Pages

D19 - ཤེར་ཕྱིན་ཀཽ་ཤི་ཀ [ārya-kauśika-prajñāpāramitā-nāma]

བཀའ་འགྱུར།

Kangyur

ཤེར་ཕྱིན།

Prajñāpāramitā


D 19


ཤེར་ཕྱིན་ཀཽ་ཤི་ཀ།

आर्य-कौशिक-प्रज्ञापारमिता-नाम

ārya-kauśika-prajñāpāramitā-nāma

聖帝釋般若波羅蜜多經


Kebijaksanaan Melampaui kepada Kauśika


Nara Sumber dalam Tibetan
Diterjemahkan dari Tibetan ke dalam Bahasa Indonesia oleh : Karma Jigme


D 18 D 19 D 20



[253A] Penghormatan kepada para Buddha dan Bodhisattva!

[253A] Demikian telah  yang telah kudengar

[253A] Pada suatu  waktu  Bhagavān   berdiam di Gṛdhrakūṭa  , Rajagrha,  bersama dengan  persamuan agung bhikṣu  dan  ratusan ribu Bodhisattva yang semuanya  adalah  pangeran muda. 

Pada saat itu  Bhagavān   berkata kepada  Śakra, pemimpin para deva 

Kauśika,   berikut  ini adalah makna dari prajñāpāramitā 

Prajñāpāramitā harus diamati bukan sebagai dualistik maupun non dualistik. Juga bukan diamati sebagai  nimitta ataupun animitta, bukan untuk di gengam ataupun ditinggalkan , bukan untuk ditambah ataupun dikurangi , bukan  melalui  kondisi mental yang tidak berguna ataupun yang  berguna  , bukan melalui permurnian ataupun  bukan permurnian , bukan  dengan meninggalkan ataupun  tidak meninggalkan; bukan dengan mengambil satu  titik referensi ataupun ataupun  tidak  mengambil satu  titik referensi;  tidak melalui relasi ataupun bukan relasi;

[253B] tidak melalui penyatuan ataupun bukan  penyatuan; bukan sebagai berdurasi            [sthāna] ataupun tidak berdurasi  [asthāna] ; bukan sebagai dharma ataupun adharma;  tidak melalui  realitas demikian adanya ataupun  bukan   realitas apa adanya tidak melalui batas realitas ataupun bukan   batas realitas.


Demikianlah   makna dari prajñāpāramitā, Kauśika,    

prajñāpāramitā itu setara karena semua dharma itu setara . [samā]

prajñāpāramitā itu mendalam karena semua  fenonema itu mendalam. [viviktā]

prajñāpāramitā itu tidak tergoyahkan karena semua fenomena itu  tidak tergoyahkan [acalā]

prajñāpāramitā itu bebas dari konseptual karena semua fenomena itu  bebas dari konseptual  [amanyatā]

Prajñāpāramitā itu  bebas dari kekhawatiran karena semua fenomena itu bebas dari  kekhawatiran [abhīru]

prajñāpāramitā itu bebas dari ketakutan karena semua fenomean itu bebas dari  ketakutan. [acchambhī]

prajñāpāramitā itu hanya memiliki satu rasa karena semua  fenomena  memiliki satu rasa yang sama. [ekarasā]

prajñāpāramitā itu  tidak muncul  karena semua fenomena itu  tidak muncul [anutpādā]

prajñāpāramitā itu tidak berhenti karena semua fenomena  itu  tidak berhenti[ anirodhā]

prajñāpāramitā  itu  seperti  acakrawala karena semua fenomena seperti cakrawala. [gaganakalpā]


[254B] prajñāpāramitā itu  tidak terbatas karena  semua bentuk    tidak terbatas. [aparyantā] , Demikian juga  prajñāpāramitā itu  tak terbatas karena perasaan  persepsi,  faktor pengkondisian dan kesadaran [vedanāsaṃjñāsaṃskāravijñānā]  itu  tidak terbatas.

Prajñāpāramitā itu tidak terbatas karena elemen tanah itu  tidak terbatas , demikian juga prajñāpāramitā itu  tak terbatas karena  elemenair, api, udara, ether dan elemen kesadaran juga  tidak terbatas. 

Prajñāpāramitā itu tidak terbatas seperti Sumeru  yang  tidak terbatas.

Prajñāpāramitā  itu  tidak terbatas seperti samudra yang  tidak terbatas.

 Prajñāpāramitā  itu  sama  seperti vajra. 

Prajñāpāramitā  itu tidak dapat didiskriminasikan karena semua fenomena  itu tidak dapat didiskriminasikan [abhedā]

Prajñāpāramitā  itu tidak  dapat dipersepsi karena  intrinsitik [svabhāva] dari semua  fenomena itu tidak  mungkin dapat dipersepsi [anupalabdhiḥ]

Prajñāpāramitā itu   tetap sama  terhadap apapun yang  telah dilampaui nya karena semua  fenomena itu tetap sama terhadap apa pun yang telah dilampauinya  [vibhāva(nā)-samā]

Prajñāpāramitā itu  tidak bergerak, karena semua  fenomena itu  tidak bergerak[niśceṣṭā]

Prajñāpāramitā  itu  tidak terpikirkan karena semua fenomena  itu  tidak  terpikirkan [acintyeti]

[254A]  Demikian juga, prajñāpāramitā  itu  tidak terbatas karena ketiadaan batasan  dari  tiga ruang lingkup [trimaṇḍala] pemurnian  terhadap kesempurnaan dalam pemberian [dānapāramitā]  kesempurnaan dalam moralitas [śīlapāramitā] kesempurnaan dalam  kesabaran [kṣāntipāramitā] kesempurnaan dalam antusiasme [vīryapāramitā], kesempurnaan dalam dhyāna [dhyānapāramitā] kebijaksanaan melampaui  [prajñāpāramitā]

prajñāpāramitā   dapat disebut juga sebagai  delapan belas  kekosongan [aṣṭādaśaśūnyatā] yang terdiri dari : 
[1] kekosongan internal [ādhyātmaśūnyatā],

[2] kekosongan eksternal [bahirdhāśūnyatā]

[3] kekosongan internal dan eksternal [ādhyātmābahirdhāśūnyatā]

[4] kekosongan kekosongan [śūnyatāśūnyatā]

[5]  kekosongan agung [mahāśūnyatā],

[6] kekosongan realitas tertinggi [paramārthaśūnyatā],

[7]  kekosongan terkondisi, [saṁskṛtaśūnyatā] ,

[8] kekosongan  tidak terkondisi [asaṁskṛtaśūnyatā]

[9] kekosongan tanpa batasan [atyantaśūnyatā],

[10] kekosongan tanpa awal atau akhir [anāvaragraśūnyatā],

[11] kekosongan tiada penolakan, [anāvakaraśūnyatā]

[12] kekosongan  esensi tertinggi [prākrtiśūnyatā ]

[13] kekosongan semua fenomena [sarvadharmaśūnyatā]

[14] kekosongan  karakteristik sendiri  [svalakṣaṇaśūnyatā]

[15] kekosongan tiada persepsi, [anupalambhaśūnyatā]

[16] kekosongan tiada eksistensi [abhāvaśūnyatā]

[17] kekosongan intrinsitik [svabhāvaśūnyatā]

[18] kekosongan tiada eksistensi  dan instrinsitik [abhāvasvabhāvaśūnyatā]

Inilah  ringkasan  dari makna prajñāpāramitā 

Seperti bintang, kekeliruan visual, lentera, 
manifestasi delusif, kristal  es yang membeku, ataupun  gelembung,

[254B] Seperti mimpi, kilat, ataupun  awan,
Demikian seharusnya seseorang memandang   fenomena yang  terkondisi.

Tibetan

namo bha ga ba tyee a'arya pra dzny'a pa ra mi ta yee, 
aom dh'i, hr'i, shr'i, shru t'i, smri ti, ma ti, ga ti, bi dza ye sv'ah'a,


Sanskrit

namo prajñāpāramitāyai  
oṃ hrī śrī dhī śruti smṛti mati gati vijaye svāhā

Penghormatan kepada Yang Telah Tergugahkan dengan Sempurna,  ahli ceramah  yang terbaik,  yang telah menguraikan  doktrin dari kesaling terkaitan satu dengan lainnya, dimana berdasarkan  ini maka  tiada  penghentian ataupun pemunculan,  tiada  pemusnahan ataupun kekekalan, tiada tunggal maupun majemuk, tiada kedatangan maupun kepergian   [dari semua fenomena, terhadap tujuan dari nirvāṇa yang dikarakteristik oleh] penghentian yang bermanfaat dari  penderitaan 


Demikianlah  uraian dari  Bhagavān.  āyuṣmān Sāriputra, Śakra, pemimpin para deva dan Bodhisattva beserta semua yang hadir dalam persamuan ini, dan juga semua ranah eksistensi deva , gandharva dan asura bersukacita dalam  ajaran Bhagavān.


Karma JIgme

Instagram