大正新脩大藏經
Taishō Shinshū Daizōkyō
般若部
prajñāpāramitā
Divisi Kebijaksanaan Melampaui
T 243
大樂金剛不空真實三麼耶經
आर्य-प्रज्ञापारमिता-नय-शतपञ्चाशतिका
ārya-prajñāpāramitā-naya-śatapañcāśatikā
Sūtra yang bernama prinsip kebijaksanaan melampaui dalam seratus lima puluh baris
Diterjemahkan oleh Amoghavajra
T 242 T 243 T 244
[0784a14] Demikian telah yang telah kudengar
[0784a14] Pada suatu waktu, Bhagavān yang dihiasi dengan karakteristik spesifik dari beragam pengetahuan dalam samaya dan landasan kekuasaan [adhiṣṭhāna] vajra dari semua Tathāgata , dengan mahkota permata dari semua Tathāgata, mencapai landasan kekuasaan dari tiga ranah eksistensi, penguasa agung dari penyatuan pengetahuan semua aspek dari semua Tathāgata, yang telah memperoleh semua segel mudra yang tidak tertandingi dari semua Tathāgata , dengan beragam aktivitas melampaui keduniawian yang mampu mengkondisikan ruang lingkup dari eksistensi makhluk hidup yang tidak terbatas dan tanpa terkecuali, hingga semua aspirasi mereka akan terwujud dengan sempurna, berdiam dengan konstan dalam kesetaraan tiga rentang waktu, dalam aktivitas tubuh, ucapan, pikiran dari vajra.
Pada saat itu,Tathāgata Mahāvairocana memanifestasikan kediamannya diantara para pemimpin deva Paranirmitavaśavartin, yang tertinggi diantara semua ranah eksistensi keinginan inderawi [kāmadhātū], kediaman yang selalu dipuji sebagai yang penuh dengan semua berkah oleh mereka, kediaman yang tersusun dari semua jenis permata maṇi yang agung, dengan panji beragam warna, terjalin dengan genta yang akan berbunyi pada saat tertiup angin, dipenuhi dengan beragam untaian bunga, mahkota permata, kalung dan liontin yang seindah bulan purnama dan juga beragam perhiasan yang sempurna dan mengagumkan lainnya.
Bhagavān bersama dengan delapan puluh koṭī bodhisattva yang dipimpin oleh Vajrapāṇi, Avalokiteśvara, Ākāśagarbha, Vajramusti, Mañjuśrī, Sacittotpādadharmacakrapravartin, Gaganagañja dan Sarvamārapramardin, sedang dikelilingi dan dihormati oleh para bodhisattva ini, kemudian menguraikan ajaran kebenaran yang baik di awal, ditengah dan diakhir, memiliki makna yang sangat baik dan kata-kata yang sangat baik; dan tidak tercampur , menyeluruh, murni , sempurna, dan berkaitan dengan pelatihan diri yang murni., yang bernama gerbang pemurnian intrinsik dari semua fenomena [sarvadharmasvabhāvaviśuddhimukhaṃ] dan berkata demikian,
prinsip dari kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānaya] adalah sebagai berikut , [1] landasan pemurnian kesenangan terhadap kenikmatan seksual [surata] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva, [2] landasan pemurnian jalinan keterikatan pada objek indera [rāgavāṇa] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva, [3] landasan pemurnian api kebencian [dveṣavahni] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva, [4] landasan pemurnian ikatan kemelekatan terhadap kemesraan [snehabandhana] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva [5] landasan pemurnian kekuasaan semua penguasa dan pemimpin [sarvaiśvaryādhipatya] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva [6] landasan pemurnian pandangan [dṛṣṭi] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva, [7] landasan pemurnian kegandrungan [rati] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva ,[8] landasan pemurnian dari kegiuran [tṛṣṇā] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva, [9] landasan pemurnian kesombongan [garva] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva , [10] landasan pemurnian kepemilikan terhadap semua perhiasan [bhūṣaṇa] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva, [11] landasan pemurnian kepuasan kesadaran diskriminatif [manohlādana] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva, [12] landasan pemurnian tanpa lokasi [titik referensi] [āloka] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva , [13] landasan pemurnian dari jasmani [kāya] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva [14] landasan pemurnian kesenangan dari kelompok [kāyasukha] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva [15] landasan pemurnian dari bentuk [rūpa] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva [16] landasan pemurnian dari suara [śabda] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva [17] landasan pemurnian dari bebauan [gandha] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva [18] landasan pemurnian dari rasa [rasa] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva , [19] landasan pemurnian dari sentuhan [sparśa] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva , [20] landasan pemurnian dari fenomena [dharma] adalah kalimat yang mendefinisikan bodhisattva , mengapa demikian ? karena semua fenomena adalah bebas dari intrinsik , dan karena dalam realitas , semua fenomena adalah adalah bebas dari intrinsik. Ini adalah pemurnian dari kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitāviśuddhi]
Jika ada seseorang, Vajrapāṇi, hanya sekali saja mendengarkan prinsip kebijaksanaan melampaui ini [prajñāpāramitānaya], mengaplikasikan landasan pemurnian intrinsik dari semua fenomena [sarvadharmasvabhāvaviśuddhipada] hingga sampai saat dia duduk diatas bodhimaṇḍa, halangan dalam mencapai pengetahuan semua aspek [sarvajñeyāvaraṇa] , halangan dari kondisi mental yang tidak bermanfaat [kleśāvaraṇa], halangan dari aktivitas [karmāvaraṇāni], setebal apapun semua aspek ini telah terakumulasi, tidak akan mengkondisikan dia untuk terlahir kembali dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan seperti neraka dan sebagainya, walaupun dia telah melakukan kesalahan yang berat , dia akan tetap mampu akan bebas dari penderitaan dan dimurnikan kembali.
Jika ada seseorang yang menerima dan mempertahankan dengan baik, mendaras, mengkontemplasi dengan perhatian penuh uraian ini setiap hari, maka dalam kehidupan ini juga, akan mencapai vajra samādhi dari kesetaraan semua fenomena [sarvadharmasamatā], mencapai penguasaan dari semua kualitas [sarvadharmeśvara], menerima semua kegandrungan dan suka cita mendalam yang tidak terukur, setelah enam belas kelahiran kembali sebagai bodhisattva agung, akan mencapai tahapan Tathāgata, Vajradhara.
[0784b19] Kemudian Bhagavān yang telah dihiasi dengan samaya tertinggi mahāyāna dari semua Tathāgata , semua maṇḍala yang tercakup dalam vajradhātu , makhluk yang terkemuka yang mencakup tiga ranah eksistensi, pembimbing terkuat yang mencakup ruang lingkup dari eksistensi makhluk hidup yang tidak terbatas dan tanpa terkecuali, yang telah mencapai semua makna samaya agung dari semua vajrapāṇi, dikelilingi oleh beragam makhluk hidup yang memiliki aktivitas agung dari vajra, mengulang kembali makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtham], tersenyum, mengacungkan vajra yang agung dengan tangan kanan, mengangkatnya ke arah atas dan diarahkan kembali didepan hati, kemudian mendaras esensi dari kebenaran yang bernama samaya vajrāmogha yang penuh dengan suka cita agung
[0784b24] Chinese : 吽 , Pinyin : hong , Sanskrit hūṃ.
[0784b25] Kemudian Bhagavān Vairocana Tathāgata, menjelaskan dengan terperinci mengenai prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānaya] yang bernama penyempurnaan pencerahan tertinggi , yang mengarah pada realitas demikian apa adanya dari kediaman semua Tathāgata [sarvatathāgataśāntadharmatābhisambodhinirhāra] dan berkata demikian,
yang tercerahkan melalui kesetaraan dari vajra [vajrasamatābhisaṃbodho] akan ada pencerahan agung, yang dikembangkan dengan sempurna melalui kekokohan dari varja [mahābodhivajradrdhatayā]
yang tercerahkan melalui kesetaraan dari makna [arthasamatābhisaṃbodho] akan ada pencerahan agung, yang dikembangkan dengan sempurna melalui satu makna [ekārthatayā]
yang tercerahkan melalui kesetaraan dari fenomena [dharmasamatābhisaṃbodho] akan ada pencerahan agung, yang dikembangkan dengan sempurna melalui pemurnian dari semua fenomena [sarvadharmaviśuddhitayā]
yang tercerahkan melalui kesetaraan dari semua aspek [sarvasamatābhisaṃbodho] akan ada pencerahan agung, yang dikembangkan dengan sempurna melalui ketiadaan diskriminatif terhadap intrinsik dari semua fenomena [sarvadharmasvabhāvāvikalpatayeti]
Jika ada , vajrapāṇi , seseorang yang telah mendengarkan ajaran kebenaran mengenai empat penyempurnaan ini , mendaras, mengingat dan mempertahankan dengan baik, jika dia telah melatih diri melalui semua metoda pelatihan diri yang sangat keliru , hingga pada saat dia dimapankan diatas bodhimaṇḍa , akan terhindar dari semua ranah eksistensi yang tidak menyenangkan, walaupun telah melakukan kesalahan yang berat , dia juga akan tercerahkan melalui kesempurnaan pencerahan yang tertinggi.
[0784c04] Kemudian, setelah Bhagavān mengatakan demikian, untuk menegaskan kembali iktisiar dari pengetahuan mengenai landasan dari makna ini , sekali lagi, mengepalkan tinju kebijaksanaan, dengan wajah yang tersenyum, menguraikan esensi yang bernama kesetaraan semua fenomena [sarvadharmasamatā] ,
[0784c07] Chinese : 惡 Pinyin : e Sanskrit : āḥ
[0784c08] Kemudian Bhagavān Sarvaduṣṭavinayanaśākyamuni Tathāgata, menguraikan dengan terperinci mengenai akumulasi kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānirhāra] yang bernama kumpulan kemenangan dalam kesetaraan semua fenomena [sarvadharmasamatāvijayasaṅgraha] dan berkata demikian,
Dari ketiadaan proliferasi konseptual yang dikembangkan dengan sempurna [aprapañcatayā] pada keterikatan objek indera [rāga] , seharusnya ketiadaan proliferasi konseptual pada kebencian [dveṣa] akan diketahui .
Dari ketiadaan proliferasi konseptual yang dikembangkan dengan sempurna [aprapañcatayā] pada kebencian [dveṣa] , seharusnya ketiadaan proliferasi konseptual pada delusi [moha] akan diketahui .
Dari ketiadaan proliferasi konseptual yang dikembangkan dengan sempurna [aprapañcatayā] pada delusi [moha] , seharusnya ketiadaan proliferasi konseptual pada semua fenomena [sarvadharma] akan diketahui .
Dari ketiadaan proliferasi konseptual yang dikembangkan dengan sempurna [aprapañcatayā] semua fenomena [sarvadharma] , seharusnya ketiadaan proliferasi konseptual pada kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramita] akan diketahui.
Jika ada Vajrapāṇi, seseorang yang mendengarkan prinsip dari kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānaya] ini, mendaras, mengingat dan mempertahankan dengan baik , jika dia telah membunuh semua makhluk hidup yang terlahir dalam tiga ranah eksistensi ini , juga tidak akan terjatuh dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan, walaupun telah melakukan kesalahan yang berat , dia juga akan tercerahkan melalui kesempurnaan pencerahan yang tertinggi.
[0784c15] Kemudian Vajrapāṇi, menegaskan kembali iktisiar dari pengetahuan mengenai makna dari realitas demikian apa adanya [ dharmatārtha], membentuk mudra yang bernama vajra kemenangan tiga ranah eksistensi [trilokavijayavajra] , tersenyum dengan mengangkat alis mata nya, dengan mata yang berkobar, memamerkan taring , meregangkan kaki kirinya dan berdiam dalam gestur penakhlukan, mengajarkan esensi yang bernama akasara hūṃ dari vajra [vajrahūṃkāra]
[0784c18] Chinese 吽 Pinyin hung Sanskrit hūṃ
[0784c19] Kemudian Bhagavān Svabhāvaviśuddhadharmatāprāpta Tathāgata, menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] yang bernama mudra pengetahuan Avalokiteśvara dalam kesetaraaan semua fenomena [sarvadharmasamatāvalokiteśvarajñānamudra], dengan mengatakan demikian,
Karena semua keterikatan objek indera [rāga] dalam keduniawian telah dimurnikan, maka semua kebencian [dveṣa] juga telah dimurnikan.
Karena semua ketidakmurnian [mala] dalam keduniawian telah dimurnikan, maka semua ketidakbajikan [pāpa] juga telah dimurnikan.
Karena semua fenomena [dharma] dalam keduniawian telah dimurnikan, maka semua makhluk hidup [sattva] juga telah dimurnikan.
Karena semua pengetahuan [jñāna] dalam keduniawian telah dimurnikan, maka semua kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramita] juga telah dimurnikan
Jika ada Vajrapāṇi, seseorang yang mendengarkan prinsip dari kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānaya] ini , mendaras, mengingat dan mempertahankan dengan baik ,kemudian jika dia berdiam di tengah semua keterikatan objek indera [rāga], akan seperti bunga teratai yang tidak tercemar dengan keterikatan objek indera [rāga] ataupun ketidakmurnian [mala], walaupun telah melakukan kesalahan yang berat , dia juga akan tercerahkan melalui kesempurnaan pencerahan yang tertinggi.
[0784c28] Kemudian Bhagavān Avalokiteśvara bodhisattva mahāsattva, menegaskan kembali landasan dari makna ini dengan lebih terperinci , dengan wajah tersenyum, mengamati seperti teratai mekar yang tidak tercemari oleh ketidakmurnian dari keterikatan objek indera [rāga], menguraikan dengan terperinci mengenai esensi yang bernama teratai dari semua bentuk eksistensi dalam semesta [sarvajagadviśvarūpapadma]
[0785a02] Chinese : 紇唎 Pinyin : ge li Sanskrit : hrīḥ
[0785a03] Kemudian Bhagavān Sarvatraidhātukādhipati Tathāgata, menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] yang bernama garbha pengetahuan yang terlahir dari insiasi petunjuk ajaran semua Tathāgata [sarvatathāgatābhiṣekasambhavajñānagarbha], dengan mengatakan demikian,
Karena pemberian inisiasi petunjuk ajaran [abhiṣekadāna], akan memungkinkan kemunculan dan pencapaian dari raja semua tiga ranah eksistensi.
Karena pemberian kekayaan [arthadāna], akan memungkinkan kemunculan dan pencapaian dari semua harapan yang terwujud dengan sempurna [sarvāśāparipūrna]
Karena pemberian ajaran kebenaran [dharmadāna], akan memungkinkan kemunculan dan pencapaian dari kesetaraan semua fenonema [sarvadharmasamatāprāpta]
Karena pemberian kebutuhan hidup sehari -hari [āmiṣadāna] akan memungkinkan kemunculan dan pencapaian semua suka cita mendalam dari jasmani , ucapan dan pikiran [sarvakāyavākcittasukhapratilambha]
[0785a07] Kemudian Akāśagarbha bodhisattva mahāsattva, tersenyum , mengikatkan untaian landasan kekuasaan dari permata vajra dikepalanya, menguraikan dengan terperinci mengenai esensi yang bernama permata samaya dari semua inisiasi petunjuk ajaran [sarvābhiṣekasamayaratna]
[0785a10] Chinese : 怛覽 Pinyin : da lan Sanskrit trāṃ
[0785a11] Kemudian Bhagavān Sarvatathāgatajñānamudrāprāpta Tathāgata, yang telah mempertahankan dengan baik iktisiar dari semua Tathāgata , bersama dengan semua Tathāgata lainnya, menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] yang bernama vajra landasan kekuasaan dan mudra dari pengetahuan semua Tathāgata [sarvatathāgatajñānamudrādhiṣṭhānavajra], dengan mengatakan demikian,
Dengan menerima mudra dari jasmani semua Tathāgata [sarvatathāgatakāyamudrāparigraha], akan memungkinkan kemunculan dan pencapaian realitas dari semua Tathāgata [sarvatathāgatatvāya]
Dengan menerima mudra dari ucapan semua Tathāgata [sarvatathāgatavāṅmudrāparigraha], akan memungkinkan pemahaman dan penguasaan ajaran kebenaran dari semua Tathāgata [sarvadharmapratilambha]
Dengan menerima mudra dari pikiran semua Tathāgata [sarvatathāgatacittamudrāparigraha], akan memungkinkan pemahaman dan penguasaan semua samādhi [ sarvasamādhipratilambha]
Dengan menerima mudra vajra dari pikiran semua Tathāgata [sarvatathāgatavajramudrāparigraha], akan memungkinkan kemunculan dan pencapaian siddhi tertinggi jasmani, ucapan , pikiran vajra dari semua Tathāgata [sarvakāyavākcittavajratvottamasiddhi],
Jika ada Vajrapāṇi, seseorang yang mendengarkan uraian dari ajaran kebenaran ini , mendaras, mengingat dan mempertahankan dengan baik, mengulang kembali kepada yang lain, mengkomtemplasi dengan penuh perhatian,akan memunculkan semua siddhi ,semua pencapaian yang tepat , semua pengetahuan, semua hasil dari aktivitas , juga mencapai siddhi tertinggi jasmani, ucapan , pikiran vajra dari semua Tathāgata [sarvakāyavākcittavajratvasarvottamasiddhi], juga akan dengan segera tercerahkan dan mencapai kesempurnaan pencerahan yang tertinggi.
[0785a20] Kemudian Bhagavān Vajramuṣṭi menerima mudra vajra samaya agung [mahāsamayavajramudrāparigraha] dan menegaskan kembali makna ini, dengan wajah yang tersenyum , menguraikan dengan terperinci mengenai esensi yang bernama samaya dari pencapaian siddhi melalui mudra kekokohan semua vajra [sarvadṛḍhavajramudrāsiddhisamaya]
[0785a23] Chinese : 噁 Pinyin e Sanskrit aḥ
[0785a24] Kemudian Bhagavān Sarvadharmasamatāprapañca Tathāgata menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] yang bernama pemutaran roda yang tidak terhancurkan [cakrākṣaraparivarta]
Semua fenomena [sarvadharma] adalah kosong [śūnya] , karena berkaitan dengan [yogena] ketiadaan intrinsik [niḥsvabhāva] mereka sendiri
Semua fenomena [sarvadharma] adalah tanpa nimitta [animitta] karena terjadi bersama dengan [upādāya] ketiadaan nimitta [nirnimitta] mereka sendiri
Semua fenomena [sarvadharma] adalah tidak dapat diperoleh [apraṇihita] karena berkaitan dengan [ yogena] ketidakpastian [apraṇidhāna] mereka sendiri.
Semua fenomena [sarvadharma] dipenuhi dengan cahaya yang mengiluminasi [pakṛtiprabhāsvara] karena kemurnian menyeluruh [pariśuddha] dari kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramita]
[0785a28] Kemudian Bhagavān Mañjuśrī bodhisattva mahāsattva, menegaskan kembali makna ini dengan lebih terperinci , dengan wajah tersenyum, mempersembahkan pedang kebijaksanaan kepada semua Tathāgata, menguraikan dengan terperinci mengenai esensi yang bernama kesempurnaan melampaui yang tertinggi
[0785b02] Chinese : 菴 Pinyin an Sanskrit : am.
[0785b03] Kemudian Bhagavān Sarvatathāgatacakrāntargata Tathāgata menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] yang bernama memasuki semua roda vajra, dengan mengatakan demikian,
Memasuki kesetaraan vajra adalah memasuki roda dari semua Tathagata;
Memasuki kesetaraan makna adalah dengan roda dari para bodhisattva agung
Memasuki kesetaraan semua fenomena adalah roda dari ajaran kebenaran yang mengagumkan ,
Memasuki kesetaraan semua aktivitas adalah memasuki semua sebab dan kondisi dari roda ,
[0785b07] Kemudian Bhagavān Sacittotpadadharmacakraravartin bodhisattva mahāsattva, menegaskan kembali landasan dari makna ini dengan lebih terperinci , dengan wajah tersenyum, memutar kembali roda vajra, menguraikan dengan terperinci mengenai esensi yang bernama semua samaya dari vajra,
[0785b10] Chinese 吽 , Pinyin hong , Sanskrit hūṃ
[0785b11] Kemudian Bhagavān Sarvapūjā vidhivistarabhājana Tathāgata, menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] yang bernama semua aktivitas tertinggi dari pūja, dengan mengatakan demikian,
Menegaskan aspirasi dalam mengembangkan kesadaran menuju pencerahan adalah pūja ekstensif kepada semua Tathāgata,
Menyelamatkan semua makhluk hidup adalah pūja ekstensif kepada semua Tathāgata,
Menerima dan mempertahankan dengan baik kumpulan uraian yang menakjubkan adalah pūja ekstensif kepada semua Tathāgata
Menerima dan mempertahankan dengan baik , mendaras, menyalin kembali dan menyebabkan tersalin kembali , mengkontemplasi , melatih diri, menyebarkan dan mengajarkan kepada orang lain, menghormati dan menjunjung tinggi makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] ini adalah pūja ekstensif kepada semua Tathāgata.
[0785b18] Kemudian Bhagavān Gaganagañja, bodhisattva mahāsattva, menegaskan kembali landasan dari makna ini dengan lebih terperinci , dengan wajah tersenyum, menguraikan dengan terperinci mengenai esensi dari semua vajra yang bernama samaya yang tidak terhalang dari semua sebab dan kondisi.
[0785b20] Chinese 唵 Pinyin : an Sanskrit oṃ.
[0785b21] Kemudian Bhagavān Sarvavinayasamartha Tathāgata, mengacungkan tinju pengetahuan vajra dari semua Tathāgata, menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] yang bernama garbha pengetahuan dari para khroda , dengan mengatakan demikian,
Karena kesetaraan semua makhluk adalah kesetaraan dari para khroda,
Karena penundukan atas semua makhluk hidup adalah penundukan dari para khroda,
Karena realitas demikian apa adanya [dharmata] dari semua makhluk hidup adalah realitas demikian apa adanya dari para khroda ,
Karena karakteristik intrinsik vajra dari semua makhluk hidup adalah karakteristik intrinsik dari para khroda
Mengapa demikian? Karena dengan menundukkan semua makhluk adalah bertujuan untuk pencapaian pencerahan.
[0785b26] Kemudian Bhagavān Sarvamārapramadin bodhisattva mahāsattva, menegaskan kembali makna ini dengan lebih terperinci , tersenyum dengan penuh suka cita, memanifestasikan diri dalam wujud vajra yaksa, menunjukkan taring vajra dari ketidaktakutan semua Tathāgata, menguraikan dengan terperinci mengenai esensi yang bernama gelak tawa dari para Vajrabhairava.
[0785b29] Chinese 郝 Pinyin hao Sanskrit hah
[0785c01] Kemudian Bhagavān Sarvadharmasamatapratisthita Tathāgata menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] yang bernama samaya tertinggi dari kesetaraan semua fenomena .
Dari kesetaraan semua fenomena , kesetaraan kesempurnaan melampaui dapat diketahui.
Dari kemaknaan semua fenomena , kemaknaan kesempurnaan melampaui dapat diketahui Dari realitas demikian apa adanya semua fenomena , realitas demikian apa adanya kesempurnaan melampaui dapat diketahui ,
Dari keaktivitasan semua fenomena , keaktivitasan kesempurnaan melampaui dapat diketahui ,
[0785c06] Kemudian Bhagavān Vajrapāṇi bodhisattva mahāsattva, memasuki samādhi yang bernama landasan kekuasaan samaya dari semua Tathāgata dan bodhisattva, menguraikan dengan terperinci mengenai esensi yang bernama semua samaya yang tidak tercela
[0785c09] Chinese : 吽 Pinyin : hong Sanskrit :hūm
[0785c10] Kemudian Bhagavān Tathāgata, menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] yang bernama landasan kekuasaan semua makhluk hidup, dengan mengatakan demikian,
Semua makhluk hidup adalah Tathāgatagarbha , karena mereka memiliki intrinsik dari Samantabhadra bodhisattva mahāsattva,
Semua makhluk hidup adalah Vajragarbha karena mereka mampu menerima landasan kekuasaan dari Vajragarbha
Semua makhluk hidup adalah Dharmagarbha karena mereka mampu mencapai kefasihan dalam menguraikan makna dan aksara,
Semua makhluk hidup adalah Karmagarbha, karena mereka berkaitan dengan atribut dari intrinsik sebagai objek maupun subjek
[0785c14] Kemudian para deva diluar dari silsilah vajra, menegaskan kembali makna ini dengan lebih terperinci , dengan suara yang penuh suka cita mendalam , menguraikan dengan terperinci mengenai esensi yang bernama realitas demikian apa adanya [dharmata] melalui penguasaan landasan kekuasaan dari varja
[0785c17] Chinese 怛賴 Pinyin : da lai Sanskrit trī
[0785c18] Kemudian tujuh ibunda [saptamatrika] dari ranah eksistensi yang menyenangkan, memberikan penghormatan dengan bersujud dibawah Bhagavān, mempersembahkan esensi yang bernama samaya vajra pengait, pembimbing, penghancur dan penyempurna,
[0785c20] Chinese 毘欲 Pinyin : pi yu Sanskrit bhyo
[0785c21] Kemudian Madhukara beserta dengan tiga bersaudaranya yang lain [Jayakara dan Sarvārthasiddhikara] memberikan penghormatan dengan bersujud dibawah Bhagavān, dengan satu suara yang sama dan harmonis , mempersembahkan esensi dari mulamantra ini
[0785c23] Chinese : 娑嚩 Pinyin : suo po Sanskrit svā.
[0785c24] Kemudian empat bersaudari [caturbhagini : Jayā ,Vijayā, Jayanti dan Aparājitā] , dengan saudaranya Tumburubhairava , mempersembahkan esensi dari mulamantra ini
[0785c25] Chinese 山 Pinyin shan Sanskrit ham.
[0785c26] Kemudian Bhagavān Anantāparyantaniṣṭha Tathāgata, yang telah memahami dengan sempurna mengenai ketidakstabilan dan ketiadabatasan dari fenomena ['paryantāniṣṭhadharmā], sekali lagi, menegaskan kembali makna dari landasan kekuasaan tertinggi [pariniṣṭhādhiṣṭhānārtha], menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari prinsip kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānayārtha] yang bernama landasan kekuasaan tertinggi dari vajra dalam kesetaraan semua ajaran kebenaran [sarvadharmasamatāpariniṣṭhādhiṣṭhānavajra] , dengan mengatakan demikian,
Dari ketiadaakhiran kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānantatayā] , ketiadaakhiran dari semua Tathāgatā dapat diketahui [ sarvatathāgatānantatā],
Dari ketiadabatasan kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitāparyantatayā] , ketiadabatasan dari semua ajaran kebenaran dapat diketahui [sarvadharmāparyantatā ],
Dari keanekaragaman kebijaksanaan melampaui [prajñāpāramitānekatayā] , keanekaragaman dari semua ajaran kebenaran dapat diketahui [sarvadharmānekatā ]
Dari pencapaian kesempurnan melampaui [prajñāpāramitāpariniṣṭhatayā] , pencapaian dari semua ajaran kebenaran dapat diketahui [sarvadharmāpariniṣṭhatā ]
Jika ada Vajrapāṇi, seseorang mendengarkan uraian ajaran kebenaran ini , menerima dan mempertahankan dengan baik, mendaras, mengkontemplasi makna dari uraian ini , maka dia akan mencapai kesempurnaan dalam pelatihan diri tertinggi dari para Budddha dan Bodhisattva, menghancurkan semua arus penyebab siklus kelahiran kembali dengan sempurna , memasuki kediaman dari para vajradhara ataupun Tathāgata.
[0786a05] Kemudian Bhagavān Vairocana Tathāgata yang telah mencapai realitas demikian apa adanya dari rahasia semua Tathāgata [sarvatathāgataguhyadharmatāprāpta] dan ketiadaan proliferasi konseptual terhadap semua fenomena [sarvadharmāprapañca], menguraikan dengan terperinci mengenai gerbang prinsip kesempurnaan melampaui dalam kesetaraan ajaran kebenaran vajra yang tidak tercela [āmoghavajradharmasamatāprajñāpāramitānayamukhaṃ], tanpa awal, pertengahan ataupun akhir, bernama suka cita agung dari samaya vajra yang tidak tercela [mahāsukhavajrāmoghasamaya], dengan mengatakan demikian,
siddhi tertinggi terhadap keterikatan objek indera [mahārāgottamasiddhi] dari para bodhisattva agung, akan mengarah pada siddhi tertinggi dari suka cita agung [mahāsukhottamasiddhi]
siddhi tertinggi dari suka cita agung [mahāsukhottamasiddhi] dari para bodhisattva agung, akan mengarah pada siddhi tertinggi dari pencerahan agung semua Tathāgata [sarvatathāgatamahābodhyuttamasiddhi]
siddhi tertinggi dari pencerahan agung semua Tathāgata [sarvatathāgatamahābodhyuttamasiddhi] dari para bodhisattva agung, akan mengarah pada siddhi tertinggi dalam penghancuran semua Māra yang kuat [sarvamahāmārapramardanottamasiddhi]
siddhi tertinggi dala penghancuran semua Māra yang kuat [sarvamahāmārapramardanottamasiddhi] dari para bodhisattva agung, akan mengarah pada siddhi tertinggi dari pemimpin semua tiga ranah eksistensi [sarvatraidhātukādhipatyottamasiddhi]
untuk memenuhi aspirasi siddhi tertinggi dari peguasa semua tiga ranah eksistensi [sakalatraidhātukaiśvaryottamasiddhi] dari para bodhisattva agung ini , mereka memurnikan semua ruang lingkup makhluk hidup , tanpa terkecuali, berdiam dalam siklus eksistensi , dengan usaha yang keras, berdiam dalam siklus kelahiran dan kematian, mencapai suka cita dari siddhi tertinggi [sukhottamasiddhi] dalam aktivitas untuk menyelamatkan, memberikan kesejahteraan , suka cita mendalam kepada semua makhluk hidup.
[0786a28] .Jiika ada , vajrapāṇi, seseorang bangun pada pagi hari, dan dalam satu hari penuh , hanya mengulang kembali uraian terperinci dari ajaran kebenaran mengenai gerbang dari prinsip kebijaksanaanmelampaui [prajñāpāramitānayamukha] , mendengarkannya, mempelajarinya, menyalin kembali dan melatih diri melalui uraian ini maka dia akan mencapai kelenturan jasmani dan pikiran, dalam kehidupan ini akan mencapai siddhi dari samaya vajra yang tidak tercela [vajrāmogha samaya siddhi] yang mengkondisikan keagungan suka cita yang mendalam, akan mencapai siddhi dari vajra rahasia tertinggi semua Tathāgata [sarvatathāgata vajra guhyottama siddhi] , memasuki tahapan vajradhara agung ataupun Tathāgata.
[0786b04] Chinese 吽 Pinyin hong Sanskrit : hūm
[0786b05] Kemudian semua Tathāgatā berkumpul bersama, dengan tujuan untuk menyempurnakan uraian ajaran kebenaran yang tidak tercela ini dan mengkondisikan siddhi yang tidak terhalang dengan segera, memuji uraian yang penuh kualitas kebajikan dari vajrapāṇi dan berkata,
sādhu sādhu mahāsattva , sādhu sādhu mahāsukha , sādhu sādhu mahāyāna , sādhu sādhu mahāmati [ 1]
Ordonansi ini telah diuraikan dengan sangat fasih , sesuai dengan uraian dari vajra , pedoman tertinggi yang tidak tercela dari Buddha dan para vajradhara [2]
Yang mengingat dan mempertahankan dengan baik Raja ordonansi yang tertinggi dan tidak tertandingi ini , tidak akan mampu di tebas ataupun dilukai oleh semua Mārā dan sekutunya [3]
Dia akan mencapai tahapan tertinggi dari Buddha dan bodhisattva , memperoleh semua siddhi dengan segera, sebagaimana yang telah dikatakan oleh Buddha, akan mencapainya dalam jangka waktu yang tidak lama [4]
Demikianlah uraian ini , para guru vajra menguraikannya demi makna dari siddhi rahasia ini , para yang terkemuka dan para Buddha juga bersuka cita dalam pengetahuan yang demikian [5]
Catatan kaki :
1. Penerjemahan sutra ini menggunakan manuskrip Sanskrit yang diedit oleh Tobe Tomabechi, Sanskrit texts from the Tibetan autonomous region 5, tahun 2009
2. Dari baris [0785b03] hingga [0785c25] diterjemahkan berdasarkan bahasa Chinese dengan nara sumber Taisho no 243
3. Diatas baris [0786a28] , dalam manuskrip Sanskrit seharusnya ada dharani sebagai berikut. oṃ vajra | oṃ sarvatathāgatamāte | mahāsukhavajradhāriṇi | sarvasamatāpraveśani | sarvaduḥkhakṣayaṅkari | sarvasukhapradāyike | sarvasukhapradāyini svāhā ||
4. Dalam baris [0786b04] , nara sumber dari Taisho no …“om “ tetapi dalam manuskrip sanskrit dilanjutkan dengan paragraph berikut ini : Kemudian Bhagavān memberitahukan kepada vajrapāṇi , pemimpin dari silsilah rahasia [guhyakādhipati] dan berkata demikian, Pemimpin dari silsilah rahasia [guhyakādhipati], dhārani dari dua puluh lima gerbang prinsip kesempurnaan melampaui [pañcaviṃśatiprajñāpāramitānayamukha] adalah sebagai berikut oṃ bodhicittavajre [ 1] oṃ samantabhadracarye [2] oṃ cintāmaṇi [ 3] oṃ anirodhe [4] oṃ jātivivartani [5] oṃ sarvavijñāne [6] oṃ mahāvirāgadharmate [7] oṃ vīryakavace [8] oṃ sarvagāmini [9] oṃ vajrakavacadṛḍhacitte [10] oṃ sarvatathāgate [11] oṃ svabhāvaviśuddhe [12] oṃ dharmatājñānaviśuddhe [13] oṃ karmaviśodhani hūṃ [14] oṃ nisumbhavajriṇi phaṭ* [15] oṃ kāmarāge [ 16] oṃ jaha vajre [17] oṃ hūṃ sarvadāyini [ 18] oṃ hrīḥ [ 19] oṃ akāramukhe [ 20] oṃ prajñāpāramite [ 21] oṃ aṃ vaṃ hūṃ oṃ aḥ [22 ] oṃ sarvatathāgatakāyāgre [23] oṃ sarvatathāgatavāgviśuddhe [ 24] oṃ sarvatathāgatacittavajre [25]
5. Sutra dalam Taisho no 243 ini hanya diterjemahkan sebagian saja , paragraph empat puluh hingga empat puluh tiga dari manuscript Sanskrit tidak diterjemahkan , isinya adalah sebagai berikut : AśP 40. atha bhagavān vajrapāṇiṃ guhyakādhipatim āmantrayate sma | imāni guhyakādhipate pañcaviṃśatiprajñāpāramitānayamukhāni dhārayitavyāni | oṃ bodhicittavajre [ 1] oṃ samantabhadracarye [2] oṃ cintāmaṇi [ 3] oṃ anirodhe [4] oṃ jātivivartani [5] oṃ sarvavijñāne [6] oṃ mahāvirāgadharmate [7] oṃ vīryakavace [8] oṃ sarvagāmini [9] oṃ vajrakavacadṛḍhacitte [10] oṃ sarvatathāgate [11] oṃ svabhāvaviśuddhe [12] oṃ dharmatājñānaviśuddhe [13] oṃ karmaviśodhani hūṃ [14] oṃ nisumbhavajriṇi phaṭ* [15] oṃ kāmarāge [ 16] oṃ jaha vajre [17] oṃ hūṃ sarvadāyini [ 18] oṃ hrīḥ [ 19] oṃ akāramukhe [ 20] oṃ prajñāpāramite [ 21] oṃ aṃ vaṃ hūṃ oṃ aḥ [22 ] oṃ sarvatathāgatakāyāgre [23] oṃ sarvatathāgatavāgviśuddhe [ 24] oṃ sarvatathāgatacittavajre [25] … AśP 42. nāyaṃ vajrapāṇe 'navaropitakuśalamūlānāṃ sattvānāṃ karṇapuṭe nipatiṣyati | nāpy anavaropitakuśalamūlaiḥ sattvaiḥ śakyo likhituṃ paṭhituṃ dhārayituṃ vācayituṃ satkartuṃ gurukartuṃ mānayituṃ pūjayitum* | anyatra bahubuddhāvaropitakuśalamūlās te sattvā bhaviṣyanti ya imaṃ prajñāpāramitānayamukham dharmaparyāyam antaśa ekākṣaram api śroṣyanti | kiṃ punaḥ sakalaṃ parisamāptam* | yena kenacid vajrapāṇe 'śītigaṅgānadīvālukāsamāni buddhakoṭiniyutaśatasahasrāṇi na satkṛtāni na gurukṛtāni na mānitāni na pūjitāni bhavanti tena na śakyo 'ayaṃ prajñāpāramitānayamukho dharmaparyāyaḥ śrotum* | tasmāc caityabhūtaḥ pṛthivīpradeśo bhaviṣyati yatrāyaṃ dharmaparyāyaḥ pracariṣyati | vandanīyaś ca sa pudgalo bahukalpakoṭī bhaviṣyati yasyāyaṃ dharmaparyāyaḥ kāyagato vā pustakagato vā bhaviṣyati | jātismaraś ca bahukalpakoṭī bhaviṣyati | na cāsya māraḥ pāpīyān antarāyaṃ kariṣyati | catvāraś cāsya mahārājānaḥ pṛṣṭhataḥ pṛṣṭhataḥ samanubaddhā bhaviṣyanti rakṣāvaraṇaguptaye anyāś ca devatāḥ | na ca viṣamāparihāreṇa kālaṃ kariṣyati | sarvabuddhabodhisattvasamanvāhṛtaś ca bhaviṣyati | samāsato yatra buddhakṣetre ākāṅkṣiṣyate tatra tatropapatsyate | evaṃ bahvanuśaṃsaḥ prajñāpāramitānayamukho dharmaparyāyaḥ / api ca pradeśamātraṃ mayā kīrtitam iti || … AśP 43. idam avocad bhagavān* / āttamanaso vajrapāṇipramukhā bodhisattvā mahāsattvāḥ sā ca sarvāvatī parṣat sadevamānuṣāsuragandharvaś ca loko bhagavato bhāṣitam abhyanandan* ||