Pages

T 248- 佛說五十頌聖般若波羅蜜經 [ārya advayaśatikā prajñāpāramitā sūtra]

大正新脩大藏經

Taishō Shinshū Daizōkyō

般若部

prajñāpāramitā


Divisi Kebijaksanaan Melampaui


T 248


佛說五十頌聖般若波羅蜜經


आर्य अद्वयशतिका प्रज्ञापारमिता सूत्र


ārya advayaśatikā prajñāpāramitā sūtra


Sūtra yang bernama kebijaksanaan melampaui dalam lima puluh baris


Diterjemahkan oleh Dānapāla


Nara Sumber dalam Chinese
Diterjemahkan dari Chinese ke dalam Bahasa Indonesia oleh : Karma Jigme


T 247 T 248 T 249


.


[0845c24] Demikianlah yang telah kudengar, 

[0845c24]  Pada suatu waktu , Bhagavān sedang  berdiam  di Rājagṛha, di puncak Gṛdhrakūṭa,bersama dengan persamuan agung yang terdiri dari  seribu dua ratus lima bhikṣu, yang semuanya telah mencapai tahapan arahat, yang telah mengakhiri semua arus penyebab kelahiran kembali,  yang telah terbebaskan dari semua kondisi mental yang tidak bermanfaat, yang telah mencapai kualitas kebajikan  dengan kesadaran yang penuh dengan kualitas kebajikan dan telah terbebaskan, yang telah mengakses dan memahami pengetahuan, seperti raja naga yang agung, yang telah memotong putus semua ikatan,  yang telah meletakkan beban yang berat,  yang telah melaksanakan semua yang harus dilaksanakan, yang telah memperoleh tujuan dan manfaat untuk dirinya sendiri,  yang telah  mencapai  ketenangan dan kedamaian melalui kesadaran.  

[0845c29]  Pada saat itu, Bhagavān memberitahukan kepada Subhūti dan berkata, 

Jika ada kulaputra dan kuladuhitra,  yang baru saja melatih diri [śikṣitukāmena] dalam jalan para Śrāvaka,  yang  ingin melatih diri dengan penuh sukacita mendalam dalam mencapai  kesempurnaan pencerahan yang tertinggi dan tidak tertandingi,  mereka seharusnya mendengarkan  uraian mengenai kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitā] ini , menerima dan  mempertahankan dengan baik , mendaras, mempelajari , mengkontemplasi, menguraikannya kembali kepada orang lain maka akan mencapai  kesempurnaan pencerahan dengan segera.

[0846a03]  Subhūti, uraian dari kebijaksanaan melampaui  ini,  juga dilengkapi dengan [samanvāgata] kefasihan dalam  metoda [upāyakauśalya], yang mampu mengakses semua pengetahuan menyeluruh [samudāgamāya] dari  ajaran kebenaran para Buddha dan bodhisattva . Oleh sebab itu, merupakan pelatihan diri  [yoga] yang harus dilakukan  [karaṇīya]

[0846a05] Subhūti, para bodhisattva mahāsattva yang telah mendengarkan uraian dari kebijaksanaan melampaui ini, seharusnya menjunjung tinggi, , menerima dan mempertahankan dengan baik, mendaras,  mempelajari dan melatih diri melalui uraian ini , mengapa demikian ? karena uraian ini ,merupakan petunjuk dan instuksi yang terperinci [nirdiṣṭa] dari ajaran kebenaran semua Buddha [sarvabuddhadharmā]  yang ekstensif [vistara].

[0846a08] Subhūti,  uraian dari kebijaksanaan melampaui ini ,  para bodhisattva yang melatih diri, Subhūti, melalui ajaran kebenaran yang membawa manfaat [kuśaladharmā] , aspek menuju pencerahan [bodhipakṣāḥ], ajaran kebenaran para Śrāvaka, Pratekyabuddha, bodhisattva ataupun ajaran kebenaran pada Buddha ini.  Dalam  uraian  kebijaksanaan melampaui ini, semua aspek menuju pencerahan [bodhipakṣāḥ], ajaran kebenaran para Śrāvaka, Pratekyabuddha, bodhisattva ataupun ajaran kebenaran pada Buddha ini telah tercakup [anupraviṣṭā], terkumpul [saṃgraha], dengan satu tujuan  perlindungan [saraṇa] yang  sama [sama]

[0846a11] Kemudian Subhūti mengajukan pertanyaan kepada Bhagavān dan berkata,  apa saja yang termasuk dalam ajaran kebenaran yang  membawa manfaat [kuśaladharmā] , aspek menuju  pencerahan  [bodhipakṣāḥ], ajaran kebenaran para Śrāvaka, Pratekyabuddha, bodhisattva ataupun ajaran kebenaran pada Buddha ini yang  telah tercakup [anupraviṣṭā], terkumpul [saṃgraha] dalam uraian  kebijaksanaan melampaui ini, dengan satu tujuan perlindungan [saraṇa] yang  sama [sama] ?

[0846a15] Bhagavān memberitahukan kepada Subhūti dan berkata,

Semua ini, kesempurnaan pemberian [dānapāramitā], kesempurnaan moralitas [śīlapāramitā], kesempurnaan kesabaran [kṣāntipāramitā], kesempurnaan semangat [vīryapāramitā], kesempurnaan meditasi [dhyānapāramitā], kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitā], kekosongan terhadap  aspek internal [ādhyātmaśūnyatā], kekosongan  terhadap  aspek  eksternal [bahirdhāśūnyatā],  kekosongan terhadap  aspek  eksternal dan internal [ādhyātmābahirdhāśūnyatā],  kekosongan kekosongan [śūnyatāśūnyatā],  kekosongan agung [mahāśūnyatā],    kekosongan  kebenaran tertinggi [paramārtha śūnyatā], kekosongan terhadap terkondisi [saṃskṛtaśūnyatā], kekosongan terhadap tidak terkondisi  [asaṃskṛtaśūnyatā], kekosongan absolut   [atyantaśūnyatā]  kekosongan terhadap ketiadaan awal dan ketiadaan akhir [anādyagraśūnyatā], kekosongan terhadap  ketiadaan  penyebaran   [anapakāraśūnyatā]  kekosongan terhadap esensi [prakṛtiśūnyatā] , kekosongan karakteristik  spesifik [svalakṣaṇaśūnyatā]  kekosongan semua fenomena [sarvadharmaśūnyatā],  kekosongan terhadap ketiadaan persepsi [anupalambhaśūnyatā], kekosongan ketiadaan eksistensi [abhāvaśūnyatā] , kekosongan terhadap  eksistensi sendiri [svabhāvaśūnyatā] ,  kekosongan terhadap ketiadaan eksistensi  dan eksistensi sendiri  [abhāvasvabhāvaśūnyatā] , empat landasan perhatian penuh [catvāri smṛutyupasthānāni], empat usaha  yang benar [catvāri samyakprahāṇāni], empat modus pencapaian [catvāri ṛddhipādāni , lima kekuatan [pañcabalāni],  lima indera [pañcendriyāṇi],  tujuh aspek menuju pencerahan [saptabodhyaṅgāni] , jalan para mulia beraspek delapan [āryāṣṭāṅgikamārgāḥ], empat  keabsahan kognisi [catvāri pramāṇāni],  empat pencapaian materi halus [catasra ārūpyasamāpattayaḥ],  delapan pembebasan [aṣṭau vimokṣāḥ]  , gerbang pembebasan kekosongan, gerbang pembebasan tanpa nimitta, gerbang pembebasan tanpa keinginan, semua gerbang dhāraṇī [sarvadhāraṇīmukhāni],  sepuluh kekuatan dan kekuasaan dari para Tathagata [daśatathāgatabalāni], empat kefasihan [catasraḥ pratisaṃvidaḥ] , welas asih agung, [mahākarūṇā] , cinta kasih agung [mahamaitrī], delapan belas kualitas spesifik dari para Buddha [aṣṭādaśāveṇikabuddhadharmāḥ], hasil dari tahapan śrotāpanna [śrotāpattiphalaṃ], hasil dari tahapan sakṛdāgāmin [sakṛdāgāmiphalaṃ], hasil dari tahapan anāgāmi [anāgāmiphalaṃ], hasil dari tahapan arahat [arhatphalaṃ], hasil dari tahapan pratekyabuddha [pratekyabuddhaphalaṃ] , pengetahuan semua aspek [sarvajñatā] dari jalan para bodhisattva. Demikianlah semua ajaran kebenaran yang memiliki kualitas kebajikan ini  yang  telah tercakup [anupraviṣṭā], terkumpul [saṃgraha]  telah tercakup dalam  uraian  kebijaksanaan melampaui  ini, dengan satu tujuan  perlindungan [saraṇa] yang  sama [sama] ?

[0846a29]  Kemudian Subhūti  mengatakan demikian , ah!  , sangat sulit untuk dipahami [duravagāhā] kebijaksanaan melampaui ini ,  demikian juga yang bernama ajaran kebenaran yang  membawa manfaat [kuśaladharmā] , aspek menuju  pencerahan  [bodhipakṣāḥ], ajaran kebenaran para Śrāvaka, Pratekyabuddha, bodhisattva ataupun ajaran kebenaran pada Buddha ini yang  telah tercakup [anupraviṣṭā], terkumpul [saṃgraha] dalam uraian  kebijaksanaan melampaui  [prajñāpāramitā]  ini, dengan satu tujuan  perlindungan [saraṇa] yang  sama [sama].

[0846b02]  Bhagavān berkata,  Sādhu, Sādhu, Subhūti,  seperti yang telah anda katakan, Subhūti, jika ada yang  tidak menanamkan kualitas kebajikan, memiliki sahabat spiritual yang tidak baik,  inteligensi yang tumpul, malas, tidak bijaksana, diliputi oleh ketidaktahuan, dengan pemahaman yang  tidak memadai,  pelatihan diri  yang tidak memadai,  yang baru saja memasuki pelatihan diri ,  dengan pengalaman yang  dangkal , selalu bersuka cita dalam aspirasi yang rendah, ataupun seseorang yang memiliki kualitas rendah dan kebijaksanaan yang dangkal, akan sulit untuk memahami , tidak menerima dan menyakini uraian mengenai kebijaksaan melampaui ini , 

[0846b08]  Oleh sebab itu , Subhūti,  para kulaputra dan kuladuhitra yang telah memiliki aspirasi sepenuhnya,dalam  mencapai kesempurnaan pencerahan yang tertinggi dan tidak tertandingi dengan segera, harus selalu mendengar uraian mengenai kebijaksanaan melampaui ini , menjunjung tinggi, ,  menerima dan  mempertahankan dengan baik , menguraikannya kembali kepada orang lain, akan mencapai pencerahan dari semua Buddha masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang,  akan segera mencapai kesempurnaan pencerahan yang tertinggi dan tidak tertandingi.

[0846b11] Demikianlah uraian dari  Bhagavān  ini , setelah Subhūti  dan para bodhisattva, para deva, manusia dan asura  mendengarkan uraian dari  Bhagavān ini , diliputi dengan suka cita mendalam , akan menerima dan melatih diri dengan baik melalui uraian ini .


Catatan kaki.
1. Penerjemahan sūtra kedalam bahasa Indonesia  ini menggunakan manuskrip sanskrit yang diedit oleh Shakya M.B,  dipublikasi oleh Nagarjuna Institute of Exact Method , tahun 1988. 
2. Penerjemahan dengan menggunakan manuskrip Sanskrit hanya mengikuti paragraph terjemahan Sanskrit ke Chinese oleh Danapala pada Taisho no248 ,  untuk paragraph Sanskrit  yang tidak tercantum dalam Taisho ini , tidak akan diterjemahkan.   



Karma JIgme

Instagram