大正新脩大藏經
Taishō Shinshū Daizōkyō
寶積部
Ratnakuta
T 373
後出阿彌陀佛偈
भगवान्-अमिताभ-स्तोत्रम्
bhagavān-amitābha-stotram
gatha pujian kepada kemunculan dari Buddha Amitâbha
Diterjemahkan oleh tidak diketahui
T 372 T 373 T 374
Bhikṣu Dharmakara ,
Dari masa Lokeśvararāja
Menegaskan aspirasi dihadapan semua Buddha
Empat puluh dua segel.
Dalam setiap kehidupan bertemu dengan para Buddha,
dalam nayuta kalpa yang tidak
terukur dan tidak terhitung
Tidak pernah meninggalkan
kehidupan dalam pelatihan diri
Mencapai kesempurnaan dalam
beragam kualitas kebajikan
Dengan ranah eksistensi
bernama Sukhāvatī ,
Dengan gelar amita
Ksetra yang penuh dengan
ketenangan dan kedamaian
Penuh dengan suka cita dan
para bijaksana
Penuh dengan pohon yang terbuat dari beragam jenis permata,
Dengan jenis permata yang berbeda dan menyeliputi
Akar , batang , cabang dan
bunga
Setiap
jenis pohon menyebarkan beragam keharuman yang berbeda
bergerak mengikuti tiupan angin dalam tiga kali sehari Aliran arus sungai dengan sendirinya
Pencapaian gelar yang dinamakan sebagai Bhagavan
Bunga akan mekar.
Dan jatuh ditanah seperti disebarkan dengan tangan
Dengan
permukaan yang datar dan luas
Tanpa
berbagai jenis pegunungan
Aliran
air dari samudra mencapai beragam kolam mata air
Mengumandangkan suara dari uraian ajaran realitas
Para
makhluk hidup yang bermain di dalam air
Dengan
pikiran yang menginginkan
Batas
air mencapai setinggi bahu
Maka
keinginan ini akan terwujud dengan sempurna
Dengan
rentang waktu kehidupan melampaui butiran
pasir dalam sepuluh penjuru
Dengan cahaya yang mengiluminasi tanpa batasan.
Dengan persamuan bodhisattva dan sravaka
Yang tidak mungkin dapat dihitung ataupun diukur
JIka ingin bertemu dengan Buddha ini
Tanpa keraguan dan tanpa melupakan
Baik yang masih memiliki keraguan tetapi masih terlahir melalui
rahim
Baik yang telah menghilangkan keraguan tetapi masih terlahir
melalui rahim
Dalam rentang waktu kurang dari lima ratus tahun
Keraguan akan sirna hingga mengkondisikan kemunculan dari padmagarbha
Merangkupkan kedua tangan didepan Amita
Dengan keinginan mengunjungi sepuluh penjuru
Akan tiba disana dan
kembali dalam sekejab.
Demikianlah kesadaran
yang tidak teralihkan dari para bodhisattva
Dalam koti nayuta kalpa dengan tekun memberikan penghormatan dan
persembahan
Dengan
aktivitas [pikiran, perbuatan , ucapan] masa lampu yang demikian hingga mampu mengkondisikan
Kemunculan dari para Buddha yang sulit untuk dicapai dan dilihat
Ajaran para bijaksana yang sulit untuk didengarkan
Guru agung yang sulit untuk ditemukan
Praktisi yang baik juga sulit untuk ditemukan.
Jika ada generasi dimasa yang akan datang
Pada masa ajaran realitas
telah mengalami penurunan.
Harus menghormati , menerima dan mempertahankan
Melatih diri melalui ajaran para Buddha yang tanpa keinginan
ini
Oleh sebab itu , Buddha menguraikan ajaran utama ini
Agar setiap makhluk hidup mampu dengan tekun melatih diri melalui perenungan
kualitas kebajikan yang tidak terukur ini