Pages

D 25 - ཤེར་ཕྱིན་མཚན་བརྒྱ་རྩ་བརྒྱད་པོ། [ ārya-prajñāpāramitā-nāma-aṣṭaśataka]

བཀའ་འགྱུར།

Kangyur

ཤེར་ཕྱིན།

Prajñāpāramitā


D 25


ཤེར་ཕྱིན་མཚན་བརྒྱ་རྩ་བརྒྱད་པོ།

आर्य-प्रज्ञापारमिता-नाम-अष्टशतक

ārya-prajñāpāramitā-nāma-aṣṭaśataka

若波羅蜜多一百八名


Seratus delapan nama dari Kesempurnaan Melampaui


Nara Sumber dalam Tibetan
Diterjemahkan dari Tibetan ke dalam Bahasa Indonesia oleh : Karma Jigme


D 24 D 25 D 26







[246B]
Penghormatan kepada  Bhagavati  Prajnaparamita!

Penakluk yang  telah melampaui  tiga masa
Para Penakluk, Devi, adalah putra dan putri mu 

Yang tidak memiliki  eksistensi  melalui  kekuatannnya sendiri sebagai intrinsik . 

Demikianlah semua  nama agung dari Ibunda  Para  Buddha 

 Akan saya ungkapkan sekarang 


 Jika ingin mengakumulasikan kualitas kebajikan
Maka  dengarkan  ini ! 

[246B]


[1] Kesempurnaan melampaui [prajñāpāramitā]

[2] Semua pengetahuan [sarvajñāta]

[3] Pengetahuan mengenai semua landasan [vastujñāna] 

[4]  batasan dari realitas [bhutakoti] 

[5] realitas demikian apa adanya [tathātā]

[6] tanpa kekeliruan  [abhranta]

[7] realitas [satya]

[8] makna dalam realitas tertinggi [tattvārtha] 

[9]  realitas tertinggi [paramārtha]

[10] bebas dari semua kekeliruan, [aviparyāsa]

[11] kekosongan,  [śūnyatā] .  animitta dan tanpa daya [ apranihita]

[12] ketiadaan  landasan dari objek [nirvastukatā]

[13] intrinsitik  [svabhāva]

[14] ketidak munculan  dari intrinsitik  [abhāva -svabhāva]

[15] realitas dari fenenomena [dharmatā] 

[16]  ,ruang lingkup realitas dari fenomena [dharmadhātu], 

[17]  kepastian Dharma [dharma niyama]

[18] kediaman  Dharma [ dharma vihara]

[19]  ketiadaan diri dari fenomena  [dharmanairātmya ]

[20] karakteristik dari fenomena [dharma  lakṣaṇa]

[21] konseptual dari fenomena /intrinsitik dari perbedaan fenomena [dharmasaṃjñā] 

[22]  ketidak hadiran sebagai makhluk hidup [niḥsattva ]

 [23] ketidak hadiran sebagai penopang daya hidup[nirjīvatva]

[24 ] ketidak hadiran sebagai pribadi [niḥpuruṣa] 

[25]  ketidak hadiran sebagai  individual  [ pudgalābhāva]

[26] bukan ekpresi verbal  [vaktavya]  

[27] bukan realitas yang dapat  diekspresikan  dengan verbal [avacanīya ]  

[28]  penghentian [vigata]  dari  semua  pikiran konseptual [ manas –vijñāna] 

 [247A]

[29] tidak ada bandingannya [apratisamatā.]

[30]  sangat sulit untuk dipahami /tidak dapat disamakan dengan yang tidak sama [viṣama] 

[31] tanpa arogansi

[32] tanpa diri [anātman]

[33)] tanpa  semua kekeliruan konseptual [aprapañca] 

[34]  meninggalkan semua  kekeliruan konseptual [ prapañca]

[35]   melampaui semua kekeliruan  konseptual [ prapañca]

[36] Ibunda dari semua Buddha

[37] landasan kemunculan  untuk semua  Bodhisattva.

[38] landasan kemunculan  untuk semua Śrāvaka dan  Pratyekabuddha,

[39] landasan  kemunculan  untuk  semua ranah eksistensi  [sarvaloka]

[40]  akumulasi kualitas kebajikan [punya sambhara] yang tidak akan habis

[41]  pencapaian kebijaksanaan  [prajñā ] dan pengetahuan [ jñāna ]

[42] pencapaian  semua pengetahuan  yang lebih tinggi [abhijñā ]

[43] kemampuan dalam melihat  kematian dan kelahiran dari berbagai makhluk sesuai dengan tindakan mereka [divya cakṣur] dengan murni

[44]  kemampuan dalam mendengarkan suara dari berbagai ranah  eksistensi  dalam  jarak  jauh maupun dekat  [divya śrotra] dengan tenang [prasāda]

[45] kekuatan dalam  mengetahui  pikiran orang lain,[ cetaḥparyāyajñāna]

[46]  kekuatan dalam mengakumulasi ingatan dari kehidupan sebelumnya [pūrvanivāsānusmṛti]

[47]  pengetahuan [jñāna] yang  mengeliminasi semua arus keluar [āsrava] , semua kondisi mental
yang tidak berguna [sarva kleśa] , siklus dan kelahiran kembali [cyutopapatti]

[48] kemuliaan [ārya] kemurnian [suci] dan pemahaman langsung [prativinodana]

[49] keberuntungan [bhadra]

[50] kemapanan dalam mengaplikasi kesadaran [eling] [smṛti- upasthānam]

[51] pencapaian yang berhubungan dengan empat usaha yang tepat  [samyak-pradhāna]

[52] pencapaian yang berhubungan  dengan empat landasan kekuatan psikis [ṛddhipāda ]

[53] pemurnian  semua indriya    [indriya pariśodha]

[54] kesempurnaan dari semua kekuatan [bala]

[55]   untain perhiasan [avataṃsa] dari tujuh faktor penggugahan [ sapta bodhyaṅga ]

[56 ] mengungkapkan delapan aspek  jalan mulia [ārya'ṣṭāṅga mārgaḥ]

 [57] pemberian [dāna] tujuh permata spiritual

 [247B]

[58] pencapaian  sempurna dalam  memasuki sembilan tingkatan  dhyāna secara bergantian

[59] akumulasi  dari sepuluh kefasihan [daśa vaśitā]

[60]  kediaman dalam ekuanimitas melalui   sepuluh tahapan [daśabhūmi]

[61] kesempurnaan pencapaian dari sepuluh kekuatan [daśa -bala]

[62] kesempurnaan dalam mengkontemplasi objek visual meditatif  dengan sepuluh kasina

[63]  kemampuan dalam menggunakan sepuluh pemahaman

[64] kefasihan dalam tindakan , ucapan dan pikiran dalam mengatasi  sepuluh  kecenderungan  yang  tidak baik dan berlawanan [daśa- anuśaya ]

[65] pencapaian kesempurnaan dalam dhyāna

[66] pencapaian   yang melampaui [samatikrāmati]; semua  ranah tak bermateri halus [arupadhātu]

[67] Pujian [stotra]  semua Buddha yang tergugah dengan sempurna [samyak-sambuddha]

[68] pencapaian semua pengetahuan[ jñāna ]

[69] kekosongan internal [ādhyātmaśūnyatā],

[70] kekosongan eksternal [bahirdhāśūnyatā]

[71] kekosongan internal dan eksternal [ādhyātmābahirdhāśūnyatā]

[72] kekosongan kekosongan [śūnyatāśūnyatā]

[73]  kekosongan agung [mahāśūnyatā],

[74] kekosongan realitas tertinggi [paramārthaśūnyatā],

[75]  kekosongan terkondisi, [saṁskṛtaśūnyatā]

[76] kekosongan  tidak terkondisi [asaṁskṛtaśūnyatā]

[77] kekosongan tanpa batasan [atyantaśūnyatā],

[78] kekosongan tanpa awal atau akhir [anāvaragraśūnyatā],

[79] kekosongan tiada penolakan, [anāvakaraśūnyatā]

[80] kekosongan  esensi tertinggi [prākrtiśūnyatā ]

[81] kekosongan semua fenomena [sarvadharmaśūnyatā]

[82] kekosongan  karakteristik sendiri , [svalakṣaṇaśūnyatā]

[83] kekosongan tiada persepsi, [anupalambhaśūnyatā]

[84] kekosongan tiada eksistensi [abhāvaśūnyatā]

[85] kekosongan intrinsitik [svabhāvaśūnyatā]

[86] kekosongan tiada eksistensi  dan instrinsitik [abhāvasvabhāvaśūnyatā]

[87] tiada eksistensi [abhāva]

[88]  tiada asal mula untuk eksis [anutpādam]

[89]  tiada  penghentian [anirodham]

[90)] tiada pemusnahan [anucchedam]

[91]  tiada kekekalan [aśāśvatam]

[92]  bermakna bukan tunggal [anekārtham] 

[248A]

[93] Bermakna  tunggal  [anānārtham]

[94] tidak datang, [anāgamam]

[95] tidak  pergi, [anirgamam]

[96]  pemahaman sempurna melalui kontemplasi sebab dan akibat yang saling bergantungan satu dengan lainnya [pratitya-samutpāda bhāvanā] 

[97] melampaui semua  konstruksi imaginer dari konseptual [pratyavekṣitavya]

[98] melampaui semua  yang diketahui [vijñeya] 

[99] tidak memiliki karakteristik [ alakṣaṇa]  dari semu a objek  pengetahuan [vedayitavya]

[100] dari awal  tidak memiliki landasan [avastukatā]

[101] bukan dualisme [advaya]

[102]  tidak dapat diuraikan lebih lanjut

 [103]  Kontemplasi   melalui penawar /aspek yang berlawanan [pratipaksa-bhāvanā] untuk mencapai ketenangan  dalam memasuki pengetahuan murni

[104] tidak terikat,tidak ternoda dan juga kosong seperti ruangan

[105]   tidak dapat eksis ataupun  tidak dapat diekspresikan  dalam [sepuluh] aspek dari  verbal [vyāhāra]

[106] realitas [dharmata] dari eksistensi melalui dirinya sendiri [svabhāva] semua fenomena itu  seperti mimpi [svapna] dan ilusi [māyopama ]

[107]  seperti memasuki siklus yang penuh dengan  sukacita

[108] satu rasa universal dari semua fenomena.

Demikianlah seratus delapan nama dari Prajñāpāramitā .

Bagi siapapun yang menghafal dan mengingatnya dengan baik maka akan tidak terlahir kembali ke ranah kehidupan yang tidak menyenangkan , akan selalu dipuji oleh semua Buddha ,akan selalu dilindungi oleh semua Bodhisattva dan pelindung Mulia lainnya 

[248B] maka hafal dan ingatlah esensi dhāraṇī  dari  prajñāpāramitā berikut ini.


 Tibetan 

aom pra dznyee pra dznyee mah'a pradznye pra dzny'a aa ba bha se, pra dzny'a aa lo ka ka re, aad dzny'a na bidya ma ne, siddhe su siddhe, siddhya ma ne, bha ga ba ti, sarbam ga sundha ri, bha ga ba te, bad sa li, pra sa ri ta ha ste, sa m'a sva sa ka ri, tishth'a tishth'a, kampa kampa, tza la tza la, r'a ba r'a ba,gardzdza gardzdza, aa gatztsa aa gatztsa, bha ga ba ti, ma bi lamba sv'ah'a

Sanskrit :

(oṁ) prajñe mahāprajñe prajñāvabhāse prajñālokakāri ajñānavidhamane siddhe susiddhe siddhyamane (bha)gavate sarvāṅgasundari (bha)ktivatsale prasārahaste samāśvāsakare sidhya sidhya, budhya budhya, kampa kampa, cala cala, rāva rāva, āgaccha bhagavate mā vilamba svāhā


Demikianlah esensi dari kesempurnaan melampaui dalam seratus ribu baris [śatasāhasrikā-prajñāpāramitā], hafal ,ingat dan pahami dengan baik maka semua halangan dari masa lalu akan tereliminasi dan terlahir kembali sebagai seseorang yang  penuh  dengan  kesadaran [eling] , sempurna dalam penguasaan diri dan memiliki pengetahuan yang tidak tertandingi , akan selalu mengingat semua ajaran Tathāgata dalam tiga periode masa  dan menguasai makna dan esensi dari dhāraṇī ini.

Dengan menguasai esensi dari dhāraṇī ini maka dia akan memiliki kesadaran   [eling] , sempurna dalam penguasaan diri dan pengetahuan agung.

Karma JIgme

Instagram