101.
Seperti halnya ketika batang pohon pisang
Dikupas selapis demi selapis semuanya,
Tak dapat ditemukan adanya inti,
Begitu pula orang yang memiliki [enam] elemen ketika dianalisa.
102.
Olehkarena itu, para Jina berkata,
“Semua pengalaman tak bersifat hakiki.”
Karena demikian, keenam elemen dikatakan tak bersifat hakiki.
103.
Dengan demikian, tidak ada “saya” maupun “bukansaya”
Yang dapat dianggap bersifat hakiki.
Oleh karena itu, Jina Agung menolak anggapan “saya” maupun “bukan saya.”
104.
Penglihatan, pendengaran dan sebagainya,
Buddha katakan bukan benar, bukan pula keliru.
Jika dari satu sisi, terlihat berlawanan,
Maka kenyataannya keduanya tidak eksis.
105.
Dengan demikian, kenyataannya alam ini
Melampaui benar maupun keliru.
Karena itu, Jina tidak menyatakan
Alam benar-benar eksis atau tidak eksis.
106.
[Mengetahui bahwa] dalam semua cara hal hal ini tidak eksis,
Bagaimana mungkin Yang Berpengetahuan Sempurna mengatakan
Hal-hal tersebut memiliki batas atau tanpa batas,
Maupun keduanya atau bukan keduanya?
107.
“Para Buddha yang tak terhitung jumlahnya telah hadir, akan hadir dan hadir sekarang.
Terdapat makhluk-makhluk yang tak terbatas jumlahnya,
Dan para Buddha bertekad untuk tetap tinggal ditiga masa
108.
“Berakhirnya alam di tiga masa
Tidak menyebabkannya bertambah banyak,
Lalu mengapa Yang Berpengetahuan Sempurna
Berdiam diri [ketika ditanya] tentang batasbatas alam?”
109
Ajaran yang dianggap rahasia oleh makhluk biasa
Itulah ajaran yang bermakna,
Alam adalah seperti ilusi,
Inilah nectar ajaran Buddha.
110.
Seperti halnya tercipta dan lenyapnya
Ilusi gajah sebagaimana terlihat,
Namun tercipta dan lenyap
Tidak benar-benar eksis.
111.
Jadi tercipta dan lenyapnya
Alam yang seperti ilusi dapat dilihat,
Tetapi tercipta dan lenyap,
Sebenarnya tidak eksis.
112.
Seperti halnya ilusi tentang gajah,
Itu hanyalah kesadaran yang terkecoh,
Tidak datang dari mana pun,
Tidak hilang ke mana pun, juga tidak benar benar menetap,
113.
Begitu pula alam yang seperti ilusi,
Itu hanyalah kesadaran yang terkecoh,
Tidak datang dari mana pun,
Tidak hilang ke mana pun, juga tidak benarbenar menetap.
114.
Dengan demikian, itu bersifat melampaui ketiga masa.
Selain sebagai sebutan dari konvensi
Kenyataannya apakah ada alam yang benar-benar eksis atau tidak eksis?
115.
Karena alasan inilah,
Buddha selain berdiam diri, juga tidak mengatakan apa pun
Tentang empat kemungkinan:
Mempunyai batas atau tanpa batas, keduanya maupun bukan keduanya.
116.
Ketika tubuh yang tidak murni,
Kasar, merupakanobjek indrawi
Tidak menetap dalam citta [yang dianggap bersifat tidak murni dan tidak memuaskan]
Meskipun senantiasa berpandangan demikian,
117.
Lalu bagaimana ajaran ini
Yang sangat halus, bermakna,
Tak berlandasan,dan tidak bermanifestasi,
Muncul dengan mudah dalam citta?
118.
Menyadari kedalaman maknanya
Ajaran ini sulit dimengerti oleh para makhluk,
[Maka] setelah tergugah, Jina
[Pada awalnya] tidak mengajarkan ajaran ini.
119.
[Jika] ajaran ini dimengerti secara keliru
Orang yang tidak bijaksana akan hancur
Karena mereka tenggelam dalam kekeliruan pandangan nihilistik.
120.
Lebih lanjut, si bodoh yang menganggap diri mereka bijaksana,
Hancur karena menolak [sunyata],
Jatuh ke neraka yang mengerikan dengan
kepala terlebih dahulu karena pengertian keliru.
121.
Seperti halnya seseorang hancur karena salah menyantap
Sebaliknya berumur panjang, terbebas dari penyakit,
Mempunyai kekuatandan mendapatkan kenyamanan karena santapan yang tepat,
122.
Begitu pula, seseorang hancur karena pengertian keliru
Namun memperoleh kebahagiaan dan PenggugahanTertinggi
Karena pengertian yang benar.
123.
Oleh karena itu, dengan meninggalkan p andangan nihilistik dan penolakan terhadap [ajaran sunyata],
Bertekadlah sungguh-sungguh untuk mendapatkan pengertian yang benar
Demi merealisasi semua tujuan.
124.
Jika ajaran ini tidak dimengerti secara seksama,
Konsepsi “saya” akan tetap ada,
Lalu muncullah tindakan bajik dan tidak bajik
Yang mengakibatkan kelahiran kembali di alam menyenangkan maupun tidak menyenangkan.
125.
Karena itu, selama belummengetahui
Ajaran untuk menghilangkan konsepsi “saya,”
Jalankanlah dengan ulet
Praktik kemurahan hati (dana), sila, dan kshanti.
126.
Pemimpin di bumi yang melakukan tindakan
Dengan praktikpersiapan, tengah dan akhir
Tak akan tercelakai di kehidupan ini maupun kehidupan endatang.
127.
Praktik demikian akan membawakeagungan dan kebahagiaan untuk saat ini,
Tiada ketakutan sekarang maupun di saat kematian,
Kehidupan mendatang akan berlimpah dengan kebahagiaan,
Karena itu, senantiasa jalankanlah praktik tersebut.
128.
Praktiktersebut adalah cara terbaik,
Melalui praktik tersebut alam bersenang hati;
Seseorang tak akan dicurangi di kehidupan ini maupun kehidupan mendatang
Oleh alam yang bersenang hati.
129.
Alam tak akan bersenang hati tanpa praktik tersebut.
Karena alam tidak bersenang hati
Seseorang tidak mengalami hal yang menyenangkan di kehidupan ini maupun mendatang.
130.
Bagaimana mungkin mereka yang berpikiran dungu dan menyimpang,
Mengarah pada kelahiran di alam rendah,
Bersikap keji dan berniat mencurangi orang lain
Bisa mengerti apa yang berguna?
131.
Bagaimana mungkin mereka yang berniat mencurangi orang lain
Adalah orang-orang yang dapat diandalkan?
Karena tindakan tersebut, mereka sendiri akan dicurangi
Selama beribu-ribu kelahiran.
132.
Meskipun jika engkau berniat menyakiti musuh,
Engkau harus menghilangkan kekuranganmu sendiri dan menumbuhkembangkan kualitas baik.
Sehingga engkau bisa membantu dirimu sendiri,
Dan musuh akan merasa tidak nyaman.
133.
Engkau harus mengumpulkan orang-orang yang religius maupun duniawi
Melalui pemberian, bertutur kata yang menyenangkan,
Tindakan yang bermanfaat dan harmonis.
134.
Seperti halnya kata-kata raja yangbenar
Akan membangkitkan kepercayaan yang kokoh,
Begitu pula, kata-kata tidak benar adalah cara terampuh
Untuk menciptakan ketidakpercayaan.
135.
Apa pun yang tidak menipu adalah benar;
Itu tidak dibuat-buat.
Apa pun yang semata-mata membantu orang lain adalah benar.
Kebalikannya adalah keliru karena tidak membantu.
136.
Seperti halnya melalui suatu pemberian agung
Kekurangan-kekurangan raja [dapat] tertutupi,
Begitu pula, rasa kekurangan
Menghancurkan seluruh kekayaan mereka.
137.
Dalam kedamaian terdapat makna yang mendalam.
Dari makna mendalam, muncullah rasa hormat tertinggi,
Dari rasa hormat, muncullah pengaruh dan kekuasaan,
Karena itu, hiduplah dalam kedamaian.
138.
Karena prajna, citta menjadi tak tergoyahkan,
Tidak tergantung pada orang lain, kokoh dan tidak terkecoh.
Oleh karena itu, oh Raja, bertekadlah menumbuhkembangkan prajna.
139.
Pemimpin umat manusia mempunyai empat kebajikan :
Kebenaran, kemurahan hati, kedamaian dan prajna
Yang dipuji oleh para dewa dan manusia
Sebagai empat praktik bajik.
140.
Prajna dan praktik senantiasa berkembang
Dalam diri mereka yang senantiasa bersama
Dengan orang-orang yang berbicara bermanfaat,
Orang-orang yang murni, mempunyai prajna dan welas kasih yang tak ternoda.
141.
Orang-orang yang berbicara bermanfaat adalah langka,
Mereka yang mendengarkan adalah sangat langka,
Tetapi lebih langka lagi orang-orang yang bertindak sesuai kata-kata
Yang meskipun tidak menyenangkan tetapi bermanfaat.
142.
Karena itu, tahu [walaupun kata-kata tersebut] tidak menyenangkan
Tetapi bermanfaat, bertindaklah segera mungkin,
Seperti halnya demi menyembuhkan penyakit
Seseorang meminum obat yang mengerikan dari seorang yang peduli.
143.
Senantiasa memikirkan ketidakpastian dari kehidupan, kesehatan dan kekuasaan,
Dengan demikian, engkau akan berusaha sungguh-sungguh dalam menjalankannya.
144.
Mengetahui kematian adalah pasti
Dan bahwa setelah meninggal, kita akan mengalami akibat dari tindakan negatif,
Janganlah melakukan tindakan negatif
Meskipun kelihatannya membawa kesenangan sementara.’
145.
Kadang-kadang hal yang menyeramkan kelihatan
Dan kadang-kadang tidak.
Jika salah satunya membawa kenyamanan,
Mengapa tidak merasa takut terhadap satunya lagi?
.
146.
Zat-zat yang melemahkan kesadaran membuat kita dicela,
Aktivitas kita hancur, kekayaan ludes,
Dilakukannya hal-hal yang tidak pantas karena delusi,
Oleh karena itu, senantiasa hindarilah zat zat yang melemahkan kesadaran.
147.
Judi menyebabkan keserakahan,
Ketidaknyamanan, kebencian, penipuan,kecurangan,
kebohongan, kata-kata tak berguna, dan kata-kata menyakitkan,
Karena itu, senantiasa hindarilah perjudian.
148.
Nafsu terhadap wanita
Dikarenakan berpikir tubuhmereka murni,
Tetapi kenyataannya tiada yang bersih
Dalam tubuh wanita.
149.
Mulut adalah tempat air liur yang menjijikkan
Dan kotoran di antara gigi,
Hidung adalah tempat lendir, ingus dan kotoran hidung,
Mata adalah tempat air mata dan pembuangan lainnya.
150.
Perut dan dada adalah tempat tinja, urin, paru-paru, hati, dan sebagainya
Mereka yang tidak melihat wanita dengan cara demikian,
Bernafsu terhadap tubuh wanita.
151.
Bagaikan orang dungu yang menginginkan
Belanga hiasan yang berisi kotoran,
Begitu pula, orang dungu dan terkecoh
Mendambakan wanita.
152.
Jika orang-orang di dunia begitu terikat
Pada tubuh yang senantiasa berbau ini
Yang seharusnya menyebabkan hilangnya keterikatan,
Bagaimana bisa bebas dari ketertarikan?
.
153.
Bagaikan babi yang sangat terikat
Pada tempat yang penuh kotoran, air seni, dan muntahan,
Begitu pula, orang-orang yang penuh nafsu
Mendambakan tempat yang penuh kotoran, air seni, dan muntahan.
154.
Seluruh tubuh yang mempunyai lubang,
Tempat dari mana keluarnya kotoran
[Malah] dianggap sebaga objek kesenangan
Oleh orang-orang yang dungu.
155.
Begitu engkau melihat ketidakmurnian
Kotoran, air seni,dan sebagainya,
Bagaimana engkau bisa tertarik
Pada tubuh yang terbentuk dari hal-hal tersebut?
156.
Mengapa engkau begitu bernafsu terhadap itu
Jika engkau tahu itu adalah sesuatu yang kotor
Yang dihasilkan dari suatu benih yang esensinya tidak murni
Dari campuran darah dan air mani?
157.
Seseorang yang berbaring diatas tumpukan tidak murni
Yang ditutupi kulit yang lembab karena cairan-cairan tersebut,
Sesungguhnya hanya berbaring di atas kantong kemih wanita,
158.
Baik cantik maupun jelek,
Tua maupun muda,
Semua tubuh wanitatidaklah bersih,
Berdasarkan atribut apa nafsumu muncul?
159.
Seperti halnya, tidaklah layak menginginkan kotoran,
Walaupun berwarna bagus,
Sangat segar dan berbentuk indah,
Begitu pula dengan tubuh wanita.
160.
Bagaimana mungkin sifat mayat yang busuk ini,
Dagingmembusuk yang ditutupi kulit,
Tidak terlihat
Padahal begitu menakutkan?
161.
"Kulit tidaklah menjijikkan,
Kulit bagaikan pakaian."
Bagaikan kulit yang menutupi kumpulan hal-halyang tidak murni
Bagaimanamungkin itubersih?
162.
Sebuah pot walaupun luarnya indah,
Tidak diinginkan jika berisi kotoran.
Mengapa tubuh yang berisi kotoran danmenjijikkan
Tidak dicerca?
163.
Jika engkau mencerca kotoran,
Mengapa tidak mencerca tubuh ini
Yang ditutupi wewangian,
Karangan bunga, makanan, dan minuman?
164.
Seperti halnya kotoran diri sendiri maupun orang lain dicerca
Mengapa tidak mencerca tubuh sendiri dan tubuh orang lain yang kotor?
165.
Karena tubuhmu sendiri
Tidaklah bersih seperti halnya tubuh wanita,
Tidakkah pantas meninggalkan
Ketertarikan terhadap tubuh sendiri dan tubuh orang lain?
166.
Jika engkausendiri membersihkan
Kotoran yang keluar dari sembilan lubang di tubuhmu
Dan masih tidak menganggapitu kotor,
Apa gunanya petunjuk [spiritual] bagimu?
167.
Siapapun yang menulis puisi
Dengan kiasan yang mengelu-elukan tubuh ini –
Oh betapa memalukan! Oh betapa bodohnya!
Betapa memalukannya di hadapan para bijaksana!
168.
Lebih lanjut,makhluk-makhluk ini
Terhalangi oleh kegelapan dan kesalahpengertian
Bertengkar mengenai apa yang mereka inginkan,
Seperti anjing-anjing memperebutkan makanan yang kotor.
169.
Rasa nyaman muncul ketika luka digaruk,
Namun tanpa luka adalah jauh lebihme nyenangkan.
Begitu pula, ada kesenangan dalam keinginan duniawi,
Namun tanpa ketertarikan adalah jauh lebih menyenangkan.
170.
Jika dianalisa demikian,
Walaupun engkau belum terbebas dari ketertarikan,
Karena ketertarikanmu telah berkurang
Engkau tak akan bernafsu terhadap wanita.
171.
Berburu adalah mengerikan
Penyebab umur pendek,
Ketakutan, penderitaan, dan terlahir di neraka,
Karena itu, senantiasa jauhilah pembunuhan.
172.
Mereka yang membuat makhluk berwujud takut ketika bertemu mereka
Penuh kedengkian bagaikan ular berbisa yang menyemburkan racun,
Tubuhnya diliputi noda ketidakmurnian.
.
173.
Sama halnya petani bergembira
Ketika mendung tiba,
Begitu pula, mereka yang menyenangkanmakhluk berwujud ketika bertemu mereka,
Adalahpenuhkemurahan hati.
174.
Oleh karena itu, jalankanlah praktik ini terus-menerus
Dan tinggalkanlah hal-hal yang bertolakbelakang dengan itu.
Jika engkau dan dunia ingin merealisasi Penggugahan Sempurna,
175.
Sumbernya adalah aspirasi altruistic demi Penggugahan
Kokohbagaikan raja semua gunung,
Welas kasih (karuna) meliputi semua penjuru,
Dan prajna yang tidak mendua
.
176.
Oh, RajaAgung,dengarkanlah bagaimana
Tubuhmu akan berhiaskan
Tiga puluh dua tanda Makhluk Agung.
177.
Melalui penghormatan pada stupa,
Makhluk-makhluk suci, para Arya, dan para Sesepuh
Engkau akan menjadi Raja Cakravarti,
Tangan dan kakimu yang agung bertandakan cakra.
178.
Oh Raja, selalu berpegang teguh
Menjaga sila yang telah engkau tekadkan,
Maka engkau akan menjadi seorang Bodhisattva
Dengan telapak kaki yang datar.
179.
Melalui pemberian, bertutur kata yang menyenangkan,
Tindakan yang bermanfaat dan sikapharmoni
Engkau akan mempunyai tangan
Dengan jari-jari agung yang terhubung oleh selaput [cahaya],
180.
Melalui pemberian makanan dan minuman terbaik yang berlimpah
Tangan dan kakimu yang agung akan lembut;
Tangan, kaki, tulang bahu, dan tengkuk lehermu lebar,
Tubuhmu besar dan ketujuh bagian tubuh tersebut lebar.
181.
Dengan tak pernah menyakiti dan membebaskan mereka yang disalahkan
Tubuhmu akan indah, tegap, dan besar,
Sangat tinggi dengan jari-jari panjang
Dan tumit kaki yang lebar.
182.
Dengan menyebarluaskan sila
Engkau akan memiliki keagungan,
penampilan yang cerah,
Pergelangan kakimu tidak menonjol,
Bulu badanmu akan berdiri tegak.
183.
Karena antusiasmu terhadap pengetahuan,seni, dan sebagainya,
Dan dengan menyebarkan hal-hal tersebut
Engkau akan memiliki betisseperti rusa,
Pikiran tajam dan prajna agung.
184.
Ketika orang lain menginginkan kekayaan dan kepemilikanmu,
Melalui praktik pemberian langsung
Engkau akan memiliki lengan besar dan penampilan yang menarik
Dan akan menjadi pemimpin dunia.
185.
Dengan mendamaikan teman-teman yang berselisih
Engkau akan menjadi yang terbaik di antara mereka yang alat kelaminnya terselubung.
186.
Dengan memberikan tempat tinggal yang baik
Serta karpet yang indah dan nyaman
Kulitmu akan sangat lembut
Bagaikan emas murni.
187.
Denga berbagi kekuasaan
Dan menjalankan ajaran guru dengan tepat
[Pori-porimu] akan terhiasi setiap helai rambut
Dan dihiasi satu bulu yang berpilin di antara alis mata.
188.
Dengan ucapan yang menyenangkan dan menggembirakan
Dan bertindak atas ucapan baik [orang lain]
Engkau akan memiliki bahu yang melengkung
Dan tubuh bagian atas seperti singa.
189.
Dengan merawat dan menyembuhkan orang sakit
Bahumu akan membidang,
Engkau akan bertempat tinggal di lingkungan yang asri,
Dan merasakan semua cita rasa terbaik.
190.
Dengan melakukan aktivitas yang selaras dengan praktik ajaran,
Usnisha-mu akan menonjol,
Dan tubuhmu akan simetris bagaikan pohon pisang.
191.
Dengan berbicara benar dan kata-kata lembut
Yang dilakukan untuk jangka waktu yang lama,
oh Raja umat manusia,
Lidahmu akan panjang
Dan suaramu bagaikan suara Brahma.
192.
Dengan selalu dan senantiasa
Mengucapkan kata-kata yang benar
Engkau akan memiliki pipi bagaikan singa,
Agung, dan sulit ditaklukkan.
193.
Dengan menunjukkan rasa hormat yang tinggi,
Melayani orang lain, dan melakukan apa yang patut dilakukan,
Gigimu akan berwarna sangat putih,
Bersinar dan rata.
194.
Dengan menggunakan kata-kata yang benar dan tidak memecah-belah
Yang dilakukan untuk jangka waktu yang lama
Engkau akan memiliki empat puluh gigi agung
Tersusun rapi dan menakjubkan.
195.
Dengan memandang semua makhluk penuh kasihsayang
Dan tanpa ketertarikan (lobha), penolakan (dvesha),atau delusi (moha)
Matamu akan terang dan biru
Dengan bulu mata bagaikan banteng.
196.
Demikianlah, ketahuilah secara singkat
Tiga puluh dua tanda
Seorang Singa di antara semua makhluk
Beserta sebab-sebabnya.
197.
Melalui cinta kasih yang sesuai dengan sebab-sebabnya
Delapan puluh ciri indah akan muncul.
Karena kuatir ini akan terlalu panjang,
Saya tak akan menjelaskannya di sini, ohRaja.
.
198.
SemuaRaja Cakravarti
Dianggap memiliki semua ini,
Namun kemurnian, keindahan, dan kecemerlangan mereka
Tak dapat menandingi sedikit pun yang dimiliki Buddha.
199.
Tanda-tanda baik dan ciri-ciri indah
Dari seorang Raja Cakravarti
Dikatakan muncul dari sebab tunggal
Yaknikeyakinan pada Raja para Jina.
.
200.
Tetapi kebajikan demikian yang dikumpulkan dengan perhatian penuh selama satu milyar kalpa
Tak dapat menghasilkan bahkan satu pori-poripun dari seorang Buddha.
Seperti halnya, terangnya matahari ketika dibandingkan dengan cahaya kunangkunang,
Begitu pula tanda-tanda seorang Buddha ketika dibandingkan dengan Raja Cakravarti.
Demikianlah akhir dari parivarta kedua Untaian Permata yang Berharga, Sebab dan Akibat