[259A] Penghormatan kepada semua Buddha dan Bodhisattva
[259A] Demikianlah Yang telah Kudengar,
[259B] Pada suatu waktu Bhagavan sedang berdiam di Rājagṛha diatas Gṛdhrakūṭa, bersama dengan persamuan agung bhikṣu beserta persamuan para Bodhisattva.
Pada saat itu Bhagavan sedang memasuki samādhi penguraian fenomena secara terperinci yang disebut "persepsi [pengamatan] mendalam [gambhiravasambodham] dan Yang Mulia Bodhisattva Mahasattva Avalokiteśvara sedang berlatih Prajñāpāramitā yang mendalam dengan mengamati bahwa kelima agregat [skandha] sesungguhnya kosong [sunya] dari eksistensi melalui kekuatannya sendiri [svabhāva]
Kemudian, diinspirasi melalui kekuatan dari Buddha, Yang Mulia Śāriputra berkata kepada Yang Mulia Bodhisattva Mahasattva Avalokiteśvara: "Bagaimana seharusnya para putra dan putri dari silsilah terbaik melatih diri dengan Prajñāpāramitā yang mendalam ini ?"
Yang Mulia Bodhisattva Mahasattva Avalokiteśvara menjawab Yang Mulia Śāriputra:
"0h , Śāriputra, putra dan putri dari silsilah terbaik yang melatih diri dengan Prajñāpāramitā mendalam ini seharusnya mengamati dengan cara sebagai berikut:
Mereka mengamati bahwa kelima agregat [skandha] sesungguhnya adalah kosong dari eksistensi melalui kekuatannya sendiri [svabhāva]. Bentuk adalah kekosongan; kekosongan juga adalah bentuk , kekosongan tidak lain adalah bentuk; dan bentuk tidak lain adalah kekosongan .Dengan menggunakan cara yang sama, sensasi, persepsi, faktor pengkondisian, dan kesadaran adalah kekosongan
[260A] Dengan demikian, Śāriputra, , semua fenomena adalah kekosongan, tanpa karakteristik, tanpa pemunculan, tanpa penghentian, tanpa noda, bukan tanpa noda, tanpa pengurangan dan tanpa penambahan.
Selanjutnya , Śāriputra, , dalam kekosongan itu tidak ada bentuk, tidak ada sensasi, tidak ada persepsi, tidak ada faktor pengkondisian, tidak ada kesadaran, tidak ada mata, tidak ada telinga, tidak ada hidung, tidak ada lidah, tidak ada tubuh, tidak ada pikiran; tidak ada bentuk, tidak ada suara, tidak bebauan , tidak ada rasa, tidak ada objek sentuhan, tidak ada fenomena; tidak ada elemen mata hingga tidak ada elemen pikiran, tidak elemen fenomena, tidak elemen kesadaran mental ; tidak ada ketidak tahuan, tidak ada penghentian ketidaktahuan hingga tidak ada proses penuaan dan kematian dan juga tidak ada penghentian penuaan dan kematian; tidak ada penderitaan, tidak ada asal mula penderitaan , tidak ada penghentian penderitaan, tidak ada jalan menuju penghentian penderitaan , tidak ada kebijaksanaan, tidak ada pencapaian, dan tidak ada bukan pencapaian
Selanjutnya ,, Śāriputra, karena Bodhisattva tidak memiliki pencapaian, maka mereka berdiam dengan mengandalkan Prajñāpāramitā. Karena pikiran mereka tidak terhalang maka mereka tidak mengenal kekhawatiran dan melampaui semua delusi sehingga mereka mencapai nirvana sepenuhnya .
[260B] Semua Buddha yang berdiam dalam tiga masa ini mencapai penggugahan sempurna yang tidak tertandingi dengan mengandalkan Prajñāpāramitā.
[260B] Semua Buddha yang berdiam dalam tiga masa ini mencapai penggugahan sempurna yang tidak tertandingi dengan mengandalkan Prajñāpāramitā.
"Oleh sebab itu, Prajñāpāramitā adalah pengetahuan agung , pengetahuan dengan pengamatan mendalam, pengetahuan yang tidak tertandingi, pengetahuan yang melampaui semua kesetaraan dan ketidaksetaraan, pengetahuan yang melampaui semua penderitaan, pengetahuan yang seharusnya dipahami sebagai realitas karena bebas dari semua delusi , dimana esensi dari Prajñāpāramitā dapat di rangkum dalam dharani sebagai berikut:
Tibetan
ག༌ཏེ༌ག༌ཏེ༌པཱ༌ར༌ག༌ཏེ༌པཱ༌ར༌སཾ༌ག༌ཏེ༌བོ༌དྷི༌སྭཱ༌ཧཱ།
ga te ga te,pa ra ga te, pa ra sam ga te, bo dhi sv'ah'a
Sanskrit
gate gate pāragate pārasaṃgate bodhi svāhā
"Dengan cara demikian, Śāriputra, para Bodhisattva Mahasattva seharusnya melatih diri dalam Prajñāpāramitā mendalam ini."
Kemudian Bhagavan keluar dari samādhi dan berkata kepada Yang Mulia Bodhisattva Mahasattva Avalokiteśvara, , " oh , putra silsilah terbaik , seharusnya demikian, 0h , putra silsilah terbaik . seharusnya demikian , seseorang seharusnya berlatih Prajñāpāramitā yang mendalam ini berdasarkan penguraian anda dan para Tathagata akan bersukacita. "
Pada saat Bhagavan berkata demikian, Yang Mulia Śāriputra , Yang Mulia Bodhisattva Mahasattva Avalokiteśvara
[261A] dan semua ranah eksistensi baik para deva, manusia, asura, dan gandharva semua bersukacita dan memuji kata-kata dari Bhagavan.
[261A] dan semua ranah eksistensi baik para deva, manusia, asura, dan gandharva semua bersukacita dan memuji kata-kata dari Bhagavan.
Catatan kaki :
versi sanskrit yang di rekonstruksi kembali dari manuscript chinese : tasmāj jñātavyam prajñāpāramitā mahāmantro mahāvidyāmantro ‘nuttaramantro ‘samasama-mantraḥ, seharusnya adalah tasmāj jñātavyam prajñāpāramitā mahāvidyā anuttaravidyā asamasamavidyā dimana 明呪 [míngzhòu] bermakna vidyā sesuai dengan Pañcaviṃśatisāhasrikā Prajñāpāramitā dan rekonstruksi dari Jan Nattier dan Takayasu Kimura