Pages

T317- 佛說胞胎經 [ penguraian terperinci kepada āyuṣman-nanda mengenai masuk ke dalam rahim]

大正新脩大藏經

Taishō Shinshū Daizōkyō

寶積部

Ratnakuta


T 317


佛說胞胎經


आर्य-आयुष्मन्-नन्द-गर्भावक्रान्ति-निर्देश


ārya-āyuṣman-nanda-garbhāvakrānti-nirdeśa


penguraian terperinci kepada āyuṣman-nanda mengenai masuk ke dalam rahim


Diterjemahkan oleh Dharmarakṣa


Nara Sumber dalam Chinese
Diterjemahkan dari Chinese ke dalam Bahasa Indonesia oleh : Karma Jigme


T 316 T 317 T 318

[0886a06] Demikianlah yang telah kudengar

[0886a06] Pada suatu waktu , Bhagavān sedang  berdiam di taman  Anāthapiṇḍada, Jetavana di wilayah Śrāvasti.

Pada saat itu, āyuṣman Nanda telah selesai mengkontemplasi melalui pengamatan mendalam mengenai kesadaran dan segera berangkat bersama dengan lima ratus bhikṣu  menuju kediaman  Bhagavān,  kemudian memberikan penghormatan dengan merangkupkan kedua tangan, bersujud dengan meletakkan kepala di atas kaki Bhagavān dan duduk kembali disalah satu sisi.

[0886a08] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda beserta dengan para bhikṣu dan berkata :

Saya akan menguraikan kembali ajaran realitas yang memiliki kualitas kebajikan pada bagian awal, tengah dan akhir, uraian terperinci yang memiliki kualitas kebajikan dan makna yang mendalam dan diberkahi dengan karakteristik pelatihan diri yang murni. Sekarang saya akan menguraikan ajaran realitas yang bernama uraian terperinci pada saat memasuki rahim kepada kalian . Dengarkan dengan baik dan renungkan dengan penuh perhatian..

[0886a12]  Sadhu Sadhu, Bhagavān 

Kemudian āyuṣman Nanda bersama dengan para bhikṣu menerima ajaran realitas ini dan mendengarkannya  dengan penuh suka cita. 

[0886a12] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Mengapa  [gandharva] tidak dapat memasuki rahim seorang ibu ? Disini, jika seorang ayah dan ibu dalam kondisi penuh gairah dan melakukan hubungan badan. Jika seorang ibu dalam masa subur serta  memiliki kondisi pikiran yang baik dan tenang  dan gandharva telah hadir didepan serta ingin masuk ke dalam rahim.

Jika sperma dari seorang ayah telah dikeluarkan dan seorang ibu tidak dalam masa subur. Jika sperma dari seorang ayah tidak dikeluarkan  dan  seorang ibu dalam masa subur. Jika sperma dari seorang ayah tidak dikeluarkan dan seorang ibu tidak dalam masa subur 

Jika [sperma] seorang ayah berkualitas murni dan [ovum]  seorang ibu tidak berkualitas murni .  Jika [sperma] seorang ayah tidak berkualitas murni dan [ovum]  seorang ibu  berkualitas murni . Jika [sperma] seorang ayah tidak berkualitas murni  dan [ovum] seorang ibu tidak berkualitas murni. maka  pada saat itu , rahim dari seorang ibu tidak akan dimasuki dan didiami  oleh gandharva ini  sehingga kehamilan  tidak akan terjadi. 

Jika ibu sedang terganggu oleh penyakit yang berkaitan dengan angin , empedu, ataupun lendir, pada saat terganggu oleh  periode awal menstruasi dan periode akhir menstruasi ataupun penggunakan obat yang berlebihan ataupun jalur rahim seperti inti dari biji gandum , seperti milik anak anak , seperti mata burung , seperti pucuk pohon nyagrodha , rahim yang memiliki tandanan ataupun dikotori oleh [daging tumbuh] , rahim yang terlalu mendalam pada bagian atas ataupun bagian bawah , rahim yang tidak sesuai fungsinya sebagai rahim, rahim yang selalu meneteskan darah ataupun memiliki vulva yang menolak sperma ,  yang keras seperti biji ataupun mutiara , yang telah dimakan oleh ulat , rahim yang menyempit ke arah kiri , yang menyempit ke arah kanan ataupun  yang melebar bagian atas maupun bawah , ataupun rahim yang tidak sentris pada bagian kiri maupun kanan  ataupun seperti tempayan air , seperti biji buahan ataupun semua bentuk kecacatan rahim lainnya ataupun rahim terlalu dingin ataupun panas  maka gandharva tidak akan masuk dan berdiam di dalam rahim sehingga kehamilan  tidak akan terjadi. 

Jika seorang ayah dan ibu beserta dengan gandharva tidak agung ataupun jika seorang ayah dan ibu agung tetapi  gandharva tidak agung  ataupun jika seorang ayah dan ibu  tidak agung tetapi  gandharva agung  maka gandharva tidak akan masuk dan berdiam di dalam rahim sehingga kehamilan  tidak akan terjadi. 

Demikianlah juga jika  seorang ayah dan ibu beserta dengan gandharva agung , tetapi   jika seorang ayah dan ibu belum mengakumulasi aktivitas [perbuatan , pikiran dan ucapan] yang akan menyebabkan mereka memiliki  seorang anak, ataupun jika gandharva belum mengakumulasi aktivitas [perbuatan , pikiran dan ucapan] yang akan menyebabkan dia  terlahir sebagai anak mereka ataupun jika  pada saat itu gandharva  melekat pada  dua jenis  pikiran yakni pikiran yang dipenuhi dengan hasrat terhadap perempuan ataupun pikiran yang dipenuhi dengan hasrat terhadap perempuan ataupun pikiran yang dipenuhi dengan hasrat terhadap laki lako  maka gandharva tidak akan masuk dan berdiam di dalam rahim sehingga kehamilan  tidak akan terjadi.

Mengapa  [gandharva] dapat memasuki rahim seorang ibu ? Disini, jika seorang ayah dan ibu dalam kondisi penuh gairah dan melakukan hubungan badan. Jika seorang ibu dalam masa subur serta  memiliki kondisi pikiran yang baik dan tenang  dan gandharva telah hadir didepan serta ingin masuk ke dalam rahim.

Jika sperma dari seorang ayah telah dikeluarkan  dan seorang ibu sedang dalam masa subur. Jika [sperma] seorang ayah berkualitas murni dan [ovum]  seorang ibu  juga berkualitas murni maka  pada saat itu , rahim dari seorang ibu akan dimasuki dan didiami  oleh gandharva ini  sehingga kehamilan akan terjadi. 

Jika ibu tidak sedang terganggu oleh penyakit yang berkaitan dengan angin , empedu, ataupun lendir, tidak terganggu oleh  periode awal menstruasi dan periode akhir menstruasi ataupun tidak menggunakan obat yang berlebihan ataupun jalur rahim  tidak seperti inti dari biji gandum , tidak seperti milik anak anak , tidak seperti mata burung , tidak seperti pucuk pohon nyagrodha , rahim tidak memiliki tandanan ataupun dikotori oleh [daging tumbuh] , rahim tidak terlalu mendalam pada bagian atas ataupun bagian bawah , rahim sesuai fungsinya sebagai rahim, rahim tidak meneteskan darah ataupun tidak memiliki vulva yang menolak sperma ,  yang keras seperti biji ataupun mutiara , tidak dimakan oleh ulat , rahim tidak menyempit ke arah kiri , tidak menyempit ke arah kanan ataupun  yang melebar bagian atas maupun bawah , ataupun rahim sentris pada bagian kiri maupun kanan  ataupun tidak seperti tempayan air , tidak seperti biji buahan ataupun  tidak memiliki semua bentuk kecacatan rahim lainnya ataupun rahim tidk terlalu dingin ataupun tidak terlalu panas  maka gandharva akan masuk dan berdiam di dalam rahim sehingga kehamilan akan terjadi. 

Jika seorang ayah dan ibu beserta dengan gandharva agung maka gandharva akan masuk dan berdiam di dalam rahim sehingga kehamilan  akan terjadi. 

Demikianlah juga jika  seorang ayah dan ibu beserta dengan gandharva agung  dan seorang ayah dan ibu telah mengakumulasi aktivitas [perbuatan , pikiran dan ucapan] yang akan menyebabkan mereka memiliki  seorang anak dan jika gandharva telah mengakumulasi aktivitas [perbuatan , pikiran dan ucapan] yang akan menyebabkan dia  terlahir sebagai anak mereka dan jika  pada saat itu gandharva tidak  melekat pada  dua jenis  pikiran yakni pikiran yang dipenuhi dengan hasrat terhadap perempuan ataupun pikiran yang dipenuhi dengan hasrat terhadap perempuan ataupun pikiran yang dipenuhi dengan hasrat terhadap laki laki  maka gandharva akan masuk dan berdiam di dalam rahim sehingga kehamilan akan terjadi.

[0886b03]  Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Mengapa gandharva  dapat masuk dan berdiam dalam  rahim?   karena dikondisikan oleh sedikit kualitas kebajikan dari  hasil aktivitas [perbuatan , pikiran , perbuatan] maka gandharva  dapat memasuki rahim  dengan indikasi pikiran seperti berikut : pada saat itu ,  dia akan mempersepsikan munculnya air , sensasi kedinginan, angin ataupun hujan turun dengan lebat ataupun ada sekelompok orang akan mengejar dan memukulnya  sehingga dia juga berpikir untuk menghindar dan bersembunyi di dalam semak belukar ataupun masuk kedalam gubuk yang terbuat dari terbuat dari jerami , daun , rumput dan semua jenis dedaunan lainnya ataupun masuk kedalam jurang ataupun lembah yang dalam ataupun sedang mendaki suatu lokasi yang tinggi sehingga tidak seseorangpun akan mampu mencarinya dan juga terhindar dari sensasi dingin , angin kencang ataupun hujan lebat dan juga sekelompok orang yang mengejarnya. oleh sebab itu , dia juga bersembunyi dan masuk ke dalam  rumah  ataupun jika dia memikirkan bahwa sekarang dia sedang menghindari dingin , angin kencang ataupun hujan lebat dan juga sekelompok orang yang mengejarnya sehingga dia memanjat hingga ke atap sebuah rumah , memasuki ruang diantara dua dinding ataupun sedang menuju ke landasan yang datar, naik ke sebuah ranjang .

[0886b09] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Nanda, pada saat  setiap gandharva masuk kedalam rahim akan memiliki persepsi yang beragam dan berbeda satu dengan lainnya , juga tidak harus sama dengan yang telah diuraikan diatas

[0886b11] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Nanda, dengan cara seperti diatas gandharva masuk ke dalam rahim , pada tahapan yang paling awal dinamakan sebagai kalala. 

Bukan hanya dikondisikan oleh sperma seorang ayah ataupun ovum dari seorang ibu, juga bukan hanya dikondisikan oleh faktor pengkondisian diluar dari sperma seorang ayah ataupun ovum dari seorang  ibu , melainkan dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan kondisi dari  sperma seorang ayah dan ovum seorang ibu maka kalala  ini  eksis.  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sperma dan ovum hanya merupakan faktor pengkondisian dan hanya landasan saja.

Nanda, hal ini dapat dianalogikan seperti mentega yang baru dihasilkan dari dadih susu yang tergantung pada  dadih susu , wadah dadih,  tongkat pengaduk dan usaha dari orang yang mengaduknya. 

Dalam kasus ini, mentega yang baru dihasilkan tidak dapat ditemukan dalam dadih susu , wadah dadih,  tongkat pengaduk dan usaha dari orang yang mengaduknya,   tergantung pada dadih susu dan kekuatan akumulasi dari penyebab dan kondisi maka kalala ini  eksis.  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dadih susu hanya merupakan faktor pengkondisian dan hanya landasan saja.

Dengan menggunakan analogi yang sama, bukan hanya dikondisikan oleh sperma seorang ayah ataupun ovum dari seorang ibu, juga bukan hanya dikondisikan oleh faktor pengkondisian diluar dari sperma seorang ayah ataupun ovum dari seorang  ibu , melainkan dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan kondisi dari  sperma seorang ayah dan ovum seorang ibu maka kalala  ini  eksis.  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sperma dan  ovum hanya merupakan faktor pengkondisian dan hanya landasan saja.


[0886b18] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata


Dengan menggunakan analogi seperti eksistensi  ulat dalam ketergantungan terhadap rumput dan sayuran hijau , ulat bukan hanya dikondisikan oleh rumput dan sayuran hijau , bukan hanya dikondisikan oleh faktor pengkondisian diluar dari rumput , melainkan eksistensi ulat dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan kondisi dari rumput maka ulat eksis, dengan kekuatan untuk memiliki warna yang sama seperti rumput dan sayuran hijau  , karena memiliki warna yang sama maka ulat akan terlihat sama dengan rumput dan dianggap sebagai rumput.

Nanda, dengan menggunakan analogi lainnya seperti ulat dalam ketergantungan terhadap gandum, ulat bukan hanya dikondisikan oleh gandum, juga bukan hanya dikondisikan oleh faktor pengkondisian diluar dari gandum , melainkan eksistensi ulat dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan kondisi dari gandum  maka ulat eksis dengan kekuatan untuk memiliki warna yang sama seperti gandum , karena memiliki warna yang sama maka ulat akan terlihat sama dengan gandum dan dianggap gandum. 

Demikian juga, bukan hanya dikondisikan oleh sperma seorang ayah ataupun ovum dari seorang ibu, juga bukan hanya dikondisikan oleh faktor pengkondisian diluar dari sperma seorang ayah ataupun ovum dari seorang  ibu , melainkan dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan kondisi dari  sperma seorang ayah dan ovum seorang ibu maka empat elemen [mahābhūta] dari indriya ini eksis.

Nanda, dengan menggunakan analogi lainnya seperti ulat dalam ketergantungan terhadap buah zizyphus jujuba  [badara],  ulat bukan hanya dikondisikan oleh buah zizyphus jujuba  [badara], juga bukan hanya dikondisikan oleh faktor pengkondisian diluar dari buah zizyphus jujuba  [badara], melainkan eksistensi ulat dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan kondisi dari buah zizyphus jujuba  [badara] , disebabkan oleh kekuatan akumulasi dari penyebab dan kondisi maka ulat eksis dengan kekuatan untuk memiliki warna yang sama seperti terhadap buah zizyphus jujuba  [badara] , karena memiliki warna yang sama maka ulat akan terlihat sama dengan terhadap buah zizyphus jujuba  [badara] dan dianggap sebagai  buah zizyphus jujuba .

Demikian juga, bukan hanya dikondisikan oleh sperma seorang ayah ataupun ovum dari seorang ibu, juga bukan hanya dikondisikan oleh faktor pengkondisian diluar dari sperma seorang ayah ataupun ovum dari seorang  ibu , melainkan dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan kondisi dari sperma seorang ayah dan ovum seorang ibu maka empat elemen [mahābhūta] dari indriya ini eksis.

Nanda , dengan menggunakan analogi lainnya seperti ulat dalam ketergantungan terhadap dadih  susu, ulat ulat bukan hanya dikondisikan oleh dadih susu, juga bukan hanya dikondisikan oleh faktor pengkondisian diluar dari dadih susu , melainkan eksistensi ulat dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan kondisi dari dadih susu maka ulat eksis dengan kekuatan untuk memiliki warna yang sama seperti dadih susu , karena memiliki warna yang sama maka ulat akan terlihat sama dengan dadih susu dan dianggap sebagai dadih susu. 

Demikian juga, bukan hanya dikondisikan oleh sperma seorang ayah ataupun ovum dari seorang ibu, juga bukan hanya dikondisikan oleh faktor pengkondisian diluar dari sperma seorang ayah ataupun ovum dari seorang  ibu , melainkan dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan kondisi dari  sperma seorang ayah dan ovum seorang ibu maka empat elemen [mahābhūta] dari indriya ini eksis dimana elemen tanah ini eksis sebagai kekerasan , elemen air ini eksis sebagai  kelembaban , elemen api sebagai panas ,  elemen udara sebagai pergerakan .

Nanda,  jika kalala yang dikondisikan oleh sperma dari ayah dan ovum dari ibu , memiliki elemen tanah tetapi tidak ada elemen air maka kalala akan mengering dan  mudah tersebar . Hal ini dapat dianalogikan seperti tepung yang telah digoreng ataupun kulit abu yang mudah tersebar.

Nanda,  jika kalala yang dikondisikan oleh sperma dari ayah dan ovum dari ibu , memiliki elemen air tetapi tidak ada elemen tanah maka kalala akan mengalir keluar sebagai cairan. Hal ini dapat dianalogikan seperti air ataupun minyak.

Selanjutnya Nanda, elemen air mengentalkan elemen tanah maka kalala tidak akan menyebar dan juga elemen tanah akan menyerap elemen air maka kalala ini tidak akan mengalir keluar. 

Nanda,  jika kalala yang dikondisikan oleh sperma dari ayah dan ovum dari ibu , memiliki elemen tanah dan air  tetapi tidak ada elemen api maka kalala ini akan lembab dan membusuk. Hal ini dapat dianalogikan seperti daging yang disimpan pada musim panas di bulan ke lima , daging ini  akan lembab  dan membusuk karena tidak ada api. 

Nanda,  jika kalala yang dikondisikan oleh sperma dari ayah dan ovum dari ibu , memiliki ada elemen tanah dan air dan juga  elemen api maka kalala ini tidak akan lembab , rusak ataupun membusuk.

Nanda,  jika kalala yang dikondisikan oleh sperma dari ayah dan ovum dari ibu , memiliki ada elemen tanah dan air dan juga  elemen api tetapi tidak ada elemen angin maka kalala ini tidak akan bergerak , tumbuh  dan berkembang menjadi besar.

Nanda, mahābhūta ini dikondisikan oleh kualitas kebajikan dari hasil aktivitas [perbuatan, ucapan , pikiran] kehidupan masa lalu  kalala,semua elemen ini  terakumulasi bersama dan juga saling mendukung satu dengan lainnya untuk mengkondisikan janin tumbuh dan berkembang dengan didukung oleh elemen tanah, dilekati oleh elemen tanah , dimatangkan oleh elemen api dan digerakkan oleh elemen angin.

[0886c21] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Hal ini dapat dianalogikan seperti akar teratai yang tumbuh ditengah kolam dan dihiasi dengan kuncup dan bunga  yang bersih dan sempurna , dikondisikan oleh  tiupan angin maka kuncup  ini  tumbuh dan berkembang menjadi bunga mekar yang sempurna. 

Demikian juga , Nanda , internal kalala, karena dikondisikan oleh  kualitas kebajikan  dari hasil aktivitas [perbuatan, ucapan , pikiran] kehidupan masa lalu maka  mahābhūta ini  eksis ,  semua elemen ini  terakumulasi bersama dan juga saling mendukung satu dengan lainnya untuk mengkondisikan janin tumbuh dan berkembang dengan didukung oleh elemen tanah, dilekati oleh elemen tanah , dimatangkan oleh elemen api dan digerakkan oleh elemen angin.

Nanda,  dalam kasus ini  kalala bukan hanya dikondisikan oleh sperma seorang ayah ataupun ovum seorang ibu saja ,  juga bukan dikondisikan oleh bagian lain dari sisa jasmani ibu ataupun seorang ayah saja, bukan hanya dikondisikan oleh hasil aktivitas [perbuatan, ucapan , pikiran] kehidupan masa lalu saja  , bukan dikondisikan oleh  penyebab saja  , bukan dikondisikan oleh kondisi saja , melainkan karena tergantung pada sperma seorang ayah ataupun ovum seorang ibu dan karena akumulasi dari penyebab, penggabungan dan aktualisasi dari semua aspek ini maka kalala ini eksis.

[0886c29]  Hal ini dapat dianalogikan, Nanda,  seperti benih dari lima jenis bijian ataupun benih tumbuhan lainnya yang masih baru dan utuh, tidak membusuk ataupun tidak dirusak oleh ulat , disebarkan ditanah dan kemudian diberikan pupuk  maka benih ini akan tumbuh dengan baik dan subur.  Nanda, renungkan hal berikut ini , apakah semua kecambah tumbuh  dengan sendirinya , tanpa benih , tanpa penyebab ataupun tanpa kondisi atau hanya tumbuh karena dikondisikan oleh air yang diserap melalui akar saja hingga kecambah ini tumbuh , berkembang dan kemudian berbunga ?  

[0887a02] Nanda menjawab pertanyaan  Bhagavān  dan berkata

Tidak demikian , Bhagavān  

[0887a03] Kemudian  Bhagavān berkata 

Nanda,  Dengan demikian , kalala  bukan dikondisikan oleh sperma seorang ayah ataupun ovum seorang ibu saja , juga bukan dikondisikan oleh  salah satu bagian sisa tubuh dari seorang ayah ataupun ibu saja , melainkan dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan akibat baik dari mahābhūta dan juga akumulasi dari semua faktor pengkondisian lainnya sehingga kalala ini dapat eksis , tumbuh dan berkembang dalam rahim.

[0887a07] Hal ini dapat dianalogikan, Nanda,  seperti seorang yang memiliki penglihatan yang tajam hendak menyalakan api dengan menggunakan kristal bening sebagai media untuk menyalakan api, mengarahkannya ke arah sinar matahari dengan fokus api diarakan ke tepung yang terbuat dari feses sapi sehingga api akan menyala.

Dengan demikian, nyala api ini bukan hanya dikondisikan oleh sinar matahari saja , ataupun hanya dikondisikan oleh  permata yang bening , juga bukan hanya  dikondisikan oleh semua aspek diluar dari semua faktor pengkondisian ini . 

Nanda,   nyala api ini muncul karena kesaling tergantungan sebab dan kondisi dari semua faktor pengkondisian yang akan mengkondisikan nyala api, semua aspek ini tidak dapat ditambah ataupun dikurangi. 

Kalala juga demikian, bukan dikondisikan oleh seorang ayah dan ibu saja ,  juga bukan dikondisikan oleh semua faktor pengkondisian diluar dari seorang ayah dan ibu saja melainkan  melainkan dikondisikan oleh kesaling tergantungan dari sebab dan akibat dari sperma seorang ayah ataupun ovum seorang ibu , karena penggabungan , pengumpulan , akuisisi dan aktualisasi dari penyebab maka kalala ini muncul.

Nanda,   sperma seorang ayah ataupun ovum seorang ibu yang muncul sebagai penyebab ini membentuk jasmani dari kalala yang kemudian juga disebut sebagai  rūpa sedangkan  vedanā, saṃjñā, saṃskāras, dan vijñāna, yang muncul secara bersamaan dengannya disebut sebagai nāma. Penggabungan antara nāma dan rūpa ini disebut sebagai nāmarūpa

Selanjutnya Nanda, semua aspek ini merupakan kesaling tergantungan dari sebab dan kondisi. Saya tidak pernah memuji apa yang dihasilkan oleh kelahiran yang baru ini   pada saat awal maupun akhir  .Mengapa? karena apapun  yang dihasilkan oleh kelahiran yang baru ini merupakan penderitaan.

[0887a16]  Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Hal ini dapat dianalogikan seperti seseorang yang  menderita penyakit radang kulit yang telah  embusuk dan berbau , tidak akan ada satu orangpun yang akan bersuka cita dalam kondisi ini .Demikian juga semua  yang dihasilkan oleh kelahiran yang baru ini. 

Nanda , dalam kasus ini , pemunculan [utpāda] dari rūpa,  penguraiannya [vināśa] dan   penghentiannya [nirodha] dan juga  pemunculan [utpāda]  ,  penguraiannya [vināśa] dan  penghentiannya [nirodha] dari  vedanā, saṃjñā, saṃskāras dan vijñāna  dapat dianalogikan dengan pemunculan [utpāda] merupakan kelahiran , penguraian [vināśa]  merupakan sakit dan  penghentian [nirodha] merupakan kematian . Dengan demikian , apa keuntungan dari berdiam dalam rahim seorang ibu dan menginginkankelahiran kembali ?

[0887a21] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Pada minggu pertama, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu, dengan kesadaran yang sudah muncul maka dia  hanya mengalami penderitaan dalam rahim mulai dari awal berbaring dalam rahim hingga berubah menjadi kalala. Jika seseorang bertanya sifat alami dari kalala ini seperti apa ? Sifat alami dari kalala dapat dianalogikan seperti air beras ataupun dadih mentega dan akan bertahan  dalam bentuk seperti selama satu minggu ini , tidak bertambah ataupun berkurang secara bertahap  dan mengalami proses pemanasan 

Pada saat ini elemen tanah akan muncul sebagai kepadatan, elemen air akan muncul sebagai kelembaban, elemen api akan muncul sebagai kehangatan dan elemen angin akan muncul  sebagai ekspansi.

Pada minggu  kedua,  elemen angin yang bernama melampaui semua, akan muncul dengan spontan  pada bagian sisi sebelah  kiri , kanan , depan dan belakang untuk membentuk kalala hingga berubah menjadi arbuda .

Jika seseorang bertanya sifat alami dari arbuda seperti apa ? Sifat alami dari kalala dapat dianalogikan seperti dadih mentega yang telah dikeraskan dan akan bertahan  dalam bentuk seperti selama satu minggu ini , tidak bertambah ataupun berkurang secara bertahap  dan mengalami proses pemanasan 

Pada saat ini elemen tanah akan muncul sebagai kepadatan, elemen air akan muncul sebagai kelembaban, elemen api akan muncul sebagai kehangatan dan elemen angin akan muncul  sebagai ekspansi.

[0887b02] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke  tiga, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama reputasi  akan muncul dengan spontan  untuk  merubah arbuda menjadi peśī . Jika seseorang bertanya sifat alami dari  peśī ini seperti apa ? Sifat alami dari peśī  dapat dianalogikan seperti tumor jinak ataupun daging yang telah rusak  dan akan bertahan  dalam bentuk seperti selama satu minggu ini , tidak bertambah ataupun berkurang secara bertahap  dan mengalami proses pemanasan 

Pada saat ini elemen tanah akan muncul sebagai kepadatan, elemen air akan muncul sebagai kelembaban, elemen api akan muncul sebagai kehangatan dan elemen angin akan muncul  sebagai ekspansi.

[0887b08] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke empat, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama makanan dan minuman  akan muncul dengan spontan  untuk  merubah peśī  menjadi ghana. . Jika seseorang bertanya sifat alami dari ghana ini seperti apa ? Sifat alami dari ghana dapat dianalogikan seperti bijian yang terdiri dari darah  dan akan bertahan  dalam bentuk seperti selama satu minggu ini , tidak bertambah ataupun berkurang secara bertahap  dan mengalami proses pemanasan 

Pada saat ini elemen tanah akan muncul sebagai kepadatan, elemen air akan muncul sebagai kelembaban, elemen api akan muncul sebagai kehangatan dan elemen angin akan muncul  sebagai ekspansi.

[0887b14] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke lima, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu,  elemen angin yang bernama pengarah pertahanan  akan muncul dengan spontan untuk membentuk jasmani  janin , yang akan menyebabkan  pembentukan lima tanda yang bermanfaat  yakni  dua  lengan atas , dua bahu dan satu kepala. Hal ini dapat dianalogikan tunas pohon yang baru tumbuh  pada saat hujan tercurah dari langit di musim semi.  Demikian juga janin ini , didalam rahim seorang ibu, telah tumbuh dengan lima tanda bermanfaat yakni yakni  dua  lengan atas , dua bahu dan juga  satu kepala.

[0887b19] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke enam , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu,  elemen angin yang bernama menjadi air akan muncul dengan spontan untuk membentuk jasmani  janin , yang menyebabkan pembentukan empat  tanda yang bermanfaat lainnya  yakni  dua lengan bawah dan dua betis. 

[0887a21] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke tujuh  , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu,  elemen angin yang bernama rotasi  akan muncul dengan spontan untuk membentuk jasmani  janin, yang menyebabkan pembentukan empat  tanda yang bermanfaat lainnya  yakni dua tangan  dan dua  kaki yang  baru berkembang , lembut dan lemah. Hal ini dapat dianalogikan seperti  gumpalan busa  yang telah dikeringkan. Demikian juga ke empat tanda   dari janin ini yakni dua tangan  dan dua  kaki yang  baru  berkembang  ini.

[0887b25] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke delapan , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu,  elemen angin yang bernama degenerasi  akan muncul dengan spontan untuk membentuk jasmani  janin, yang menyebabkan pembentukan dua puluh tanda yang bermanfaat lainnya  yakni sepuluh jari tangan dan sepuluh jari kaki. Hal ini dapat dianalogikan seperti  ranting pertama yang  baru tumbuh pada batang  pohon  saat hujan turun dari langit. Demikian juga kedua puluh tanda  dari janin ini yakni sepuluh jari tangan dan sepuluh jari kaki.

[0887c02] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke sembilan, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin  akan muncul dengan spontan untuk membentuk bagian jasmani dari janin, menyebabkan terbentuknya sembilan lubang yakni  dua lubang mata ,  dua lubang  telinga , dua lubang hidung , lubang mulut , dan kedua lubang lainnya [anus dan saluran kencing] dari janin.

[0887c05]  Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke sepuluh , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama defisiensi radang akan muncul dengan spontan untuk membentuk pertahanan dan menekan semua penyakit yang menyebabkan kematian mendadak sehingga janin akan kuat. Dalam periode minggu ini juga ada elemen angin yang bernama gerbang universal  akan muncul dengan spontan untuk membersihkan jasmani janin. Hal ini dapat dianalogikan seperti wadah penyimpan air  dari kulit yang dibersihkan.  

[0887c09] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke sebelas, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama prinsip yang rusak akan muncul dengan spontan untuk membentuk bagian jasmani dari janin , yang menyebabkan pembentukan rongga bagian dalam dan membentuk [sembilan] lubang hingga menjadi lebih menonjol di jasmani janin .  Apabila seorang ibu bergerak ataupun bergoyang dengan keras ataupun mendesak dirinya dengan penuh vitalitas ataupun tidak hati hati  baik pada saat sedang tertawa, gembira, berbicara, tersenyum ataupun sedang menyanyi ataupun menari maka pada saat itu elemen angin ini muncul kembali untuk membentuk rongga bagian dalam lebih ekspansif. 

.Nanda, pada saat elemen angin ini bergerak ke arah atas maka akan membentuk lubang pada bagian atas , pada saat elemen angin ini bergerak ke arah bawah maka akan membentuk lubang pada bagian bawah. Hal ini dapat dianalogikan dengan  tukang besi ataupun murid tukang besi  yang sedang memegang penghembus angin , ke arah manapun penghembus angin itu diarahkan maka angin tersebut akan berhembus kearah sana. Demikian juga elemen angin ini , pada saat elemen angin ini bergerak ke arah atas maka akan membentuk lubang pada bagian atas , pada saat elemen angin ini bergerak ke arah bawah maka akan membentuk lubang pada bagian bawah. Setelah membentuk semua organ indriya maka angin ini akan berhenti.

[0887c19] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke dua  belas, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama sisi kulit  akan muncul dengan spontan untuk membentuk bagian jasmani dari janin, yang menyebabkan terbentuknya usus besar dan usus kecil  bagian kanan dan kiri, 

Hal ini dapat dianalogikan seperti akar teratai yang halus dan saling terjalin dengan kokoh di dalam tanah, Demikian juga usus yang terbentuk dengan sempurna  ini akan saling berhubungan dengan jasmani janin seperti  delapan belas rajutan benang. 

Dalam minggu ini, elemen angin yang bernama meninggalkan rambut , juga akan membentuk lidah dan membuka mata janin serta membentuk landasan sendi  dengan jumlah kurang lebih seratus  sendi yang didukung  dengan pembentukan sebelas ribu titik  vital pada jasmani 

[0887c25] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke tiga belas, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , janin yang lemah ini merasakan haus dan lapar dalam rahim , seorang ibu  selalu menyalurkan nutrisi ke janin  melalui tali  pusar sehingga janin hanya menerima nutrisi  berdasarkan apa yang telah diminum dan dimakan dan mengkondisikan janin untuk selalu berkembang didalam rahim

[0887c28]  Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke empat belas, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama  gerbang  kumpulan benang akan muncul dengan sendirinya untuk membentuk bagian jasmani dari janin, angin ini membentuk sembilan puluh ribu urat daging , dengan dua puluh dua ribu lima ratus  urat daging di bagian depan jasmani , dua puluh dua ribu lima ratus  urat daging di bagian belakang jasmani , dua puluh dua ribu lima ratus  urat daging di bagian kanan jasmani dan dua puluh dua ribu lima ratus  urat daging di bagian kiri jasmani

[0888a04]  Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke lima belas, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama  teratai merah akan muncul dengan sendirinya untuk membentuk bagian jasmani dari janin, angin ini membentuk dua puluh nadi utama dengan lima nadi di jasmani bagian depan ,lima nadi di jasmani bagian belakang,  lima nadi di jasmani bagian kanan, lima nadi di jasmani bagian kiri, dalam nadi ini  terdiri dari nadi halus lainnya dengan jumlah yang tidak terbayangkan dan tidak dapat dihitung dan terdiri dari beragam warna dan memiliki nama dan  jaringannya masing masing, ada yang bernama posisi kekuatan , ada yang bernama berdiri dengan teguh,  ada yang bernama kokoh , ada satu nadi yang berwarna biru ,dan juga berwarna hijau, putih, putih kemerahan , merah keputihan , putih kekuningan dan juga yang warnanya seperti kabut ,seperti dadih susu , seperti minyak, seperti mentega, ada yang dipenuhi dengan empedu yang telah diproses dan ada yang dipenuhi dengan empedu yang belum diproses .

Kedua puluh nadi utama ini masing masing memiliki empat puluh nadi sekunder lainnya  yang bergabung dengan delapan ratus nadi lainnya , dengan dua ratus nadi pada jasmani bagian depan , dua ratus nadi pada jasmani bagian belakang , dua ratus nadi pada jasmani bagian kanan , dua ratus nadi pada jasmani bagian kiri , dengan dua ratus nadi dalam jaringan nadi yang bernama kekuatan ,dua ratus nadi dalam jaringan nadi yang bernama rekan ,  dua ratus nadi dalam jaringan nadi yang bernama kekokohan , dua ratus nadi dalam jaringan nadi yang bernama kekuasaan , 

[0888a14]   Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Selanjutnya disetiap delapan ratus nadi ini juga memiliki seratus ribu nadi tambahan lainnya hingga total nadi menjadi delapan ratus ribu nadi, dengan dua ratus ribu nadi pada bagian dada dan perut , dua ratus ribu nadi pada bagian punggung, dua ratus ribu nadi pada bagian kanan , dua ratus ribu nadi pada bagian kiri . Penampang dari delapan ratus ribu nadi ini memiliki beragam rongga , ada yang memiliki satu rongga , memiliki dua rongga , memiliki tiga rongga hingga tujuh rongga. 

Nanda , hal ini dapat dianalogikan seperti akar dan batang dari teratai yang memiliki beragam rongga , ada yang memiliki satu rongga , memiliki dua rongga , memiliki tiga rongga hingga tujuh rongga , Demikian juga penampang dari delapan ratus ribu nadi ini  yang memiliki beragam rongga , ada yang memiliki satu rongga , memiliki dua rongga , memiliki tiga rongga hingga tujuh rongga

Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Semua nadi ini terhubung dengan pori pori dan saling bersirkulasi satu dengan lainnya. 

[0888a22]  Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke enam belas, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama  tanpa batasan akan muncul dengan sendirinya untuk membentuk bagian jasmani dari janin, elemen angin ini mendukung , memapankan dengan sempurna , menempatkan, mengatur kedua  organ indriya mata dan juga mendukung , memapankan dengan sempurna , menempatkan, mengatur kedua organ indriya telinga,  organ indriya hidung dan bukaan pada bagian mulut, tenggorokan dan juga area jantung sehingga janin akan mulai dapat menelan , meminum, mencerna dan merasakan nutrisi yang disalurkan kepadanya,

Nanda , hal ini dapat dianalogikan seperti ahli tembikar ataupun murid dari ahli tembikar yang terlebih dahulu menyiapkan tanah liat dengan baik untuk membuat tembikar, kemudian tanah liat ditempatkan di alat pemutar untuk  mendukung , memapankan dengan sempurna , menempatkan, mengatur tembikar hingga berbentuk sempurna,

Nanda, karena dikondisikan oleh  matangnya kualitas kebajikan maka elemen angin ini  muncul dengan sendirinya  untuk mendukung , memapankan dengan sempurna , menempatkan, mengatur kedua  organ indriya mata dan juga mendukung , memapankan dengan sempurna , menempatkan, mengatur kedua organ indriya telinga,  organ indriya hidung dan bukaan pada bagian mulut, tenggorokan dan juga area jantung sehingga janin akan mulai dapat menelan , meminum, mencerna dan merasakan nutrisi yang disalurkan kepadanya,

[0888b04] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke tujuh belas, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama  muka sapi jantan Yak  akan muncul dengan sendirinya untuk membentuk bagian jasmani dari janin, elemen angin ini membersihkan, mendukung , memapankan dengan sempurna , menempatkan, mengatur kedua  organ indriya mata dan juga  organ indriya hidung dan bukaan pada bagian mulut, sehingga janin akan mulai dapat menelan , meminum, mencerna dan merasakan nutrisi yang disalurkan kepadanya,

Nanda , hal ini dapat dianalogikan seperti putra ataupun putri yang fasih dalam membersihkan cermin kotor dengan menggunakan abu , minyak ataupun kain untuk membersihkan cermin hingga bersih dan tidak ternoda,

Nanda, karena dikondisikan oleh  matangnya kualitas kebajikan maka elemen angin ini  muncul dengan sendirinya  untuk membersihkan, mendukung , memapankan dengan sempurna , menempatkan, mengatur kedua  organ indriya mata dan juga  organ indriya hidung dan bukaan pada bagian mulut, sehingga janin akan mulai dapat menelan , meminum, mencerna dan merasakan nutrisi yang disalurkan kepadanya

[0888b10] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata
Minggu ke delapan belas, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama  tanpa noda akan muncul dengan sendirinya untuk membersihkan  semua organ indriya. 

Hal ini dapat dianalogikan seperti   sinar cakram bulan yang  telah tertutup oleh  gumpalan awan dan kemudian menjadi bersih dan tanpa noda karena gumpalan awan telah sirna oleh tiupan angin kencang.

Dengan cara yang sama, pada saat angin yang bernama tanpa noda ini muncul dengan sendirinya untuk membersihkan semua organ indriya dengan sempurna.

[0888b15] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke sembilan belas pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , akan eksis empat indriya yakni indirya mata , telinga, hidung , lidah sedangkan pada saat memasuki rahim telah eksis tiga indriya lainnya yakni indriya daya hidup , kesadaran , panas tubuh.

[0888b19] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke dua puluh, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama  kepadatan akan muncul dengan sendirinya untuk membentuk bagian jasmani dari janin, yang akan menyebabkan terbentuknya bagian tulang, dengan proses dimulai dari bagian kaki kanan janin hingga membentuk struktur tulang secara keseluruhan termasuk empat tulang sendi, dua tulang batok sendi , tiga bagian tulang belakang , delapan belas tulang rusuk bagian depan , delapan belas tulang rusuk bagian belakang, tiga puluh bagian tulang telapak kaki dan masing masing dua puluh tulang bagian telapak kanan dan kiri , empat bagian tulang lengan bawah, dua bagian tulang lengan atas,  delapan belas bagian tulang leher, tiga bagian tulang rotasi dan telinga tiga puluh dua bagian tulang gigi, empat bagian tengkorak .

Nanda , hal ini dapat dianalogikan dengan ahli pahat ataupun murid dari ahli pahat  yang membuat manusia kayu yang terdiri dari beberapa sambungan dan bagian, terlebih dahulu mempersiapkan kayu yang akan digunakan. kemudian mengikat  setiap bagian dengan benang rami, memahat dan mewarnai setiap bagian hingga terbentuk menjadi manusia kayu..

Nanda, karena dikondisikan oleh  matangnya kualitas kebajikan maka elemen angin ini  muncul dengan sendirinya  untuk membentuk bagian jasmani dari janin, yang akan menyebabkan terbentuknya bagian tulang  dimana pada minggu ke dua puluh ini baik dua ratus bagian tulang , baik tulang utama ataupun tulang rawan lainnya akan terbentuk pada saat yang sama.

[0888c03] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke dua puluh satu , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama  keseluruhan akan muncul dengan spontan  untuk membentuk bagian jasmani dari janin, yang akan menyebabkan lapisan daging dan jaringan otot terbentuk.  

Nanda , hal ini dapat dianalogikan dengan ahli pembuat tembikar ataupun murid dari ahli pembuat tembikar yang telah menghasilkan semua tembikar dari tanah liat dengan sempurna , mampu menghasilkan semua tembikar dari tanah liat , pot berleher panjang , pot bunga  dengan sempurna.

Nanda, demikianlah semua elemen angin yang muncul dengan spontan untuk membentuk bagian jasmani dari janin, yang akan menyebabkan lapisan daging dan jaringan otot terbentuk

[0888c08] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke dua puluh dua, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama melampaui kekeliruan akan muncul dengan sendirinya untuk membentuk bagian jasmani dari janin , akan menyebabkan sel darah mulai terbentuk 

[0888c10] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke dua puluh tiga, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama kemurnian lubang jarum akan muncul dengan spontan untuk membentuk bagian jasmani dari janin, akan menyebabkan lapisan halus kulit dan pori pori mulai terbentuk 

[0888c13] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke dua puluh empat , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama  terus mempertahankan akan muncul dengan spontan untuk membentuk bagian jasmani dari janin , akan menyebabkan semua lapisan kulit terbentuk dengan baik dan sempurna.

[0888c16] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke dua puluh lima , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama  terus mempertahankan akan muncul dengan spontan untuk membentuk bagian jasmani dari janin , akan menyebabkan pemurnian pada daging dan darah secara menyeluruh.

[0888c19] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke dua puluh enam, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin akan muncul dengan spontan untuk membentuk bagian jasmani dari janin , akan menyebabkan rambut , bulu  dan kuku masing masing terhubung dengan nadi. 

Minggu ke dua puluh tujuh, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama obat bungkuk  akan muncul dengan spontan untuk membentuk karakteristik jasmani dari janin dengan perkembangan bertahap.
Jika janin mengakumulasi beragam keinginan dan aktivitas yang tidak bermanfaat pada kehidupan masa lalu, terjerat dalam kualitas yang tidak bermanfaat ataupun keliru dan juga kikir , menggengam dengan erat semua bentuk kekayaan dan harta, tidak memiliki welas kasih, tidak mendengarkan dan menghormati Guru ataupun seorang ayah , akan menyebabkan janin memiliki karakteristik jasmani yang tidak sesuai dengan keinginannya

Jika ingin jasmani yang tinggi maka akan menjadi pendek dan mungil , Jika ingin jasmani yang kuat maka akan menjadi lemah, Jika ingin jasmani yang ideal maka akan menjadi kurus , Jika ingin jasmani yang berkulit halus maka akan  menjadi berkulit kasar. Jika ingin jasmani berkulit putih maka akan menjadi berkulit hitam. Jika ingin jasmani yang pendek dan mungil maka akan menjadi tinggi, Jika ingin jasmani yang kurus ideal maka akan menjadi gemuk . Jika ingin jasmani berkulit hitam maka akan menjadi berkulit putih dan juga semua keinginan untuk memiliki karakteristik jasmani tertentu lainnya akan  menjadi tidak sesuai dengan keinginannya ataupun memiliki karakteristik jasmani dengan organ yang tidak sempurna

 [0888c28] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Selanjutnya , jika janin ini telah mengakumulasi  beragam akar kualitas yang tidak bermanfaat dan keliru maka semua aspek ini akan muncul kembali dengan  spontan sehingga dia terlahir dengan jasmani yang tidak sempurna misalnya buta,  tuli , bodoh dan dungu , dengan jasmani yang cacat , tanpa mata, , mulut tidak mampu berbicara ataupun semua organ indriya tertutup, cacat pada bagian kaki ataupun tangan ataupun bagian jasmani lainnya . 

Selanjutnya semua aktivitas yang tidak bermanfaat dan keliru yang telah dia lakukan sendiri maka dia sendiri yang akan menerima hasil dari semua aktivitas ini  sehingga terlahir dalam semua aspek dan kondisi yang tidak menyenangkan dimana semua kerabat dan kedua orang tuanya juga akan menghindar dan juga akan dipandang rendah oleh orang lain. Mengapa ?

Nanda , karena memang seharusnya sudah demikian , karena dia telah mengakumulasi semua kualitas yang tidak bermanfaat dan keliru.

[0889a05] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Selanjutnya jika janin melatih diri dengan baik di kehidupan masa lalu , tidak melakukan semua aspek yang tidak bermanfaat dan keliru , mengakumulasi kualitas kebajikan, menjalankan sepuluh moralitas , tidak kikir , dan tidak  menggengam dengan erat semua bentuk kekayaan dan harta, memiliki welas kasih, mendengarkan dan menghormati Guru ataupun seorang ayah , akan menyebabkan janin memiliki karakteristik jasmani yang sesuai dengan keinginannya

Jika ingin jasmani yang tinggi maka akan menjadi jasmani yang tinggi , Jika ingin jasmani yang kuat maka akan menjadi kuat, Jika ingin jasmani yang ideal maka akan menjadi ideal , Jika ingin jasmani yang berkulit halus maka akan  menjadi berkulit halus. Jika ingin jasmani berkulit putih maka akan menjadi berkulit putih.

Jika ingin jasmani yang pendek dan mungil maka akan menjadi pendek dan mungil  , Jika ingin jasmani yang kurus ideal maka akan menjadi kurus ideal . Jika ingin jasmani berkulit hitam maka akan menjadi berkulit hitam dan juga semua keinginan untuk memiliki karakteristik jasmani tertentu lainnya akan  menjadi sesuai dengan keinginannya ataupun memiliki karakteristik jasmani dengan organ yang sempurna

Selanjutnya , jika janin ini telah mengakumulasi  beragam akar kualitas yang bermanfaat dan tidak keliru maka semua aspek ini akan muncul kembali dengan  spontan. Semua aktivitas yang bermanfaat dan tidak keliru yang telah dia lakukan sendiri maka dia sendiri yang akan menerima hasil dari semua aktivitas ini  sehingga terlahir dalam semua aspek dan kondisi yang menyenangkan dimana semua  makhluk hidup akan mencintainya dan juga akan dihormati oleh orang lain , juga akan memiiki semua karakteristik jasmani yang sempurna dan tertinggi, semua aspirasi dan keinginan dari  aktivitas dari pikiran , perbuatan dan ucapannya juga akan terwujud dengan sempurna,  Mengapa demikian ?

Nanda , karena memang seharusnya sudah demikian , karena dia telah mengakumulasi semua kualitas yang bermanfaat dan  tidak keliru.

[0889a18] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Jika janin itu seorang putra  maka dia akan  meringkuk dan berdiam pada perut bagian kanan seorang ibu, menutup wajahnya dengan kedua tangan dengan punggung menghadap kedepan. Jika janin itu seorang putra  maka dia akan  meringkuk dan berdiam pada perut bagian kiri seorang ibu, menutup wajahnya dengan kedua tangan dengan punggung menghadap kedepan. Jika plasenta berada dibagian bawah rahim ataupun janin terlalu cepat turun bawah bagian panggul maka kelima anggota jasmani janin akan terikat dengan spontan seperti berada di dalam kantong kulit dan akan membahayakan kondisi janin.
  
Jika seorang ibu makan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit makan sesuatu yang terlalu pedas, terlalu kering,  terlalu berminyak,  terlalu asin,  terlalu asam, terlalu dingin , terlalu panas , ataupun melakukan hubungan badan,  berjalan dengan cepat, berlari, melompat dengan tergesa- gesa,  jongkok dengan tiba tiba  ataupun duduk di atas pohon  juga akan membahayakan kondisi janin.

[0889a29] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Demikianlah janin yang berdiam dalam rahim akan  mengalami penderitaan,ketidak nyamanan dan juga berbagai kekhawatiran dan bahaya , terlahir kembali sebagai manusia dengan kondisi yang nyaman dan tenang juga akan mengalami semua aspek penderitaan. Bagaimana dengan penderitaan yang akan dialami jika terlahir kembali dalam ranah yang tidak menyenangkan ? Semua penderitaan pada saat berdiam dalam rahim ini  sangat sulit untuk dianalogikan . Siapakah yang akan mampu bersuka cita dalam rahim seorang ibu ?

[0889b04] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke dua puluh  delapan, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , akan muncul delapan persepsi  yakni : persepsi mengenai sedang menaiki kereta , sedang berada di taman , sedang berdiam dalam kamar di tempat tinggalnya , sedang bertamasya,  sedang berdiam diatas ranjang, sedang mengalir di sungai ,  sedang berada dalam kolam air , sedang berada dalam kolam pemandian.

[0889b07] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke dua puluh sembilan, pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama  pusat esensi  akan muncul dengan spontan untuk membersihkan dan membeningkan warna  kulit  janin sehingga kulit berkarakteristik warna hitam akan terlihat hitam , hal ini dapat dianologikan seperti proses pengecatan rumah, yang berkarateristik tidak hitam ataupun tidak putih akan terlihat warna yang tidak hitam ataupun tidak putih , dengan karakteristik warna yang seragam pada seluruh jasmani dan jika berkarakteristik pucat dan tidak bercahaya , maka warna yang terlihat juga akan pucat dan tidak bercahaya , yang berkarakteristik putih akan terlihat warna putih dan yang berkarakteristik kuning akan terlihat warna kuning,

Nanda , karakteristik warna kulit manusia dalam dunia ini ada enam warna dan semuanya akan mengikuti asal usul dari  karakteristik tersebut dengan spontan.  

[0889b15] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke tiga puluh , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu, akan muncul elemen angin yang berfungsi untuk membentuk rambut, bulu pada tubuh  dan juga bagian interior kuku dari janin, juga menyebabkan rambut tumbuh dengan subur dan berwarna hitam ataupun berwarna kuning pucat ataupun dengan warna mengkilat 

[0889b19] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke tiga puluh satu , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu, ,seluruh bagian jasmani dari janin akan tumbuh dan berkembang dengan pesat

[0889b20]  minggu ke tiga puluh dua , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu, seluruh bagian minor jasmani dari janin akan disempurnakan, pada minggu ke tiga puluh tiga , pada minggu ke tiga puluh empat , pada minggu ke tiga puluh lima, pada minggu ke tiga puluh enam ,  seluruh bagian jasmani dari janin telah terbentuk dengan sempurna dengan struktur tulang dan sendi yang padat.

[0889b25] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke tiga puluh tujuh , pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu, akan memikirkan bahwa  kondisi ini seperti terjebak dalam jala dan ingin keluar dengan secepatnya , dia akan memiliki pikiran yang penuh dengan kekotoran, dia akan memiliki pikiran seperti berada  dalam kurungan  , dia akan memiliki pikiran yang dengan noda dan tidak bermoral,  dia akan memiliki pikiran seperti tersiksa dalam neraka sehingga dia akan memiliki pikiran yang  tidak akan bersuka cita.

[0889b28] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Minggu ke tiga puluh delapan pada saat janin berdiam dalam rahim seorang ibu , elemen angin yang bernama belokan ke bawah akan muncul dengan sendirinya untuk memutar jasmani dari janin ke lokasi yang tepat dan juga akan menurunkan kedua tangan janin pada saat dia dilahirkan .

Elemen angin ini merupakan hasil aktivitas [perbuatan, ucapan, pikiran] dari janin , yang juga menyebabkan perputaran jasmani dari janin dengan kaki menghadap ke atas dan kepala menghadap ke gerbang  kelahiran dari ibu. 

Jika dalam kehidupan sebelumnya janin mengakumulasi aktivitas [perbuatan, ucapan, pikiran] yang keliru maka pada saat menjelang kelahiran, posisi kaki ataupun kedua tangan akan berputar pada arah yang berlawanan sebagaimana mestinya sehingga janin tidak bisa terlahirkan dan daya kehidupannya akan berhenti dan pada saat itu seorang ibu juga akan  mengalami penderitaan yang tidak terhitung banyaknya. Dalam minggu ke tiga puluh delapan ini janin juga akan mengalami banyak penderitaan yang tidak pernah berhenti , diliputi oleh kekhawatiran dan tidak akan bersuka cita,

[0889c08] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Siklus eksistensi kehidupan dan kematian ini merupakan panggung penderitaan dalam menjalankan kehidupan ini dengan terlahir kembali sebagai manusia, baik  pria ataupun wanita, pada saat baru terlahir baik terjatuh di tanah ataupun diterima dengan menggunakan kedua tangan akan mengalami penderitaan yang tidak dapat diungkapkan, apalagi tidak memiliki akumulasi kualitas kebajikan . Demikian juga, apabila baru terlahir dan diterima dengan menggunakan kain juga akan mengalami penderitaan dari jasmani , kemudian berbaring ataupun ditempatkan di ranjang , ditempatkan di ruangan dalam rumah , diatas tanah ataupun ditempatkan diruangan terbuka , ditempat yang teduh ataupun dibawah sinar matahari, pada saat musim dingin ataupun panas, juga akan mengalami sensasi panas ataupun dingin melalui jasmani ini. Terlahir kembali untuk mengalami penderitaan ataupun kondisi yang  sangat tidak menyenangkan ini.  

 Hal ini dapat dianalogikan , Nanda, seperti bangkai ular ataupun sapi  yang telah dikuliti dan digantungkan pada suatu tempat sehingga semua ulat ,serangga ataupun makhluk hidup lainnya akan memakannya. Jika bangkai ini ditempatkan di dinding, dekat pohon , padang rumput  ataupun tempat terbuka lainnya, juga akan dimakan oleh semua ulat,serangga ataupun makhluk hidup lainnya. 

Demikian juga untuk bayi yang baru dilahirkan ini , baik terlahir dengan terjatuh di tanah ataupun diterima dengan menggunakan kedua tangan akan mengalami penderitaan yang tidak dapat diungkapkan, ataupun diterima dengan menggunakan kain juga akan mengalami penderitaan dari jasmani, berbaring ataupun ditempatkan di ranjang , ditempatkan di ruangan dalam rumah , diatas tanah ataupun ditempatkan diruangan terbuka , ditempat yang teduh ataupun dibawah sinar matahari, pada saat musim dingin ataupun panas, juga akan mengalami sensasi panas ataupun dingin melalui jasmani ini , juga tergantung pada jasmani ini untuk tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, mengalami rasa haus dan lapar , sensasi panas dan dingin.

Kemudian seorang ibu akan dengan penuh perhatian  dan selalu menjaga bayi ini tetap kering dan sejuk dengan membersihkan semua kotoran bayi ini. Demikian juga yang dikenal sebagai para bijaksana dalam menguraikan ajaran realitas seperti seorang ibu yang selalu menyediakan susu ataupun nutrisi untuk bayinya  dengan penuh welas kasih.

 [0889c21] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Demikianlah penderitaan ini , siapa yang akan bersukacita dalam ranah eksistensi ini sebagai seorang ayah, ibu ataupun janin? Seseorang yang baru lahir juga akan tua , harus menjaga eksistensi jasmani mereka dengan memberikan nutrisi , didalam jasmani juga akan muncul delapan puluh ribu jenis  kuman yang akan memakan semua bagian jasmani ini  diantaranya ada yang bernama keśāda yang hidup dalam akar rambut dan memakan rambut ataupun yang bernama dantāda,  kākuda, karāṅgulī, dāruṇa, plīha dan semua jenis ulat lainnya yang akan menghancurkan jasmani ini.

[0889c26] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Demikianlah penderitaan  yang akan dialami dalam kehidupan sebagai manusia dimana delapan puluh ribu jenis kuman terus  menggerogoti jasmani dari pagi hingga malam ,menyebabkan seseorang akan cepat lelah, kekurangan oksigen dan lemah, menyebabkan jasmani ini terserang oleh penyakit demam dan juga penderitaan yang tidak dapat terhitung banyaknya baik pada saat sedang makan , berjalan , berbaring ataupun berdiam . 
Selanjutnya , bayi yang baru lahir ini hingga tumbuh dewasa harus menjaga jasmani ini dengan mengenakan pakaian dan memberikan nutrisi hingga mencapai rentang kehidupan selama seratus tahun ataupun lebih pendek dari seratus tahun ini . Dalam rentang kehidupan seratus tahun ini terdiri dari tiga periode musim yakni musim semi , panas dan dingin. Dalam musim semi akan merasakan panas, dalam musim  panas akan merasakan turunnya hujan dan dalam musim dingin akan merasakan dingin. Tiga periode musim ini masing masing terdiri dari empat bulan dalam setahun. Dalam setahun terdiri dari dua belas bulan  sehingga dalam seratus tahun terdiri dari seribu dua ratus bulan yang dibagi atas  dua ribu empat ratus krsnapaksa dan suklapaksa, berdasarkan periode kalendar umum seratus tahun terdiri dari  tiga puluh enam ribu hari  sehingga  waktu yang digunakan untuk makan dan minum akan menjadi  tujuh puluh dua ribu  kali, dengan perhitungan tidak termasuk jumlah pada saat sakit ataupun sedang menjalankan puasa, tidak makan pada saat sedang marah , tidak makan pada saat sedang bergembira , tidak makan pada saat sedang sedih , tidak makan pada saat sedang tertidur ,  tidak makan pada saat sedang tertarik pada pekerjaan yang sedang dilakukan dan juga semua aspek lainnya termasuk juga pada saat sedang meminum susu ibu maka semua waktu yang dipergunakan untuk makan dan minum akan mencapai tujuh puluh dua ribu kali.

Selanjutnya Nanda , ada dua jenis penderitaan  karena memiliki jasmani , apa kedua jenis ini ? pertama penderitaan internal yakni  penderitaan jasmani yang disebabkan oleh beragam penyakit , kedua penderitaan eksternal yakni penderitaan yang disebabkan oleh gangguan yang disebabkan oleh mahluk halus yang menyerupai manusia maupun bukan manusia. aspek apa saja yang termasuk dalam penderitaan jasmani yang disebabkan oleh beragam penyakit ? yakni sakit pada  bagian mata [akṣiśūlena], sakit pada bagian  telinga [karṇṇaśūlena], sakit pada bagian gigi  [dantaśūlena] , sakit pada bagian bibir [oṣṭhaśūlena] nyeri pada bagian lidah, [tāluśūlena],sakit pada bagian jantung [hṛdayaśūlaṃ], sakit pada bagian perut bawah [udaraśūlaṃ], sakit pada bagian sendi lutut [ūruśūlaṃ], nyeri  pada  rusuk [pārśvaśūlaṃ], sakit pada bagian punggung [pṛṣṭhaśūlaṃ], sakit dan nyeri pada semua bagian sendi dari anggota badan termasuk yang berat maupun ringan [aṃgapratyaṃgaśūlaṃ cāpanaya] , sakit ataupun  nyeri pada kandung kemih [vastiśūlaṃ] , sakit pada bagian tangan [hastaśūlaṃ],sakit pada bagian kaki,[pādaśūlaṃ], sakit pada bagian kepala.[śirorttim] dan juga penyakit yang berhubungan dengan  urat syaraf dan kulit, kusta , keloid , radang di bawah kulit , fistula , infeksi kulit , ayan ataupun  deman [jvarād] yang berselang seling pada setiap hari pertama [ekāhikena], setiap hari kedua [dvyāhikena], setiap hari ketiga [tryāhikena], setiap hari keempat [cāturthikena],  setiap hari ketujuh [saptāhikena].

Termasuk juga seratus satu jenis penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan angin , seratus satu jenis penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan empedu dan seratus satu jenis penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan lendir serta seratus satu jenis penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan dari kombinasi ketiga aspek ini  sehingga  jumlah total  jenis  penyakit yang disebabkan oleh kempat aspek ini adalah empat ratus empat jenis penyakit. Demikianlah penderitaan internal.

Selanjutnya , penderitaan eksternal yang  akan melukai jasmani ini yakni berada dalam penjara , sensasi sakit karena dipukul , diikat , dibelenggu semua aspek ini juga merupakan penderitaan. Pada saat menjalani hukuman dengan  telinga, hidung  dipotong  ataupun  kedua kaki , kedua tangan dipotong ,  ataupun kepala dipancung juga merupakan penderitaan. Ketakutan terhadap manusia ataupun bukan manusia , ranah neraka , para preta , binatang lainnya ataupun bencana  juga merupakan penderitaan `ataupun penderitaan pada saat di alam terbuka misalnya gigitan kutu, sengatan lebah ataupun  serangga dan binatang beracun lainnya, ketakutan terhadap binatang buas misalnya harimau ,serigala,  ataupun singa , sensasi panas ataupun dingin , rasa haus dan lapar ataupun pada saat hujan dan angin kencang dan juga semua aspek penderitaan lainnya  yang dapat melukai jasmani . 

Demikianlah semua penderitaan yang tidak dapat diungkapkan dan disebabkan oleh kemelekatan terhadap semua keinginan indriya , lahir , sakit , tua , mati  merupakan penderitaan , terpisah dari sesuatu yang diinginkan , berhadapan dengan  sesuatu yang tidak diinginkan  juga merupakan penderitaan , mencari apa yang diinginkan , tidak mendapatkan apa yang diiinginkan juga merupakan penderitaan.  Semua aspek ini  merupakan asal mula dari penderitaan.

[0890a28] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Hal ini dapat disimpulkan bahwa kelima skandha merupakan penderitaan, merupakan semua gerbang  untuk persepsi yang tidak baik dan beragam persepsi lainnya . Dari sinilah , muncul penderitaan yang disebabkan oleh kesombongan, kesombongan diri yang tinggi sehingga  pikiran yang bebas ini tidak akan beristirahat, beragam makna harus diamati dari dalam diri secara alami Hal ini dapat dianalogikan seperti roda pedati, seseorang tidak akan berbaring dan kemudian di tempat lain, pada saat di tempat tidur, ataupun di lantai, sedang bernyanyi, menari, bersandiwara dan tertawa, sangat penting untuk mengamati persepsi yang diliputi dengan penderitaan, jumlah dari  beragam penyakit makhluk hidup dengan berbagai keinginan indriya yang tidak baik sudah tidak terhitung, tidak ada satu pun dari mereka akan bahagia.  Tidak pernah membangkitkan pikiran yang penuh dengan kedamaian di lokasi manapun mereka berada, Jika sedang mengkontemplasi  kesadaran dan seseorang tidak beraktivitas dalam berjalan, ataupun sedang tidak berbaring di tempat tidur, maka seseorang itu  harus mengetahui penderitaan dari ketekunan

[0890b06] Nanda  menjawab dan berkata 

Tidak pernah membangkitkan pikiran yang penuh dengan kedamaian 

[0890b07] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Jika  beraktivitas dalam empat postur ini  dengan tanpa istirahat hanya akan memunculkan penderitaan yang tidak terhitung jumlahnya,  Dalam kontemplasi  sebaiknya  gunakan kesadaran yang penuh perhatian untuk mengamati  dengan tujuan untuk mencapai  ketenangan diri bukan penderitaan . Demikianlah Nanda, dalam siklus eksistensi kelahiran dan kematian ini akan sukar untuk mencapai kebahagian.

Jika ada seseorang untuk dirinya sendiri ataupun  untuk orang lain ataupun untuk dirinya sendiri dan orang lain, meninggalkan semua aspek penderitaan ini dengan meninggalkan kehidupan berumah tangga dan melatih diri dengan baikkemudian mencapai pembebasan dan  berdiam dalam kebahagiaan tertinggi maka ajaran realitas ini tidak akan sia sia. Selanjutnya jika seseorang mempersembahkan jubah, alas tidur , obat dan keperluan hidup sehari hari kepada para bhiksu juga akan memperoleh hasil kualitas kebajikan dari semua aktivitas [perbuatan, pikiran dan ucapan] ini  seperti  kobaran cahaya agung yang tidak pernah habis 

[0890b13] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Seharusnya anda mengkontemplasi dengan cara ini , Nanda, apa pendapat anda mengenai ini , apakah rūpa konstan atau tidak konstan ?

[0890b14] Nanda  menjawab dan berkata

tidak konstan , Bhagavān

[0890b14] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

jika tidak konstan , apakah itu merupakan penderitaan atau bukan penderitaan ?

[0890b15] Nanda  menjawab dan berkata

ini merupakan penderitaan yang mendalam , Bhagavān

[0890b15] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Ketahuilah bahwa semua fenomena yang tidak konstan itu harus ditinggalkan karena semua fenomena tidak akan mampu bertahan selamanya.  Dengan demikian , apakah para śrāvaka ,  pengikut  dari para bijaksana akan menegaskan dirinya  dengan berkata  Ini aku ,  ini milikku , ini diriku  ?

[0890b17] Nanda  menjawab dan berkata

Tidak demikian , Bhagavān

[0890b18] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

rūpa, vedanā, saṃjñā, saṃskāra, dan vijñāna konstan atau tidak konstan ?
[0890b18] Nanda  menjawab dan berkata

tidak konstan , Bhagavān

[0890b19] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Ketahuilah bahwa semua fenomena itu tidak konstan dan hanya akan mengkondisikan penderitaan. Dengan demikian , apakah para śrāvaka , pengikut  dari para bijaksana akan menegaskan dirinya  dengan berkata  Ini aku ,  ini milikku , ini diriku  ?

[0890b20] Nanda  menjawab dan berkata

Tidak seharusnya demikian , Bhagavān

[0890b21] Bhagavān memberitahukan  kepada Nanda dan berkata

Oleh sebab itu  , Nanda , anda harus mengamati semua fenomena dengan pengetahuan dan kebijaksanaan yang tepat, sebagaimana apa adanya . Semua fenomena apapun termasuk  rūpa, masa lalu , masa depan , sekarang, internal ataupun eksternal , kasar ataupun halus , yang dekat ataupun jauh sebagai bukan aku, bukan diriku , bukan milikku. Melalui pengamatan dengan cara demikian , para śrāvaka ,  pengikut  dari para bijaksana akan  segera melampaui konseptual dan mencapai kesetaraan dalam semua aspek, bukankah demikian?

Jika, Nanda, para śrāvaka  telah mengamati dengan cara demikian  maka mereka akan muak dan segera meninggalkan  semua aspek ini , terbebaskan dari semua kondisi mental yang tidak berguna ,mencapai pembebasan dan mencapai kebahagiaan tertinggi. Jika seseorang mengkontemplasi sesuai dengan ajaran realitas ini maka akan terbebaskan dari semua keinginan indriya, melampaui semua aspek kelahiran,  menyelesaikan semua tugasnya serta melampaui semua siklus eksistensi.

[0890b27] Setelah Buddha selesai menguraikan ajaran ini, Nanda memahami realitas dari semua fenomena  dan  lima ratus bhiksu tersebut memutuskan arus penyebab siklus eksistensi  serta kesadaran mereka terbebaskan.  Ayusman Nanda beserta dengan lima ratus bhiksu, para deva dan naga bersuka cita dalam  mendengarkan uraian ini. 


Karma JIgme

Instagram