Pages

T181a - 九色鹿經 [ sūtra mengenai rusa berwarna sembilan ]

大正新脩大藏經

Taishō Shinshū Daizōkyō

本緣部

Jātaka


T 181 a


九色鹿經


sūtra mengenai rusa berwarna sembilan


Diterjemahkan oleh : 支謙 [Zhī Qiān]


Diterjemahkan dari Chinese ke dalam Bahasa Indonesia oleh Karma Jigme

Nara Sumber dalam Chinese

T 180 T 181 a T 181 b


[0452b29] Dimasa lampau, bodhisattva terlahir kembali sebagai rusa berwarna sembilan, dengan bulu yang memiliki sembilan warna dan tanduk seputih salju, Rusa ini selalu mengunjungi pinggir sungai Gangga untuk meminum air dan memakan rumput dan juga bersahabat dengan seekor burung gagak. 
[0452c02]  Suatu hari, seorang manusia terjatuh dalam air dan terseret oleh arus sungai, kemudian dia berhasil menggapai sebatang  pohon kayu,  menengadahkan kepalanya  untuk meminta pertolongan dan berteriak :  deva pohon , deva gunung, para deva dan naga , mengapa kalian  tidak memiliki welas asih kepada saya ?

Pada saat itu rusa mendengar suara  manusia tersebut, segera masuk kedalam air dan berkata kepada manusia  yang sedang tenggelam tersebut : Anda jangan takut , anda dapat naik keatas punggung dan memegang kedua tanduk  saya . Saya akan membawamu untuk keluar dari arus sungai ini.

[0452c06]  Setelah tiba di pinggir sungai, rusa itu kelelahan,  orang yang tenggelam itu segera turun dari punggung rusa tesebut, memberikan penghormatan kepada rusa tersebut dengan  mengelilinginya sebanyak tiga kali, kemudian bersujud kepada rusa tersebut dan berkata : Selanjutnya saya akan melayani anda dengan menyediakan rumput dan air. 

[0452c08] Rusa berkata  : Anda tidak perlu demikian, segera kembali ke tempat asal anda  jika ingin membalas kebajikan saya, mohon jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa anda pernah bertemu dengan saya disini, para manusia lainnya sangat menginginkan kulit dan tanduk saya  dan pasti akan datang untuk membunuh saya jika mereka mengetahuinya.

Selanjutnya orang yang tenggelam itu berjanji untuk mengikuti nasehat rusa ini  dan pergi meninggalkannya.

[0452c10] Pada saat itu, permaisuri raja dalam mimpinya melihat seekor rusa berwarna sembilan, dengan bulu yang memiliki sembilan warna dan tanduk seputih salju. Dia  menginginkan rusa tersebut sehingga pura pura jatuh sakit dan tidak bangun dari tempat tidurnya.

[0452c12]  Raja bertanya kepada istrinya :  mengapa anda belum bangun ?

[0452c12] Permaisuri raja menjawab : Semalam, saya bermimpi melihat seekor rusa yang bukan seperti  rusa pada umumnya , dengan bulu yang memiliki sembilan warna dan tanduk seputih salju. Saya menginginkan kulitnya untuk dijadikan mantel dan tanduknya untuk dijadikan pemegang sikat. Raja , saya memohon kepada anda untuk segera mencarinya untuk saya , jika raja tidak dapat menemukannya maka saya akan segera meninggal .  

[0452c15] Raja berkata kepada istrinya :Mohon anda segera bangun, saya adalah seorang raja , bagaimana mungkin tidak akan mampu untuk mencarinya ?

 [0452c16]  Raja segera mengumumkannya ke seluruh penjuru kerajaan ini.
Jika ada yang mampu menangkap rusa berwarna sembilan , saya  bersedia untuk  membagi kerajaan ini kepadanya dan memimpin bersama dengan orang tersebut dan juga menghadiahkannya satu cawan emas yang dipenuhi dengan butiran perak dan juga satu cawan perak yang dipenuhi dengan butiran emas.

[0452c19]  Demikianlah, orang yang tenggelam tadi mendengar pengumuman dari raja sehingga timbul niat yang tidak baik dalam pikirannya dan kemudian berpikir : Jika saya memberitahukan keberadaan rusa ini maka saya akan menjadi kaya, rusa itu hanya binatang,  baik dia hidup ataupun mati tidak aka nada perbedaannya.  

[0452c20] Kemudian  orang  yang tenggelam tadi memberitahukan kepada petugas kerajaan  dan berkata : Saya mengetahui keberadaan dari rusa berwarna sembilan ini.

[0452c21] Petugas kerajaan membawa orang tersebut untuk bertemu dengan raja dan berkata : Yang Mulia,  dia mengetahui  keberadaan dari rusa berwarna sembilan.

[0452c22] Setelah mendengarkan ini , raja sangat bersuka cita dan berkata kepada orang yang tenggelam tadi : Jika anda mampu menangkap rusa berwarna sembilan , saya akan memberikan setengah dari kerajaan ini dan semua ucapan ini bukan hanya janji kosong .

[0452c24] Kemudian orang yang tenggelam itu menjawab :Saya mampu untuk menangkapnya.
[0452c25] Pada saat itu wajah  manusia yang tenggelam itu dipenuhi dengan kudis,, kemudian dia berkata kepada raja : Yang Mulia, walaupun rusa ini hanya merupakan binatang tetapi dia memiliki kemampuan dalam  pengetahuan yang lebih tinggi, Raja seharusnya mengirimkan lebih banyak pasukan untuk menangkap rusa ini .

[0452c27] Selanjutnya, raja segera berangkat dengan pasukannya menuju pinggir sungai Gangga.  

[0452c27] Pada saat itu , burung gagak yang bertengger di atas pohon melihat pasukan dari raja tersebut dari kejauhan dan berpikir bahwa mereka datang dengan tujuan untuk membunuh sahabatnya, rusa tersebut , dan segera memperingati rusa tersebut : Sahabatku , mohon bangun secepatnya, raja itu datang untuk menangkapmu

[0452c29] Tetapi rusa tersebut masih tetap tertidur pulas.Burung gagak tersebut kemudian terbang dari pohon dan bertengger diatas kepala rusa , memperingati rusa sekali lagi dengan berteriak didekat telinganya : Sahabatku , mohon bangun secepatnya, pasukan dari raja telah datang .

[0453a01] Rusa tersebut terbangun dan ketakutan ,melihat ke empat penjuru dan tidak menemukan jalan untuk melarikan diri, kemudian dia berjalan ke arah kereta raja.

[0453a03] Pada saat itu, pasukan pemanah dari raja membidiknya dan rusa berkata: Mohon jangan membunuh saya, saya telah berjasa pada kerajaanmu.
  
[0453a05] Kemudian raja memerintahkan mereka dan berkata : Jangan memanah rusa ini , rusa ini bukan seperti rusa pada umumnya, apakah kamu makhluk dari ranah  eksistensi yang menyenangkan ?

[0453a07] Raja bertanya , apa jasa kebajikanmu ? 

[0453a07] Rusa berkata : saya telah menyelamatkan seseorang yang tinggal dalam kerajaanmu

[0453a08] Pada saat itu , rusa tersebut berlutut dan kembali bertanya kepada raja : Siapakah yang telah menunjukkan jalan menuju kediaman saya ?

[0453a09] Raja menunjuk orang yang berwajah penuh kudis itu, dia berdiri disamping kereta. Setelah rusa mendengar perkataan raja ini, dia terus  mengucurkan air mata , kemudian berkata :

Maharaja, dia adalah orang yang terjatuh dalam air kemarin, terseret oleh arus sungai ,kemudian dia berhasil menggapai sebatang  pohon kayu,  menengadahkan kepalanya  untuk meminta pertolongan dan berteriak :   deva pohon , deva gunung, para deva dan naga , mengapa kalian  tidak memiliki welas asih kepada saya ?

Pada saat itu , saya hendak mempersembahkan hidup saya dengan terjun ke dalam air untuk menolongnya. Dia telah berjanji untuk tidak memberitahukan kepada siapapun mengenai tempat ini. Dia tidak membalas kebajikan ini, lebih baik dia memegang pohon kayu dan  terseret oleh arus.

[0453a15] Pada saat  raja selesai mendengar perkataan  rusa ini , dia menjadi sangat malu , kemudian raja berteriak kepada orang tersebut : anda tidak tahu membalas kebajikan , mengapa hendak membunuh yang telah menolongmu ?

[0453a16] Setelah itu,raja segera menurunkan titah ke seluruh penjuru kerajaannya :  mulai hari ini dan selanjutnya, jika ada seseorang yang berani  membunuh rusa maka lima keturunan keluarga dari mereka akan dihukum mati.

[0453a18] Kemudian, ribuan rusa, semua datang berkumpul dengan rusa berwarna sembilan untuk berlindung, mereka semua hanya memakan rumput dan meminum air dan tidak mendekati semua persawahan dan perkebunan sayuran dari penduduk setempat, hujan dan angin selalu tepat  pada musimnya, lima jenis bijian yang berlimpah, dan semua penduduk terhindar dari wabah penyakit dan tidak ada bencana yang terjadi,  kerajaan selalu aman dan damai, penduduk disana berumur panjang dan selalu sehat.

[0453a21] Sang Buddha  berkata : Pada saat itu , rusa adalah kehidupan lampau saya , burung gagak pada kehidupan lampau itu, sekarang adalah Ānanda, raja pada kehidupan lampau itu, sekarang adalah Suddhodana, ratu pada kehidupan lampau itu , sekarang adalah Sundharī dan orang yang tenggalam itu adalah Devadatta. Demikianlah satu kehidupan hingga kehidupan selanjutnya , Devadatta selalu memfitnah saya, tetapi saya selalu memperlakukannya dengan baik, sedangkan Ānanda, dari masa lampau telah memiliki pikiran yang  penuh dengan kualitas kebajikan. Oleh sebab itu , dia akan memasuki jalan untuk menuju kesempurnaan penggugahan tertinggi.

[0453a25] Para bodhisattva selalu tekun dalam melatih diri melalui  kṣānti pāramitā  dengan kesabaran seperti demikian.



Karma JIgme

Instagram