Pages

T 1050 - 佛說大乘莊嚴寶王經 [ Sūtra mahāyāna yang bernama karaṇḍavyūha ]



[ Bagian Pertama  Persamuan di Jetavana]

[0047a10]  Demikianlah yang  telah  kudengar

[0047a10] Pada suatu waktu , bhagavān sedang berdiam di taman Anāthapiṇḍika ,  Jetavana ,  Śrāvastī bersama dengan persamuan agung yang terdiri dari seribu dua ratus lima puluh  bhikṣu dan persamuan Bodhisattva Mahāsattva. 

Nama Bodhisattva Mahāsattva  utama  yang hadir dalam persamuan ini  secara berurutan sebagai berikut  :Bodhisattva Mahāsattva Vajramati, Jñānadarśana, Vajrasena, Guhyagupta, Ākaśagarbha, Sūryagarbha, Anikṣiptadhura, Ratnapāṇi, Samantabhadra, Mahāsthāmaprāpta,  Sarvanīvaraṇaviṣkambhin, Sarvaśūra, haiṣajyasena, Avalokiteśvara, Vajrapāṇi, Sāgaramati, Dharmadhara, Pṛthivīvaralocana, Āśvāsahasta, Maitreya dan juga ratusan ribu nama Bodhisattva Mahāsattva lainnya.

[0047a21] Pada saat itu tiga puluh dua kelompok devaputrā yang dipimpin oleh Maheśvara dan  Nārāyaṇa., Śakra,  Brahmā, Candra, Āditya, Vāyu, Varuṇa dan juga ratusan ribu nama  devaputrā lainnya juga telah hadir disana.

[0047a21] Selanjutnya disana ada ratusan ribu Rāja Nāga dengan [nama secara berurutan] sebagai berikut  Rāja Nāga Utpala, Rāja Nāga Elapatra, Rāja Nāga Timiṃgira, Rāja Nāga Gavāṃpati, Rāja Nāga Śataśīrṣa, Rāja Nāga Hullura , Rāja Nāga Vahūdaka, Rāja Nāga Takṣaka, Rāja Nāga Gośīrṣa, Rāja Nāga Mṛgaśīrṣa, Rāja Nāga Nanda Rāja Nāga Upananda, Rāja Nāga Vātsīputra, Rāja Nāga Sāgara, Rāja Nāga Anavatapta dan juga ratusan ribu nama  Rāja Nāga lainnya yang telah hadir dalam persamuan ini.

[0047b01] Selanjutnya disana  ada ratusan ribu Rāja Gandharva dengan [nama secara berurutan] sebagai berikut  Rāja Gandharva Dundubhisvara, Rāja Gandharva Manojñasvara, Rāja Gandharva Sahasrabhuja, Rāja Gandharva Sahāpati,  Rāja Gandharva Śarīraprahlādana, Rāja Gandharva Nirnāditabhūrya, Rāja Gandharva Alaṃkārabhūṣita, Rāja Gandharva Kumāradarśana, Rāja Gandharva Subāhuyukta, Rāja Gandharva Dharmapriya  dan  juga ratusan ribu nama  Rāja Gandharva lainnya yang telah hadir dalam persamuan ini

[0047b07]  Selanjutnya disana  ada ratusan ribu Rāja Kiṃnara dengan [nama secara berurutan] sebagai berikut  Rāja Kiṃnara Sumukha, Rāja Kiṃnara Ratnakirītī, Rāja Kiṃnara Svārimukha, Rāja Kiṃnara Prahasita, Rāja Kiṃnara Cakravyūha, Rāja Kiṃnara Puṣpāvakīrṇa, Rāja Kiṃnara Maṇi, Rāja Kiṃnara Pralambodara, Rāja Kiṃnara Dṛdhavīrya, Rāja Kiṃnara Suyodhana, Rāja Kiṃnara Śatamukha, Rāja Kiṃnara Druma dan juga ratusan ribu nama  Rāja Kiṃnara lainnya yang telah hadir dalam persamuan ini.

[0047b13]  Persamuan ini dihadiri juga oleh  ratusan ratus ribu apsara antara lain  apsara yang bernama Tilottamā, Suvyūhā, Suvarṇamekhalā, Vibhūṣutā, Karṇadhārā, Amṛtabindu, Pariśobhitakāyā, Maṇiprasthanā, Cuḍakā, Mṛdukā, Pañcabhūryābhimukhā, Ratikarā, Kañcanamālā, Nīlotpalā, Dharmābhimukhā, Sakrīḍā,  Kṛtsnākarā, Suvyūhamati, Keyūradharā, Dānaṃdadā, Śaśī,  dan juga ratusan ribu nama apsara lainnya.

 [0047b20] Persamuan ini dihadiri juga oleh ratusan ribu putri nāga ,antara lain  putri nāga yang bernama Vibhūṣaṇadharā, Acilillanā, Trijaṭā, Svātimukhā, Jayaśrī, Vijayaśrī, Mucilindā, Vidyullocanā, Vidyutprabhā, Svātigiri, Śataparivārā, Mahauṣadhi, Jalabindu, Ekaśīrṣā, Śatavāhāna, Śatabāhu, Grasatī, Anākṛtsnagatā, Subhūṣaṇā, Pāṇḍarameghā, Rathābhiruḍhā, Tyāgānugatā, Anāgatā, Bhinnaparivārā, Pulindā, Sāgarakukṣi, Chatramukhā, Dharmapīṭhā, Mukhakarā, Vīryā, Sāgaragambhīrā, Meruśrī, dan juga ratusan ribu nama putri nāga lainnya .

[0047b28]  Persamuan ini dihadiri juga oleh ratusan ribu putri gandharva . antara lain  putri gandharva yang bernama Priyamukhā, Priyaṃdadā, Anādarśakā, Vajraśrī, Vajramālā, Sumālinī, Vanaspati, Śatapuṣpā, Mukulitā,  Ratnamālā, Muditapuṣpā,  Sukukṣi, Rājaśrī, Dundubhi, Śubhamālā, Vibhūṣitālaṃkārā, Abhinamitā, Dharmakāṅkṣiṇī, Dharmaṃdadā, Audumbarā, Śatākārā, Padmaśriyā, Padmāvatī, Padmālaṃkārā, Pariśobhitakāyā, Vilāsendragāminī, Pṛthivīṃdadā, Phalaṃdadā, Siṃhagāminī, Kumudapuṣpā, Manoramā, Dānaṃdadā, Devavacanā, Kṣāntipriyā, Nirvāṇapriyā, Ratnāṅkurā, Indraśrī, Indramaghaśrī, Prajāpatinivāsinī, Mṛgarājinī, Sphurantaśrī, Jvalantaśikharā, Rāgaparimuktā, Dveṣaparimuktā, Mohaparimuktā, Sujanaparivārā,  Ratnapīṭhā, Āgamanagamanā,  Agniprabhā, Candrabimbaprabhā, Sūryalocanā, Suvarṇāvabhāsā, dan juga ratusan ribu nama  putri gandharva lainnya.

[0047c20]  Persamuan ini juga dihadiri  oleh ratusan ribu putri kiṃnara  antara lain  putri kiṃnara  yang bernama Manasā, Mānasī, Vāyuvegā, Varuṇavegā, Ākāśaplavā, Vegajavā, Lakṣmīṃdadā, Sudaṃṣṭrā, Acalaśriyā, Dhātupriyā, Jvalantapriyā, Suśriyā, Ratnakāraṇḍakā, Avalokitalakṣmī, Kuṭilā Vajramuṣṭi, Kapilā, Subhūṣaṇabhūṣitā, Vistīrṇalalāṭā, Sujanaparisevitā, Sahāpatī, śarakṣitā, Vyūharājendrā, Maṇicūḍā, Maṇidhāriṇī, Maṇirocanī, Vidvajjanaparisevitā, Śatākārā, Āyurdadā, Tathāgatakośaparipālitā, Dharmadhātuparirakṣiṇī, Satataparigrahadharmakāṅkṣiṇī, Sadānukāladarśinī, Nūpurottamā, Lakṣaṇottamā, Āśvāsanī, Vimokṣakarā, Sadānuvṛtti, Saṃvegadhāriṇī, Khaṅgajvalanā,  Pṛthivyupasaṃkramaṇā, Surendramālā, Surendrā, Asurendrā, Munīndrā, Gotrakṣānti, Tyāgānugatā, Bahvāśrayā, Śatāyudhā, Vibhūṣitālaṃkārā, Manoharā, dan  juga ratusan ribu nama putri kiṃnara lainnya. 

[0048a12]  Demikian juga ratusan ribu upāsakā, upāsikā, parivrājaka dan  nirgrantha juga telah hadir dalam persamuan ini.

[0048a15]  Pada saat itu seberkas cahaya terang terpancar keluar dari dalam neraka Avīci dan mengiluminasi seluruh kawasan  Jetavana hingga menyebabkan semua ornamen  vihara bertingkat itu  terlihat dengan jelas dan indah  antara lain : pilar utama yang dihiasi dengan berbagai permata berharga,  tingkat atas yang dilapisi dengan emas  , pintu dan anak tangga yang dilapisi dengan perak dan emas , beranda perak dengan tiang emas yang dihiasi dengan beragam permata berharga , beranda emas dengan dengan tiang perak yang dihiasi dengan beragam permata berharga.

[Cahaya terang ini juga menyebabkan]  seluruh kawasan taman terlihat berbagai  pohon kalpavṛkṣā yang dihiasi dengan dahan emas, daun perak dan beragam perhiasan lainnya  termasuk ratusan jenis  jubah luar monastik [cīvara] , kain sutra [kauśika] , mutiara dan makanan [muktāhāra] , mahkota ,anting anting, gelang tangan , gelang kaki , panji dan sebagainya.

Dalam cahaya terang ini juga termanifestasi ratusan pohon kalpavṛkṣā yang dihiasi dengan beragam logam mulia, gelang berharga lainnya dimana ada tangga yang dihiasi dengan vajra dan pintu yang dihiasi dengan beragam permata berharga. Ratusan kolam teratai juga termanifestasi dalam cahaya terang ini dengan air kolam yang  diberkahi delapan kualitas kebajikan dan dan beragam jenis bunga teratai dan bunga  termasuk utpala , padma , kumuda, puṇḍarīka, bunga māndāra, mahāmāndārava dan juga udumbara. Selain itu , juga ada bunga campakā, āśoka, karavīra, pāṭalā, nirmuktaka,  gandharvārkṣika, sumanā dan berbagai jenis bunga lainnya yang sedang mekar sehingga seluruh kawasan Jetavana terlihat dengan indah dan sempurna.


[Bagian Kedua:  Pemadaman neraka Avici]

Kemudian Bodhisattva yang bernama Sarvanīvaraṇaviṣkambhīn segera bangkit dari tempat duduknya di tengah persamuan , kemudian  merapikan jubah luar hingga salah satu bagian bahu terbuka , berlutut dengan kaki kanan menyentuh tanah , merangkupkan kedua tangan, menghadap Bhagavān dan berkata 

Bhagavān, saya telah melihat fenomena yang agung dan sangat mengagumkan  dan berniat untuk mengajukan pertanyaan. Mohon Bhagavān berkenan untuk menjawab  fenomena apa yang sedang terjadi disini, dari mana cahaya agung  ini berasal dan nama Tathāgata yang mampu memanifestasikan fenomena yang mengagumkan ini.

[0048b15] Bhagavān menjawab pertanyaan Bodhisattva Sarvanīvaraṇaviṣkambhīn dan berkata 

Kuluputra, Dengarkan dengan baik dan seksama . Saya akan menguraikan mengenai fenomena ini.

Cahaya agung ini  bukan dimanifestasikan oleh Tathāgata melainkan  dimanfestasikan oleh Bodhisattva Avalokiteśvara pada saat Kuluputra ini masuk ke dalam neraka Avici untuk menyelamatkan semua makhluk hidup yang sedang mengalami penderitaan disana dan akan menuju ranah eksistensi para  preta setelah  menyelamatkan semua makhluk hidup dalam neraka Avici.

Kemudian Bodhisattva Sarvanīvaraṇaviṣkambhīn bertanya kepada Bhagavān :

Bhagavān ,   neraka Avici itu tanpa celah ataupun sambungan,  bagaimana Bodhisattva Avalokiteśvara  dapat masuk kedalam neraka ini ? 

Dalam neraka Avici , semua dinding dan landasan terdiri dari logam solid  yang membara hingga membentuk kobaran api  seperti wadah tertutup dimana didalamnya selalu terdengar ratapan dari ratusan ribu koti nayuta makhluk hidup yang terlempar didalamnya , seperti butiran kacang hijau ataupun kacang hitam yang terkumpul dalam satu wadah dengan air yang mendidih , mengapung dan tenggelam hingga matang. Demikianlah penderitaan dari semua makhluk hidup yang terlempar dalam neraka ini. Bagaimana Bodhisattva Avalokiteśvara  dapat masuk kedalam neraka ini ?  

Bhagavān  menjawab pertanyaan Bodhisattva Sarvanīvaraṇaviṣkambhīn dan berkata :

Kuluputra, Bodhisattva Avalokiteśvara masuk kedalam neraka tanpa halangan bagaikan seorang rājā cakravartīn mengunjungi  taman yang dihiasi dengan beragam jenis  permata.  Saat itu semua aspek dan instrumen dalam  neraka ini tidak akan mempengaruhi dan melukai Bodhisattva Avalokiteśvara. Landasan membara yang penuh dengan kobaran api dipadamkan dan  berubah menjadi kolam menyejukkan pada saat  Bodhisattva Avalokiteśvara masuk kedalam  neraka Avici.

Semua Yamapāla tersebut gelisah , diliputi oleh rasa takut yang mendalam dan berpikir bahwa tidak pernah ada fenomena yang menakjubkan seperti ini sebelumnya karena pada saat itu Bodhisattva Avalokiteśvara telah menghancurkan semua aspek yang menakutkan dalam  neraka Avici hingga semua tempat dipenuhi dengan pemandangan indah dimana bunga teratai  berukuran seperti roda pedati muncul dan berjatuhan dari atas. Landasan aktivitas  yang membara  telah dipadamkan  dan  berubah menjadi kolam menyejukkan  yang dipenuhi dengan bunga teratai.

Kemudian para Yamapāla mengumpulkan berbagai senjata mulai dari pedang, gada, tombak pendek, tombak panjang , cakram hingga trisula dan  segera berangkat menuju kediaman Dharmarāja Yama untuk memberitahukan kepada Dharmarāja Yama mengenai pemadaman neraka Avici dan berkata.

 Dharmarāja ,  Ketahuilah bahwa landasan aktivitas [karmabhūmi ] kami  telah  padam  sepenuhnya. 

Dharmarāja Yama bertanya kepada Yamapāla dan berkata 

Mengapa tempat aktivitas [karmabhūmi ] padam sepenuhnya ?

Para Yamapāla menjawab pertanyaan Dharmarāja Yama dan berkata

Dharmarāja ,  Ketahuilah bahwa neraka Avici telah berubah menjadi tempat yang menyejukkan.  Pada saat itu,   ada satu wujud makhluk agung [puruṣaḥ] yang penuh wibawa dan sempurna dengan rambut terikat diatas  seperti keong  [jaṭāmukuṭadharo] dan tubuh dihiasi dengan beragam perhiasan agung  [divyālaṃkārabhūṣitaśarīraḥ], memiliki pikiran yang penuh welas kasih [paramamaitramāna] dan diselubungi oleh cahaya keemasan [suvarṇabimbamiva] terlihat [dṛśyate] disana diiringi dengan  bunga teratai  berukuran seperti roda pedati muncul dan berjatuhan dari atas.  Setelah itu, landasan aktivitas  membara yang penuh dengan kobaran api itu  menjadi padam  dan  berubah menjadi kolam menyejukkan yang dipenuhi dengan bunga teratai.

Setelah mendengarkan ini , kemudian Dharmarāja Yama merenungkan dengan seksama  mengenai dewa yang mampu memanifestasikan kekuasaan dan kekuatan ini . Apakah pengetahuan tertinggi dari Maheśvara atau  Nārāyaṇa atau deva lainnya  yang telah menyebabkan neraka bertransformasi dengan semua aspek yang tidak dapat terbayangkan atau disebabkan oleh kekuatan dari rākṣasa  yang bernama mahā rāvaṇa ?

Dharmarāja Yama segera menggunakan pengetahuan tertinggi dengan penglihatan jarak jauh  [divya cakṣur] dengan melihat persamuan para deva terlebih dahulu kemudian mengamati neraka [mahānaraka]. Dharmarāja Yama melihat bodhisattva mahāsattva Avalokiteśvara   di neraka  dan segera menuju ke tempat bodhisattva mahāsattva Avalokiteśvara,  bersujud dengan kepala menyentuh kaki bodhisattva mahāsattva Avalokiteśvara   dan melantunkan pujian [stotra] sebagai berikut.

Saya memberikan penghormatan kepada Avalokitesvara [namo'stvavalokiteśvarāya]
Maheśvara [maheśvarāya]
Sang teratai agung [padmaśriye]
Yang mewujudkan semua keinginan baik [varadāya]  
Sang penguasa semua aspek [vaśaṃkarāya]
Yang mengiluminasi dunia dalam semesta [pṛthivīvaralocanakarāya] 
Yang  menolong [semua makluk hidup] dalam semesta [jagadāśvāsanakarāya]
Yang memiliki ratusan ribu lengan [śatasahasrabhujāya]
Yang memiliki ratusan ribu koti mata [koṭīśatasahasranetrāya]
Yang memiliki sebelas muka[wajah][ekādaśaśīrṣāya]
Yang  telah mencapai vaḍavāmukha [vaḍavāmukhaparyantāya] 
Yang mengakumulasi semua kualitas [dharmapriyāya] 
Yang membebaskan semua makhluk hidup [sarvasattvaparimokṣaṇakarāya]
Yang menolong  semua makluk hidup dalam air termasuk kura-kura, buaya, dan ikan [kūrmamakaramatsyāśvāsanakarāya] 
Yang memanifestasikan dan mengakumulasi  pengetahuan tertinggi [jñānarāśyuttamakarāya] 
Yang membawa sukacita [priyaṃdadāya] 
Sang permata agung  [ratnaśriye]
Yang terluhur [uttamāya] 
Yang memadamkan Avici [avīcisaṃśoṣaṇakarāya]
Yang dihiasi dengan keagungan pengetahuan tertinggi [jñānalakṣmyalaṃkṛtāya]
Sang pengetahuan tertinggi [ jñānapriyāya]
Yang dihormati dan dipuji  oleh semua deva [sarvadevapūjitanamaskṛtāya]
Yang dipuja oleh semua makhluk hidup [vanditāya]
Yang membawa pembebasan dari  rasa takut [abhayaṃdadāya]
Yang telah menguraikan enam kesempurnaan 
Sang lentera kebenaran [dharmadīpaṃkarāya]
yang  selalu  bersinar seperti matahari .
Yang mampu memanifestasikan semua wujud dalam ranah keinginan [kāmarūpāya]
Yang  mampu memanifestasikan wujud gandharva [gandharvarūpayā]
Yang memiliki wujud seperti gunung emas [kāñcanaparvatasamārūḍhāya] 
Yang memiliki kualitas mendalam seperti samudera luas [sāgarakukṣigambhīradharmāya]
Yang telah mencapai kesempurnaan pelatihan diri dalam kebenaran tertinggi [ paramārthayogamanuprāptāya]
Yang  menyebabkan pengamatan mendalam atas realitas dalam diri sendiri [saṃmukhasaṃdarśanakarāya ]
Yang menguasai ratusan ribu dan beragam metoda samādhi [anekasamādhiśatasahasrāvakīrṇāya]
Yang menyebabkan suka cita tertinggi [abhiratikarāya]
Yang memiliki tubuh terhias dengan indah [ vicchuritagātrāya]
Sang ṛṣi tertinggi [ṛṣipuṃgavakarāya] 
Yang telah  membawa jalan pembebasan terhadap  semua aspek dari rasa takut dan  keterikatan  [haḍinigaḍabandhanabhayatrastamārgaparimokṣaṇakarāya ]
Yang membebaskan semua makhluk hidup dari siklus eksistensi [ sarvasattvābhāvasaṃyuktāya]
Yang  diikuti oleh semua persamuan [ bahuparivārasaṃvartanīyāya]
yang menyebabkan peningkatan semua aspek [upacitakarāya ]
Sang permata cintāmaṇi [cintāmaṇiratnāya] 
Yang telah menunjukkan jalan menuju  kebahagiaan tertinggi [nirvāṇamārgopadarśanakarāya]  
Yang membawa pembebasan untuk semua preta [pretanagarasamucchoṣaṇakarāya] 
Yang  seperti chatra pelindung semesta ini    [chatrabhūtajagatkarāya] 
Yang membebaskan semua makhluk hidup  dari penyakit; [vyādhiparimocanakarāya] 
Yang menggunakan tali pengikat  dari  Rāja Nāga, Nanda dan Upadana [ nandopanandanāgarājakṛtayajñopavītāya]  
Yang  menguasai pengamatan dan  pengetahuan  amoghapāśa  [amoghapāśasaṃdarśanakarāya]  
Yang dipenuhi dengan ratusan metoda penguasaan  kesadaran  [anekamantraśatāvakīrṇāya ]
Yang menyebabkan semua aspek tereliminasi melalui vajrapāṇi [vajrapāṇividrāvaṇakarāya]
Yang mengeliminasi semua aspek dari rasa takut dalam tiga ranah eksistensi [trilokabhayaṃkarāya]
Yang telah disegani oleh semua yakṣa, rākṣasa, bhūta, preta,vetāla, ḍākinī,kūṣmāṇḍa, apasmāra, saṃtrāsana [yakṣarākṣasabhūtapretavetālaḍākinīkūṣmāṇḍāpasmārasaṃtrāsanakarāya]
Yang memiliki mata seperti teratai biru [nīlotpalacārunetrāya] 
Pemilik kebijaksanaan yang mendalam  [gambhīradhīrāya] 
Sang penguasa pengetahuan tertinggi  [vidyādhipataye]
Yang membawa pembebasan semua kondisi mental yang tidak bermanfaat [sarvakleśavimokṣaṇakarāya] 
Yang  telah mengakumulasi berbagai jalan menuju penggugahan [vividhabodhimārgopacitāya]
Yang telah memasuki jalan menuju  pembebasan tertinggi [samārūḍhamokṣamārgapravarāya] 
Yang telah mengakumulasi  jalan menuju landasan  kesadaran pengugahan [āśrayacittabodhimārgopacitāya]
Yang telah membebaskan para preta dengan sempurna [pretagatiparimokṣaṇakarāya] 
Yang telah menguasai ratusan ribu metoda samādhi seperti debu dalam semesta [paramāṇurajopamasamādhiśatasahasrākīrṇāya]


[0049a27] Demikianlah Dharmarāja Yama melantunkan pujian [srotāvadhāna]. Kemudian mengelilingi [pradakṣiṇa] Bodhisattva Avalokiteśvara tiga kali dan mengundurkan diri. 


[Bagian Ketiga  Pembebasan ranah preta ]



Karma JIgme

Instagram