Pages

DA 29 - 露遮經 [Lohitya]

長阿含經

Dīrghāgama


DA 29 [T 1.29 ]


露遮經

Lohitya


Nara Sumber dalam Chinese
Diterjemahkan oleh : Karma Jigme


DA 28 DA 29 DA 30






[0112c21] Demikianlah yang kudengar. 

[0112c21] Pada suatu  waktu  Bhagavān sedang  mengadakan perjalanan  ke  kerajaan  Kośala bersama  dengan  seribu dua ratus lima puluh  bhikṣu , menuju ke arah desa  Sālavatikā yang dimiliki oleh seorang Brāhmaṇa  dan berdiam di dalam hutan sāla yang terletak di sebelah utara dari desa tersebut .

[0112c23] Pada saat itu ,  Brāhmaṇa  yang bernama Lohitya  sedang berdiam di Sālavatikā,  desa yang memiliki sumber pangan yang berlimpah  dan  makmur  dimana  Raja  Prasenajit dari Kośala menganugerah dan mendermakan  desa  ini kepada Brāhmaṇa Lohitya..  Brāhmaṇa ini adalah keturunan ketujuh  dari  keluarganya dalam  mengabdi kepada kerajaan  Kośala , tidak pernah dicela oleh orang lain , ,menguasai tiga divisi dari veda dengan fasih , mampu menguraikan semua ajaran dalam veda dengan terperinci , ahli dalam peramalan , menguasai beragam metoda dalam ritual, menguasai  dengan detail dari tiga puluh dua tanda manusia agung, ahli dalam peramalan dan menguasai beragam metoda dalam ritual . 

Dia  mendengar  śramaṇa Gautama dari keturunan  Śākya  , meninggalkan keduniawian dan telah mencapai kesempurnaan penggugahan sedang melakukan perjalanan ke kerajaan  Kośala dan berdiam di sekitar Sālavatikā, memiliki nama besar yang telah  tersebar  di seluruh penjuru   yakni Tathagata, Arhat , Sammasambuddha dan sepuluh gelar Buddha  lainnya , di mana  deva, manusia, Māra , Brahmā, śramaṇa dan  para brāhmaṇa sendiri juga telah mengakuinya, uraian  ajaran dari Beliau  memiliki kualitas kebajikan di awal , tengah dan akhir, memiliki makna yang sempurna,   mampu membebaskan  semua keinginan  dan murni.   [Kemudian berpikir ] bertemu dengan  manusia agung ini  adalah satu kebajikan  dan sekarang saya akan mengundangnya untuk berdiskusi.

[0113a06] Kemudian , Brāhmaṇa  tersebut meninggalkan  desa  Sālavatikā menuju  hutan sāla , bertemu dan memberi hormat kepada Bhagavān, duduk di salah  satu sisi , kemudian  Buddha menguraikan ajaran yang menginspirasi , bermanfaat dan memberikan suka cita.   Setelah Brahmana mendengarkan uraian dari Buddha , dia memberikan penghormatan kepada Buddha  dan  berkata :  Mohon  Bhagavān dan persamuan para bijaksana ini dapat menerima undangan saya  , tetapi pada saat itu  Bhagavān tidak berkata apapun mengenai  ini.

[0113a10]  Brāhmaṇa itu melihat Buddha tidak berkata apapun dan mengetahui bahwa undangan ini telah diterima,kemudian bangkit dari tempat duduknya , berjalan mengelilingi Buddha , kemudian , pada saat berada tidak jauh dari Buddha , dalam pikirannya muncul pandangan yang salah  dan berkata : para śramaṇa ,  Brāhmaṇa  lebih memahami ajaran yang bermanfaat, lebih memahami kebenaran yang seharusnya tidak diungkapkan kepada orang lain melainkan hanya untuk  diketahui oleh  dirinya sendiri. Jika dia mengungkapkanya maka hal ini seperti  dengan seseorang yang meruntuhkan penjara  tua, kemudian membangun kembali  penjara baru  dan juga disebut sebagai kemelekatan ,  tidak murni dan memiliki kualitas  yang  tidak  bermanfaat

[0113a14]  Kemudian , Brāhmaṇa itu kembali  ke desa  Sālavatikā, ,  setelah malam yang sama berakhir, dia mempersiapkan berbagai makanan dan minuman , pada saat itu dia berkata  kepada tukang cukur:  pergilah  ke hutan sāla, dan  kunjungi śramaṇa Gautama  , sampaikan pesan saya  bahwa  siang  hari akan tiba  dan  telah sampai waktunya untuk berangkat .

[0113a18] Setelah tukang cukur  menerima instruksi tersebut  segera berangkat mengunjungi Buddha, beranjali  didepan Buddha dan berkata  " siang  hari akan tiba  dan  telah sampai waktunya untuk berangkat."

[0113a19] Kemudian Bhagavān  segera mengenakan  jubah luarnya  , mengambil patra  bersama dengan semua siswanya  yang terdiri dari seribu dua ratus lima puluh orang  akan berangkat  menuju  ke  desa  Sālavatikā.

[0113a21]  Tukang cukur itu  menghadap Buddha,  membuka  jubah  di bahu sebelah kanan, berlutut dengan satu kaki didepan  ,merangkupkan kedua tangan lurus tangan  dan berkata:  Brāhmaṇa  Lohitya  mendekati Buddha dan pada saat itu  dalam pikirannya muncul  pandangan yang salah  dan berkata  para śramaṇa ,  Brāhmaṇa  lebih memahami ajaran yang bermanfaat, lebih memahami kebenaran yang seharusnya tidak diungkapkan kepada orang lain melainkan hanya untuk  diketahui oleh  dirinya sendiri. Jika dia mengungkapkanya maka hal ini seperti  dengan seseorang yang meruntuhkan penjara  tua, kemudian membangun kembali  penjara baru  dan juga disebut sebagai kemelekatan ,  tidak murni dan memiliki kualitas  yang  tidak  bermanfaat, Mohon Bhagavān melupakan pandangan yang salah ini. 

[0113a26] Buddha mengatakan kepada  tukang cukur: "Ini adalah hal yang  kecil dan sudah sering didengar."

[0113a27]  Kemudian bhagavān   tiba di  kediaman  brāhmaṇa dan duduk di kursi yang sudah disiapkan .  pada saat itu  , brāhmaṇa  Lohitya  mempersembahkan semua manisan kering , secara pribadi melayani  Buddha  dan para  bhikṣu, setelah bhagavān selasai makan, meletakkan parta dan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.  brāhmaṇa segera mengambil alas duduk dan kemudian duduk di depan  Buddha.

Buddha  berkata kepada Lohitya: "Kemarin,  pada saat anda berada tidak jauh dari saya , muncul pandangan  keliru dan mengatakan bahwa :  para śramaṇa ,  Brāhmaṇa  lebih memahami ajaran yang bermanfaat  dengan pencapaian jauh lebih baik , tidak harus  menguraikannya kepada orang lain. Hal ini seperti dengan seseorang yang meruntuhkan penjara  tua, kemudian membangun kembali  penjara baru  dan juga disebut sebagai kemelekatan ,  tidak murni dan memiliki kualitas  yang  tidak bermanfaat, . Apakah anda mengatakan   hal  ini? "

[0113b04] Lohitya  menjawab: " Ya , memang demikian. "

[0113b04] Sang Buddha memberi tahukan kepada  Lohitya: 
                                      
"Anda jangan mengulangi pandangan keliru  ini lagi. Mengapa?  ada tiga kualitas guru yang  layak  ditegur oleh kita . Apa yang termasuk dalam ketiga jenis ini ? 

Kualitas pertama , guru yang setelah mencukur rambut dan janggut,  mengenakan  kāṣāya  [jubah yang terdiri dari tiga lapis ] ,  meninggalkan keduniawian dan  melatih diri dalam jalan ,  baik  dalam kehidupan nya ini  dapat  mencapai kualitas  dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan meningkatkan  pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun dalam kehidupannya ini tidak dapat mencapai kualitas  dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan meningkatkan  pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna  tetapi  telah menguraikannya kepada semua siswanya sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya.  Kemudian,  para  siswanya melatih diri  melalui diskusi mereka sendiri  dengan mengandalkan  satu dengan lainnya .  

Lohitya !   Para siswa ini  mencela  guru mereka sendiri dengan  mengatakan  bahwa: guru yang sekarang,  setelah mencukur rambut dan janggut,  mengenakan  kāṣāya  [jubah  yang terdiri dari tiga lapis ] ,  meninggalkan keduniawian dan  melatih diri dalam jalan , baik  dalam kehidupan nya ini dapat  mencapai kualitas  dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan meningkatkan  pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun dalam kehidupannya ini tidak dapat mencapai kualitas  dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan meningkatkan  pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna  tetapi  telah menguraikannya kepada semua siswanya  sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya, melainkan  para  siswanya melatih diri  melalui diskusi mereka sendiri  dengan mengandalkan  satu dengan lainnya .  

[0113b29] Buddha berkata:  " Lohitya, hal ini seperti dengan seseorang yang meruntuhkan penjara  tua, kemudian membangun kembali  penjara baru. Hal ini seperti dengan seseorang yang meruntuhkan penjara  tua, kemudian membangun kembali  penjara baru  dan juga disebut sebagai kemelekatan ,  tidak murni dan memiliki kualitas  yang  tidak  bermanfaat, Inilah kualitas pertama dari guru yang  layak  ditegur oleh kita, teguran ini sesuai dengan jalan para mulia , sesuai dengan kode etik  moralitas , sesuai dengan norma ,  sesuai dengan situasi.

[0113b19] Buddha kembali memberitakan Lohitya,:  Kualitas kedua  , guru yang setelah mencukur rambut dan janggut,  mengenakan  kāṣāya  [jubah  yang terdiri dari tiga lapis ] ,  meninggalkan keduniawian dan  melatih diri dalam jalan  baik  dalam kehidupan nya ini dapat  mencapai  kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna tetapi tidak mampu meningkatkan pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun dalam kehidupan nya ini  ataupun dalam kehidupan nya ini  tidak dapat  mencapai  kualitas  dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna  dan  hanya mengulang , mengikuti dan  mencapai beberapa kualitas  kebajikan penggugahan dari  para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna tetapi  telah menguraikannya kepada semua siswanya  sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya, melainkan  para  siswanya melatih diri  melalui diskusi mereka sendiri  dengan mengandalkan  satu dengan lainnya 

Lohitya !   Para siswa ini  mencela  guru mereka sendiri dengan  mengatakan  bahwa: guru yang sekarang,  setelah mencukur rambut dan janggut,  mengenakan  kāṣāya  [jubah  yang terdiri dari tiga lapis ] ,  meninggalkan keduniawian dan  melatih diri dalam jalan , baik  dalam kehidupan nya ini dapat  mencapai  kualitas  dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna tetapi tidak mampu meningkatkan  pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun dalam kehidupan nya ini  ataupun dalam kehidupan nya ini  tidak dapat  mencapai  kualitas  dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna  dan  hanya mengulang , mengikuti dan  mencapai beberapa kualitas  kebajikan penggugahan dari  para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna tetapi  telah menguraikannya kepada semua siswanya  sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya, melainkan  para  siswanya melatih diri  melalui diskusi mereka sendiri  dengan mengandalkan  satu dengan lainnya 

[0113b29] Buddha berkata:  " Lohitya, hal ini seperti dengan seseorang yang mengikuti orang lain dari belakang ,dengan tangan menggosok punggungnya dan juga disebut sebagai kemelekatan ,  tidak murni dan memiliki kualitas  yang  tidak  bermanfaat, Inilah kualitas kedua dari guru yang  layak ditegur oleh kita, teguran ini sesuai dengan jalan para mulia , sesuai dengan kode etik  moralitas , sesuai dengan norma ,  sesuai dengan situasi.

[0113c03] Buddha kembali memberitakan Lohitya,:  Kualitas kedua  , guru yang setelah mencukur rambut dan janggut,  mengenakan  kāṣāya  [jubah  yang terdiri dari tiga lapis ] ,  meninggalkan keduniawian dan  melatih diri dalam jalan , baik  dalam kehidupan nya ini  dapat  mencapai  kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna  dan mampu meningkatkan pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun  dalam kehidupan nya ini  tidak  dapat mencapai  kualitas  dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan  dan  hanya mengulang , mengikuti dan  mencapai beberapa kualitas  kebajikan dari  para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna tetapi  telah menguraikannya kepada semua siswanya  sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya, melainkan  para  siswanya melatih diri  melalui diskusi mereka sendiri  dengan mengandalkan  satu dengan lainnya 

Lohitya !   Para siswa ini  mencela  guru mereka sendiri dengan  mengatakan  bahwa: guru yang sekarang,  setelah mencukur rambut dan janggut,  mengenakan  kāṣāya  [jubah  yang terdiri dari tiga lapis ] ,  meninggalkan keduniawian dan  melatih diri dalam jalan , jalan , baik  dalam kehidupan nya ini  dapat  mencapai  kualitas  dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna  dan mampu meningkatkan  pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun  dalam kehidupan nya ini  tidak  dapat  mencapai  kualitas  dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan  dan  hanya mengulang , mengikuti dan  mencapai beberapa kualitas  kebajikan dari  para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna tetapi  telah menguraikannya kepada semua siswanya  sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya, melainkan  para  siswanya melatih diri  melalui diskusi mereka sendiri  dengan mengandalkan  satu dengan lainnya 

[0113c13]  Buddha berkata: " Lohitya, hal ini seperti dengan seseorang yang meninggalkan ladangnya sendiri untuk membajak ladang milik orang lain dan juga disebut sebagai kemelekatan , tidak murni dan memiliki kualitas  yang  tidak  bermanfaat, Inilah kualitas kedua dari guru yang layak  ditegur oleh kita, teguran ini sesuai dengan jalan para mulia , sesuai dengan kode etik moralitas , sesuai dengan norma ,  sesuai dengan situasi.

" Lohitya, Bhagavān yang telah melampaui semua ini , yang tidak tergoyahkan dan bagaimana seharusnya  menyebut   yang tertinggi ini ? Sebagai  Tathāgata, arhat , sammasambuddha,yang jarang muncul di dunia ini., yang memahami tiga pengetahuan [ ketidakkonstanan , ketidakpuasan dan bukan diri]  , yang telah mengeliminasi semua ketidaktahuan, yang telah membangkitkan kebijaksanaan dan pengetahuan, yang melampaui semua kegelapan , yang telah membangkitkan kualitas agung dan dikenal sebagai  yang telah mencapai semua pengetahuan akan penghentian dari semua penderitaan dan arus penyebab siklus eksistensi [āsrava ]. Mengapa ?  karena disebabkan oleh hasil dari pelatihan  melalui  samādhi dan dhyāna,  tidak mudah melupakan  dan pencapaian sukacita dalam kesendiriannya di tempat yang sunyi. Lohitya,  , ini adalah Bhagavān yang telah melampaui semua ini , yang tidak tergoyahkan  Lohitya,  ada empat tingkatan pencapaian dalam jalan śramaṇa, apa yang termasuk dalam empat tingkatan ini ? yakni pencapaian  srotaāpanna, Sakṛdāgāmin , Anāgāmin  dan arhat 

Bagaimana menurutmu? Lohitya,  jika ada seseorang  yang   ingin mendengarkan ajaran mengenai   pencapaian dari empat tingkatan ini dan jika ada seseorang yang lain berusaha menghentikannya dengan berkata:  jangan ungkapkan untuk orang  ini. Dengan demikian , apakah seseorang itu akan mendapatkan pencapaian dari hasil ini atau tidak ?

[0113c25]  Jawaban : "Tidak".

[0113c26] Pertanyaan :   Jika tidak mendapatkan pencapaian dari hasil tersebut , apakah  dapat terlahir kembali  ke ranah kehidupan yang lebih tinggi?

[0113c26] Jawaban :  “tidak mungkin".

[0113c27] Pertanyaan: "mencegah orang lain  menguraikan ajaran kebenaran  dan menyebabkan seseorang tidak memperoleh  pencapaian hasil yang  baik sehingga tidak dapat terlahir kembali ke ranah kehidupan yang lebih tinggi , apakah itu termasuk pikiran yang bermanfaat atau pikiran yang tidak bermanfaat ? "

[0113c28] Jawaban :  "pikiran yang tidak bermanfaat ".

[0113c28] Pertanyaan: denganmemiliki pikiran yang tidak bermanfaat , apakah akan terlahir kembali ke ranah kehidupan yang menyenangkan atau terlahir kembali keranah kehidupan yang tidak menyenangkan ?

[0113c29]  Jawaban  " ranah kehidupan yang tidak menyenangkan."

[0114a01]  Kemudian Buddha berkata:  Sekarang, jika seseorang mengatakan   bahwa Raja Prasenajit menikmati   sendiri  seluruh kekayaan dan harta dari kerajaan ,  tidak mendermakannya kepada orang lain , bagaimana pendapatmu , Lohitya,  setelah orang itu mengatakan demikian , apakah masih akan didermakan kepada orang lain ?

[0114a03] Jawaban: " pasti  ,tidak akan ".

[0114a04]  Pertanyaan :  " Tidak menderma kepada orang lain , apakah ini termasuk  pikiran yang bermanfaat atau  pikiran yang tidak bermanfaat ?

[0114a05] Jawaban: "pikiran yang  tidak bermanfaat ".

[0114a05] Pertanyaan :  seseorang yang memiliki pikiran yang tidak  bermanfaat , akan terlahir kembali di ranah kehidupan yang menyenangkan atau terlahir kembali di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan ? "

[0114a06] Jawaban : " di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan."

[0114a10]  Pertanyaan :  Bagaimana menurutmu? Lohitya,  jika ada seseorang  yang    menghalangi orang lain untuk menguraikan  ajaran kebenaran dan menyebabkan seseorang tidak dapat mencapai hasil dari keempat tingkatan ini  ataupun tidak dapat terlahir kembali ke ranah kehidupan yang lebih tinggi . , apakah itu termasuk pikiran yang bermanfaat atau pikiran yang tidak bermanfaat ? "

[0114a11] Jawaban : " pikiran yang tidak bermanfaat ".

[0114a12] Pertanyaan :  seseorang yang memiliki pikiran yang tidak  bermanfaat , akan terlahir kembali di ranah kehidupan yang menyenangkan atau terlahir kembali di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan ? "

[0114a13] Jawaban : " di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan."

[0114a13]  Kemudian Buddha berkata:  Lohitya,  sekarang, jika seseorang mengatakan  kepada anda bahwa  Lohitya menikmati   sendiri  seluruh kekayaan dan harta dari  desa Sālavatikā ,  tidak mendermakannya kepada orang lain , bagaimana pendapatmu , Lohitya,  setelah orang itu mengatakan demikian , apakah masih  akan didermakan kepada orang lain ?

[0114a16] Jawaban: " pasti  ,tidak akan ".

[0114a16] Pertanyaan :  " Tidak menderma kepada orang lain , apakah ini termasuk  pikiran yang bermanfaat atau  pikiran yang tidak bermanfaat ?

[0114a17] Jawaban: "pikiran yang  tidak bermanfaat ".

[0114a18] Pertanyaan :  seseorang yang memiliki pikiran yang tidak  bermanfaat , akan terlahir kembali di ranah kehidupan yang menyenangkan atau terlahir kembali di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan ? "

[0114a19] Jawaban : " di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan."

[0114a19]   Bagaimana menurutmu? Lohitya,  jika ada seseorang  yang   ingin mendengarkan ajaran mengenai pencapaian dari empat tingkatan ini dan jika ada seseorang yang lain berusaha menghentikannya  dengan berkata:  jangan ungkapkan untuk orang  ini. Dengan demikian , apakah seseorang itu akan mendapatkan pencapaian dari hasil ini atau tidak ?

[0114a21] Jawaban : "Tidak mungkin".

[0114a22] Pertanyaan :  Jika tidak mendapatkan pencapaian dari hasil tersebut , apakah  dapat terlahir kembali  ke ranah kehidupan yang lebih tinggi?

[0114a22] Jawaban :  “tidak mungkin".

[0114a22] Pertanyaan : "menghalangi seseorang menguraikan  ajaran kebenaran   akan menyebabkan seseorang tidak memliki hasil yang  berkualitas baik dan tidak akan terlahir kembali di ranah kehidupan yang lebih tinggi  , apakah itu termasuk pikiran yang  bermanfaat atau  tidak bermanfaat ?

[0114a24]  Jawaban : "tidak bermanfaat ".

[0114a24] Pertanyaan :  seseorang yang memiliki pikiran yang tidak bermanfaat , akan terlahir kembali di ranah kehidupan yang menyenangkan atau terlahir kembali di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan ? "

[0114a25] Jawaban : " di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan."

[0114a26] Kemudian Brāhmaṇa  Lohitya menghormati  Buddha dan berkata :
Saya akan berlindung kepada Buddha ,  berlindung kepada Dharma dan  berlindung kepada  ke Samgha . Mohon terimalah saya  dalam jalan kebenaran  ini  sebagai seorang  Upāsaka Saya berjanji mulai dan seterusnya  dalam kehidupan yang sekarang ini ,  tidak akan  melakukan pembunuhan, tidak  akan mencuri, tidak akan  melakukan perzinahan, tidak  akan  berbohong dan  tidak akan meminum minuman yang memabukkan. "

[0114a29] Demikianlah  uraian dari  Buddha,  ` Brāhmaṇa  Lohitya  bersuka cita  setelah   mendengarkan uraian dari Buddha ini.

Karma JIgme

Instagram