謂名與色。云何二滅法?謂無明、有愛。云何二證法?謂明與解脫。
[0057c10] 「又有三成法、三修法、三覺法、三滅法、三證法。云何三成法?一者親近善友,二者耳聞法音,三法法成就。云何三修法?謂三三昧:空三昧、無想三昧、無作三昧。云何三覺法?謂三受:苦受、樂受、不苦不樂受。云何三滅法?謂三愛:欲愛、有愛、無有愛。云何三證法?謂三明:宿命智、天眼智、漏盡智。
[0057c17] 「又有四成法、四修法、四覺法、四滅法、四證法。云何四成法?一者住中國,二者近善友,三者自謹慎,四者宿殖善本。云何四修法?住四念處:比丘內身身觀,精勤不懈,憶念不忘,捨世貪憂;外身身觀,精勤不懈,憶念不忘,捨世貪憂;內外身身觀,精勤不懈,憶念不忘,捨世貪憂。受、意、法觀,亦復如是。云何四覺法?謂四食:摶食、觸食、念食、識食。云何四滅法?謂四受:欲受、我受、戒受、見受。云何四證法?謂四沙門果:須陀洹果、斯陀含果、阿那含果、阿羅漢果。
[0057c27] 「又有五成法、五修法、五覺法、五滅法、五證法。云何五成法?謂五滅盡支:一者信佛、如來、至真,十號具足。二者無病,身常安隱。三者質直無有諛諂,真趣如來涅槃徑路。四者專心不亂,諷誦不忘。五者善於觀察法之起滅,以賢聖行盡於苦本。云何五修法?謂五根:信根、精進根、念根、定根、慧根。云何五覺法?謂五受陰:色受陰,受、想、行、識受陰。云何五滅法?謂五蓋:貪欲蓋、瞋恚蓋、睡眠蓋、掉戱蓋、疑蓋。云何五證法?謂五無學聚:無學戒聚、無學定聚、慧聚、解脫聚、解脫知見聚。
[0058a09] 「復有六成法、六修法、六覺法、六滅法、六證法。云何六成法?謂六重法。若有比丘修六重法,可敬可重,和合於眾,無有諍訟,獨行無雜。云何六?於是,比丘身常行慈及修梵行,住仁愛心,名曰重法,可敬可重,和合於眾,無有諍訟,獨行無雜。復次,比丘口慈、意慈,以己供養及鉢中餘,與人共之,不懷彼此。復次,比丘聖所行戒,不犯不毀,無有染汙,智者所稱,善具足持戒,成就賢聖出要,平等盡苦,正見及諸梵行,是名重法,可敬可重,和合於眾,無有諍訟,獨行不雜。
[0058a20] 「云何六修法?謂六念:佛念、法念、僧念、戒念、施念、天念。云何六覺法?謂六內入:眼入、耳入、鼻入、舌入、身入、意入。云何六滅法?謂六愛:色愛、聲愛,香、味、觸、法愛。云何六證法?謂六神通:一者神足通證,二者天耳通證,三者知他心通證,四者宿命通證,五者天眼通證,六者漏盡通證。
[0058a26] 「復有七成法、七修法、七覺法、七滅法、七證法。云何七成法?謂七財:信財、戒財、慙財、愧財、聞財、施財、惠財,是為七財。云何七修法?謂七覺意。於是,比丘修念覺意,依無欲、依寂滅、依遠離,修法、修精進、修喜、修猗、修定、修捨,依無欲、依寂滅、依遠離。
[0058b03] 「云何七覺法?謂七識住處:若有眾生,若干種身若干種想,天及人,此是初識住。復有眾生,若干種身而一想者,梵光音天最初生時是,是二識住。復有眾生,一身若干種想,光音天是,是三識住。復有眾生,一身一想,徧淨天是,是四識住處。復有眾生,空處住,是五識住。或識處住,是六識住。或不用處,是七識住。
[0058b10] 「云何七滅法?謂七使法:欲愛使、有愛使、見使、慢使、瞋恚使、無明使、疑使。云何七證法?為七漏盡力。於是,漏盡比丘於一切諸苦、集、滅、味、過、出要,如實知見,觀欲如火坑,亦如刀劍,知欲見欲,不貪於欲,心不住欲;於中復善觀察,如實得知,如實見已,世間貪婬、惡不善法不起不漏,修四念處,多修多行,五根、五力、七覺意、賢聖八道,多修多行。
[0058b18] 「復有八成法、八修法、八覺法、八滅法、八證法。云何八成法?謂八因緣。未得梵行而得智,得梵行已智增多。云何為八?如是比丘依世尊住,或依師長,或依智慧梵行者住,生慚愧心,有愛有敬,是為初因緣。未得梵行而得智,得梵行已智增多。復次,依世尊住,隨時請問:『此法云何義,何所趣?』尊長即為開演深義,是為二因緣。既聞法已,身心樂靜,是為三因緣。不為遮道無益雜論,彼到眾中,或自說法,或請他說,猶復不捨賢聖默然,是為四因緣。多聞廣博,守持不忘,諸法深奧,上中下善,義味誠諦,梵行具足,聞已入心,見不流動,是為五因緣。修習精勤,滅不善行,善行日增,勉力堪任,不捨斯法,是為六因緣。又以智慧知起滅法,賢聖所趣能盡苦際,是為七因緣。又觀五受陰,生想、滅想,此色,色集、色滅,此受、想、行、識,識集、識滅,是為八因緣。未得梵行而有智,已得梵行智增多。
[0058c07] 「云何八修法?謂賢聖八道:正見、正志、正語、正業、正命、正方便、正念、正定。云何八覺法?謂世八法:利、衰、毀、譽、稱、譏、苦、樂。云何八滅法?謂八邪:邪見、邪志、邪語、邪業、邪命、邪方便、邪念、邪定。云何八證法?謂八解脫:色觀色,一解脫。內無色想,外觀色,二解脫。淨解脫,三解脫。度色想,滅瞋恚想,住空處,四解脫。度空處,住識處,五解脫。度識處,住不用處,六解脫。度不用處,住有想無想處,七解脫。度有想無想處,住想知滅,八解脫。
[0058c17] 「復有九成法、九修法、九覺法、九滅法、九證法。云何九成法?謂九淨滅枝法:戒淨滅枝、心淨滅枝、見淨滅枝、度疑淨滅枝、分別淨滅枝、道淨滅枝、除淨滅枝、無欲淨滅枝、解脫淨滅枝。云何九修法?謂九喜本:一喜,二愛,三悅,四樂,五定,六如實知,七除捨,八無欲,九解脫。云何九覺法?謂九眾生居:或有眾生,若干種身若干種想,天及人是,是初眾生居。或有眾生,若干種身而一想者,梵光音天最初生時是,是二眾生居。或有眾生,一身若干種想,光音天是,是三眾生居。或有眾生,一身一想,遍淨天是,是四眾生居。無想無所覺知,無想天是,是五眾生居。復有眾生,空處住,是六眾生居。復有眾生,識處住,是七眾生居。復有眾生,不用處住,是八眾生居。復有眾生,住有想無想處,是九眾生居。
[0059a04] 「云何九滅法?謂九愛本:因愛有求,因求有利,因利有用,因用有欲,因欲有著,因著有嫉,因嫉有守,因守有護。云何九證法?謂九盡:若入初禪,則聲刺滅。入第二禪,則覺觀刺滅。入第三禪,則喜刺滅。入第四禪,則出入息刺滅。入空處,則色想刺滅。入識處,則空想刺滅。入不用處,則識想刺滅。入有想無想處,則不用想刺滅。入滅盡定,則想受刺滅。
[0059a12] 「復有十成法、十修法、十覺法、十滅法、十證法。云何十成法?謂十救法:一者比丘二百五十戒具,威儀亦具,見有小罪,生大怖畏,平等學戒,心無傾邪。二者得善知識。三者言語中正,多所堪忍。四者好求善法,分布不恡。五者諸梵行人有所施設,輙往佐助,不以為勞,難為能為,亦教人為。六者多聞,聞便能持,未曾有忘。七者精勤,滅不善法,增長善法。八者常自專念,無有他想,憶本善行,如在目前。九者智慧成就,觀法生滅,以賢聖律斷於苦本。十者樂於閑居,專念思惟,於禪中間無有調戲。
[0059a24] 「云何十修法?謂十正行:正見、正志、正語、正業、正命、正方便、正念、正定、正解脫、正智。云何十覺法?謂十色入:眼入、耳入、鼻入、舌入、身入、色入、聲入、香入、味入、觸入。云何十滅法?謂十邪行:邪見、邪志、邪語、邪業、邪命、邪方便、邪念、邪定、邪解脫、邪智。云何十證法?謂十無學法:無學正見、正志、正語、正業、正命、正方便、正念、正定、正解脫、正智。諸比丘!此名一增法,我今為汝等說如是法,吾為如來、為諸弟子所應作者,皆已備悉,慈愍慇懃,訓誨汝等,汝等亦宜勤奉行之。諸比丘!當在閑居樹下空處,精勤坐禪,勿自放恣,今不勉力,後悔何益?此是我教,勤受持之。」
[0059b07] 爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。
[0427a14] Demikianlah telah kudengar:
[0427a14] Pada suatu ketika, Sang Buddha sedang berdiam di Sāvatthī, di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika.
Pada waktu itu Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu:
“Aku akan mengajarkan kalian tentang tujuh tempat tujuan orang-orang baik dan tentang nirvana tanpa sisa. Dengarkanlah dengan baik, dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan seksama!”
Para bhikkhu mendengarkan untuk menerima pengajaran.
[0427a17] Sang Buddha berkata:
“Apakah tujuh hal itu? Seorang bhikkhu berlatih demikian:
“Tidak ada diri, ataupun apa pun yang menjadi milik suatu diri; pada masa yang akan datang tidak akan ada diri dan tidak ada yang menjadi milik suatu diri. Apa yang telah menjadi ada akan ditinggalkan; ketika ini telah ditinggalkan, keseimbangan akan tercapai; [aku] tidak [akan] terkotori oleh kesenangan dalam keberadaan ataupun melekat pada kontak [melalui indera-indera].
“Seorang praktisi yang demikian melihat keadaan damai yang tidak terkalahkan melalui kebijaksanaannya, tetapi belum mencapai realisasi [akhir]. Dengan berlatih demikian, ke tempat tujuan manakah seorang bhikkhu demikian akan pergi?
“Seperti halnya sekam gandum yang terbakar yang, setelah terbakar api, dengan cepat padam dengan sendirinya. Kalian seharusnya mengetahui bahwa bhikkhu ini adalah seperti itu. Setelah memotong lima belenggu yang lebih rendah, tetapi dengan sisa keangkuhan belum dipadamkan, ia mencapai nirvana akhir [segera setelah memasuki] keadaan antara. Ini adalah tempat tujuan pertama orang-orang baik, yang benar-benar ditemukan di dunia.
[0427a24] “Lagi, seorang bhikkhu berlatih demikian:
“Tidak ada diri, ataupun apa pun yang menjadi milik suatu diri; pada masa yang akan datang tidak akan ada diri dan tidak ada yang menjadi milik suatu diri. Apa yang telah menjadi ada akan ditinggalkan; dan ketika ini telah ditinggalkan, keseimbangan akan tercapai; [aku] tidak [akan] terkotori oleh kesenangan dalam keberadaan ataupun melekat pada kontak [melalui indera-indera].
“Seorang praktisi yang demikian melihat keadaan damai yang tidak terkalahkan melalui kebijaksanaannya, tetapi belum mencapai realisasi [akhir]. Dengan berlatih demikian, ke tempat tujuan manakah seorang bhikkhu demikian akan pergi?
“Seperti halnya ketika [selempeng] besi yang semuanya terbakar menyala-nyala, sangat panas, dipukul dengan sebuah palu, sebuah serpihan yang terbakar terbang ke udara, tetapi ketika bergerak ke atas, menjadi padam dengan segera. Kalian seharusnya mengetahui bahwa bhikkhu ini adalah seperti itu. Setelah memotong lima belenggu yang lebih rendah, tetapi dengan sisa keangkuhan belum dipadamkan, ia mencapai nirvana akhir [setelah sejenak menghabiskan waktu dalam] keadaan antara. Ini adalah tempat tujuan kedua orang-orang baik, yang benar-benar ditemukan di dunia.
[0427b03] “Lagi, seorang bhikkhu berlatih demikian:
“Tidak ada diri, ataupun apa pun yang menjadi milik suatu diri; pada masa yang akan datang tidak akan ada diri dan tidak ada yang menjadi milik suatu diri. Apa yang telah menjadi ada akan ditinggalkan; dan ketika ini telah ditinggalkan, keseimbangan akan tercapai; [aku] tidak [akan] terkotori oleh kesenangan dalam keberadaan ataupun melekat pada kontak [melalui indera-indera].
“Seorang praktisi yang demikian melihat keadaan damai yang tidak terkalahkan melalui kebijaksanaannya, tetapi belum mencapai realisasi [akhir]. Dengan berlatih demikian, ke tempat tujuan manakah seorang bhikkhu demikian akan pergi?
“Seperti halnya ketika [selempeng] besi yang semuanya terbakar menyala-nyala, sangat panas, dipukul dengan sebuah palu, sebuah serpihan yang terbakar terbang ke udara, yang setelah bergerak ke atas kembali ke bawah, tetapi menjadi padam sebelum menyentuh tanah. Kalian seharusnya mengetahui bahwa bhikkhu ini adalah seperti itu. Setelah memotong lima belenggu yang lebih rendah, tetapi dengan sisa keangkuhan belum dipadamkan, ia mencapai nirvana akhir [setelah menghabiskan beberapa waktu dalam] keadaan antara. Ini adalah tempat tujuan ketiga orang-orang baik, yang benar-benar ditemukan di dunia ini.
[0427b11] “Lagi, seorang bhikkhu berlatih demikian:
“Tidak ada diri, ataupun apa pun yang menjadi milik suatu diri; pada masa yang akan datang tidak akan ada diri dan tidak ada yang menjadi milik suatu diri. Apa yang telah menjadi ada akan ditinggalkan; dan ketika ini telah ditinggalkan, keseimbangan akan tercapai; [aku] tidak [akan] terkotori oleh kesenangan dalam keberadaan ataupun melekat pada kontak [melalui indera-indera].
“Seorang praktisi yang demikian melihat keadaan damai yang tidak terkalahkan melalui kebijaksanaannya, tetapi belum mencapai realisasi [akhir]. Dengan berlatih demikian, ke tempat tujuan manakah seorang bhikkhu demikian akan pergi?
“Seperti halnya ketika [selempeng] besi yang semuanya terbakar menyala-nyala, sangat panas, dipukul dengan sebuah palu, sebuah serpihan yang terbakar terbang ke udara, dan menjadi padam pada saat menyentuh tanah. Kalian seharusnya mengetahui bahwa bhikkhu ini adalah seperti itu. Setelah memotong lima belenggu yang lebih rendah, tetapi dengan sisa keangkuhan belum dipadamkan, ia mencapai nirvana akhir pada kehidupannya yang berikutnya. Ini adalah tempat tujuan keempat orang-orang baik, yang benar-benar ditemukan di dunia.
[0427b18] “Lagi, seorang bhikkhu berlatih demikian:
“Tidak ada diri, ataupun apa pun yang menjadi milik suatu diri; pada masa yang akan datang tidak akan ada diri dan tidak ada yang menjadi milik suatu diri. Apa yang telah menjadi ada akan ditinggalkan; dan ketika ini telah ditinggalkan, keseimbangan akan tercapai; [aku] tidak [akan] terkotori oleh kesenangan dalam keberadaan ataupun melekat pada kontak [melalui indera-indera].
“Seorang praktisi yang demikian melihat keadaan damai yang tidak terkalahkan melalui kebijaksanaannya, tetapi belum mencapai realisasi [akhir]. Dengan berlatih demikian, ke tempat tujuan manakah seorang bhikkhu demikian akan pergi? Seperti halnya ketika [selempeng] besi yang semuanya terbakar menyala-nyala, sangat panas, dipukul dengan sebuah palu, sebuah serpihan yang terbakar terbang ke udara dan kemudian jatuh pada sejumlah kecil ranting dan rumput, menyebabkannya berasap dan terbakar, dan menjadi padam setelah itu telah terbakar habis. Kalian seharusnya mengetahui bahwa bhikkhu ini adalah seperti itu. Setelah memotong lima belenggu yang lebih rendah, tetapi dengan sisa keangkuhan belum dipadamkan, ia mencapai nirvana akhir dengan usaha. Ini adalah tempat tujuan kelima orang-orang baik, yang benar-benar ditemukan di dunia.
[0427b26] “Lagi, seorang bhikkhu berlatih demikian:
“Tidak ada diri, ataupun apa pun yang menjadi milik suatu diri; pada masa yang akan datang tidak akan ada diri dan tidak ada yang menjadi milik suatu diri. Apa yang telah menjadi ada akan ditinggalkan; dan ketika ini telah ditinggalkan, keseimbangan akan tercapai; [aku] tidak [akan] terkotori oleh kesenangan dalam keberadaan ataupun melekat pada kontak [melalui indera-indera].
“Seorang praktisi yang demikian melihat keadaan damai yang tidak terkalahkan melalui kebijaksanaannya, tetapi belum mencapai realisasi [akhir]. Dengan berlatih demikian, ke tempat tujuan manakah seorang bhikkhu demikian akan pergi? Seperti halnya ketika [selempeng] besi yang semuanya terbakar menyala-nyala, sangat panas, dipukul dengan sebuah palu, sebuah serpihan yang terbakar terbang ke udara dan kemudian jatuh pada sejumlah besar ranting dan rumput, menyebabkannya berasap dan terbakar, dan menjadi padam setelah itu telah terbakar habis. Kalian seharusnya mengetahui bahwa bhikkhu ini adalah seperti itu. Setelah memotong lima belenggu yang lebih rendah, tetapi dengan sisa keangkuhan belum dipadamkan, ia mencapai nirvana akhir tanpa usaha. Ini adalah tempat tujuan keenam orang-orang baik, yang benar-benar ditemukan di dunia.
[0427c06] “Lagi, seorang bhikkhu berlatih demikian:
“Tidak ada diri, ataupun apa pun yang menjadi milik suatu diri; pada masa yang akan datang tidak akan ada diri dan tidak ada yang menjadi milik suatu diri. Apa yang telah menjadi ada akan ditinggalkan; dan ketika ini telah ditinggalkan, keseimbangan akan tercapai; [aku] tidak [akan] terkotori oleh kesenangan dalam keberadaan ataupun melekat pada kontak [melalui indera-indera].
“Seorang praktisi yang demikian melihat keadaan damai yang tidak terkalahkan melalui kebijaksanaannya, tetapi belum mencapai realisasi [akhir]. Dengan berlatih demikian, ke tempat tujuan manakah seorang bhikkhu demikian akan pergi?
“Seperti halnya ketika [selempeng] besi yang semuanya terbakar menyala-nyala, sangat panas, dipukul dengan sebuah palu, sebuah serpihan yang terbakar terbang ke udara dan jatuh pada sejumlah besar ranting dan rumput, menyebabkannya berasap dan terbakar; dan setelah itu telah terbakar, api menyebar ke desa-desa, kota-kota, hutan gunung, dan hutan belantara; setelah membakar habis desa-desa, kota-kota, hutan gunung, dan hutan belantara, api itu mencapai sebuah jalan, atau mencapai air, atau mencapai tanah rata, dan menjadi padam. Kalian seharusnya mengetahui bahwa bhikkhu ini adalah seperti itu. Setelah memotong lima belenggu yang lebih rendah, tetapi dengan sisa keangkuhan belum dipadamkan, ia [pertama-tama] pergi ke hulu [sepanjang jalan] menuju alam Akaniṭṭha di mana ia mencapai nirvana akhir. Ini adalah tempat tujuan ketujuh orang-orang baik, yang benar-benar ditemukan di dunia.
[0427c16] “Apakah nirvana tanpa sisa itu? Seorang bhikkhu berlatih demikian:
“Tidak ada diri, ataupun apa pun yang menjadi milik suatu diri; pada masa yang akan datang tidak akan ada diri dan tidak ada yang menjadi milik suatu diri. Apa yang telah menjadi ada akan ditinggalkan; dan ketika ini telah ditinggalkan, keseimbangan akan tercapai; [aku] tidak [akan] terkotori oleh kesenangan dalam keberadaan ataupun melekat pada kontak [melalui indera-indera].
“Seorang praktisi yang demikian melihat keadaan damai yang tidak terkalahkan melalui kebijaksanannya. Setelah mencapai realisasi [akhir], aku katakan, bhikkhu itu tidak akan pergi ke timur, atau ke barat, atau ke selatan, atau ke utara, atau ke [mana pun dari] empat arah di antaranya, atau ke atas, atau ke bawah, tetapi akan mencapai keadaan damai, nirvana akhir, tepat di sini dan saat ini. Ketika aku katakan sebelumnya, “Aku akan mengajarkan kalian tentang tujuh tempat tujuan orang-orang baik dan tentang nirvana tanpa sisa,” oleh karena hal ini aku mengatakannya.”
[0427c22] Ini adalah apa yang dikatakan Sang Buddha. Setelah mendengarkan perkataan Sang Buddha, para bhikkhu bergembira dan mengingatnya dengan baik.