Pages

T 672 - 大乘入楞伽經 [sūtra mahāyāna yang bernama manifestasi di Lanka ]

[0587b15] Demikianlah  yang telah Kudengar ,

[0587b15] Pada suatu waktu Bhagavān sedang berdiam  di samudera , diatas  puncak Gunung Malaya dalam istana Laṅkā yang  dihiasi dengan  beragam  bunga  dan permata , bersama  dengan  persamuan agung  bhikṣu  dan juga persamuan  bodhisattva  yang berasal dari berbagai buddhakṣetra .

Para bodhisattva mahāsattva  ini dipimpin oleh Bodhisattva Mahāmati dan telah menguasai dengan sempurna [vaśitā] semua jenis samādhi, [sepuluh]  kekuatan [bala], [enam] pengetahuan tertinggi [abhijña], telah menerima transmisi kekuasaan dari semua  Buddha, fasih dalam  pengetahuan mengenai  semua objek eksternal  hanya merupakan manifestasi dari kesadaran semata, menguasai beragam metoda kefasihan yang disesuaikan dengan kapasitas mental dan perilaku  semua makhluk hidup , telah melampaui lima kualitas, [tiga karakteristik] intrinsitik [svabhāva], [delapan modal] kesadaran [vijñāna],   dan [dua jenis] ketiadaan diri. [nairātmyā]

[0587b22] Pada saat itu ,  Bhagavān keluar dari kediaman rāja nāga Sāgara  setelah menyelesaikan penguraian doktrin realitas selama tujuh hari  dan disambut oleh   beragam nāgakanya , Śakra  dan  Brahma.   

Bhagavān  menatap kediaman Laṅkā yang terletak dipuncak gunung Malaya , kemudian tersenyum dan berkata :
  
Dipuncak  Gunung Malaya dari Lanka ini ,  semua Tathāgata   ,Arahat , dan  Samyaksaṃbuddha dari masa lampau telah menguraikan realisasi diri melalui pengetahuan dari semua Buddha. Realitas yang melampaui semua pemahaman  para tīrthika , Śrāvaka dan Pratyekabuddha. Sekarang saya akan menguraikannya kembali kepada Rāvaṇa,  pemimpin para yakṣa.
Melalui  transmisi kekuatan dan kekuasaan dari  Tathāgata, Rāvaṇa,  pemimpin para rākṣasa, mampu mendengarkan  ucapan Buddha tersebut, juga mengetahui bahwa  Bhagavān telah keluar dari kediaman rāja nāga Sāgara dan sedang  dikelilingi oleh  Śakra , Brahma beserta persamuan nāgakanya yang tidak terhitung jumlahnya, juga mengamati  ransformasi kesadaran [pravṛttivijñāna]  dari peserta persamuan ini  yang  digerakkan oleh angin objektivitas eksternal dan muncul silih berganti seperti   beragam gelombang di lautan  kesadaran landasan [Ālayavijñāna] . Kemudian Rāvaṇa berkata dengan penuh suka cita: 

Saya akan segera berangkat menuju kediaman rāja nāga Sāgara  untuk mengundang  Bhagavān  ke Laṅka  demi kesejahteraan dan  kebahagiaan semua makhluk hidup termasuk para deva dan manusia. 

Kemudian Rāvaṇa, pemimpin para rākṣasa segera mempersiapkan  kereta kuda yang dihiasi  dengan beragam bunga , bersama dengan  para pegawalnya  berangkat  menemui Bhagavān. Setelah tiba disana , Rāvaṇa bersama  dengan para pengawalnya turun dari kereta kuda , berjalan dan mengelilingi Bhagavān sebanyak tiga kali dari arah kiri ke kanan.  Sementara musisi dari kerajaan tersebut memainkan beragam vīṇā  yang terbuat dari indranīla, dengan  pemetik senar  yang terbuat dari vaiḍūrya dan instrumen musik digantung di salah satu bahu dengan menggunakan  gantungan yang terbuat dari kain termahal   berwarna putih kekuningan seperti priyangu. Mereka melantunkan beragam  nada seperti  Saḍjarṣabha , Gāndhāra,  Dhaivata,  Niṣāda , Madhyama,  Kaiśika yang dipadu  dengan modulasi nada yang  harmonis dalam  Grāma Mūrchanā  dan sebagainya , juga diiringi dengan beragam nada  seruling yang menyatu dengan indah  dan  melantunkan gātha pujian  ini  

Esensi uraian realitas  dari  intrinsitik kesadaran
tanpa diri , bebas dari semua  pandangan dan tidak ternoda
mengarah langsung ke pengetahuan yang dicapai dari diri yang terdalam  Semoga Buddha berkenan menguraikannya  [1.1] 

Dengan  kualitas kebajikan yang telah disempurnakan
memanifestasikan nirmāṇa yang bertansformasi dan ditansformasi
oleh sukacita dalam realisasi diri yang terdalam
kunjungi  Lanka ,Muni! sekarang waktu yang tepat [1.2]  

Laṅkā  kediaman dari para Buddha masa lampau
didampingi oleh para putra yang mampu mengkontemplasi beragam rūpa
Uraikanlah kepadaku realitas tertinggi
para yakṣa yang mampu mengkontemplasi beragam rūpa akan mendengarkannya dengan baik [1.3]

[0587c16] Kemudian Rāvaṇa, pemimpin Laṅka kembali  melantunkan gātha pujian  dalam  nada totaka:

Setelah tujuh hari  Bhagavān  
berdiam dalam ranah para makara di tengah samudera
dalam  kediaman dari Sāgara 
memanifestasikan dirinya kembali di tepi pantai [1.4]

[Saya] Rāvaṇa, bersama dengan para apsara
yakṣa, Śuka ,  Sāraṇa  dan para paṇḍita [1.5]
memanifestasikan pengetahuan tertinggi  
dengan kereta kuda yang dihiasi beragam bunga 
berangkat menuju  ke kesana untuk memuji  dan menjunjung tinggi Tathāgata
menghadap Buddha dengan persembahan dan memberitahukan nama ini [1.6]  

Saya , Rāvaṇa telah hadir disini 
pemimpin para rākṣasa dengan sepuluh kepala 
Memohon kepada anda untuk memberkati Lanka 
beserta dengan seluruh penghuninya [1.7]

Dikota ini para Buddha masa lampau
Berdiam di puncak  yang dhiasi dengan beragam permata
Menguraikan kembali semua pencapaian mereka
Realisasi diri yang terdalam [1.8]

Semoga Bhagavān  berkenan berdiam kembali di puncak  yang dihiasi dengan beragam permata
Bersama dengan para Jinaputra menguraikan kembali realitas ini
Saya beserta dengan seluruh penghuni Lanka
Akan mendengarkannya dengan penuh perhatian [ 1.9]
  
Uraian laṅkāvatāra yang  dipuji oleh Buddha masa lampau
yang mengungkapkan  realisasi diri yang terdalam
yang tidak pernah diungkapkan oleh semua doktrin lainnya [ 1.10]

Saya mengingat dengan baik dimasa lampau
semua Buddha  dikelilingi oleh para Jinaputra
Menguraikan kembali ajaran realitas ini
Sekarang Bhagavān juga akan menguraikannya kembali [ 1.11]

Di masa yang akan datang 
Buddha  dan para pengikut  Buddha
Akan naik di puncak yang dihiasi beragam permata ini 
Menguraikan kembali ajaran realitas yang terdalam
Karena welas kasih kepada persamuan yakṣa ini [1.12]

Kediaman Laṅka yang mengagumkan ini 
dihiasi dengan  beragam permata berharga
dikelilingi oleh puncak yang sejuk dan indah 
dan diselubungi oleh  jala dari beragam mutiara [1.13]

Bhagavān , disini telah hadir para yakṣa
 yang telah  melampaui semua  keinginan  indriya dan kemarahan 
yang  mengkontemplasi  ajaran realitas  dari realisasi diri yang terdalam
yang menjunjung tinggi para Buddha masa lampau 
yang menyakini pengetahuan agung 
bertujuan melatih diri dengan  penuh disiplin. [1.14]

Para yakṣi dan yakṣaputrā  juga ingin mengetahui ajaran pengetahuan agung
Datanglah , Bhagavān sebagai  Guru Pembimbing kami
Datanglah  ke Laṅkā diatas puncak gunung Malaya.[1.15] 

Para pemimpin dari  Kumbhakarṇa dan  Rākṣasā
Juga berdiam dalam kota ini .
Pengikut dari ajaran pengetahuan agung
Juga ingin  mendengarkan dan memahami realisasi diri terdalam ini [1.16]

Menjunjung tinggi , menghormati Buddha di masa lampau
Hari ini berharap untuk melakukannya lagi
Datanglah , demi welas kasih
Datanglah  ke Lanka bersama dengan para putra ini [1.17]

Mahāmuni  , terimalah kediaman ku ini 
Bersama dengan para apsara
Untaian permata 
Taman Aśoka  yang penuh dengan suka cita [1.18]

Dengan mempersembahkan diri saya  kepada Buddha  dan para Jinaputra
Semua aspek telah dipersembahkan tanpa sisa 
Mahāmuni, mohon welas kasih anda kepada saya  [1.19]

[0588a27] Setelah mendengarkan gatha  ini , penguasa  tiga ranah eksistensi menjawab

Pemimpin yakṣa , para Guru di masa lampau mengunjungi  puncak yang dihiasi dengan beragam permata ini  karena simpati dan memenuhi undangan anda untuk menguraikan kembali  kesadaran yang terhalus ini. Di masa yang akan datang , ajaran ini juga akan diuraikan kembali di atas puncak gunung yang dihiasi oleh beragam permata ini. Realitas terhalus ini merupakan kediaman dari para meditator yang melatih diri dalam jalan realitas .  Pemimpin yakṣa ,  para Sugata dan saya telah berwelas kasih kepada anda. Kemudian Bhagavān menerima undangan ini ,  berdiri  dan tidak mengucapkan sepatah kata apapun , naik ke dalam kereta kuda  yang dipersembahkan oleh Rāvaṇa.



Karma JIgme

Instagram