Pages

T371- 觀世音菩薩授記經 [sūtra mahāyāna yang bernama samādhi yang seperti ilusi]

大正新脩大藏經

Taishō Shinshū Daizōkyō

寶積部

Ratnakuta


T 371


觀世音菩薩授記經


आर्य-मायोपमा-समाधि-नाम-महायान-सूत्र


ārya-māyopamā-samādhi-nāma-mahāyāna-sūtra


sūtra mahāyāna yang bernama samādhi yang seperti ilusi


Diterjemahkan oleh Dharmodgata


Nara Sumber dalam Chinese
Diterjemahkan dari Chinese ke dalam Bahasa Indonesia oleh : Karma Jigme


T 370 T 371 T 372



[0353b09] Demikianlah yang telah kudengar

[0353b09] Bhagavā sedang berdiam di Mṛgadāva, sekitar wilayah di Vārāṇasī  bersama dengan persamuan agung yang terdiri dari dua puluh ribu bhikṣu dan juga bersama dengan dua belas ribu bodhisattva mahāsattva , diantaranya ada yang bernama : bodhisattva mahāsattva Harisiṃha, Siṃhamati, Supratiṣṭhitamati, Anupamamati, Dharaṇīṃdhara, Agnidatta, Varuṇa, Ratnākara, Guhyagupta, Bhadrapāla, Vidyutdeva, Vairocana, Mañjuśrī Kumārabhūta, Jñānākara, Anikṣiptadhura, Amoghadarśin dan juga bodhisattva mahāsattva Maitreya dan dua belas ribu bodhisattva mahāsattva  utama lainnya.

Selain itu, juga bersama dengan dua puluh ribu devaputra yang dipimpin oleh Susīma dan Supratiṣṭhita yang semuanya telah memasuki dan berdiam dalam  jalan Mahāyāna

[0353b17] Pada saat itu , Bhagavā  sedang menguraikan ajaran realitas dan  dikelilingi  oleh ratusan ribu anggota persamuan .

[0353b18] Kemudian dalam persamuan ini, ada bodhisattva mahāsattva yang bernama  Padmaśrīgarbha, berdiri dari tempat duduknya, merapikan dan melipat jubahnya hingga salah satu bagian bahu terbuka , bersujud dengan lutut kanan menyentuh tanah , merangkupkan kedua telapak tangannya untuk memberikan penghormatan dan kemudian menyapa Bhagavā dan berkata :

Saya memohon kepada Bhagavā, mengizinkan saya untuk mengajukan pertanyaan.

[0353b21] Bhagavā memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata :

Silahkan ajukan pertanyaan apapun yang anda inginkan, saya telah mengetahui semua keraguanmu dan akan menjawabnya dengan terperinci untuk menghilangkan semua keraguan dan memberikan suka cita mendalam kepadamu.

[0353b22] Kemudian bodhisattva Padmaśrīgarbha bertanya kepada Bhagavā dan berkata :

Bhagavā, para bodhisattva mahāsattva,bagaimana mereka dapat  memasuki tahapan yang tidak akan mundur lagi, mencapai kesempurnaan penggugahan tertinggi yang tidak tertandingi , memperoleh lima pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi , memasuki  māyopama samādhi , mampu mentrasformasi jasmani melalui metoda kefasihan , memperoleh kefasihan dalam menguraikan ajaran realitas yang disesuaikan dengan akar kebajikan dari berbagai kecenderungan semua makhluk hidup hingga memungkinkan mereka untuk mencapai  kesempurnaan penggugahan tertinggi yang tidak tertandingi?

[0353b28]  Bhagavā memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata :

Sadhu , sadhu,  anda telah mampu mengajukan pertanyaan yang demikian  kepada Tathāgata, Samyaksaṁbuddha, Padmaśrīgarbha, karena telah menanamkan akar kebajikan  dihadapan para Buddha masa lampau , dengan memberikan penghormatan dan persembahan kepada ratusan ribu koti nayuta Buddha, Bhagavān. Anda juga mengajukan pertanyaan ini karena memiliki pikiran yang penuh dengan  welas asih kepada semua makhluk hidup. Dengarkan dengan baik dan perhatikan dengan seksama , saya akan menguraikannya dengan terperinci kepada anda .

[0353c03]  Bodhisattva Padmaśrīgarbha menjawab :

Sadhu ,kami akan mendengarkan dengan  penuh suka cita  dan memperhatikan dengan seksama

[0353c04]  Bhagavā memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata,

Padmaśrīgarbha, karena mereka telah mencapai satu kualitas , sehingga mampu memasuki  māyopama samādhi , dengan mencapai samādhi ini maka mereka mampu mentransformasi jasmani melalui metoda kefasihan, memperoleh kefasihan dalam menguraikan ajaran realitas yang disesuaikan dengan akar kebajikan dari berbagai kecenderungan semua makhluk hidup hingga memungkinkan mereka untuk mencapai  kesempurnaan penggugahan tertinggi yang tidak tertandingi , apakah satu kualitas ini?  kualitas ini dikenal sebagai tanpa landasan kediaman , para bodhisattva ini tidak berdiam dalam tiga ranah , juga , tidak berdiam dalam aspek internal ,  tidak berdiam dalam aspek eksternal , dengan tidak berdiam maka akan mengarah pada pengamatan yang tepat , dengan pengamatan yang tepat maka akan mengarah pada penghentian yang tepat , dengan penghentian yang tepat maka akan mengarah pada kesadaran yang tidak terhalang, dengan kesadaran yang tidak terhalang maka akan mengetahui kebijaksanaan melampaui yang tepat atau dapat dikatakan sebagai kemampuan dalam  menembus pemahaman mengenai semua fenonema  yang muncul  melalui sebab dan kondisi itu memiliki eksistensi delusif, demikian juga sebab dan kondisi itu delusif, tidak ada fenomena yang muncul melalui aspek ini ,  walaupun semua fenomena itu muncul melalui sebab dan kondisi , tetapi tidak ada sesuatupun yang muncul itu dapat dimapankan dengan sempurna.

Seseorang yang telah memahami ketidakmunculan dari semua fenomena itu akan  mampu memasuki jalan para bodhisattva yang juga disebut sebagai memasuki kesadaran yang penuh dengan welas asih dan cinta kasih, akan memiliki simpati dan membebaskan semua makhluk hidup. Setelah memahami dengan mendalam semua kualitas kebajikan dari makna  ini  maka juga akan mengetahui bahwa semua fenomena itu seperti ilusi, semua fenomena itu  hanya merupakan cara penyampaian secara konseptual [vyavahārābhilāpa] yang muncul dari kreasi mental [parikalpa]. Karena semua fenomena itu  hanya merupakan  merupakan cara penyampaian secara konseptual  yang muncul dari berbagai macam kreasi mental [nānāparikalpavyavahārābhilāpa] maka realitasnya juga tidak mapan dengan sempurna  [atyanta- apariniṣpannatvat], realitas yang  tidak mapan dengan sempurna itu merupakan kekosongan ,Pemahaman mengenai semua fenomena sebagai kekosongan merupakan pencapaian dari māyopama samādhi. Setelah mencapai māyopama samādhi in imaka mereka mampu mentransformasi jasmani melalui metoda kefasihan, memperoleh kefasihan dalam menguraikan ajaran realitas yang disesuaikan dengan akar kebajikan dari berbagai kecenderungan semua makhluk hidup hingga memungkinkan mereka untuk mencapai  kesempurnaan penggugahan tertinggi yang tidak tertandingi.

[0353c20] Kemudian bodhisattva Padmaśrīgarbha bertanya kepada Bhagavādan berkata :

Bhagavā, dalam persamuan ini, apakah ada bodhisattva yang telah mencapai  māyopama samādhi ini? 

[0353c21]  Bhagavā menjawab pertanyaan bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata :

Ada , dalam persamuan hari ini, bodhisattva mahāsattva Maitreya dan Mañjuśrī  beserta dengan enam puluh bodhisattva mahāsattva lainnya yang telah menegaskan aspirasi agung  yang tidak terbayangkan  telah mencapai  samādhi ini.
[0353c23]  Selanjutnya bodhisattva Padmaśrīgarbha  bertanya kembali kepada Bhagavā dan berkata :

Bhagavā, apakah hanya bodhisattva dari ranah eksistensi ini saja yang mencapai samādhi ini? Apakah ada bodhisattva  diluar ranah eksistensi ini  yang juga telah mencapai māyopama samādhi ini? 

[0353c25]  Bhagavā  memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha  dan berkata :

Padmaśrīgarbha , di sebelah penjuru barat dari kita, dengan jarak melampaui ratusan ribu koti nayuta buddhakṣetra, ada ranah eksistensi [lokadhātu] yang bernama  Sukhāvatī.  Pada saat ini  ada seorang  Tathāgata yang bernama Amitābha Arhat, Samyaksaṃbuddha  sedang berdiam dalam  buddhakṣetra  ini  dan masih menguraikan ajaran realitas yang mendalam  dan mengagumkan.  Disana  juga ada dua , bodhisattva mahāsattva, pertama yang bernama Avalokiteśvara dan  kedua yang bernama  Mahāsthāmprāpta. Kedua bodhisattva mahāsattva juga telah mencapai māyopama samādhi.

Selain itu, Padmaśrīgarbha ,  juga ada bodhisattva lainnya  yang telah mencapai māyopama samādhi setelah mereka selesai mendengarkan dan menerima uraian māyopama samādhi dari kedua mahāsattva  ini selama tujuh hari tujuh malam. 

[0354a01] Kemudian bodhisattva Padmaśrīgarbha berkata kepada Bhagavā,

Bhagavā, kṣetra itu seharusnya telah ada bodhisattva yang tidak terhitung jumlahnya, yang telah mencapai  māyopama samādhi  ini , mengapa demikian ? karena para bodhisattva yang terlahir kembali dalam kṣetra itu , semuanya akan menghadiri persamuan dari kedua bodhisattva mahāsattva itu dengan tujuan untuk mendengar dan menerima  uraian ajaran realitas mengenai māyopama samādhi  ini.

[0354a04] Bhagavā memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata,

Sadhu , sadhu, memang demikian , seperti yang telah anda katakan, telah ada bodhisattva yang tidak terhitung jumlahnya  yang  mencapai māyopama samādhi  ini melalui kedua bodhisattva mahāsattva itu.

[0354a05] Bodhisattva Padmaśrīgarbha kembali mengajukan pertanyaan kepada Bhagavā dan berkata 

Sadhu , Bhagavā, Tathāgata, Arhat, Samyaksaṁbuddha, saya memohon kepada Bhagavān untuk memanifestasikan kekuasaan dan kekuatan melampaui keduniawian  untuk mengundang kedua bodhisattva mahāsattva hadir dalam dunia Sahā ini dan juga memungkinkan [penghuni] kedua ksetra ini untuk saling bertemu, mengapa demikian ? karena dengan kehadiran kedua kedua bodhisattva mahāsattva ini maka para kulaputra dan kuladuhitā yang telah menanamkan akar kebajikan akan mendengarkan uraian ajaran realitas dan juga akan mencapai māyopama samādhi  ini. Saya juga memohon agar kami dapat melihat Tathāgata  Amitābha dari ksetra Sukhāvatī sehingga para kulaputra dan kuladuhitā dalam dunia Sahā ini akan membangkitkan kesadaran untuk mencapai  kesempurnaan  penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi. Selain itu , para kulaputra dan kuladuhitā ini juga dapat menegaskan aspirasi untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra itu, sekali terlahir kembali disana maka mereka juga akan mencapai tahapan yang tidak akan mundur lagi dalam jalan menuju kesempurnaan  penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi.

[0354a12] Setelah Bhagavā  menerima permintaan dari bodhisattva Padmaśrīgarbha , kemudian memancarkan cahaya dari urna diantara kedua alisnya, cahaya keemasan ini mengiluminasi dan menyeliputi trisāhasramahāsāhasralokadhātu, semua daratan, pegunungan, hutan, raja gunung Sumeru , gunung Mucilinda, Gunung mahamucilinda, Gunung Cakravada, dan Gunung mahacakravada, dan semua  ranah eksistensi yang dipenuhi dengan kegelapan, menjadi terang dan iluminasi oleh cahaya keemasan ini , sinar matahari dan bulan juga menjadi redup karena iluminasi cahaya agung ini ,  juga mengiluminasi penjuru barat hingga melampaui  ratusan ribu koti nayuta buddhakṣetra, mengiliminasi dan menyeliputi ranah eksistensi Sukhāvatī hingga semuanya berubah menjadi keemasan. Kemudian , disana, cahaya tersebut mengelilingi Tathāgata  Amitābha , Arhat, Samyaksaṁbuddha sebanyak tujuh kali kemudian sirna dihadapan Tathāgata  ini.

[0354a20] Semua makhluk hidup, bodhisattva , sravaka yang berdiam dalam kṣetra tersebut dapat mengetahui dan melihat dunia Sahā ini , melihat Buddha Śākyamuni dikelilingi oleh anggota persamuan dan sedang menguraikan ajaran realitas, semuanya terlihat dengan jelas seperti buah āmalakī dalam gengaman tangan hingga mereka diliputi dengan suka cita mendalam dan kemudian melantunkan pujian sebagai berikut dalam hati mereka masing masing

Chinese
 南無釋迦如來、應供、正遍知

Pin Yin
nā mó shì jiā rú lái  yìng gōng  zhēng biàn zhī

Sanskrit
namo śākyamuṇāye tathāgataya arhate samyaksaṃbuddhāya


[0354a23] Dalam persamuan disini, para bhikṣu , bhikṣuṇī , upāsaka , upāsikā , deva , naga,  yakṣa , gandharva , asura , garuḍa, kiṁnara , mahoraga , manusia, dan bukan manusia, Śakra, Brahmā, Caturmahārājikā , para bodhisattva dan sravaka , semuanya juga dapat mengetahui dan melihat  kṣetra Sukhāvatī, melihat Buddha Amitābha yang mengiluminasi cahaya keemasan seperti raja gunung tertinggi dan dikelilingi oleh  persamuan para bodhisattva dan sravaka. Tathāgata ini juga memancarkan cahaya keemasan yang mengiluminasi semua kṣetra, seperti seseorang yang memiliki  penglihatan sempurna dan sedang  melihat raut wajah dari orang lain dalam jarak satu lengan. Setelah melihat  ini , mereka diliputi dengan suka cita mendalam dan kemudian melantunkan pujian sebagai berikut dalam hati mereka masing masing

Chinese
南無阿彌陀如來、應供、正遍知。

Pinyin
nā mó ē mí tuó rú lái  yìng gōng  zhēng biàn zhī

Sanskrit
namah Amitābhaya tathāgataya arhate samyaksaṃbuddhāya

[0354b01]  Pada saat itu, delapan puluh empat ribu makhluk hidup  yang hadir dalam persamuan ini  , menegaskan aspirasi untuk mencapai kesempurnaan penggugahan tertinggi dan tidak tertandingi, menanamkan  beragam akar kebajikan  dan juga menegaskan aspirasi untuk terlahir kembali dalam kṣetra tersebut

[0354b03] Sementara itu, dalam  ranah eksistensi Sukhāvatī, para Bodhisattva dan sravaka setelah melihat  dunia Sahā ini dan juga manifestasi dari keajaiban yang mengagumkan ini. Mereka diliputi dengan suka cita mendalam, merangkupkan kedua telapak tangan dan memberikan penghormatan kepada Tathāgata Śākyamuni, Arhat, Samyak-Saṁbuddha, dan kemudian melantunkan pujian sebagai berikut 

Chinese
 南無釋迦如來、應供、正遍知

Pin Yin
nā mó shì jiā rú lái  yìng gōng  zhēng biàn zhī

Sanskrit
namo śākyamuṇāye tathāgataya arhate samyaksaṃbuddhāya

Demi para bodhisattva dan sravaka ,  Tathāgata ini  juga telah menguraikan kembali  ajaran realitas yang demikian .

[0354b06]  Setelah para Bodhisattva dan sravaka selesai melantunkan pujian ini , Sukhāvatī berguncang dengan enam cara berbeda,  bergerak, bergerak ditempat manapun juga , bergerak secara bersamaan ditempat dimanapun juga,  berguncang , berguncang ditempat manapun juga , berguncang secara bersamaan ditempat dimanapun juga,  bergoyang, bergoyang ditempat manapun juga , bergoyang secara bersamaan ditempat dimanapun juga

[0354b09] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara dan Mahāsthāmprāpta menyapa Tathāgata Amitābha dan berkata 

Sungguh mengagumkan, Bhagavā, kesempurnaan kekuatan yang memanifestasikan keajaiban yang mengagumkan dari Tathāgata Śākyamuni ini , mengapa demikian ?  Karena hanya dengan  memuji nama dari Tathāgata Śākyamuni , Arhat, Samyaksaṁbuddha ini  telah menyebabkan kṣetra berguncang dalam enam cara.

[0354b12] Tathāgata Amitābha  memberitahukan kepada  kedua bodhisattva ini dan berkata 

Nama Śākyamuni tidak hanya dipuji dalam kṣetra ini tetapi juga didengar dan dipuji oleh buddhakṣetra  lainnya yang tak terhitung  jumlahnya dimana cahaya juga akan mengiluminasi semua aspek dan  juga akan berguncang dalam enam cara yang berbeda. Demikian juga semua makhluk hidup dalam ranah eksistensi lainnya yang tidak terukur dan tidak terhitung jumlahnya yang telah mendengar dan memuji nama dari  Tathāgata Śākyamuni , Arhat, Samyaksaṁbuddha ini  juga akan menyempurnakan akar kebajikan , mencapai tahapan yang tidak akan mundur lagi dalam menuju kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi.

[0354b17] Pada saat itu, empat puluh koṭi bodhisattva yang telah mendengar nama dari Tathāgata Śākyamuni, Arhat, Samyaksaṁbuddha ini  secara bersamaan dan dalam satu suara menegaskan aspirasi, mentransmisikan akar kebajikan dengan tujuan  untuk mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi. Tathāgata Amitābha segera memprediksikan kepastian pencapaian  kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi untuk  mereka.

[0354b21] Selanjutnya Bodhisattva Avalokiteśvara dan Mahāsthāmprāpta  menghadap Buddha Amitābha, memberikan penghormatan dengan  menyentuhkan kepala mereka di bawah kaki Buddha Amitābha,kemudian kembali mengajukan pertanyaan dan berkata ,Bhagavān , mengapa Buddha Śākyamuni memanifestasikan  cahaya agung ini? 

[0354b23] Selanjutnya Buddha Amitābha memberitahukan kepada bodhisattva Avalokiteśvara dan berkata

Tathāgata, Arhat, Samyaksaṁbuddha  memanifestasikan  cahaya agung ini bukan tanpa penyebab dan kondisi, mengapa demikian ? karena hari ini Tathāgata Śākyamuni, Arhat, Samyaksaṁbuddha  akan menguraikan  samādhi dari para bodhisattva dalam maharatnakuta. Oleh sebab itu , memanifestasikan fenomena yang menguntungkan ini terlebih dahulu. 

[0354b27]  Kemudian bodhisattva Avalokiteśvara dan Mahāsthāmprāpta  menyapa  Buddha Amitābha dan berkata , 

Bhagavā, kami ingin mengunjungi dunia Sahā untuk  memberikan penghormatan dan persembahan kepada Buddha Śākyamuni dan juga  untuk mendengarkan uraian ajaran realitas 

[0354b29] Buddha Amitābha menjawab,  Kulaputra, sekarang adalah waktu yang tepat. 

[0354b29] Kemudian kedua bodhisattva itu saling menyapa satu dengan lainnya dan berkata, 

Hari ini kita pasti akan mendengarkan ajaran realitas yang menakjubkan dari Buddha Śākyamuni. 

[0354c02] Setelah menerima persetujuan dari Buddha Amitābha, kedua bodhisattva itu memberitahukan kepada empat puluh koṭi bodhisattva dan berkata 

Kulaputra, kita harus mengunjungi dunia Sahā,  untuk memberikan penghormatan  dan persembahan kepada Buddha Śākyamuni, juga  untuk  mendengar  dan menerima ajaran realitas, mengapa demikian?  karena , Tathāgata Śākyamuni, Arhat, Samyak-Saṁbuddha mampu melaksanakan tugas yang sangat sulit,  meninggalkan kṣetra murni yang menakjubkan, melalui kekuatan aspirasi agung, dengan  kesadaran yang penuh welas asih dan mencapai kesempurnaan penggugahan tertinggi dan tidak tertandingi, kemudian menguraikan ajaran realitas dalam ranah eksistensi yang penuh dengan kekotoran dan ketidakbaikan, yang memiliki sedikit kualitas kebajikan, yang penuh dengan keserakahan, penolakan dan ketidaktahuan.

[0354c07] Setelah kata-kata ini diucapkan, para bodhisattva dan sravaka  segera memuji  secara bersamaan dan dalam satu suara, 

Para makhluk hidup dalam kṣetra itu dapat segera memperoleh manfaat yang sangat besar  dari mendengarkan  nama Tathāgata  Śākyamuni, Arhat, Samyaksaṁbuddha. Berapa banyak lagi manfaat yang akan diperoleh dalam  melihat dan sukacita  mendalam  yang akan ditimbulkan dalam hati mereka? Bhagavā, kami harus mengunjungi dunia Sahā, untuk memberikan penghormatan  dan persembahan kepada Buddha Śākyamuni.

[0354c11] Sekali lagi  Buddha Amitābha menjawab,  Kulaputra, sekarang adalah waktu yang tepat. 

[0354c12] Kemudian  bodhisattva Avalokiteśvara,  Mahāsthāmprāpta  dikelilingi oleh empat puluh koṭi bodhisattva, dengan kekuatan dari pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi memanifestasikan empat puluh koṭi landasan permata yang terhias dengan sempurna untuk para pengiringnya. Setiap landasan permata yang terhias dengan sempurna dan mengagumkan ini   memiliki ukuran lebar dan panjang hingga dua belas yojana dan dibuat dari tujuh harta berharga yakni emas, perak , vaiḍūrya , kristal [sphaṭika], mutiara merah [lohitamukta], jamrud [aśmagarbha] dan mutiara dari kima raksasa [musāragalva] . Beberapa landasan terbuat dari dua harta berharga yakni emas dan perak. Beberapa landasan terbuat dari tiga harta berharga yakni emas, perak dan vaiḍūrya. Beberapa landasan terbuat dari empat harta berharga yakni emas, perak , vaiḍūrya dan kristal . Beberapa landasan terbuat dari lima harta berharga yakni emas, perak , vaiḍūrya , kristal dan mutiara merah. Beberapa landasan terbuat dari lima harta berharga yakni emas, perak , vaiḍūrya , kristal , mutiara merah dan Beberapa landasan terbuat dari enam harta berharga yakni emas, perak , vaiḍūrya , kristal ,mutiara merah dan jamrud. Beberapa landasan terbuat dari tujuh harta berharga yakni emas, perak , vaiḍūrya , kristal ,mutiara merah, jamrud dan mutiara dari kima raksasa . Beberapa landasan terbuat dari tamraka,utpala, padma, kumuda, dan juga puṇḍarīka

[0354c22]  Beberapa landasan terbuat juga terbuat dari bunga māndārava, mahāmāndārava, pāruṣaka, mahāpāruṣaka, mañjuṣaka, mahāmañjuṣaka, roca, mahāroca, cakra, mahācakra, sarvacakra, atyartha­śobhati­cakra, candra, mahācandra, atyartha­śobhati­candra, paramacandra, sthāla, dan mahāsthāla. Beberapa landasan terbuat dari semua jenis bunga, Beberapa landasan terbuat dari semua jenis bunga yang penuh dengan beragam warna, indah , bening dan bersinar.

[0355a01]  Diatas landasan permata itu berdiri  delapan puluh empat  ratus ribu apsara, memegang sarangi, sitar, saroj, veena, tanpula,dhanuryantra, tabla dan juga kulit kerang. Mereka berdiri dengan anggun, memainkan musik yang indah dengan semua jenis instrument musik seperti itu yang  terbuat dengan permata yang tak terhitung  jumlahnya.  Beberapa apsara berdiri dengan anggun, memegang persembahan wewangian dari cendana merah, cendana agata  atau cendana hitam. Beberapa apsara berdiri dengan anggun, memegang persembahan bunga dari māndārava, mahāmāndārava, pāruṣaka, mahāpāruṣaka, mañjuṣaka, mahāmañjuṣaka, roca, mahāroca, cakra, mahācakra, sarvacakra, atyartha­śobhati­cakra, candra, mahācandra, atyartha­śobhati­candra, paramacandra, sthāla, and mahāsthāla. Beberapa apsara berdiri dengan anggun, memegang persemabahan beragam bunga lainnya  dan juga buah-buahan. 

[0355a12] Diatas beragam landasan permata ini juga terdapat beragam singasana yang dihiasi dengan permata yang sempurna. Diatas setiap singasana tersebut  terdapat  wujud Tathāgata  yang dihiasi dengan tiga puluh dua karakteristik manusia agung dan delapan puluh karakteristik kualitas mulia. Diatas landasan tergantung delapan puluh empat ribu  jenis permata berharga  yang  memancarkan warna kebiruan, kekuningan , kemerahan, dan keputihan. Pada setiap  landasan permata ini juga terdapat delapan puluh empat ribu vas permata yang indah dan dipenuhi dengan  serbuk wewangian.

[0355a16] Diatas setiap landasan permata ini juga terdapat delapan puluh empat ribu jenis kanopi permata yang  terhias dengan indah dan mengagumkan

[0355a17]  Diatas landasan permata ini ini juga terdapat delapan puluh empat ribu pohon permata. 

[0355a18] Pada setiap landasan permata ini juga terdapat jaring yang terjalin dengan  delapan puluh empat ribu jenis genta permata yang  terhias dengan indah dan mengagumkan. Diantara ruang pohon permata ini juga terdapat kolam yang terbuat dari tujuh harta dan dialiri dengan air delapan kualitas  kebajikan dan juga beragam bunga teratai yang terbuat dari permata yang  memancarkan beragam sinar dan warna yang mengagumkan . Pada saat angin bertiup, semua pohon permata itu akan mengeluarkan suara  yang indah , mengagumkan, harmonis dan melampaui semua musik dari ranah eksistensi yang menyenangkan.

[0355a22] Pada setiap landasan permata ini juga terdapat delapan puluh empat ribu tali yang terhubung dengan pohon permata. Setiap landasan permata ini  memancarkan cahaya yang mengiluminasi hingga delapan puluh empat yojana dan menerangi serta menyeliputi semua aspek.

[0355a24] Kemudian bodhisattva Avalokiteśvara dan Mahāsthāmprāpta bersama dengan pengiring mereka yang terdiri dari delapan puluh koṭi bodhisattva, berdiri di atas landasan  permata harta yang sama indah dan sempurna ini  menghilang dari kṣetra dan muncul kembali di dunia Sahā ini dalam sekejab seperti  secepat seorang  yang kuat dan mampu  mengulurkan ataupun melenturkan lengannya.

[0355a27]  Pada saat itu, kedua bodhisattva ini memanifestasikan kekuatan pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi  hingga  dunia Sahā berubah menjadi datar seperti air, dengan  dikelilingi oleh delapan puluh koṭi bodhisattva, yang telah mencapai dan dihiasi dengan hasil kualitas kebajikan yang sangat besar,  dengan keagungan yang melampaui semua analogi dan logika, dengan pancaran sinar yang mengiluminasi semua aspek dalam  dunia Sahā ini.

[0355b01] Semua bodhisattva ini  tiba di kediaman Buddha Śākyamuni,  memberikan penghormatan dengan menyentuhkan kepala di kaki Bhagavān , mengelilingnya  dari arah kanan sebanyak tujuh kali, duduk disalah satu sisi dan kemudian menyapa Bhagavān dan berkata

Bhagavān, Tathāgata Amitābha, Arhat, Samyaksaṁbuddha menanyakan apakah Bhagavān dalam  keadaan yang sehat, apakah kehidupan sehari-hari anda mudah dan lancar? , apakah  anda dalam kondisi damai dan bahagia? 

[0355b04]  Pada saat para bodhisattva dan sravaka dalam dunia  Sahā melihat penampilan agung dari landasan permata yang menyeliputi semua ranah eksistensi ini dan juga dipenuhi dengan beragam permata dan barang berharga  dan juga merupakan fenomena yang jarang terjadi ini . Mereka terpesona , terkagum dan berpikir demikian, 

Landasan permata yang  sempurna dan  mengagumkan ini , yang berasal dari  kṣetra Sukhāvatī dan muncul dalam dunia Sahā ini dimanifestasikan melalui kekuatan pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi dari Buddha atau kedua bodhisattva ini ?

[0355b07] Kemudian bodhisattva Padmaśrīgarbha, melalui  kekuatan dan kekuasaan Buddha, mengajukan pertanyaan kepada Bhagavā dan berkata

Sangat menakjubkan, Bhagavā,  fenomena dan penampilan  yang  jarang  terjadi sebelumnya, sekarang dalam dunia Sahā ini termanfestasi  landasan permata yang  sempurna dan mengagumkan seperti ini , dimanifestasikan melalui kekuatan siapa ? 

[0355b10] Bhagavā  menjawab pertanyaan bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata 

Padmaśrīgarbha, landasan permata yang  sempurna dan mengagumkan ini dimanifestasikan melalui kekuatan pengetahuan pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi dari bodhisattva Avalokiteśvara dan Mahāsthāmprāpta.

[0355b11]  Sungguh menakjubkan, Bhagavā, tidak dapat dibayangkan , kedua  kulaputra ini telah memurnikan semua aktivitas dan aspirasi agung sehingga mampu menggunakan kekuatan pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi untuk menghiasi landasan permata dan memanifestasikannya kembali dalam dunia Sahā ini.

[0355b13] Bhagavā memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata

Sadhu , sadhu , demikianlah seperti yang telah anda katakan,  kedua kuluputra ini telah memurnikan akar kebajikan mereka dalam ratusan, ribuan, nayutadan koti nayuta kalpa yang tak terhitung jumlahnya dan juga telah mencapai māyopama samādhi. Dengan berdiam dalam samādhi ini, mereka memanifestasikan semua aspek ini ini melalui kekuatan  pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi mereka.  Sekarang,  Padmaśrīgarbha,  coba  amati ranah eksistensi di penjuru timur. Apa yang kamu lihat disana ?

[0355b16]  Pada saat itu , bodhisattva Padmaśrīgarbha segera menggunakan pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi dalam mata deva dari para bodhisattva untuk   mengamati  buddhakṣetra  di penjuru timur, yang banyaknya seperti  butiran pasir di Sungai Gangga.  Dia melihat dalam setiap buddhakṣetra di penjuru timur juga ada bodhisattva Avalokiteśvara dan Mahāsthāmprāpta, yang sempurna seperti di hadapannya. Mereka juga memberi penghormatan dan persembahan kepada setiap Buddha dan berkata,

Bhagavā, Tathāgata Amitābha, Arhat, Samyaksaṁbuddha menanyakan apakah Bhagavān dalam  keadaan yang sehat, apakah kehidupan sehari-hari anda mudah dan lancar? , apakah  anda dalam kondisi damai dan bahagia? .Demikian juga di penjuru selatan, barat, dan utara, atas dan  bawah.

[0355b21]  Setelah bodhisattva Padmaśrīgarbha melihat ini , diliputi oleh suka cita mendalam  dan terpesona oleh fenomena yang menakjub ini , kemudian kembali mengajukan pertanyaan kepada Bhagavā dan berkata 

Sungguh menakjubkan,  Bhagavā, bagaimana kedua bodhisattva mahāsattva ini mencapai māyopama samādhi dan bagaimana sekarang kedua bodhisattva mahāsattva ini mampu memanifestasikan perhiasan yang sempurna dan hadir secara bersamaan dalam berbagai buddhakṣetra?

[0355b24] Kemudian Bhagavā, menggunakan kekuatan  pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi hingga  memungkinkan semua anggota persamuan untuk melihat fenomena ini  . Pada saat itu , tiga puluh dua ribu anggota yang hadir dalam persamuan ini  membangkitkan kesadaran untuk mencapai  kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi 

[0355b26]  Bodhisattva Padmaśrīgarbha  kembali mengajukan pertanyan kepada Bhagavā dan berkata,

Bhagavā, kedua bodhisattva mahāsattva ini pasti telah  membangkitkan kesadaran untuk mencapai  kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi dari masa lampau. Dalam buddhakṣetra mana mereka membangkitkan kesadaran untuk mencapai  kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi? Saya memohon Bhagavān untuk memberitahukannya kepada  kami hingga memungkinkan para bodhisattva lainnya  menyempurnakan pelatihan diri dan aspirasi agung mereka.

[0355b29]  Kemudian Sang Buddha berkata, dengarkan dengan baik dan perhatikan dengan seksama , sekarang saya akan menguraikannya dengan terperinci kepada anda .

[0355c01] Sadhu , Bhagavā,  kami akan mendengarkannya dengan baik dan penuh dengan suka cita

[0355c01] Bhagavā berkata, Padmaśrīgarbha, jauh di masa lampau, dalam rentang waktu  kalpa yang tidak terbayangkan dan tidak terhitung  jumlahnya, dalam  rentang waktu kalpa yang lebih besar dibandingkan dengan butiran debu dalam ratusan ribu ranah eksistensi , dengan jumlah butiran debu yang tidak dapat dihitung dan tidak terbayangkan . Pada rentang waktu akhir dari raja kalpa, ada  ranah eksistensi yang bernama Aparimitaguṇānuśaṃsāratnasamantābhirati.  Dalam ranah eksistensi tersebut muncul  seorang Buddha yang  bernama Tathāgata Suvarnaraśmisiṃhávistāra, Arhat, Samyaksaṁbuddha  dan sepuluh gelar lainnya. Buddhakṣetra ini terhias dengan semua keagungan dan kemurnian . Sekarang saya akan menguraikannya beberapa keagungan dan kemurnian dari buddhakṣetra kepada anda  , apa pendapat anda? , apakah  Sukhāvatī , buddhakṣetra Tathāgata Amitābha itu terhias dengan banyak keagungan dan kemurnian dari Sukhāvatī  , buddha buddhakṣetra Tathāgata Amitābha ? 

[0355c08] Bodhisattva Padmaśrīgarbha  menjawab  dan berkata,

Sangat banyak,  tidak terbayangkan dan tidak dapat diungkapkan dengan kata 

[0355c09] Bhagavān  memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata

Jika seseorang membelah  sehelai rambut menjadi seratus bagian dan kemudian menggunakan sehelai rambut itu dicelupkan ke dalam samudera untuk mengambil setetes air dari samudera tersebut  . Apa pendapat anda? Apakah setetes air dari sehelai rambut itu atau air dalam samudera yang akan lebih banyak? 

[0355c12] Bodhisattva Padmaśrīgarbha  menjawab  dan berkata,

Air dalam samudera akan lebih banyak, tidak bisa dibandingkan

[0355c12] Memang demikian, Padmaśrīgarbha , keagungan buddhakṣetra dari Tathāgata Amitābha itu seperti setetes air dari sehelai rambut itu sedangkan keagungan buddhakṣetra dari Tathāgata Suvarnaraśmisiṃhávistāra itu seperti air dalam samudera. Demikian juga perbandingan jumlah sravaka dan bodhisattva dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitābha itu akan lebih sedikit. Tathāgata Suvarnarasmisimhavistara juga menguraikan kembali ajaran realitas dari tiga yāna. Walaupun dalam jumlah kalpa  sebanyak butiran pasir di sungai Gangga, saya juga tidak akan selesai menguraikan kualitas kebajikan dan keagungan dari  buddhakṣetra ini. Demikian juga suka cita mendalam dari para sravaka dan bodhisattva dari  buddhakṣetra ini.

Padmaśrīgarbha, pada masa Tathāgata Suvarnaraśmisiṃhávistāra sedang menguraikan ajaran realitas, ada seorang raja  yang bernama Bhargateja yang  memiliki kualitas kebajikan , menyakini ajaran realitas dan juga menguasai ribuan kerajaan lainnya. Oleh sebab itu raja ini dikenal sebagai raja cakravartin . Raja ini memiliki banyak putra, masing masing memiliki dua puluh delapan karakteristik manusia agung dan tidak tergoyahkan dalam menempuh jalan yang tidak tertandingi.  Raja itu memiliki tujuh puluh enam ribu taman,tempat dimana para putranya beristirahat.

[0355c22] Bodhisattva Padmaśrīgarbha  kembali mengajukan pertanyaan kepada Bhagavān dan berkata,  Apakah ada wanita dalam buddhakṣetra ini ?

[0355c23]  Bhagavān  menjawab , Tidak , Kulaputra,   dalam kṣetra  ini tidak mengenal  istilah wanita. Semua makhluk hidup dari kṣetra tersebut  melatih diri dengan tepat , dengan kehidupan yang damai dan  bebas dari semua keinginan indriya, murni dan terlahir kembali melalui transformasi , dinutrisi oleh suka cita mendalam dalam meditatif. Raja Bhargateja ini telah melayani Tathāgata Suvarnaraśmisiṃhávistāra selama delapan puluh empat ribu koṭi tahun, menghormati dan memberikan persembahan kepada Tathāgata ini dan tidak pernah mempelajari ajaran lainnya. Kemudian, Buddha itu, mengetahui  ketulusan raja ini  dan menguraikan kepadanya  mengenai segel ajaran realitas yang tidak terbatas. Apa yang dimaksud dengan segel ajaran realitas yang tidak terbatas? Padmaśrīgarbha , dalam  pelatihan diri, seorang praktisi seharusnya menegaskan aspirasi agung yang tidak  terbatas. Mengapa demikian? karena para bodhisattva mahāsattva, memberikan derma dengan tidak terbatas,mempertahankan moralitas dengan tidak terbatas, memiliki kesabaran dalam mengatasi kesulitan dengan tidak terbatas, semangat  yang tidak terbatas, kontemplasi yang tidak terbatas dan kebijaksanaan yang tidak terbatas,melatih diri melalui enam kesempurnaan [pāramitā] dalam siklus kelahiran dan kematian yang tak terbatas. Seorang praktisi juga harus memiliki cinta kasih dan welas asih kepada semua makhluk hidup yang tidak terbatas. Seorang praktisi juga harus menghiasi buddhakṣetra dengan tidak terbatas, menyebarkan ajaran realitas dengan tidak terbatas, menguasai kefasihan yang tidak terbatas. 

Padmaśrīgarbha, demikian juga seseorang  harus dengan kesadaran penuh perhatian dan terfokus dengan baik dalam  mentransmisi hasil dari kualitas kebajikan yang tidak terbatas. Apa yang dimaksud dengan transmisi hasil dari kualitas kebajikan yang tidak terbatas? yakni mentransmisikan hasil kualitas kebajikan seseorang seseorang kepada semua  makhluk hidup lainnya,dengan tujuan untuk menyadari mereka bahwa semua fenomena itu tidak muncul hingga mereka mencapai penggugahan dan memasuki parinirvāṇa, Demikianlah yang disebut sebagai transmisi hasil dari kualitas kebajikan yang tidak terbatas.
Selain itu, kekosongan itu tidak terbatas,  ketiadaan nimitta itu tidak terbatas , dan ketiadaan  keinginan itu tidak terbatas, serta  ketiadaan aktivitas itu tidak terbatas , ketiadaan eksistensi dari fenomena itu tidak terbatas . Dengan cara demikian mereka bebas dari semua keinginan dan terbebaskan dalam ruang lingkup semua fenomena,  mencapai batasan dari realitas ,dengan memahami bahwa   intrinstik dari semua fenomena itu tidak muncul , diam, melampaui semua ketidak puasan dan tidak terbatas. 

Kulaputra, singkatnya, saya menguraikan bahwa semua fenomena itu tidak terbatas, mengapa demikian ? karena semua fenomena itu tidak muncul dan juga tidak berhenti,  tidak memiliki batasan dan melampaui semua logika. 

[0356a09]  Selanjutnya, Padmaśrīgarbha,  pada saat raja Bhargateja memasuki samādhi di tamannya, disisi kanan dan kiri dari raja ini, dua bunga teratai muncul dari tanah, sempurna dan memancarkan beragam warna ,  menyebarkan aroma yang sangat wangi  seperti  bubuk cendana dari ranah eksistensi yang menyenangkan, dalam teratai itu terdapat dua putra di dalamnya, duduk dalam posisi teratai sempurna, yang pertama bernama Ratnamati,  yang kedua bernama Ratnottara. Setelah raja Bhargateja bangkit dari meditasinya, melihat kedua putra yang sedang duduk dalam teratai, segera mengajukan pertanyaan dalam gatha berikut ini.

Apakah kalian adalah deva atau raja naga 
yakṣa atau  kumbhāṇḍa, 
manusia atau bukan manusia? 
Mohon sebutkan nama kalian.

[0356a17]  Kemudian putra disebelah  kanan raja itu menjawab dalam gatha ini:

Semua fenomena itu  kosong. 
Mengapa masih menanyakan nama? 
Fenonema masa lampau telah  musnah, 
Fenonema masa yang akan datang  masih belum muncul, 
Fenomena pada saat itu juga tidak  berdurasi. 
Yang penuh dengan welas asih  sedang menanyakan nama siapa? 
Semua fenomena itu kosong dan bukan entitas dari manusia  
Bukan naga, ataupun bukan raksasa . 
manusia ataupun  bukan manusia, 
semua aspek ini tidak dapat digengam.

[0356a23] Kemudian putra disebelah  kanan raja itu melanjutkan dalam gatha ini:

Sebenarnya telah mengetahui itu kosong. 
Sebenarnya telah mengetahui itu tidak dapat digengam
Semua fenomena itu tidak memiliki nama 
Tetapi masih menanyakan nama. 
Ingin mengetahui nama yang sebenarnya.
Tetapi belum pernah sekalipun melihat ataupun mendengarkannya. 
Karena fenomena itu tidak muncul dan juga tidak musnah, 
Mengapa masih menanyakan nama? 
nama dan kata 
semuanya itu tidak mapan dengan sempurna. 
Saya bernama. Ratnamati,
Dia bernama Ratnottara

[0356b01] Padmaśrīgarbha, setelah kedua putra ini selesai melantunkan gatha , raja Bhargateja segera menuju ke kediaman Sang Buddha,  memberikan penghormatan dengan kepala menyentuh kaki Sang Buddha tersebut , mengeliling dari arah kanan sebanyak tujuh kali, merangkupkan kedua telapak tangan dan kemudian berdiri disalah satu sisi.

[0356b03] Kemudian kedua putra ini dengan satu suara mengajukan pertanyaan kepada Sang Buddha dalam  gatha berikut ini , 

Bagaimana  memberikan penghormatan dan persembahan 
Kepada Yang tertinggi diantara yang berkaki dua ?
Mohon uraikan makna dan tujuannya. 
Hingga yang telah mendengarkannya mampu melatih diri 
bunga, dupa dan  semua persembahan musik, 
jubah, makanan, obat-obatan dan alat keperluan untuk tidur , 
Demikianlah semua persembahan ini, 
Yang mana merupakan persembahan tertinggi?

[0356b08] Tathāgata Suvarnarasmisimhavistara memberitahukan kepada kedua putra ini dalam gatha:

Dengan membangkitkan kesadaran penggugahan 
Dengan  menyebarkan ajaran realitas dan menyelamatkan semua  makhluk hidup. 
Merupakan persembahan kepada Yang  telah tergugahkan dengan sempurna 
Yang memiliki tiga puluh dua karakteristik manusia agung.
 Memberikan persembahan yang banyaknya seperti butiran sungai Gangga.
Semua persembahan yang berharga dan indah 
Didedikasikan kepada Tathāgata 
Menghormati Tathāgata dengan meletakkannya diatas kepala 
Semuanya tidak sebanding dengan pikiran yang penuh dengan welas asih 
Transmisi  kualitas kebajikan hingga semua  mencapai penggugahan. 
Hasil dari kualitas kebajikan demikian yang tertinggi, 
Tidak terukur dan juga tidak terbatas. 
Tidak ada  persembahan lain yang mampu melampaui ini. 
Keunggulannya  juga tidak terhitung. 
Demikianlah  membangkitkan kesadaran penggugahan 
Pasti akan mencapai  kesempurnaan penggugahan


[0356b17] Kedua  putra ini  kembali melantunkan gatha sebagai berikut:

Para deva, naga, asura, 
Dengarkan auman singa kami! 
Hari ini dihadapan Tathāgata, 
Kami menegaskan aspirasi agung  untuk  membangkitkan kesadaran penggugahan 
Kelahiran dan kematian bersiklus dalam rentang waktu kalpa yang tak terhitung banyaknya,
Dengan asal mula yang tidak dapat diketahui. 
Walaupun hanya untuk satu makhluk hidup.
Kamu telah berjalan dalam jalan realitas selama berkalpa
Selama rentang waktu kalpa ini,
Kamu telah menyeberangkan makhluk hidup yang tidak terhitung jumlahnya 
Melatih diri dalam jalan menuju penggugahan
Tidak pernah lelah
Mulai saat ini jika kami
Membiarkan pikiran yang penuh dengan keserakahan itu muncul.
Maka kami telah menipu
Semua Buddha dalam sepuluh penjuru.
Demikian juga kemarahan dan ketidaktahuan
Demikian juga  kekikiran dan kecemburuan 
Sekarang kami menegaskan kebenaran
Meninggalkan semua kekeliruan 
Mulai dari hari ini dan seterusnya , 
Jika masuk dan berdiam dalam jalan para sravaka, 
Tidak  bersuka cita dalam pelatihan diri  ntuk mencapai kesempurnaan penggugahan, 
Maka kami telah menipu para Tathāgata. 
Juga tidak mencari  jalan dari  para Pratekya Buddha.
Hanya untuk menyelamatkan dan memberikan keuntungan kepada diri sendiri saja.
Saya seharusnya dalam sepuluh ribukoṭi kalpa
menyeberangkan semua makhluk hidup dengan welas asih agung 
Seperti buddhakṣetra yang sekarang ini 
Murni, menakjubkan, dan indah, 
Semoga kṣetra  kami, setelah mencapai penggugahan 
Melampaui ini sebanyak ratus ribu koti kali. 
Tidak akan ada jalan  para Sravaka  dalam kṣetra kami, 
Demikian juga  jalan  para Pratyekabuddha, 
Melainkan hanya ada pelatihan diri dari  para bodhisattva saja, 
Dengan para bodhisattva yang  tidak terbatas banyaknya. 
Semua makhluk hidup di sana akan murni dan tidak ternoda. 
Selalu dalam suka cita mendalam dan tertinggi . 
Terlahir kembali untuk mencapai  kesempurnaan penggugahan 
Menerima dan mempertahankan dengan baik semua esensi dari ajaran realitas. 
Jika apirasi agung ini merupakan kata dari kebenaran, 
Maka biarkan trisāhasramahāsāhasralokadhātu bergetar.

Setelah gatha ini selesai dilantunkan , segera terjadi gempa . Ratusan ribu jenis musik berkumandang dalam nada yang harmonis dan indah. Jubah yang terhias dengan indah tercurah dari  angkasa. Para deva menebarkan serbuk wewangian hingga aromanya menyeliputi semua penjuru, memberikan suka cita mendalam kepada semua makhluk hidup. 

[0356c15] Kemudian Bhagavā memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata

 Apa yang sedang anda pikirkan , Padmaśrīgarbha, siapakah raja Bhargateja ini ? Raja Bhargateja  merupakan kehidupan lampau saya. Kedua  putra itu , sekarang adalah bodhisattva Avalokiteśvara dan Mahāsthāmprāpta.

Kulaputra, demikianlah di hadapan Sang Buddha itu, kedua bodhisattva ini pertama kali membangkitkan kesadaran untuk mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi. 

[0356c18]  Kemudian bodhisattva Padmaśrīgarbha mengajukan pertanyaan kepada Bhagavā dan berkata , 

Sungguh menakjubkan! Bhagavā, kedua mahāsattva ini, sebelum mereka menegaskan aspiras agung, juga telah mengembangkan kebijaksanaan yang demikian mendalam. Mereka benar-benar memahami bahwa nama itu  tidak dapat digengam. 

Bhagavā, kedua mahāsattva ini pasti telah memberikan penghormatan dan  persembahan kepada para Buddha masa lampau dan memperoleh hasil dari kualitas kebajikan ini. 

[0356c22] Kulaputra , anda dapat mengetahui jumlah butiran pasir di sungai Gangga, tetapi  jumlah Buddha yang dihormati dan diberikan persembahan oleh kedua mahāsattva ini dan juga akar kualitas kebajikan yang telah ditanam oleh mereka , telah melampaui  semua metoda perhitungan dan logika. Sebelum mereka  membangkitkan kesadaran pengugahan, mereka telah  menghiasi diri mereka dengan semua kualitas yang tidak dapat dibayangkan. Di antara semua  makhluk hidup, mereka yang paling berani. 

[0356c25]  Bodhisattva Padmaśrīgarbha kembali  mengajukan pertanyaan kepada Bhagavān dan berkata , 

Bhagavā, mengapa buddhakṣetra itu dinamakan sebagai Aparimitaguṇānuśaṃsāratnasamantābhirati

[0356c26] Sang Buddha menjawab, Kulaputra , pada saat itu, Sukhāvatī  itu disebut sebagai  Aparimitaguṇānuśaṃsāratnasamantābhirati

[0356c28] Bodhisattva Padmaśrīgarbha kembali  mengajukan pertanyaan kepada Bhagavā dan berkata 

 Bhagavā,  mohon jelaskan  hingga memungkinkan makhluk hidup yang tidak terhitung jumlahnya  dapat memperoleh banyak manfaat . Dalam kṣetra mana Avalokiteśvara mencapai  kesempurnaan penggugahan? Apa nama kṣetra  yang dihiasi dengan penuh keagungan ini ? bagaimana dengan rentang waktu kehidupan para sravaka, bodhisattva hingga mencapai tahapan Buddha? Jika Bhagavān menguraikan aspirasi agung dari bodhisattva ini, maka para bodhisattva lainnya, setelah mendengar  aspirasi agung ini  pasti akan mampu menyempurnakan pelatihan diri mereka. 

[0357a04] Bhagavā menjawab, Sadhu , dengarkan dengan baik dan perhatikan dengan seksama . Saya akan menguraikannya sekarang.

[0357a04] Bodhisattva Padmaśrīgarbha menjawab ,  Sadhu , kami akan mendengarkannya dengan penuh suka cita.

[0357a05] Bhagavā  memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata

Kulaputra, walaupun rentang waktu kehidupan Buddha Amitābha akan bertahan ratusan ribu koti nayuta kalpa yang tak terhitung jumlahnya, tetapi juga akan berakhir.

Kulaputra, dimasa yang akan datang dalam kalpa yang tidak terhitung jumlahnya, , Buddha Amitābha akan memasuki parinirvāṇa . Setelah Buddha Amitābha memasuki parinirvāṇa, ajaran realitas akan bertahan setara dengan  rentang waktu kehidupan Tathāgata ini, jumlah makhluk hidup yang terlahir kembali dalam kṣetra ini  juga akan setara dengan [jumlah makhluk hidup yang terlahir kembali dalam kṣetra ini] sebelum Tathāgata ini memasuki parinirvāṇa. Setelah Buddha Amitābha memasuki parinirvāṇa , beberapa makhluk hidup yang terlahir kembali disana tidak akan mampu melihat Buddha ini , tetapi  para bodhisattva yang telah mencapai samādhi  melalui kontemplasi Buddha  akan selalu melihat Tathāgata ini.

Selanjutnya, Kulaputra, setelah Buddha Amitābha memasuki parinirvāṇa , semua kolam permata berharga, teratai dan semua barisan pohon lontar yang terhias dengan permata akan terus mengumandangkan suara dari ajaran realitas dan tidak ada perbedaan dengan sebelumnya.

Kulaputra, setelah ajaran realitas dari Buddha Amitābha ini berakhir, setelah tengah malam berlalu pada saat menjelang fajar,  bodhisattva Avalokitśvara duduk di bawah pohon Bodhi , dalam posisi teratai sempurna ,  mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi,  dengan nama Tathāgata,  Samantaraśmyabhyudgataśrīkūṭarāja , Arhat, Samyaksaṃbuddha dan sepuluh gelar lainnya, dengan buddhakṣetra yang terhias tujuh barang berharga secara spontan dan juga terbuat beragam barang berharga yang sempurna dan mengagumkan  dimana kṣetra dari para Buddha, Bhagavān lainnya yang jumlahnya seperti butiran pasir di sungai Gangga ,  juga tidak akan mampu menandingi keagungan ini .

Kulaputra, sekarang saya akan mengunakan analogi untuk menjelaskannya, kṣetra Tathāgata Suvarnaraśmisiṃhávistāra yang sangat sempurna dan agung, tetapi kṣetra Tathāgata Samantaraśmyabhyudgataśrīkūṭarāja ini  akan lebih sempurna dan agung hingga ratusan ribu koti nayuta kali hingga melampaui semua metoda perhitungan. Dalam buddhakṣetra ini tidak ada istilah dan nama dari  Sravaka ataupun Pratekyabuddha , hanya ada para bodhisattva yang menghiasi dan menyeliputi kṣetra ini.

[0357a22] Bodhisattva Padmaśrīgarbha mengajukan pertanyaan kepada Bhagavā dan berkata ,

Bhagavā ,  apakah buddhakṣetra ini tetap bernama Sukhāvatī ?

[0357a24] Bhagavā  memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata

Kulaputra,  buddhakṣetra ini  bernama Sarvaratnasannicaya.

Kulaputra, Tathāgata Samantaraśmyabhyudgataśrīkūṭarāja sepanjang rentang waktu kehidupannya akan  didamping ,  dihormati dan diberikan persembahan oleh bodhisattva Mahāsthāmprāpta hingga memasuki  Tathāgata ini memasuki Parinirvāṇa. Setelah Tathāgata Samantaraśmyabhyudgataśrīkūṭarāja memasuki Parinirvāṇa,  ajaran realitas dari Tathāgata ini akan bertahan dan kemudian berakhir. Setelah ajaran realitas dari Tathāgata ini berakhir dalam kṣetra tersebut , bodhisattva Mahāsthāmprāpta akan mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi dengan nama Tathāgata Supratiṣṭhitaguṇamaṇikūṭarāja , Arhat, Samyaksaṃbuddha dan sepuluh gelar lainnya, rentang waktu durasi ajaran realitas dari Tathāgata Supratiṣṭhitaguṇamaṇikūṭarāja ini akan setara dengan rentang waktu dari Tathāgata Samantaraśmyabhyudgataśrīkūṭarāja. 

Jika ada kulaputra dan kuladuhitā yang mendengar nama dari Tathāgata Supratiṣṭhitaguṇamaṇikūṭarāja ini maka mereka akan mencapai tahapan yang tidak akan mundur lagi dalam mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi.

Selain itu , jika ada kulaputra dan kuladuhitā yang mendengar nama dari Buddha masa lampau ,  Tathāgata Suvarnaraśmisiṃhávistāra ataupun Buddha masa yang akan datang , Tathāgata Supratiṣṭhitaguṇamaṇikūṭarāja maka akan segera meninggalkan jasmani wanita mereka dan aktivitas [ ucapan, pikiran dan perbuatan] keliru dalam rentang waktu empat puluh  kalpa siklus kelahiran dan kematian akan tereliminasi dengan sempurna. Mereka akan mencapai tahapan yang tidak akan mundur lagi dalam mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi, melihat para Buddha, mendengar, menerima  ajaran realitas dan memberikan persembahan kepada angggota persamuan. Dalam kehidupan yang akan datang, mereka akan dapat meninggalkan keduniawian, menguasai beragam kefasihan penyampaian dengan tanpa halangan, dan  akan dengan cepat menguasai semua metoda dalam  mengingat dan mempertahankan dengan baik semua ajaran realitas .

[0357b11] Kemudian enam puluh koṭi anggota yang hadir dalam  persamuan ini memuji  para Buddha,  Bhagavān  yang telah memasuki Parinirvāṇa dalam sepuluh penjuru dengan satu suara, dengan satu tekad yang sama  dalam membangkitkan kesadaran untuk mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi.  Sang Buddha segera memberikan prediksi kepastian pencapaian  kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi kepada mereka. 

[0357b14]  Selain itu, juga ada delapan puluh empat ribu  nayuta makhluk hidup , meninggalkan semua debu dan kotoran mereka, mencapai kemurnian pengamatan terhadap ruang lingkup semua fenomena dan tujuh ribu bhikṣu memutuskan arus penyebab siklus eksistensi dan mencapai  pembebasan kesadaran . 

[0357b15] Kemudian bodhisattva Avalokiteśvara dan Mahāsthāmprāpta, memanifestasikan kekuatan pengetahuan melampaui keduniwian yang lebih tinggi,  hingga memungkinkan semua  anggota yang hadir dalam persamuan ini melihat  para Buddha, Bhagavān dalam sepuluh penjuru yang tidak terhitung jumlahnya untuk memberikan prediksi kepastian pencapaian  kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi kepada mereka. Setelah melihat ini, mereka semua terpesona dan mengatakan, 

Sangat menakjubkan, Bhagavā,  para Tathāgata semuanya memberikan prediksi kepastian pencapaian kepada para mahāsattva ini 

[0357b19] Selanjutnya,  Bodhisattva Padmaśrīgarbha kembali  mengajukan pertanyaan kepada Bhagavā dan berkata,

Bhagavā,  jika ada para kulaputra dan kuladuhitā , menjunjung tinggi  uraian ajaran realitas yang mendalam dari Tathāgata ini, menerima dan menyakini uraian ini , mendaras dan mempertahankannya dengan baik, menguraikannya kembali ataupun menyebarkannya kepada orang lainnya  , berapa banyak kualitas kebajikan yang akan terakumulasi? Saya memohon kepada Tathāgata untuk menguraikannya dengan terperinci, mengapa demikian ? Karena pada masa yang akan datang , pada masa yang penuh dengan kekeliruan, para makhluk hidup  ini hanya memiliki sedikit kualitas kebajikan , tidak akan  menerima dan meyakini uraian ajaran realitas yang mendalam dari Tathāgata ini.  Oleh sebab itu , mereka akan mengalami penderitaan sepanjang waktu dan sulit untuk mencapai pembebasan. 

Bhagavā, saya memohon  kepada anda untuk menguraikannya kembali demi memberikan manfaat dan juga simpati kepada semua makhluk hidup.  Selain itu, Bhagavā,  dalam persamuan ini juga ada  para kulaputra dan kuladuhitā yang memiliki indriya yang tajam dan kemampuan  yang luar biasa, dan akan mengiluminasi dengan pengetahuan agung mereka di masa yang akan datang. 

[0357b26] Sang Buddha berkata,  Sadhu ,  Padmaśrīgarbha , dengarkan dengan baik  , saya akan menguraikannya kepada anda. 

[0357b27]  Bodhisattva Padmaśrīgarbha menjawab ,  kami akan menerima ajaran ini dan akan mendengarkannya dengan penuh sukacita 

[0357b28]  Bhagavā  memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata,

Jika  ada  kulaputra yang mengembankan kedua  bahunya untuk  semua makhluk hidup dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu hingga rentang waktu kehidupannya berakhir, memberikan  persembahan sesuai dengan yang dibutuhkan, seperti makanan, pakaian,  peralatan untuk tidur dan obat. Apakah hasil dari kualitas kebajikan ini akan banyak? 

[0357c02] Sangat banyak, Bhagavā , jika penuh dengan welas kasih,  memberikan persembahan kepada satu makhluk hidup yang sesuai dengan kebutuhannya akan memperoleh kualitas kebajikan yang tidak terukur , apalagi memberikan persembahan kepada semua kepada semua makhluk hidup. 

[0357c03] Bhagavā memberitahukan kepada bodhisattva Padmaśrīgarbha dan berkata 

Jika ada para kulaputra dan kuladuhitā , menerima dan menyakini,  mendaras dan mempertahankan, menguraikan dan menyalin kembali  uraian ini , menjunjung tinggi  ,memberikan persembahan dan menyebarkannya maka  mereka akan memperoleh  ratusan ribu koti nayuta  kali yang lebih besar dibandingkan  dengan  kualitas kebajikan tadi, melampaui semua metoda perhitungan , logika dan analogi dan tidak dapat dibandingkan . 

[0357c06] Bodhisattva Padmaśrīgarbha berkata kepada Sang Buddha,

Bhagavā , mulai hari ini, saya akan menerima dan mempertahankan  uraian  dari Tathāgata ini  dan akan selalu menjunjung tinggi  nama  para Buddha masa lampau , sekarang dan yang akan datang, akan selalu menerima dan menyakini , mendaras dan mempertahankan, menguraikan dan menyalin kembali , dan juga menyebarkan uraian ini. Saya akan menjauhkan diri dari pikiran yang penuh dengan  keserakahan, penolakan dan ketidaktahuan, membangkitkan kesadaran untuk mencapai kesempurnaan penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi dan tidak pernah meninggalkannya.

Bhagavā ,  pada saat saya mencapai tahapan Buddha, jika ada wanita yang telah mendengarkan uraian ajaran realitas ini maka mereka akan meninggalkan  jasmani  wanita mereka. Setelah  meninggalkan jasmani wanita mereka, saya akan memberikan  prediksi kepastian pencapaian  penggugahan yang tertinggi dan tidak tertandingi kepada mereka   dengan gelar Tathāgata  Vimala, Arhat, Samyaksaṃbuddha . 

[0357c13]  Setelah Bhagavā  selesai menguraikan ajaran ini, bodhisattva Padmaśrīgarbha, para  bhikṣu, bhikṣuṇī, bodhisattva,  sravaka, beserta  dengan para deva, naga, yakṣa, gandharva, asura, garuḍa, kiṁnara, mahoraga, manusia dan bukan manusia  diliputi dengan sukca cita mendalam dan kemudian mengundurkan diri .




Karma JIgme

Instagram