大正新脩大藏經
Taishō Shinshū Daizōkyō
寶積部
Ratnakuta
T 367
阿彌陀經
आर्य-सुखावतीव्यूह-नाम-महायान-सूत्र
ārya-sukhāvatīvyūha-nāma-mahāyāna-sūtra
sūtra mahāyāna yang bernama kualitas kebajikan yang mengagumkan dari ornamen sukhāvatī
Diterjemahkan oleh 玄奘[ Xuán Zàng]
T 367 T 367 T 368
[0348b25] Demikianlah telah kudengar
[0348b25] Pada suatu waktu Bhagavān sedang berdiam di taman Anāthapiṇḍada, Jetavana, di sekitar wilayah Śrāvasti bersama dengan persamuan agung yang terdiri dari seribu dua ratus lima puluh bhikṣu. Mereka adalah para Sthavira, para śrāvaka agung yang telah mencapai tahapan tertinggi dalam jalan ataupun memasuki tahapan arahat dengan nama sebagai berikut, Śāriputra, Mahāmaudgalyāyana, Mahākāśyapa, Mahākapphina, Mahākātyāyana, Mahākauṣṭhila, Revata, Śuddhipanthaka , Nanda, Ānanda , Rāhula, Gavāṃpati , Bharadvāja , Kālodayin, Vakkula, Aniruddha dan juga bersama dengan para śrāvaka agung lainnya.
Disana juga telah hadir para bodhisattva mahāsattva yang tidak terhitung jumlahnya, yang semuanya telah memasuki tahapan yang tidak akan mundur lagi, dengan nama sebagai berikut : Mañjuśri Kumārabhūta, bodhisattva mahāsattva Ajita, bodhisattva mahāsattva Gandhahastin, bodhisattva mahāsattva Nityodyukta, bodhisattva mahāsattva Anikṣiptadhura dan juga para bodhisattva mahāsattva lainnya dan juga bersama dengan para bodhisattva mahāsattva utama lainnya.
Demikian juga Śakra, Indra Sang Peguasa ranah deva, Brahma Sahāṃpati, Caturmahārājikā dan ratusan ribu nayuta devaputra lainnya, para deva yang tidak terhitung jumlahnya dari beragam ranah eksistensi, manusia, asura yang hadir dalam persamuan ini dengan tujuan untuk mendengarkan uraian dari ajaran realitas.
[0348c08] Pada saat itu, Bhagavān memberitahukan kepada āyuṣman Śāriputra dan berkata
Apakah kamu telah mengetahui ini atau tidak? Di sebelah penjuru barat dari kita, dengan jarak melampaui ratusan ribu koti nayuta buddhakṣetra, ada ranah eksistensi [lokadhātu] yang bernama Sukhāvatī. Pada saat ini ada seorang Tathāgata yang bernama Amitāyur Arhat Samyaksaṃbuddha dan yang telah mencapai sepuluh gelar kesempurnaan lainnya sedang berdiam dalam buddhakṣetra ini dan masih menguraikan ajaran realitas yang mendalam dan mengagumkan disana hingga saat ini dengan tujuan untuk memberikan manfaat tertinggi dan kebahagian bagi semua makhluk hidup.
[0348c14] Selanjutnya, Śāriputra, mengapa ranah eksistensi itu dinamakan sebagai Sukhāvatī ? karena , Śāriputra , dalam ranah eksistensi Sukhāvatī , semua makhluk hidup disana tidak akan mengalami penderitaan jasmani[kāyaduḥkhaṃ] maupun penderitaan mental [cittaduḥkham], mereka hanya akan mengalami suka cita yang tidak terbatas. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī
[0348c17] Selanjutnya , Śāriputra, ranah eksistensi Sukhāvatī ini dihiasi dan dikeliling oleh tujuh terali [vedīka], tujuh baris pohon daun lontar [tālapattra] yang terjalin dengan tujuh lapis jaring dari untaian permata. Dengan keempat sisi dikelilingi dan dhiasi dengan empat jenis barang berharga yang sempurna dan indah yakni : emas, perak , vaiḍūrya dan kristal. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan dan mampu mengkondisikan suka cita mendalam. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0348c23] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini terdapat kolam teratai yang terbuat dari tujuh barang berharga. Kolam teratai ini dipenuhi dengan air yang memiliki delapan kualitas kebajikan, apa yang dimaksud dengan air yang memiliki delapan kualitas kebajikan ? pertama jernih dan bening, kedua menyegarkan dan menyejukkan, ketiga rasa manis, keempat meringankan dan melembutkan, kelima menenangkan, keenam mendamaikan dan mengharmonisasikan , ketujuh pada saat meminumya akan menghilangkan rasa haus dan lapar, juga semua kekhawatiran dan penderitaan yang tidak terhitung jumlahnya, kedelapan pada saat meminumya akan memapankan dan juga memberikan nutrisi kepada semua indriya , meningkatkan aktivitas dari empat elemen dan meningkatkan semua akar kualitas kebajikan yang tertinggi . Makhluk hidup yang banyak memiliki kualitas kebajikan selalu memiliki sukacita dalam menggunakan air ini .
Dasar kolam teratai ini diselimuti oleh hamparan butiran pasir keemasan. Disekeliling, keempat sisi dari kolam teratai ini juga terdapat anak tangga yang turun menuju ke dalam kolam tersebut. Keempat perhiasan ini sangat indah dan menyenangkan. Di sekitarnya terdapat pohon permata yang menakjubkan yang menghiasi jalan menuju danau tersebut dan di antaranya adalah jalur hiasan, yang menyebarkan beragam aroma yang sangat wangi. Ketujuh harta yang menghiasi pohon tersebut terlihat sangat indah dan mampu memberikan suka cita yang mendalam . Yang dimaksud dengan tujuh harta berharga yakni seperti emas, perak , vaiḍūrya , kristal [sphaṭika], mutiara merah [lohitamukta], jamrud [aśmagarbha] dan mutiara dari kima raksasa [musāragalva]
Beragam teratai juga tumbuh dalam kolam teratai tersebut. Pada saat semua teratai ini mekar akan berukuran sebesar roda pedati. Beberapa diantaranya ada yang berwarna biru dengan kemilau kebiruan ataupun memanifestasikan sedikit warna kebiruan . Beberapa diantaranya ada yang berwarna kuning dengan kemilau kekuningan ataupun memanifestasikan sedikit warna kekuningan. Beberapa diantaranya ada yang berwarna merah dengan kemilau kemerahan ataupun memanifestasikan sedikit warna kemerahan. Beberapa diantaranya ada yang berwarna putih dengan kemilau keputihan ataupun memanifestasikan sedikit warna keputihan. Beberapa diantaranya ada yang terdiri dari kombinasi empat warna dengan kemilau kombinasi empat warna ataupun memanifestasikan sedikit kombinasi empat warna . Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan
[0349a11] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, secara spontan akan terdengar suara instrumen musik dari ranah eksistensi yang harmonis, indah dan mampu memberikan sukacita yang mendalam , konstan, tidak terukur dan tidak terbatas. Para makhluk hidup yang mendengar suara yang mengagumkan ini maka semua kondisi mental yang yang tidak memiliki kualitas kebajikan mereka akan lenyap sepenuhnya. Semua kualitas yang baik akan segera muncul dengan bertahap dalam rentang kehidupan yang panjang mereka dan akan mempercepat mereka untuk mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0349a17] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, semua dataran yang luas terbuat dari emas, dengan butiran yang lembut dan lentur, wangi dan bening , dengan cahaya yang berkilau dan juga dihiasi dengan beragam harta berharga yang mengagumkan, yang tidak terukur dan tidak terbatas. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0349a21] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, dalam tiga kali sehari setiap siang dan tiga kali sehari setiap malam , secara spontan akan turun curahan bunga māndārava dari ranah eksistensi yang menyenangkan , yang berkilau , dengan kelopak yang lembut dan lentur, wangi dan bening, yang dipenuhi dengan beragam warna , walaupun mampu mengkondisikan kelenturan jasmani dan kesadaran dan suka cita mendalam bagi semua makhluk hidup yang melihatnya tetapi tidak akan mengkondisikan kemunculan dari kemelekatan dan keinginan indriya, juga mampu meningkatkan kualitas kebajikan yang tertinggi , yang tidak terukur, yang tidak terhitung , yang tidak terbatas dan yang tidak terbayangkan. Para mahluk hidup yang terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini yang memberikan penghormatan dan persembahan kepada Tathāgata Amitāyur dalam tiga kali sehari setiap siang dan tiga kali sehari setiap malam , akan mengumpulkan bunga ini dan mengunjungi buddhakṣetra lainnya sebelum waktu untuk makan satu kali makanan berakhir [siang hari] untuk memberikan penghormatan kepada ratusan ribu koti Buddha dan juga memberikan persembahan ratusan ribu bunga kepada setiap Tathāgata. Setelah memberikan persembahan ini , mereka kembali ke ranah eksistensi mereka sendiri untuk beristirahat. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0349b02] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, selalu ada beragam burung yang sangat jarang terlihat, mengagumkan dan memiliki warna yang sangat indah termasuk angsa liar, kepodang hitam, bangau, merak, beo, kalavinka dan jivamjivaka. Demikianlah semua burung ini akan berkumpul berkumpul bersama dalam tiga kali sehari setiap siang hari dan tiga kali sehari setiap malam hari untuk bernyanyi dalam paduan suara yang merdu dan harmonis, masing masing bernyanyi dalam lantunan nada yang unik dan berbeda. Pada saat mereka bernyanyi, seseorang seakan sedang mendengarkan uraian dari kualitas kebajikan ajaran realitas dari kekuasaan, kekuatan dan aspek menuju penggugahan dan juga beragam uraian ajaran realitas lainnya yang tidak terhitung jumlahnya. Setelah mendengarkan suara ini, para makhluk hidup yang terlahir disana akan tergerak untuk mengkontemplasi Buddha, mengkontemplasi ajaran realitas, mengkontemplasi persamuan agung sehingga jasmani mereka akan selalu diliputi oleh wewangian dari kualitas kebajikan.
Sekarang, apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra, apakah semua burung dalam buddhakestra ini terlahir dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dan kemudian berkumpul disana ? anda seharusnya jangan berpikir seperti ini, mengapa demikian ? Śāriputra , karena dalam buddhaksetra ini tidak akan ada tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dan juga tidak akan ada istilah dan kata demikian dalam kṣetra murni para Buddha ini ,apalagi terlahir kembali disana karena dikondisikan oleh aktivitas [perbuatan , pikiran , ucapan] yang keliru, Śāriputra, anda harus mengetahui bahwa semua burung yang berkumpul disana sebenarnya merupakan manifestasi Tathāgata Amitāyur sehingga mereka dapat mengumandangkan suara dari ajaran realitas untuk memberikan manfaat dan sukacita mendalam bagi semua makhluk hidup . Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0349b16] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, angin selalu berhembus dan menggoyangkan semua barisan dari pohon lontar dan juga jalinan genta yang menghiasi pohon tersebut sehingga menimbulkan suara merdu yang mampu mengkondisikan suka cita. Suara ini , Śāriputra , begitu indah dan mengagumkan seperti ratusan ribu koti suara instrumen musik dari ranah eksistensi yang menyenangkan, yang sedang dimainkan secara bersaman oleh para ahli musik sehingga menghasilkan suara yang sangat harmonis, halus, indah dan mampu memberikan suka cita yang mendalam . Setelah mendengarkan suara ini , para makhluk hidup yang terlahir disana akan tergerak untuk mengkontemplasi Buddha, mengkontemplasi ajaran realitas, mengkontemplasi persamuan agung sehingga jasmani mereka akan selalu diliputi oleh wewangian dari kualitas kebajikan. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0349b24] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, selalu ada fenomena yang menakjubkan dan jarang terjadi , yang tidak terukur , tidak terbatas dan tidak terbayangkan misalnya ratusan ribu kotis nayuta uraian ajaran realitas dengan ratusan ribu kotis nayuta metoda penyampaian ajaran realitas, dimana setiap metoda penyampaian ini akan mengkondisikan kualitas kebajikan yang tidak terukur dan juga tidak akan pernah selesai dalam memuji semua kualitas kebajikan ini . Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0349b29] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini , mengapa Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitāyur? karena sekarang, Śāriputra, rentang waktu kehidupan dari Tathāgata Amitāyur tidak terbatas, demikian juga rentang waktu kehidupan semua makhluk hidup yang terlahir disana juga tidak terbatas . Oleh sebab itu, Śāriputra, Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitāyur.
Śāriputra, Tathāgata Amitāyur ini telah mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak tertinggi dan tidak tertandingi dari sepuluh kalpā yang lampau.
Selanjutnya, Śāriputra, mengapa Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitābha? Karena , Śāriputra , Tathāgata ini memancarkan cahaya yang tidak terukur dan tidak terbatas , mengiluminasi semua aspek dalam sepuluh penjuru buddhaksetra dengan tidak terhalang , demikian juga semua aktvitas yang berkaitan dengan uraian ajaran realitas . Oleh sebab itu , Śāriputra, Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitābha. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0349c10] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini , Tathāgata Amitāyur selalu dikelilingi oleh persamuan agung dari para śrāvaka dengan jumlah yang tidak terukur dan tidak terhitung banyaknya. Mereka telah mencapai kemurnian dari tahapan arahat, yang telah menyempurnakan semua kualitas kebajikan yang mendalam dan mengagumkan , yang tidak terukur dan tidak terhitung banyaknya. Walaupun seseorang memuji kualitas kebajikan dalam rentang waktu kalpa yang tidak terhitung jumlahnya juga tidak akan mampu memuji semua kualitas kebajikan mereka sepenuhnya. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0349c15] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini , Tathāgata Amitāyur selalu dikelilingi oleh persamuan para bodhisattva dengan jumlah yang tidak terukur dan tidak terhitung banyaknya. Mereka hanya memiliki satu kelahiran kembali dalam mencapai kesempurnaan penggugahan, yang telah menyempurnakan semua kualitas kebajikan yang mendalam dan mengagumkan, yang tidak terukur dan tidak terhitung banyaknya. Walaupun seseorang memuji kualitas kebajikan dalam rentang waktu kalpa yang tidak terhitung jumlahnya juga tidak akan mampu memuji semua kualitas kebajikan mereka sepenuhnya. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0349c21] Selanjutnya , Śāriputra, semua makhluk hidup yang terlahir dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini telah memasuki tahapan yang tidak akan mundur dan pasti tidak akan jatuh kembali dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan , terlahir dalam perbatasan negara ataupun dalam kondisi yang hina ataupun dengan jasmani yang tidak sempurna dan selalu bersuka cita dalam mengunjung beragam buddhakṣetra lainnya.
Śāriputra, melalui aspirasi agung dan kefasihan dalam melatih diri, mereka mengarah , menuju dan berkembang secara bertahap, tekun, tidak tergoyahkan dan tidak akan mundur dalam merealisasikan kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0349c27] Selanjutnya , Śāriputra, semua makhluk hidup yang telah mendengarkan semua perhiasan kualitas kebajikan yang tidak terukur dari ranah eksistensi Sukhāvatī Tathāgata Amitāyur ini seharusnya melatih diri dan menegaskan aspirasi [praṇidhāna] mereka untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini , mengapa demikian? karena jika terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini, pertama mereka akan berkumpul bersama dengan para sahabat spiritual yang baik seperti para bodhisattva yang terhias sempurna dengan semua kualitas kebajikan , kedua mereka akan mencapai suka cita yang mendalam dari intrinsitik ajaran realitas mahāyāna yang berkaitan dengan perhiasan kualitas kebajikan kṣetra murni , ketiga melalui semua aspirasi agung yang tidak terukur jumlahnya , melatih diri dengan mempertahankan kesadaran yang tidak teralihkan dalam satu momen ke momen lainnya dan meningkatkannya secara progresif. Dengan demikian , maka mereka akan dengan cepat mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi.
Śāriputra, semua semua makhluk hidup yang terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini dikondisikan oleh pencapaian kualitas kebajikan yang tidak terbatas dan tidak terukur, tidak ada satupun makhluk hidup yang dikondisikan oleh akar kualitas kebajikan yang sedikit akan terlahir kembali dalam kṣetra murni dari Tathāgata Amitāyur ini
[0350a07] Selanjutnya , Śāriputra, jika para kulaputra dan kuladuhitā yang memiliki keyakinan mendalam, mendengar nama dari Tathāgata Amitāyur yang penuh dengan kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan ini , kemudian mempertahankan dan mengingatnya dengan baik , dengan kesadaran yang penuh perhatian dan terabsorbsi dalam satu, dua , tiga , empat , lima , enam, tujuh malam. Jika kesadaran mereka telah tidak teralihkan dan penuh perhatian, terabsobsi maka pada saat menjelang kematian mereka , Tathāgata Amitāyur yang dikelilingi oleh persamuan agung para śrāvaka beserta dengan pengiring dari para bodhisattva akan bermanifestasi dihadapannya dan para kulaputra dan kuladuhitā ini juga akan meninggal dengan kesadaran yang tidak akan terdelusi dan terbebaskan dari semua pandangan keliru. Setelah rentang kehidupan mereka berakhir dalam ranah eksistensi ini , mereka juga akan terlahir kembali dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur.
[0350a15] Selanjutnya , Śāriputra, setelah saya melihat semua sebab dan kondisi yang menguntungkan dan mampu memberikan suka cita yang mendalam ini , maka saya nyatakan bahwa jika ada kulaputra dan kuladuhitā yang memiliki keyakinan mendalam, mendengar nama dari Tathāgata Amitāyur yang penuh dengan kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan ataupun buddhakṣetra Sukhāvatī ini , menegaskan aspirasi [praṇidhāna] dengan penuh keyakinan dan melatih diri sesuai dengan uraian diatas maka akan terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini.
[0350a20] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Aksobhya , Tathāgata yang bernama Merudhvaja , Tathāgata yang bernama Mahāmeru, Tathāgata yang bernama Meruprabhāsa, Tathāgata yang bernama Mañjudhvaja dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru timur yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
[0350a28] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Candrasūryapradīpa, Tathāgata yang bernama Yaśaḥprabha , Tathāgata yang bernama Mahārciḥskandha, Tathāgata yang bernama Merupradīpa , Tathāgata yang bernama Anantavīrya dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru selatan yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
[0350b06] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Amitaskandha , Tathāgata yang bernama Amitadhvaja, Tathāgata yang bernama Mahāprabha, Tathāgata yang bernama Mahāratnaketu, Tathāgata yang bernama Śuddharaśmiprabha dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru barat yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini.
[0350b14] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Mahārciḥskandha, Tathāgata yang bernama Vaiśvānaranirghoṣa , Tathāgata yang bernama Dundubhisvaranirghoṣa, Tathāgata yang bernama Duṣpradharṣa, Tathāgata yang bernama Ādityasaṃbhava, Tathāgata yang bernama Jaleniprabha, Tathāgata yang bernama Prabhākara dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru utara yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
0350b21] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Brahmaghoṣa, Tathāgata yang bernama Nakṣatrarāja, Tathāgata yang bernama Indraketudhvajarāja, Tathāgata yang bernama Gandhottama, Tathāgata yang bernama Gandhaprabhāsa, Tathāgata yang bernama Mahārciskandha, Tathāgata yang bernama Ratnakusumasaṃpuṣpitagātra, Tathāgata yang bernama Sālendrarāja, Tathāgata yang bernama Ratnotpalaśrī , Tathāgata yang bernama Sarvārthadarśī , Tathāgata yang bernama Sumerukalpa dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru bawah yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini.
[0350b29] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Siṃha, Tathāgata yang bernama Yaśa , Tathāgata yang bernama Yaśaḥprabhāsa, Tathāgata yang bernama Dharma, Tathāgata yang bernama Dharmadhara, Tathāgata yang bernama Dharmadhvaja dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru atas yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini.
[0350c07] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepadaTathāgata Uttamavipulameghaghoṣarāja dan juga kepada semua Buddha, Bhagāvan di penjuru tenggara yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini.
[0350c13] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini. Demikian juga saya akan memberikan pujian kepadaTathāgata Uttamasūryaprabhayashoguṇa dan juga kepada semua Buddha, Bhagāvan di penjuru barat daya yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini.
[0350c19] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata Amitaguṇajvālānādhipatiprabhāsa dan juga kepada semua Buddha, Bhagāvan di penjuru barat laut yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
[0350c25] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepadaTathāgata Asaṃkhyaśatasāhasrakoṭinayutavipulabuddhi dan juga kepada semua Buddha, Bhagāvan di penjuru timur laut yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
[0351a02] Selanjutnya , Śāriputra, mengapa uraian ajaran realitas ini dinamakan sebagai bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ? Śāriputra, karena uraian ini mengungkapkan kualitas kebajikan Sukhāvatī, buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur dan juga merupakan metoda kefasihan dari para Buddha, Bhagāvan dalam sepuluh penjuru yang bertujuan untuk memberikan manfaat dan suka cita mendalam kepada semua makhluk hidup , karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka memanifestasikan kekuatan dan kekuasaan dari pengetahuan melampaui keduniawian melalui kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas, mengungkapkan kata-kata realitas untuk menghimbau semua makhluk hidup menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas ini. Oleh sebab itu dinamakan sebagai acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ
[0351a10] Selanjutnya , Śāriputra, jika para kulaputra dan kuladuhitā yang telah mendengarkan kembali , yang sekarang sedang mendengarkan kembali , yang akan mendengarkan kembali, yang telah meyakini ataupun yang akan menyakini uraian ajaran realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini akan selalu dilindungi dan dirangkul oleh semua para Buddha, Bhagāvan dalam sepuluh penjuru dengan sepenuhnya, yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga hingga mampu melatih diri sesuai dengan ajaran untuk menuju tahapan yang tidak mundur dan memperoleh kepastian dalam pencapaian kesempurnaan penggugahan tertinggi dan terlahir kembali dalam kṣetra murni dari Tathāgata Amitāyur. Oleh sebab itu , Śāriputra, semua makhluk hidup harus menerima dan mempertahankan dengan penuh keyakinan dan memahami dengan baik semua uraian saya dan juga para Buddha, Bhagāvan dalam sepuluh penjuru dan harus dengan tekun dan penuh semangat dalam melatih diri sesuai dengan yang telah diuraikan . Jangan biarkan keraguan terhadaap apapun itu muncul.
[0351a18] Selanjutnya , Śāriputra, , jika para kulaputra dan kuladuhitā yang telah menegaskan aspirasi , yang sekarang sedang menegaskan aspirasi , yang akan menegaskan aspirasi kepada perhiasan mulia kṣetra murni dari Tathāgata Amitāyur. Mereka pasti akan selalu dilindungi dan dirangkul oleh semua para Buddha, Bhagāvan dalam sepuluh penjuru dengan sepenuhnya, yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sepuluh sungai Gangga . Mereka yang melatih diri sesuai dengan yang telah diuraikan akan mencapai tahapan yang tidak akan mundur lagi dan memperoleh kepastian dalam pencapaian kesempurnaan penggugahan tertinggi dan terlahir kembali dalam kṣetra murni dari Tathāgata Amitāyur. Oleh sebab itu , Śāriputra, semua makhluk hidup harus memiliki keyakinan penuh terhadap kṣetra murni dari Tathāgata Amitāyur dan menegaskan aspirasi untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini. Jangan biarkan kemalasan dan kelembaban itu muncul dalam pelatihan diri.
[0350b21] Selanjutnya , Śāriputra, sekarang saya memuji kualitas kebajikan yang tidak terbayangkan dari Sukhāvatī , buddhakṣetra Tathāgata Amitāyur, demikian juga, para Buddha, Bhagāvan dalam sepuluh penjuru akan memuji kualitas kebajikan yang tidak terbayangkan dari saya dan semuanya akan berkata
Bhagāvan, Śākyamuni, Raja tertinggi dari Śākya, Tathāgata, Arhat Samyaksaṃbuddha dan yang telah mencapai sepuluh gelar kesempurnaan lainnya itu sangat mengagumkan, muncul dalam dunia Sāha ini kemudian mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi dan menguraikan ajaran realitas kepada semua makhluk hidup yang akan sulit untuk menerima [ajaran realitas ini] pada kalpa kemerosotan , kepada semua makhluk hidup yang telah merosot , kepada semua makhluk hidup yang dipenuhi dengan pandangan yang merosot [keliru], kepada semua makhluk hidup yang telah dihancurkan oleh kondisi mental yang tidak bermanfaat , pada saat rentang waktu kehidupan semua makhluk hidup juga telah mengalami kemerosotan dengan tujuan untuk membimbing dan memberikan manfaat , kedamaian dan sukacita mendalam kepada semua makhuk hidup.
[0351b11] Demikianlah , Śāriputra, anda harus mengetahui bahwa saya telah muncul dalam muncul dalam dunia Sāha ini pada kalpa kemerosotan ini, kemudian mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi, menguraikan kembali ajaran realitas ini , yang akan sulit untuk diterima oleh semua makhluk hidup , dengan tujuan untuk membimbing dan memberikan manfaat , kedamaian dan sukacita mendalam kepada semua makhuk hidup . Semua aspek ini merupakan tugas yang sangat sulit, jarang, sangat mengagumkan dan melampaui semua pemahaman ataupun logika.
[0351b11] Jika , Śāriputra , ada kulaputra dan kuladuhitā yang memiliki keyakinan mendalam, setelah mendengarkan uraian yang sangat sulit untuk diterima oleh semua makhluk hidup ini ,tetapi kemudian mereka menerima dan mempertahankan uraian ini dengan penuh keyakinan, mengingat dengan baik dan menguraikannya kembali kepada orang lain, melatih diri sesuai dengan uraian. Ketahuilah bahwa makhluk hidup yang demikian sungguh jarang karena pada masa lampau mereka telah menanamkan akar kebajikan dihadapan para Buddha yang tidak terhitung jumlahnya dan setelah rentang kehidupan mereka berakhir , pasti akan terlahir kembali dalam Sukhāvatī dimana mereka akan menikmati semua kemuliaan perhiasan dan memperoleh sukacita dari ajaran realitas Mahāyāna yang diwujudkan dalam kṣetra murni dari para Buddha. Mereka akan dapat menghadap Tathāgata Amitāyur , memberikan penghormatan dan persembahan kepada Tathāgata ini dalam tiga kali sehari setiap siang dan tiga kali sehari setiap malam . Mereka juga dapat mengunjungi sepuluh penjuru buddhakṣetra dalam sekejab untuk memberikan penghormatan dan persembahan kepada para Buddha , mendengarkan uraian ajaran realitas para Buddha dan memperoleh kepastian dalam pencapaian kesempurnaan penggugahan mereka . Dengan demikian mereka akan dengan cepat menyempurnakan semua kualitas kebajikan dan mencapai pengetahuan dan juga mencapai kesempurnaan penggugahan tertinggi dan tidak tertandingi.
[0351b19] Setelah Sang Buddha selesai menguraikan ajaran ini , Āyuṣmān Śāriputra , para bhikṣu , para deva , manusia , para āsura, dan semua makhluk hidup lainnya dipenuhi dengan suka cita, kemudian mereka memberikan penghormatan dan mengundurkan diri.
Catatan Kaki :
1. Baris [0348c17] Tālapattra dapat diartikan sebagai manuscript daun lontar ataupun pohon lontar, terjemahan ini mengikuti terjemahan mandarin dan Tibetan sebagai pohon lontar.
2. Baris [0350c07], [0350c13], [0350c19], [0350c25] tidak ditemukan dalam manuscript Sanskrit Sukhāvatīvyūhaḥ (saṁkṣiptamātṛkā) yang diinput oleh Vaidya, P.L ., dan dipublikasi oleh Mithila Institute of Post-Graduate Studies and Research in Sanskrit Learning ataupun di T 366
3. Baris [0350c07], [0350c13], [0350c19], [0350c25] menggunakan rekonstruksi sanskrit dari Hisao Inagaki
4. Untuk alternatif versi terjemahan lainnya, lihat T 366
Catatan Kaki :
1. Baris [0348c17] Tālapattra dapat diartikan sebagai manuscript daun lontar ataupun pohon lontar, terjemahan ini mengikuti terjemahan mandarin dan Tibetan sebagai pohon lontar.
2. Baris [0350c07], [0350c13], [0350c19], [0350c25] tidak ditemukan dalam manuscript Sanskrit Sukhāvatīvyūhaḥ (saṁkṣiptamātṛkā) yang diinput oleh Vaidya, P.L ., dan dipublikasi oleh Mithila Institute of Post-Graduate Studies and Research in Sanskrit Learning ataupun di T 366
3. Baris [0350c07], [0350c13], [0350c19], [0350c25] menggunakan rekonstruksi sanskrit dari Hisao Inagaki
4. Untuk alternatif versi terjemahan lainnya, lihat T 366