Pages

Ratnavali [ parivarta kedua]


101.
Seperti  halnya  ketika  batang  pohon  pisang
Dikupas selapis demi selapis semuanya,
Tak dapat ditemukan adanya inti,
Begitu pula  orang  yang  memiliki [enam] elemen ketika dianalisa.

102.
Olehkarena itu, para Jina berkata,
“Semua pengalaman tak bersifat  hakiki.”
Karena demikian, keenam elemen dikatakan tak bersifat hakiki.

103.
Dengan demikian, tidak ada  “saya” maupun “bukansaya”
Yang dapat dianggap bersifat hakiki.
Oleh karena  itu, Jina Agung menolak  anggapan  “saya”  maupun  “bukan saya.”

104.
Penglihatan, pendengaran dan sebagainya,
Buddha katakan bukan benar, bukan pula keliru.
Jika dari satu sisi, terlihat berlawanan,
Maka kenyataannya keduanya tidak eksis.

105.
Dengan  demikian, kenyataannya  alam ini
Melampaui  benar maupun keliru.
Karena itu,  Jina tidak menyatakan
Alam benar-benar eksis atau tidak eksis.

106.
[Mengetahui bahwa] dalam semua cara hal hal ini tidak eksis,
Bagaimana mungkin Yang  Berpengetahuan Sempurna mengatakan
Hal-hal  tersebut  memiliki batas  atau tanpa batas,
Maupun keduanya atau bukan keduanya?

107.
“Para Buddha yang tak terhitung jumlahnya telah hadir, akan hadir dan hadir sekarang.
Terdapat  makhluk-makhluk  yang  tak terbatas jumlahnya,
Dan  para  Buddha bertekad  untuk tetap tinggal ditiga masa

108.
“Berakhirnya alam di tiga masa
Tidak menyebabkannya bertambah banyak,
Lalu  mengapa Yang  Berpengetahuan Sempurna
Berdiam diri  [ketika ditanya]  tentang batasbatas alam?”

109
Ajaran yang dianggap rahasia oleh makhluk biasa
Itulah ajaran yang bermakna,
Alam adalah seperti ilusi,
Inilah nectar ajaran Buddha.

110.
Seperti halnya tercipta dan lenyapnya
Ilusi gajah sebagaimana terlihat,
Namun tercipta dan lenyap
Tidak benar-benar eksis.

111.
Jadi tercipta dan lenyapnya
Alam yang seperti ilusi dapat dilihat,
Tetapi tercipta dan lenyap,
Sebenarnya tidak eksis.

112.
Seperti halnya ilusi tentang gajah,
Itu hanyalah kesadaran yang terkecoh,
Tidak datang dari mana pun,
Tidak hilang ke mana pun, juga tidak benar benar menetap,

113.
Begitu pula alam yang seperti ilusi,
Itu hanyalah kesadaran yang terkecoh,
Tidak datang dari mana pun,
Tidak hilang ke mana pun, juga tidak benarbenar menetap.

114.
Dengan  demikian, itu  bersifat melampaui ketiga masa.
Selain sebagai sebutan dari konvensi
Kenyataannya apakah ada alam yang benar-benar eksis atau tidak eksis?

115.
Karena alasan inilah,
Buddha selain berdiam diri, juga  tidak mengatakan apa pun
Tentang  empat  kemungkinan:
 Mempunyai batas atau tanpa batas, keduanya maupun bukan keduanya.

116.
Ketika tubuh yang tidak murni,
Kasar, merupakanobjek indrawi
Tidak menetap  dalam citta [yang dianggap bersifat tidak  murni dan tidak memuaskan]
Meskipun  senantiasa  berpandangan demikian,

117.
Lalu bagaimana ajaran ini
Yang sangat halus, bermakna,
Tak berlandasan,dan tidak bermanifestasi,
Muncul dengan mudah dalam citta?

118.
Menyadari kedalaman maknanya
Ajaran ini  sulit dimengerti oleh  para makhluk,
[Maka] setelah tergugah, Jina
[Pada  awalnya] tidak  mengajarkan  ajaran ini.

119.
[Jika] ajaran ini dimengerti secara keliru
Orang yang tidak bijaksana akan hancur
Karena mereka tenggelam dalam kekeliruan pandangan nihilistik.

120.
Lebih lanjut, si bodoh yang menganggap diri mereka bijaksana,
Hancur karena menolak [sunyata],
Jatuh ke  neraka  yang mengerikan dengan
kepala terlebih dahulu karena pengertian keliru.

121.
Seperti halnya seseorang  hancur karena salah menyantap
Sebaliknya berumur  panjang, terbebas dari penyakit,
Mempunyai kekuatandan mendapatkan kenyamanan karena santapan yang tepat,

122.
Begitu pula, seseorang hancur karena pengertian keliru
Namun memperoleh kebahagiaan dan PenggugahanTertinggi
Karena pengertian yang benar.

123.
Oleh  karena itu,  dengan  meninggalkan p andangan nihilistik dan penolakan terhadap [ajaran sunyata],
Bertekadlah  sungguh-sungguh  untuk mendapatkan pengertian yang benar
Demi merealisasi semua tujuan.

124.
Jika  ajaran ini  tidak  dimengerti secara seksama,
Konsepsi “saya”  akan tetap ada,
Lalu muncullah tindakan  bajik  dan  tidak bajik
Yang mengakibatkan  kelahiran  kembali di  alam menyenangkan  maupun tidak menyenangkan.

125.
Karena itu,  selama belummengetahui
Ajaran untuk  menghilangkan konsepsi “saya,”
Jalankanlah dengan ulet
Praktik  kemurahan hati (dana), sila, dan kshanti.

126.
Pemimpin  di bumi yang  melakukan tindakan
Dengan praktikpersiapan,  tengah dan akhir
Tak  akan  tercelakai  di kehidupan ini maupun kehidupan  endatang.

127.
Praktik demikian  akan  membawakeagungan dan kebahagiaan untuk saat ini,
Tiada  ketakutan  sekarang  maupun di saat kematian,
Kehidupan mendatang  akan  berlimpah dengan kebahagiaan,
Karena  itu,  senantiasa jalankanlah praktik tersebut.

128.
Praktiktersebut adalah cara terbaik,
Melalui praktik tersebut alam bersenang hati;
Seseorang tak  akan  dicurangi  di kehidupan ini maupun kehidupan mendatang
Oleh alam yang bersenang hati.

129.
Alam tak akan bersenang hati tanpa praktik tersebut.
Karena alam tidak bersenang hati
Seseorang  tidak  mengalami  hal  yang menyenangkan di kehidupan  ini maupun mendatang.

130.
Bagaimana  mungkin  mereka  yang  berpikiran dungu dan menyimpang,
Mengarah pada kelahiran di alam rendah,
Bersikap keji dan berniat mencurangi orang lain
Bisa mengerti apa yang berguna?


131.
Bagaimana  mungkin  mereka  yang  berniat mencurangi orang lain
Adalah orang-orang yang dapat diandalkan?
Karena tindakan  tersebut, mereka sendiri akan dicurangi
Selama beribu-ribu kelahiran.

132.
Meskipun jika engkau berniat menyakiti musuh,
Engkau harus  menghilangkan kekuranganmu   sendiri  dan menumbuhkembangkan kualitas baik.
Sehingga engkau bisa   membantu  dirimu sendiri,
Dan musuh akan merasa tidak nyaman.
133.
Engkau harus mengumpulkan orang-orang yang religius maupun duniawi
Melalui pemberian,  bertutur kata  yang menyenangkan,
Tindakan yang bermanfaat dan harmonis.

134.
Seperti halnya kata-kata raja yangbenar
Akan  membangkitkan kepercayaan yang kokoh,
Begitu pula, kata-kata tidak benar adalah cara terampuh
Untuk menciptakan ketidakpercayaan.

135.
Apa pun yang tidak menipu adalah benar;
Itu tidak dibuat-buat.
Apa  pun  yang semata-mata  membantu orang lain adalah benar.
Kebalikannya adalah  keliru karena tidak membantu.

136.
Seperti halnya melalui  suatu pemberian agung
Kekurangan-kekurangan raja [dapat] tertutupi,
Begitu pula, rasa kekurangan
Menghancurkan seluruh kekayaan mereka.

137.
Dalam kedamaian  terdapat  makna yang mendalam.
Dari  makna  mendalam,  muncullah rasa hormat tertinggi,
Dari  rasa  hormat,  muncullah pengaruh dan kekuasaan,
Karena itu,  hiduplah dalam kedamaian.

138.
Karena prajna, citta menjadi tak tergoyahkan,
Tidak tergantung  pada orang lain,  kokoh dan tidak terkecoh.
Oleh karena itu,  oh Raja, bertekadlah menumbuhkembangkan prajna.

139.
Pemimpin umat manusia mempunyai empat kebajikan : 
Kebenaran, kemurahan hati, kedamaian dan prajna 
Yang dipuji oleh para dewa dan manusia
Sebagai empat praktik bajik.

140.
Prajna dan praktik senantiasa berkembang
Dalam diri mereka yang senantiasa bersama
Dengan orang-orang yang  berbicara bermanfaat,
Orang-orang yang  murni,  mempunyai prajna dan welas kasih yang tak ternoda.

141.
Orang-orang  yang  berbicara bermanfaat adalah langka,
Mereka  yang mendengarkan adalah  sangat langka,
Tetapi lebih langka lagi  orang-orang yang bertindak sesuai kata-kata
Yang  meskipun tidak  menyenangkan  tetapi bermanfaat.

142.
Karena itu, tahu [walaupun kata-kata tersebut] tidak menyenangkan
Tetapi bermanfaat, bertindaklah segera mungkin,
Seperti halnya demi menyembuhkan penyakit
Seseorang meminum obat yang mengerikan dari seorang yang peduli.

143.
Senantiasa memikirkan ketidakpastian dari kehidupan, kesehatan dan kekuasaan,
Dengan  demikian, engkau akan berusaha sungguh-sungguh dalam menjalankannya.

144.
Mengetahui kematian adalah pasti
Dan  bahwa  setelah  meninggal, kita akan mengalami akibat dari tindakan negatif,
Janganlah melakukan tindakan negatif
Meskipun  kelihatannya  membawa kesenangan sementara.’

145.
Kadang-kadang hal  yang  menyeramkan kelihatan
Dan kadang-kadang tidak.
Jika salah satunya membawa kenyamanan,
Mengapa  tidak merasa  takut terhadap satunya lagi?

.
146.
Zat-zat yang  melemahkan kesadaran membuat kita dicela,
Aktivitas kita hancur, kekayaan ludes,
Dilakukannya  hal-hal  yang  tidak  pantas karena delusi,
Oleh  karena  itu, senantiasa hindarilah zat zat yang melemahkan kesadaran.

147.
Judi menyebabkan keserakahan,
Ketidaknyamanan, kebencian, penipuan,kecurangan,
kebohongan, kata-kata tak  berguna, dan kata-kata menyakitkan,
Karena itu,  senantiasa hindarilah perjudian.

148.
Nafsu terhadap wanita
Dikarenakan berpikir tubuhmereka murni,
Tetapi kenyataannya tiada yang bersih
Dalam tubuh wanita.

149.
Mulut adalah  tempat  air  liur  yang menjijikkan
Dan kotoran di antara gigi,
Hidung adalah tempat lendir, ingus dan kotoran hidung,
Mata adalah tempat air mata dan pembuangan lainnya.

150.
Perut dan  dada adalah tempat tinja, urin, paru-paru, hati, dan sebagainya
Mereka yang  tidak  melihat  wanita  dengan cara demikian,
Bernafsu terhadap tubuh wanita.

151.
Bagaikan orang dungu yang menginginkan
Belanga hiasan yang berisi kotoran,
Begitu pula, orang dungu dan terkecoh
Mendambakan wanita.

152.
Jika orang-orang di dunia begitu terikat
Pada tubuh yang senantiasa berbau ini
Yang  seharusnya  menyebabkan  hilangnya keterikatan,
Bagaimana bisa bebas dari ketertarikan?
.
153.
Bagaikan babi yang sangat terikat
Pada  tempat yang  penuh kotoran, air seni, dan muntahan,
Begitu pula, orang-orang yang penuh nafsu
Mendambakan tempat yang penuh kotoran, air seni, dan muntahan.

154.
Seluruh tubuh yang mempunyai lubang,
Tempat dari mana keluarnya kotoran
[Malah] dianggap sebaga objek kesenangan
Oleh orang-orang yang dungu.

155.
Begitu engkau melihat ketidakmurnian
Kotoran, air seni,dan sebagainya,
Bagaimana engkau bisa tertarik
Pada tubuh yang terbentuk dari hal-hal tersebut?

156.
Mengapa engkau  begitu  bernafsu  terhadap itu
Jika  engkau  tahu itu adalah sesuatu yang kotor
Yang  dihasilkan dari suatu benih yang esensinya tidak murni
Dari campuran darah dan air mani?

157.
Seseorang yang berbaring diatas tumpukan tidak murni
Yang ditutupi kulit yang lembab karena cairan-cairan tersebut,
Sesungguhnya hanya  berbaring di atas kantong kemih wanita,

158.
Baik cantik maupun jelek,
Tua maupun muda,
Semua tubuh wanitatidaklah bersih,
Berdasarkan atribut apa nafsumu muncul?

159.
Seperti halnya, tidaklah layak menginginkan kotoran,
Walaupun berwarna bagus,
Sangat segar dan berbentuk indah,
Begitu pula dengan tubuh wanita.

160.
Bagaimana mungkin sifat mayat yang busuk ini,
Dagingmembusuk yang ditutupi kulit,
Tidak terlihat
Padahal begitu menakutkan?

161.
"Kulit tidaklah menjijikkan,
Kulit bagaikan pakaian."
Bagaikan  kulit yang menutupi  kumpulan hal-halyang tidak murni
Bagaimanamungkin itubersih?

162.
Sebuah pot walaupun luarnya indah,
Tidak diinginkan jika berisi kotoran.
Mengapa tubuh  yang  berisi  kotoran danmenjijikkan
Tidak dicerca?

163.
Jika engkau mencerca kotoran,
Mengapa tidak mencerca tubuh ini
Yang ditutupi wewangian,
Karangan bunga, makanan, dan minuman?

164.
Seperti halnya kotoran diri  sendiri maupun orang lain dicerca
Mengapa tidak mencerca tubuh  sendiri dan tubuh orang lain yang kotor?

165.
Karena tubuhmu sendiri
Tidaklah  bersih seperti halnya tubuh wanita,
Tidakkah pantas meninggalkan
Ketertarikan  terhadap tubuh sendiri dan tubuh orang lain?

166.
Jika engkausendiri membersihkan
Kotoran yang keluar dari sembilan lubang di tubuhmu
Dan masih tidak menganggapitu kotor,
Apa gunanya petunjuk [spiritual] bagimu?

167.
Siapapun yang menulis puisi
Dengan kiasan  yang  mengelu-elukan tubuh ini
Oh betapa  memalukan! Oh  betapa bodohnya!
Betapa memalukannya di hadapan  para bijaksana!

168.
Lebih lanjut,makhluk-makhluk ini
Terhalangi  oleh  kegelapan  dan kesalahpengertian 
Bertengkar  mengenai apa yang mereka inginkan,
Seperti anjing-anjing memperebutkan  makanan yang kotor.

169.
Rasa nyaman muncul ketika luka digaruk,
Namun  tanpa luka adalah jauh lebihme nyenangkan.
Begitu pula, ada  kesenangan  dalam keinginan duniawi,
Namun tanpa ketertarikan adalah jauh lebih menyenangkan.

170.
Jika dianalisa demikian,
Walaupun engkau belum terbebas dari ketertarikan,
Karena ketertarikanmu telah berkurang
Engkau tak akan bernafsu terhadap wanita.

171.
Berburu adalah mengerikan
Penyebab umur pendek,
Ketakutan, penderitaan, dan terlahir  di neraka,
Karena  itu,  senantiasa  jauhilah pembunuhan.

172.
Mereka  yang membuat  makhluk  berwujud takut ketika bertemu mereka
Penuh kedengkian bagaikan  ular  berbisa yang menyemburkan racun,
Tubuhnya diliputi noda ketidakmurnian.
.
173.
Sama halnya petani bergembira
Ketika mendung tiba,
Begitu pula, mereka  yang menyenangkanmakhluk berwujud ketika bertemu mereka,
Adalahpenuhkemurahan hati.

174.
Oleh  karena itu, jalankanlah  praktik  ini terus-menerus
Dan  tinggalkanlah  hal-hal  yang  bertolakbelakang dengan itu.
Jika engkau dan dunia ingin merealisasi Penggugahan Sempurna,

175.
Sumbernya adalah  aspirasi  altruistic  demi Penggugahan
Kokohbagaikan raja semua gunung,
Welas kasih (karuna) meliputi semua penjuru,
Dan prajna yang tidak mendua
.
176.
Oh, RajaAgung,dengarkanlah bagaimana
Tubuhmu akan berhiaskan
Tiga puluh dua tanda Makhluk Agung.

177.
Melalui penghormatan pada stupa,
Makhluk-makhluk suci, para Arya, dan para Sesepuh
Engkau akan menjadi Raja Cakravarti,
Tangan  dan  kakimu  yang agung bertandakan cakra.

178.
Oh Raja,  selalu berpegang teguh
Menjaga sila yang telah engkau tekadkan,
Maka  engkau  akan menjadi  seorang Bodhisattva
Dengan telapak kaki yang datar.

179.
Melalui pemberian, bertutur  kata  yang menyenangkan,
Tindakan  yang  bermanfaat dan  sikapharmoni
Engkau akan mempunyai tangan
Dengan jari-jari agung yang terhubung oleh selaput  [cahaya],

180.
Melalui pemberian makanan  dan minuman terbaik yang berlimpah
Tangan dan kakimu  yang agung akan lembut;
Tangan,  kaki, tulang bahu, dan tengkuk lehermu lebar,
Tubuhmu  besar dan ketujuh  bagian  tubuh tersebut lebar.

181.
Dengan  tak  pernah menyakiti dan membebaskan mereka yang disalahkan
Tubuhmu akan indah, tegap, dan besar,
Sangat tinggi dengan jari-jari panjang
Dan tumit kaki yang lebar.

182.
Dengan menyebarluaskan sila
Engkau akan  memiliki  keagungan,
penampilan yang cerah,
Pergelangan kakimu tidak menonjol,
Bulu badanmu akan berdiri tegak.

183.
Karena antusiasmu  terhadap  pengetahuan,seni,  dan sebagainya,
Dan dengan menyebarkan hal-hal tersebut
Engkau akan memiliki betisseperti rusa,
Pikiran tajam dan prajna agung.

184.
Ketika orang lain  menginginkan  kekayaan dan kepemilikanmu,
Melalui praktik pemberian langsung
Engkau  akan memiliki  lengan  besar dan penampilan yang menarik
Dan akan menjadi pemimpin dunia.

185.
Dengan mendamaikan teman-teman yang berselisih
Engkau akan menjadi yang terbaik di antara mereka yang alat kelaminnya terselubung.

186.
Dengan  memberikan tempat  tinggal yang baik
Serta karpet yang indah dan nyaman
Kulitmu akan sangat lembut
Bagaikan emas murni.

187.
Denga berbagi kekuasaan
Dan menjalankan ajaran guru dengan tepat
[Pori-porimu] akan terhiasi setiap  helai rambut
Dan dihiasi satu bulu yang berpilin di antara alis mata.

188.
Dengan  ucapan  yang menyenangkan dan menggembirakan
Dan bertindak atas ucapan baik [orang lain]
Engkau  akan  memiliki  bahu yang melengkung
Dan tubuh bagian atas seperti singa.

189.
Dengan  merawat dan menyembuhkan orang sakit
Bahumu akan membidang,
Engkau  akan  bertempat  tinggal  di lingkungan yang asri,
Dan merasakan semua cita rasa terbaik.

190.
Dengan  melakukan  aktivitas yang  selaras dengan praktik ajaran,
Usnisha-mu akan menonjol,
Dan tubuhmu akan simetris bagaikan pohon pisang.

191.
Dengan  berbicara  benar dan  kata-kata lembut
Yang  dilakukan  untuk jangka  waktu  yang lama,
oh Raja umat manusia,
Lidahmu akan panjang
Dan  suaramu bagaikan suara Brahma.

192.
Dengan selalu dan senantiasa
Mengucapkan kata-kata yang benar
Engkau akan memiliki pipi bagaikan singa,
Agung, dan sulit ditaklukkan.

193.
Dengan  menunjukkan  rasa  hormat  yang tinggi,
Melayani  orang lain,  dan  melakukan  apa yang patut dilakukan,
Gigimu akan berwarna sangat putih,
Bersinar dan rata.

194.
Dengan menggunakan kata-kata yang benar dan tidak memecah-belah
Yang  dilakukan  untuk jangka  waktu  yang lama
Engkau  akan  memiliki  empat puluh  gigi agung
Tersusun rapi dan menakjubkan.

195.
Dengan memandang semua makhluk penuh kasihsayang
Dan tanpa  ketertarikan (lobha), penolakan  (dvesha),atau delusi (moha)
Matamu akan terang  dan biru
Dengan bulu mata bagaikan banteng.

196.
Demikianlah, ketahuilah secara singkat
Tiga puluh dua tanda
Seorang Singa di antara semua makhluk
Beserta sebab-sebabnya.

197.
Melalui cinta  kasih yang  sesuai dengan sebab-sebabnya
Delapan puluh ciri indah akan muncul.
Karena kuatir  ini akan terlalu panjang,
Saya  tak  akan  menjelaskannya  di sini, ohRaja.
.
198.
SemuaRaja  Cakravarti
Dianggap memiliki semua ini,
Namun kemurnian, keindahan, dan kecemerlangan mereka
Tak dapat  menandingi sedikit pun  yang dimiliki Buddha.

199.
Tanda-tanda baik dan ciri-ciri indah
Dari seorang Raja Cakravarti
Dikatakan muncul dari sebab tunggal
Yaknikeyakinan pada Raja para Jina.

.
200.
Tetapi kebajikan  demikian  yang dikumpulkan dengan perhatian penuh selama satu milyar kalpa
Tak dapat menghasilkan bahkan satu pori-poripun dari seorang Buddha.
Seperti halnya, terangnya matahari  ketika dibandingkan dengan  cahaya  kunangkunang,
Begitu pula tanda-tanda seorang Buddha ketika dibandingkan dengan Raja Cakravarti.


Demikianlah akhir dari parivarta kedua Untaian Permata yang Berharga,  Sebab dan Akibat



Karma JIgme

Instagram