大正新脩大藏經
Taishō Shinshū Daizōkyō
寶積部
Ratnakuta
T 366
阿彌陀經
आर्य-सुखावतीव्यूह-नाम-महायान-सूत्र
ārya-sukhāvatīvyūha-nāma-mahāyāna-sūtra
sūtra mahāyāna yang bernama kualitas kebajikan yang mengagumkan dari ornamen sukhāvatī
Diterjemahkan oleh Kumārajīva
T 365 T 366 T 367
[0346b28] Demikianlah telah kudengar
[0346b28] Pada suatu waktu Bhagavān sedang berdiam di taman Anāthapiṇḍada , Jetavana, di sekitar wilayah Śrāvasti bersama dengan persamuan agung yang terdiri dari seribu dua ratus lima puluh bhikṣu. Semua bhikṣu ini telah terkenal dalam pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi mereka. Mereka adalah para Sthavira , para śrāvaka agung yang telah mencapai tahapan tertinggi dalam jalan ataupun memasuki tahapan arahat , termasuk Śāriputra, Mahāmaudgalyāyana, Mahākāśyapa, Mahākapphina, Mahākātyāyana, Mahākauṣṭhila, Revata, Śuddhipanthaka , Nanda, Ānanda , Rāhula, Gavāṃpati , Bharadvāja , Kālodayin, Vakkula , Aniruddha dan juga bersama dengan para śrāvaka agung lainnya.
Disana juga telah hadir para bodhisattva mahāsattva yang tidak terhitung jumlahnya, yang semuanya telah memasuki tahapan yang tidak akan mundur lagi termasuk Mañjuśri Kumārabhūta, bodhisattva mahāsattva Ajita, bodhisattva mahāsattva Gandhahastin , bodhisattva mahāsattva Nityodyukta, bodhisattva mahāsattva Anikṣiptadhura dan juga para bodhisattva mahāsattva lainnya
Demikian juga Śakra, Indra Sang Peguasa ranah deva, Brahma Sahāṃpati dan ratusan ribu nayuta devaputra lainnya
[0346c10] Pada saat itu, Bhagavān memberitahukan kepada āyuṣman śāriputra dan berkata
Di sebelah penjuru barat dari kita , Śāriputra , dengan jarak melampaui ratusan ribu koti buddhakṣetra , disana ada ranah eksistensi [lokadhātu] yang bernama Sukhāvatī. Pada saat ini ada seorang Tathāgata yang bernama Amitāyur Arhat Samyaksaṃbuddha sedang berdiam dalam buddhakṣetra ini dan masih menguraikan ajaran realitas disana hingga saat ini
Sekarang , apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra, mengapa ranah eksistensi itu dinamakan sebagai Sukhāvatī ? karena , Śāriputra , dalam ranah eksistensi Sukhāvatī , semua makhluk hidup disana tidak akan mengalami penderitaan jasmani [kāyaduḥkhaṃ] maupun penderitaan mental [cittaduḥkham] , mereka hanya akan menikmati beragam suka cita. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
Sekali lagi, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini terdapat tujuh baris terali [vedīka], tujuh baris pohon daun lontar [tālapattra] yang terjalin dengan tujuh lapisan jaring yang terhias dengan untaian genta. Semuanya terbuat dari empat jenis barang berharga yang sempurna dan indah yakni : emas, perak , vaiḍūrya dan kristal, membentang di atas dan meliputi seluruh daratan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0346c16] Sekali lagi, , Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini terdapat kolam teratai yang dipenuhi dengan air yang memiliki delapan kualitas yang baik. Dasar kolam teratai ini diselimuti oleh hamparan butiran pasir keemasan. Disekeliling, keempat sisi dari kolam teratai ini juga terdapat anak tangga yang turun menuju ke dalam kolam tersebut. Anak tangga ini dipenuhi dengan beragam warna yang indah dan terbuat dari harta berharga seperti emas , perak , vaiḍūrya dan kristal. Kolam teratai ini juga dikelilingi oleh beragam paviliun yang dihiasi dengan tujuh harta berharga seperti emas , perak , vaiḍūrya , kristal, mutiara merah,jamrud dan mutiara dari kima raksasa.
Beragam teratai juga tumbuh dalam kolam teratai tersebut. Pada saat semua teratai ini mekar akan berukuran sebesar roda pedati. Beberapa diantaranya ada yang berwarna biru dengan kemilau kebiruan ataupun memanifestasikan sedikit warna kebiruan . Beberapa diantaranya ada yang berwarna kuning dengan kemilau kekuningan ataupun memanifestasikan sedikit warna kekuningan. Beberapa diantaranya ada yang berwarna merah dengan kemilau kemerahan ataupun memanifestasikan sedikit warna kemerahan. Beberapa diantaranya ada yang berwarna putih dengan kemilau keputihan ataupun memanifestasikan sedikit warna keputihan. Semua teratai ini sungguh mengagumkan , indah, harum dan murni . Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan
[0347a07] Sekali lagi, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, suara instrumen musik dari ranah eksistensi yang menyenangkan akan selalu terdengar, dengan dataran yang luas berwarna keemasan yang mampu mengkondisikan suka cita. Dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, curahan bunga dari ranah eksistensi yang menyenangkan , bunga māndārava akan turun dalam tiga kali sehari setiap siang dan tiga kali sehari setiap malam.Setiap hari, pada saat menjelang pagi,semua mahluk hidup yang terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini akan mengumpulkan bunga yang sangat indah ini dengan jubah mereka, mengunjungi buddhakṣetra lainnya sebelum waktu untuk makan satu kali makanan berakhir [siang hari] untuk memberikan penghormatan kepada ratusan ribu koti Buddha dan juga memberikan persembahan ratusan ribu bunga kepada setiap Tathāgata. Setelah memberikan persembahan ini , mereka kembali ke ranah eksistensi mereka sendiri untuk beristirahat. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan
[0347a12] Sekali lagi, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, selalu ada beragam burung yang sangat jarang terlihat, mengagumkan dan memiliki warna yang sangat indah termasuk angsa liar, kepodang hitam, bangau, merak, beo, kalavinka dan jivamjivaka. Demikianlah semua burung ini akan berkumpul berkumpul bersama dalam tiga kali sehari setiap siang hari dan tiga kali sehari setiap malam hari untuk bernyanyi dalam paduan suara yang merdu dan harmonis, masing masing bernyanyi dalam lantunan nada yang unik dan berbeda. Pada saat mereka bernyanyi, seseorang seakan sedang mendengarkan uraian dari kualitas kebajikan ajaran realitas dari lima akar kebajikan,lima kekuatan, tujuh aspek menuju penggugahan dan delapan jalan para mulia berunsur delapan. Setelah mendengarkan suara ini , para makhluk hidup yang terlahir disana akan tergerak untuk mengkontemplasi Buddha, mengkontemplasi ajaran realitas, mengkontemplasi persamuan agung.
Tetapi, Śāriputra , Anda seharusnya tidak menganggap bahwa burung yang terlahir dalam buddhaksetra ini dikondisikan oleh hasil dari aktivitas [perbuatan , ucapan , pikiran] keliru mereka . Mengapa demikian ? karena dalam buddhakṣetra ini tidak ada satu pun dari tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan.
Śāriputra ,dalam dalam buddhakṣetra ini juga tidak ada istilah ataupun nama dari tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan ini apalagi ranah eksistensi itu sendiri. Burung-burung ini dimanifestasikan oleh Amitāyur sehingga suara mereka dapat mengumandangkan dan menyebarkan ajaran realitas.
Sekarang, apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra, apakah semua burung dalam buddhakestra ini terlahir dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dan kemudian berkumpul disana ? anda seharusnya jangan berpikir seperti ini, mengapa demikian ? Śāriputra , karena dalam buddhaksetra ini tidak akan ada tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dan juga tidak akan ada istilah dan kata demikian dalam kṣetra murni para Buddha ini ,apalagi terlahir kembali disana karena dikondisikan oleh aktivitas [ perbuatan , pikiran , ucapan] yang keliru, Śāriputra, anda harus mengetahui bahwa semua burung yang berkumpul disini merupakan manifestasi Tathāgata Amitāyur sehingga mereka dapat mengumandangkan suara dari ajaran realitas. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
Śāriputra ,dalam dalam buddhakṣetra ini ,pada saat angin sepoi-sepoi yang lembut menerpa barisan dari pohon-pohon permata dan jalin jaring permata yang terhias dengan untaian genta ini , akan menghasilkan suara yang halus dan indah, seperti ratusan instrumen musik yang dimainkan secara bersamaan. Setelah mendengarkan suara ini , para makhluk hidup yang terlahir disana akan tergerak untuk mengkontemplasi Buddha, mengkontemplasi ajaran realitas, mengkontemplasi persamuan agung. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
[0347a25] Sekarang, apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra , mengapa Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitābha? Karena, Śāriputra, cahaya dari Tathāgata ini mengiluminasi semua buddhaksetra dengan tidak terhalang dan tanpa batasan . Oleh sebab itu , Śāriputra, Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitābha.
Sekarang, apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra , mengapa Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitāyur? karena sekarang, Śāriputra, rentang waktu kehidupan dari Tathāgata Amitāyur tidak terbatas, tidak dapat dihitung , demikian juga rentang waktu kehidupan dari para manusia yang terlahir disana juga tidak terbatas dan tidak terhitung. Oleh sebab itu, Śāriputra, Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitāyur.
Śāriputra, Tathāgata Amitāyur ini telah mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak tertinggi dan tidak tertandingi dari sepuluh kalpā yang lampau
Selain itu , Śāriputra , Tathāgata Amitāyur dikelilingi oleh persamuan agung dari para śrāvaka yang telah mencapai kemurnian dari tahapan arahat dengan jumlah yang tidak terukur dan tidak terhitung dengan cara apapun. Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan
[0347b04] Sekali lagi, Śāriputra, semua makhluk hidup yang terlahir kembali dalam Sukhāvatī ini telah berdiam dalam tahapan yang tidak akan mundur lagi, banyak diantara mereka juga akan mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi dalam satu kehidupan lagi.
Śāriputra, jumlah dari para bodhisattva ini sulit untuk diungkapkan sehingga seseorang hanya mampu mendekati jumlahnya dengan mengatakan bahwa tidak terhitung , tidak terbatas dan tidak terukur Demikianlah, buddhakṣetra ini terhias indah, Śāriputra, dengan semua perhiasan sempurna dari kualitas kebajikan buddhakṣetra yang mengagumkan
Sekarang, semua makhluk hidup Śāriputra, yang telah mendengarkan [uraian ini]seharusnya melatih diri dan menegaskan aspirasi [praṇidhāna] mereka untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini , mengapa demikian i? karena dalam buddhakṣetra ini, mereka akan berkumpul bersama dengan para sahabat spiritual yang baik seperti para bodhisattva ini
Śāriputra , seseorang tidak akan mampu terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini apabila hanya memiliki sedikit akar kebaikan ataupun hanya mengakumulasi sedikit kualitas kebajikan saja
Selanjutnya , Śāriputra, jika para kulaputra dan kuladuhitā mendengar nama dari Tathāgata Amitāyur , kemudian mempertahankan dan mengingatnya dengan baik , dengan kesadaran yang penuh perhatian dan terabsorbsi dalam satu, dua , tiga , empat , lima , enam, tujuh malam . Jika kesadaran mereka telah tidak teralihkan dan penuh perhatian, terabsobsi maka pada saat menjelang kematian mereka , Tathāgata Amitāyur yang dikelilingi oleh persamuan agung para śrāvaka beserta dengan pengiring dari para bodhisattva akan bermanifestasi dihadapannya dan para kulaputra dan kuladuhitā ini juga akan meninggal dengan kesadaran yang tidak akan terdelusi dan terbebaskan dari semua pandangan keliru. Setelah rentang kehidupan mereka berakhir dalam ranah eksistensi ini , mereka juga akan terlahir kembali dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur
Selanjutnya , Śāriputra, setelah saya melihat semua sebab dan kondisi yang menguntungkan dan mampu memberikan suka cita yang mendalam ini , maka saya nyatakan bahwa semua makhluk hidup yang telah mendengarkan uraian ini harus menegaskan menegaskan aspirasi [praṇidhāna] dengan penuh keyakinan untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini
[0347b18] Sekali lagi, Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Aksobhya , Tathāgata yang bernama Merudhvaja , Tathāgata yang bernama Mahāmeru, Tathāgata yang bernama Meruprabhāsa , Tathāgata yang bernama Mañjudhvaja dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru timur yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
[0347b24] Sekali lagi, Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Candrasūryapradīpa, Tathāgata yang bernama Yaśaḥprabha , Tathāgata yang bernama Mahārciḥskandha, Tathāgata yang bernama Merupradīpa , Tathāgata yang bernama Anantavīrya dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru selatan yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
[0347b29] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Amitaskandha , Tathāgata yang bernama Amitadhvaja, Tathāgata yang bernama Mahāprabha, Tathāgata yang bernama Mahāratnaketu, Tathāgata yang bernama Śuddharaśmiprabha dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru barat yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
[0347c06] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Mahārciḥskandha, Tathāgata yang bernama Vaiśvānaranirghoṣa , Tathāgata yang bernama Dundubhisvaranirghoṣa, Tathāgata yang bernama Duṣpradharṣa, Tathāgata yang bernama Ādityasaṃbhava, Tathāgata yang bernama Jaleniprabha, Tathāgata yang bernama Prabhākara dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru utara yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
[0347c11] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Brahmaghoṣa, Tathāgata yang bernama Nakṣatrarāja, Tathāgata yang bernama Indraketudhvajarāja, Tathāgata yang bernama Gandhottama, Tathāgata yang bernama Gandhaprabhāsa, Tathāgata yang bernama Mahārciskandha, Tathāgata yang bernama Ratnakusumasaṃpuṣpitagātra, Tathāgata yang bernama Sālendrarāja, Tathāgata yang bernama Ratnotpalaśrī , Tathāgata yang bernama Sarvārthadarśī , Tathāgata yang bernama Sumerukalpa dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru bawah yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
[0347c16] Selanjutnya , Śāriputra, seperti sekarang saya memberikan pujian kepada kualitas kebajikan yang tidak terukur, yang tidak terbatas dan tidak terbayangkan dari buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini . Demikian juga saya akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Siṃha, Tathāgata yang bernama Yaśa , Tathāgata yang bernama Yaśaḥprabhāsa, Tathāgata yang bernama Dharma, Tathāgata yang bernama Dharmadhara, Tathāgata yang bernama Dharmadhvaja dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru atas yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, karena pada saat berdiam dalam buddhakṣetra masing– masing, mereka menggunakan kefasihan penyampaian yang mendalam dan luas untuk menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu melalui pengungkapan kata-kata realitas ini dengan mengatakan bahwa semua makhluk hidup harus menyakini, menerima dan mempertahankan uraian realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini
[0348a07] Selanjutnya , Śāriputra, mengapa uraian ajaran realitas ini dinamakan sebagai bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ? Śāriputra, karena para kulaputra dan kuladuhitā yang telah mendengarkan kembali , yang sekarang sedang mendengatkan kembali , yang akan mendengarkan kembali uraian ajaran realitas yang bernama acintyaguṇaparikīrtanaṃ sarvabuddhaparigrahaṃ ini dan juga nama dari semua Buddha, Bhagāvan ini akan selalu dilindungi dan dirangkul oleh semua Buddha dengan sepenuhnya hingga mampu melatih diri sesuai dengan ajaran untuk menuju tahapan yang tidak mundur dan memperoleh kepastian dalam pencapaian kesempurnaan penggugahan tertinggi dan terlahir kembali dalam kṣetra murni dari Tathāgata Amitāyur. Oleh sebab itu , Śāriputra, semua makhluk hidup harus menerima dan mempertahankan dengan penuh keyakinan dan memahami dengan baik semua uraian saya dan juga para Buddha, Bhagāvan dalam sepuluh penjuru dan harus dengan tekun dan penuh semangat dalam melatih diri sesuai dengan yang telah diuraikan oleh para Buddha.
Śāriputra, para kulaputra dan kuladuhitā yang telah menegaskan aspirasi , yang sedang menegaskan aspirasi , yang akan menegaskan aspirasi untuk terlahir kembali dalam ranah eksistensi Sukhāvatī, buddhakṣetra dari Bhagavān Tathāgata Amitāyur, a pasti akan selalu dilindungi dan dirangkul oleh semua para Buddha, Bhagāvan dalam sepuluh penjuru dengan sepenuhnya, yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sepuluh sungai Gangga . Mereka yang melatih diri sesuai dengan yang telah diuraikan akan mencapai tahapan yang tidak akan mundur lagi dan memperoleh kepastian dalam pencapaian kesempurnaan penggugahan tertinggi dan terlahir kembali dalam kṣetra murni dari Tathāgata Amitāyur. Oleh sebab itu , Śāriputra, para kulaputra dan kuladuhitā harus memiliki keyakinan penuh terhadap kṣetra murni dari Tathāgata Amitāyur dan menegaskan aspirasi untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini.
[0348a18] Selanjutnya, Śāriputra, seperti sekarang saya memuji kualitas kebajikan yang tidak terbayangkan dari semua Buddha , Bhagāvan ini , demikian juga , Śāriputra , semua Buddha , Bhagāvan ini juga akan memuji kualitas kebajikan yang tidak terbayangkan saya dan berkata
Buddha Śākyamuni , Anda telah menyelesaikan tugas yang sangat sulit dan belum pernah terjadi sebelumnya di dalam dunia Sahā ini , dalam kalpa kemerosotan , dimana semua makhluk hidup telah merosot , semua makhluk hidup yang dipenuhi dengan pandangan yang merosot [keliru], semua makhluk hidup yang telah dihancurkan oleh kondisi mental yang tidak bermanfaat , saat rentang waktu kehidupan semua makhluk hidup juga telah mengalami kemerosotan dengan tujuan untuk membimbing dan memberikan manfaat , kedamaian dan sukacita mendalam kepada semua makhuk hidup ,menguraikan kembali ajaran realitas yang sangat sulit untuk diyakini dan diterima oleh semua semua makhluk hidup ini.
Śāriputra , anda harus mengetahui bahwa saya telah muncul dalam muncul dalam dunia Sāha ini pada kalpa kemerosotan ini, kemudian mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi, menguraikan kembali ajaran realitas ini , yang akan sulit untuk diterima oleh semua makhluk hidup , dengan tujuan untuk membimbing dan memberikan manfaat , kedamaian dan sukacita mendalam kepada semua makhuk hidup . Semua aspek ini merupakan tugas yang sangat sulit, jarang, sangat mengagumkan dan melampaui semua pemahaman ataupun logika.
[0348a26] Setelah Sang Buddha selesai menguraikan ajaran ini , Āyuṣmān Śāriputra , para bhikṣu , para deva , manusia , para āsura, asura , gandharva dan semua makhluk hidup lainnya dipenuhi dengan suka cita, kemudian mereka memberikan penghormatan dan mengundurkan diri.
Catatan Kaki :
1. T 366 ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan kombinasi terjemahan dari manuscript Sanskrit Sukhāvatīvyūhaḥ (saṁkṣiptamātṛkā) yang diinput oleh Vaidya, P.L ., dan dipublikasi oleh Mithila Institute of Post-Graduate Studies and Research in Sanskrit Learning
2. Terjemahan ini juga telah disesuaikan dengan versi terjemahan tibetan འཕགས་པ་བདེ་བ་ཅན་གྱི་བཀོད་པ་ཞེས་བྱ་བ་ཐེག་པ་ཆེན་པོའི་མདོ། yang tercatat di D 115 , pernah dipublikasikan dalam terjemahan bahasa inggris dengan judul THE DISPLAY OF THE PURE LAND OF SUKHĀVATĪ , oleh Sakya Pandita Translation Group dengan penerjemah Ngawang Rinchen Gyaltsen, Julia Stenzel, dan Tsewang Gyaltsen
3. Baris [0346c10] Tālapattra dapat diartikan sebagai manuscript daun lontar ataupun pohon lontar, terjemahan ini mengikuti terjemahan mandarin dan Tibetan sebagai pohon lontar.
4. Untuk alternatif versi
terjemahan lainnya, lihat T 367